Download App

Chapter 3: Bagaimana Kalau Menikah Denganku?

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Ketika Lu Man berjalan ke sebuah alun-alun, dia melihat seseorang sedang menggalang dana. Lu Man memandangi cek yang ia pegang erat. Ia tersenyum sinis.

Jika masa lalu bisa dibuang dengan mudah seperti cek ini, betapa bagusnya...

Sebulan kemudian...

Sepasang pria dan wanita duduk berseberangan di depan jendela sebuah bangunan. Pria itu tinggi dan tampan, sementara wanita itu anggun dan cantik. Pemandangan di depan ini tampak seperti lukisan yang harmonis.

Entah apa yang dikatakan si pria, raut wajah wanita itu tiba-tiba berubah. Wanita itu mengambil tas dan berlari keluar sambil menangis.

Pria itu masih duduk di sana sambil minum kopi dengan elegan. Matahari sore menyinari dirinya melalui jendela. Ia tampak seperti orang berkelas tinggi, hingga orang lain tidak berani mendekatinya.

Diam-diam, Lu Man mengawasinya. Ia pun mengambil kesempatan ini!

Ia berdiri dan melangkah maju.

"Lu Man, apakah kau benar-benar ingin pergi?" Hou Qingqing memegang lengannya.

"Tentu saja!" Lu Man membutuhkan begitu banyak koneksi untuk mengetahui tempat kencan buta pria itu. Pada titik ini, dia tidak punya alasan untuk tidak bergerak!

"Tapi wanita yang baru saja pergi kencan buta dengannya adalah putri walikota!" Putri walikota saja gagal kencan dengannya, apalagi Lu Man?

Bukannya Hou Qingqing menganggap bahwa Lu Man lebih buruk daripada wanita itu, tapi dia tahu bahwa orang kaya hanya akan menikahi orang yang statusnya sederajat dengannya.

"Kalau dia tidak bisa, berarti aku juga tidak bisa. Lagi pula, meskipun nanti akhirnya aku tidak bisa, aku harus mencobanya dulu!" Jika tidak mencobanya, kita tidak pernah tahu. Ini adalah jalan terakhirnya, jadi Lu Man harus mencobanya!!

Setelah berpikir-pikir, Hou Qingqing berkata, "Baiklah!"

Ketika Lu Man hendak pergi, Hou Qingqing memegang lengannya lagi.

"Lu Man, haruskah kau begini?" Dia gugup dan takut.

"Apakah aku punya jalan lain?" Lu Man tersenyum pahit.

Hou Qingqing kembali memikirkan situasinya. Memang benar, dia hanya bisa memilih jalan ini. "Dasar wanita murahan itu. Dia akan mendapatkan karmanya!"

Hou Qingqing belum pernah melihat orang sesombong itu. Wanita murahan itu tidak hanya merebut tunangan Lu Man, tapi ia juga tidak memberi Lu Man kesempatan untuk hidup!

Lu Man memiliki sepasang kaki yang sangat ramping dan indah. Hari ini, dia mengenakan rok pendek dan sepatu hak setinggi 7 inci, sehingga membuat kakinya yang indah terlihat lebih jenjang dan indah.

Ketika Lu Man menghampirinya, pria yang sedang minum kopi itu mengangkat matanya untuk menatapnya. Matanya yang sipit menyapu Lu Man dari bawah ke atas dengan tenang.

Tanpa mengatakan apa-apa, Lu Man duduk tepat di hadapan pria itu.

Jika aku bertanya bolehkah aku duduk di sini, pria itu pasti akan menjawab tidak. 

Pria itu meletakkan cangkirnya di meja, lalu sepasang mata hitam pekatnya memandang Lu Man.

Lu Man tiba-tiba menjadi gugup, hingga telapak tangannya berkeringat. Dia menekan rasa gugupnya dan mulai membuka pembicaraan.

"Apakah kau sedang kencan buta?"

"Ya."

"Jadi kau butuh seorang istri?"

"Ya."

"Aku sedang butuh seorang suami. Bagaimana kalau kau menikah denganku?"

Pria itu tampak tenang, dan mulutnya sedikit terangkat, "Baik."

"Ah?"

Sebenarnya Lu Man sudah siap ditolak pria itu dan telah menyiapkan banyak kata untuk membujuknya untuk menikahinya. 

Jawaban pria itu membuat Lu Man tertegun.

Pria tersebut mengangkat tangannya dan melihat jam tangan. Kemudian ia berkata, "Ayo pergi."

"Pergi ke mana?" Lu Man berkata dengan heran.

"Pergi ke Catatan Sipil."

"Mengapa pergi ke Catatan Sipil?" Jelas, Lu Man masih tidak percaya.

"Menikah."

Lu Man masih tertegun.

Dua jam kemudian, Lu Man melihat buku merah di tangannya. Dia masih merasa seperti bermimpi. Sebenarnya, setelah pria tersebut berkata 'baik', Lu Man sudah merasa seperti sedang bermimpi. Ia ingin mencubit pahanya!

Setelah berulang kali memastikan bahwa nama yang tertulis di buku merah itu adalah namanya dan Pei Xiuyuan, dia langsung mencubit pahanya dengan keras. Rasanya sakit sekali.

"Apa yang kau lakukan?" Pei Xiuyuan melihatnya dengan bingung. 

"Aku hanya ingin meyakinkan apakah ini benar." Lu Man berkata dengan jujur.

Pei Xiuyuan tertegun dan tiba-tiba tertawa. Tawanya membuat orang sangat nyaman.

Mulut Lu Man bergerak sedikit. Meskipun senyuman ini bukan ejekan, tapi ia juga menertawakan kekonyolannya sendiri.

Dia memandang Pei Xiuyuan. "Kau benar-benar presiden Grup Pei, Pei Xiuyuan?"

Dia bukan seseorang yang kebetulan mirip dengan Pei Xiuyuan, kan?

"Ya."

Setelah mendengar jawabannya, Lu Man menatapnya dari atas ke bawah, dan akhirnya berhenti memandangi kepalanya.

Walaupun ditatap orang seperti itu, Pei Xiuyuan masih terlihat dingin, "Apa yang kau lihat?"

"Lihat apakah ada lubang di kepalamu." Kalau tidak, bagaimana mungkin Grup Presiden mau menikahi wanita asing semudah ini!

Tiba-tiba, Pei Xiuyuan menundukkan kepalanya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Biarkan kau melihatnya dengan teliti, apakah ada lubang."

Lu Man tidak mengatakan apa-apa. 

"Apakah ada lubang?"

"Ada."

"Di mana?"

Lu Man menunjuk ke telinganya.

Mulut Pei Xiuyuan sedikit terangkat, 'Dia lumayan menarik.' Apakah nanti kehidupan mereka akan lebih menarik? Tiba-tiba, warna matanya menjadi gelap, dan lengkungan bibirnya semakin dalam.

Di bawah sinar matahari terbenam, senyumannya tampak begitu memesona.

Lu Man terpesona dengan senyumannya.

Dapat dikatakan bahwa Pei Xiuyuan memiliki identitas dan latar belakang tinggi. Melalui percakapan tadi, Lu Man sangat yakin bahwa Pei Xiuyuan bukanlah orang aneh. Ia pun semakin bingung.

"Mengapa kau menikahiku?" Mengapa orang dengan identitas dan latar belakang tinggi seperti ini bersedia menikahinya?

"Aku belum punya seorang istri, dan saat bertatapan tadi aku merasa nyaman."

"Hanya karena merasa nyaman saat saling menatap? Bukankah ini terlalu aneh?" Bagaimana mungkin ada orang yang bersikap begitu santai terhadap pernikahan! Selain itu, dia adalah seorang pria kaya, jadi dia tidak takut jika istrinya akan mengambil setengah hartanya misalkan nanti mereka bercerai?

"Aku tidak sembarangan. Aku menganggap pernikahan kita sangat serius." Pei Xiuyuan berkata dengan nada rendah.

Untuk sesaat, Lu Man tidak tahu harus berkata apa.

"Lalu, kenapa kau mau menikah denganku?" Pei Xiuyuan menatap Lu Man.

"Aku butuh seorang suami, suami yang latar belakangnya kuat. Aku menemukannya dalam dirimu." Lu Man berkata dengan terus terang.

Raut wajah Pei Xiuyuan sedikit berubah, "Haruskah aku senang karena menikahi seorang istri yang jujur?"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C3
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login