Download App

Chapter 2: BAB 2

Sabtu,8 Desember awal perkenalan Sinta dan Fian. hanya hitungan menit/jam saja keduanya, langsung begitu sangat akrab. sore hari ini Sinta di ajak Fian untuk lari sore bareng di sebuah taman yang tidak jauh dari tempat tinggal Fian itu sendiri.setelah menutup telepon dari Fian tadi Sinta pun segera bergegas untuk mandi sambil mempersiapkan diri dan mengumpulkan stamina untuk lari sore bersama Fian nantinya. Tepat pukul 5 sore, tiba-tiba suara klakson motor dari depan rumah pun berbunyi. " OH my God!! itu pasti kak Fian. adduh, dia udah sampai lantas aku belum selesai. kulihat ponselku pun berdering tanda panggilan masuk darinya. " akupun segera menjawab telepon tersebut sembari bisa mengulur waktu. " Halo..!! sin, aku udah ada di depan nih, kamu udah selesai kan? buruan gih' entar keburu hujan loh' soalnya cuaca udah agak mulai mendung. Tanpa basa-basi segera ku kenakan sweater Hoodie milikku yang berwarna kuning.ee...iya udah selesai koq' sambil menutup panggilannya. akupun bergegas menuju pintu keluar dan menemuinya sambil menenteng sepatu ku yang belum ku kenakan. disitulah pertama kali aku melihat sosok dirinya yang nyata dan tanpa melalui perantara dari via seluler. sosok wajah yang brewok, dan memiliki kumis tipis serta kulitnya yang hitam manis, sambil sesekali melemparkan senyuman manis kepadaku yg sedang mengikat tali sepatuku.

" sorry yah udah nunggu lama' diapun hanya tersenyum. ' ia nggak apa-apa. " ya udah buruan naik entar keburu hujan, lari sore barengnya gagal lagi. akupun segera naik ke motor Mio warna putih miliknya,dan kami berdua bergegas meninggalkan rumah. Di tengah perjalanan pun gerimis mulai turun membasahi, yang dimana saat itu kami sedang asyik bercanda, dan bersenda gurau di atas motor sambil sesekali saling melontarkan beberapa pertanyaan tentang kepribadian masing-masing. dan seketika tubuh ku pun mulai terasa dingin dan tanpa berfikir panjang segera ku lingkarkan kedua tanganku ke pinggang milik kak Fian, dia pun sama sekali tidak menolaknya, bahkan mungkin berfikir inilah cara yang tepat untuk menghangatkan tubuhku. lalu, tiba-tiba muncul di dalam benakku ingin mempertanyakan penyebab dari perceraian rumah tangganya, seketika diriku penasaran dan ingin mengenalnya lebih jauh lagi. " oh ya, kalau boleh tahu, kak Fian kenapa bisa pisah?

"emmm,... iya 'Sin, karena memang diantara kami sudah tidak ada kecocokan satu sama lain. mantan istriku selingkuh, bahkan tidur dengan laki-laki lain di belakangku Sin,.. dan itu adalah sebuah pengkhianatan yang sulit untuk bisa kulupakan. " soalnya bagi aku Sin, "PANTANG PISANG BERBUAH DUA KALI,DAN PANTANG PEMUDA MAKAN SISA"!!

oleh karena itu Sin, ku putuskan untuk berpisah darinya. akupun mulai berfikir ' entah kenapa setelah mendengar curahan hatinya akupun merasa prihatin dengan dirinya,yang seketat itu rasa "Care" ku terhadap dirinya mulai muncul. " yang sabar yah kak, kali aja nanti kak Fian di pertemukan lagi dengan seseorang yang tepat. ' sambil mengelus-elus bahunya. Namun di hatiku masih bertanya-tanya apakah mantan istrinya tidak mendapatkan kepuasan bathin dari kak Fian sehingga mendorong dirinya untuk bermain serong dengan laki-laki lain. karena tak tahan memendam pertanyaan ini lebih lama maka ku beranikan diri untuk mencari kepastian apakah dia lemah syahwat atau tidak. " memangnya kak Fian nggak'bisa muasin istrinya, atau jangan-jangan kak Fian lemah syahwat yah? kataku. Diapun langsung mengelak, nggak'lah Sin, kalau persoalan itu saya rasa tidak seperti dengan apa yang ada di pikiran mu, buktinya dari pernikahan ku sebelumnya kan ada hasilnya. sambil terdiam dan sejenak akupun mulai berkata dalam hati ' iya juga yah, lalu apa yah kira-kira yang membuatnya tega sampai berbuat seperti itu.. seketika kak Fian langsung rem mendadak..

'khiiiikkk....!! ' waduh kayaknya kita salah jalan deh Sin, mencoba memastikanya padaku. Lho' koq' nanya Sinta sih, kan kak Fian sendiri yang tahu jalannya, Giman sih? ' Ia nih aku lupa belok di pertigaan sebelah kanan tadi, mungkin karena kita keasyikan ngobrol.

"oh gitu,maaf yah kak, ya udah, kalau gitu kita mutar balik aja langsung ,dan kak Fian fokus aja yah bawa motornya,heheh. kataku.Tak jauh beberapa meter dari pembelokan tadi akhirnya kita pun sampai di taman tersebut Namanya Taman Maccini Sombala yang menurutku adalah sebuah taman yang sangat luas namun tidak ter-urus.Tapi tempatnya cukup nyaman di jadikan sebagai tempat untuk piknik, jogging, senam, bahkan sebagai tempat untuk berpacaran bagi kaum muda juga keren. sesampai di lokasi kak Fian pun segera melakukan pemanasan untuk mengumpulkan staminanya lari sore. Setelah melakukan pemanasan diapun mengajak ku untuk lari beberapa putaran. Sin, lari yuk!! ajaknya' akupun segera mengikutinya sambil berlari-lari kecil di sampingnya.setelah berlari beberapa putaran rasanya aku tak mampu lagi untuk melanjutkannya. " Kenapa SIn, ' udah capek?

' ya udah jangan di paksain kamu istirahat aja dulu, Aku lanjut lari beberapa putaran lagi yah. uajrnya! Ok kak,jawabku singkat. Akupun segera mencari tempat duduk yang tak jauh dari tempat itu sambil duduk beristirahat dan meneguk air dari dalam botol minumanku untuk melepaskan dahaga. Selang beberapa menit kulihat dia dari kejauhan yang tengah berlari menghampiri ku lalu meraih tangan kanan ku kemudian di kecupnya dengan mesra seketika tubuhku pun bergetar hebat. sambil menahan diri segera ku sodorkan botol minum ku kepadanya. ' kak Fian haus? nih, minum dulu. Diapun segera menghabiskan air dari botol tersebut hanya dengan sekali tegukan. Lalu, gerimis pun mulai turun lagi, ia pun segera mengajakku untuk pindah ke pondok kecil yang letaknya tak jauh dari tempat duduk kami. Suasana pun hening bisa di katakan hanya tinggal kami berdua yang tinggal di dalam pondok taman untuk berteduh.Di tengah keasyikan diriku yang sedang melamun aku merasakan ada sepasang tangan yang melingkar di pinggangku. " yah ternyata dia. Kak Fian yang tengah memeluk ku dari belakang sambil mendaratkan kecupan hangat di pipiku.Jantungku mulai berpacu lebih cepat .

' Dag, Dig, Dug, Ser..!! itulah yang kurasakan pada saat itu.dan ia pun segera membalikkan badanku sambil mengulang ingin menciumku dari depan. Namun aku menolak Dengan alasan ini bukan tempat yang aman. ' ih..kak Fian jangan gitu ah' ntarr' ada yang lihat kan malu-maluin kak' kalau mau nakal lihat sikond dong , di sini bukan tempatnya kak. Dia pun segera menghentikan aksinya itu. Suara adzan mesjidpun di kumandangkan pertanda sudah memasuki sholat Maghrib. Akupun mengajak kak Fian untuk pulang. ' kak Fian, udah Maghrib nih, pulang yuk'!! mmmm..ya udah, kayaknya juga udah nggak gerimis lagi.

'mmmm..mau langsung di antar balik,atau cari makan dulu? katanya. Aku sih ngikutin maunya kak Fian aja. ' ya udah!! kalau gitu kita cari tempat makan aja dulu, soalnya aku juga udah mulai lapar Sin. Kami pun segera meninggalkan tempat tersebut dan segera mencari tempat untuk makan. Dan tibalah kita di sebuah warkop yang menurutku tempatnya lumayan nyaman. " Kamu mau makan apa Sin? sambil menyodorkan menu kepada ku. Aku makan bakso aja kak, oh gitu. ' ya udah . 'mass!! bakso 2 es teh nya juga 2 yah. dia pun segera memesan makanan. Setelah makan, dan duduk beberapa jam sambil menikmati live music di warkop Radja segera aku melirik jam di pergelangan tanganku dan ternyata waktu sudah menunjukkan pukul jam 9 malam. Akupun segera mengajak kak Fian untuk pulang. " kak Fian pulang yuk'!! udah malam, badanku juga udah mulai terasa pegal, dan lengket banget kak karena keringatan dan gerah. jadi, kamu udah mau pulang? ujarnya. Ia kak kita pulang yuk. mmm....ya udah deh, kita pulang. sambil mengelus kepalaku dan tersenyum. Diapun segera menuju kasir untuk membayar makanan dan kami berdua menuju parkiran motor dan segera meninggalkan tempat tersebut. Di tengah perjalanan dia membelokkan arah yang seharusnya bukan arah untuk menuju ke rumahku. Tanpa berfikir panjang akupun segera bertanya kepadanya.

" Kak Fian mau kemana? mencoba memastikan. Kita cari tempat istirahat dulu yah, badanku juga terasa pegal Sin. dan entah kenapa akupun mengikuti saja kemauannya. Dan kusadari Kak Fian pun membelokkan motornya ke wisma Benhil, yang katanya adalah tempat yang sering dia gunakan untuk beristirahat. Kulihat diapun segera menuju ke bagian receptionist lalu segera memesan kamar. setelah melakukan beberapa registrasi mba' receptionist pun menyodorkan sebuah kunci kamar, remot tv , dan remot AC, sambil memberitahukan kepada kami bahwa kamar yang kami pesan berada di lantai dua.

'Kamar 207, lantai 2 pak!!. kata mbaknya.

Ok, makasih yah.jawab kak Fian singkat. Diapun segera bergegas mengambil kunci tersebut dan menggandeng tanganku menuju ke lantai dua. sesampainya di lantai 2 masuklah diriku ke dalam sebuah kamar yang berfasilitas Spring bed, Tv LED, kamar mandi dalam, dan AC. segera ku langkahkan kakiku menuju bed tempat tidur, kak Fian pun segera menyalakan AC, dan TV lalu duduk di sebuah kursi sambil membuka bajunya yang basah karena keringat. Seketika itupun aku melihat bentuk tubuhnya yang begitu kekar,dan perutnya yang Sis-pact membuat diriku hampir lupa untuk menahan diri. "Sin, kamu baring aj dulu, badan kamu masih pegal kan, atau kalau mau kamu mandi aja gih' sana.

Iya kak, pengennya sih gitu,tapi nggak ada perlengkapan mandi. nanti mandinya di rumah aja deh. jawabku.Dia pun seketika menghampiri diriku dan duduk di hadapan ku sambil mencium keningku. dan entah kenapa fikiranku saat itu kosong, aku pun tak mampu untuk menolak. lalu iapun mulai mendaratkan bibirnya ke bibirku sambil sesekali menjulurkan lidahnya. Akupun merasa ikut dalam permainannya. lidahku pun berpacu sambil merespon setiap kali dia melumat habis bibirku dengan penuh gairah. dan tanpa kusadari ternyata kedua tangannya pun sudah mendarat di dua gunung kembar ku sambil meremas" dengan kencang. Dan dengan lincah kedua tangannya pun segera membuka pakaianku dan kini hanya tinggal bra saja yang tertinggal. Ia pun mendaratkan kecupan mesra ke leher ku sambil menggosok- gosokkan brewoknya dengan pelan.

"OH,... sungguh rasa geli, dan nikmat yang tak tertahankan. kemudian dia melepaskan bra-ku secara perlahan dan melepaskan satu persatu pengait-nya. Dan kulihat dirinya pun langsung melahap payudaraku dengan ganasnya sambil mengulum, meyedot-nyedot, dan menjilat putingnya menggunakan lidahnya yang begitu liar. hingga membuat diriku tersentak- sentak begitu dahsyat karena menahan kenikmatan. Dia pun meraih tanganku dan memegangkan ke penisnya yang sudah begitu keras dan ku sadari bahwa penisnya begitu besar. bisa di bilang, ukurannya di atas standar kaum lelaki. ku elus secara perlahan, dan ku kocok penisnya naik turun secara lembut, dia pun mendesah kenikmatan. kemudian terdengar suara bisikan dari dirinya yang berkata " yang isap dong" Alex-nya!! Alex yang di maksud adalah penisnya. Dan tanpa mengulur waktu , segera ku kulum, dan ku isap penisnya sambil sesekali menjilati kepala penisnya dengan lidahku, dan mulai mengocoknya dengan mulutku Secara perlahan. ku oral lebih dalam lagi,dan rasanya sampai di tenggorokan ku. karena memang ukurannya terbilang panjang. lagi-lagi kudengar suara kak Fian yang sedang mendesah kenikmatan ahh,.... yeah.. yeah ... yang , nikmat yang ,enak. namun aku terus melanjutkan aksiku mengoral penisnya yang besar dan panjang itu.

nafsuku pun mulai memuncak setelah mendengar suara itu.Tanpa menunggu lama ku masukkan penisnya ke lubang vaginaku yang saat itu berada di posisi atas tubuhnya.Akupun merasakan kenikmatan yang sangat dahsyat sambil mendesah sesekali karena nikmat ..ah... fuck'!! ..ah..yeah.

entah perasaan apa yang menggerogoti diriku kala itu rasanya seketika lubang vaginaku terasa full dengan penisnya. Kugoyangkan pinggul ku secara perlahan dan menggerakkannya naik-turun. 'Oh..sungguh rasa sensasi yang begitu dahsyat. Ku lihat kak Fian pun tengah menikmati setiap goyangan pinggul ku sambil mendengar desahannya karena nikmat. Diapun terkadang meremas payudara ku kemudian memplintir-plintir ke dua putingnya. segera dia membalikkan badanku dan kita pun bertukar posisi. Kali ini kak Fian yang berada di atas.Diapun segera memasukkan kembali penisnya ke dalam vagina ku sambil menghentak-hentakkan pinggulnya ke vaginaku dan menancapkan penisnya dalam-dalam. rasanya bercampur aduk antara geli,dan nikmat yang tak tertahankan. Nafasku pun Mulai tersengal-sengal tak karuan akibat goyangan pinggulnya yang begitu cepat, dan hebat sehingga membuat vaginaku begitu basah dan penisnya pun begitu cepat keluar-masuk. sambil berbunyi " kocak.,.kocak..kocak..!! Diapun begitu sangat menikmati tubuhku sambil sesekali menciumi telinga dan leherku.kemudian mengelus-elus kan lagi brewoknya ke leher ku. perlakuannya pun seakan membuatku lupa akan segalanya. hanya nikmat dan perasaan yang campur aduk saja yang bisa kurasakan saat itu.Diapun segera membalikkan badanku kemudian berbisik manja kepadaku.

" Yang ,kamu nungging yah,!! Tanpa mengulur waktu lebih lama segera ku ubah posisi tubuh ku menjadi posisi nungging. Kini diapun melanjutkan aksinya Dengan menggoyangkan penisnya keluar masuk lebih cepat dari sebelumnya, sambil mengelus dan memainkan klitorisku dengan tangannya. Seketika aku melayang di buat oleh buaiannya. Aku merasakan kepuasan dan kenikmatan yang tak henti-hentinya. terlebih lagi saat mendengar rintihan kenikmatan dari dirinya " yeah...'ohh.. yeah" oh. fuck'...shiit' nikmat yang...oh...oh... sekujur tubuhku pun Mulai terasa tegang dan serasa ingin pipis. Aku pun berteriak "yang, aku. mau pipis.! Diapun berkata " itu tandanya kamu mencapai klimaks' yang, kamu orgasme!! kalau gitu,tunggu aku!! pintanya. "'kita keluar bersamaan sambil menggoyangkan penisnya keluar masuk lagi secara cepat, dan seketika diapun berteriak. " argghh...aku keluar yang' argghh...yang..!! Akupun merasakan semburan hangat dalam vaginaku pertanda sperma milik kak Fian sudah keluar. Kemudian kak Fian pun terbaring lemas di atas tubuhku. Setelah aktivitas yang di lakukan tadi cukup memakan waktu dan tenaga, akupun segera beranjak ke kamar mandi dan membersihkan badanku.Terlihat juga kak Fian ikut masuk dan membersihkan penisnya. Setelah bersih-bersih dan mengenakan pakaian kami pun segera bergegas meninggalkan Wisma Benhil tersebut,dan segera menuju rumah untuk beristirahat karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Ia pun mengantarku pulang. Dan sesampainya di depan rumah, ia pun kembali mendaratkan sebuah kecupan manis di keningku sambil berpamitan. " Sin , aku balik dulu yah"!! kamu istirahat gih' tidur yang nyenyak, jangan begadang lagi'. besok aku kabarin.Ok.!! sambil berlalu pergi dari hadapanku dan akupun hanya tersenyum kepadanya. Sesampai di kamar akupun segera merebahkan badanku yg lemas di atas kasur dan menikmati tidurku dengan begitu nyenyak.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login