Akupun langsung mengejar Ame, sayangnya Ame tidak terkejar. Akupun bingung dan merasa kesal. Aku bingung mengapa Tori mengatakan hal itu, dan mengapa ia sangat marah.
Akupun pulang kerumah, sesampaiku dirumah aku menelfon Ame untuk memastikan ia baik baik saja. Sayangnya, Ame tidak bisa ditelfon. Akupun menelfon Tori dan berkata
"Tori, apa maksud perkataanmu tadi itu?"
"Aku? Ooh, maksudmu ucapanku? Aku tidak bermaksud apa apa. Hanya ingin sedikit bermain main dengan dia."
Aku tidak mengerti mengapa sifat Tori berubah seketika kejadian aneh disekolah. Akupun mematikan telfonnya.
Keesokan harinya saat aku kesekolah aku bertemu dengan Ame, dan entah mengapa dia menarik tanganku dan akupun jatuh ke semak semak bersamanya. Dia berkata
"Sssttt....! Ada Tori didepan."
"Untuk apa kita bersembunyi?"
"Aku curiga dia menyuruh seseorang melakukan kejahatan."
"Mengapa kau berpikiran seperti itu?"
" Karena rumor mengatakan bahwa dia itu orang yang menyeramkan dan seorang yang sering memenrintah anak anak dari klub olahraga."
"Sebenarnya,aku juga pernah mendengar desas-desus akan hal itu, tapi masih belum ada bukti,kan?" ujarku
"Untuk itu sekarang kita disini!" ujar Ame.
Meskipun aku tahu ini salah, tetapi aku tidak bisa menolaknya dikarenakan sudah terlanjur.
Terlihat Tori sedang duduk sambil membaca buku, akupun langsung keluar dan menanyakan hal tentang kemarin. "Apa maksudmu menuduh Ame adalah pelakunya? Apakah kau mempunyai bukti?"
Dia berkata "Memang aku tidak punya, tapi terlihat jelas dari pupil mata Ame yang mengecil menandakan bahwa memang ialah pelakunya."
"Kau sudah gila!" Teriak Ame dari semak semak.
Ame pun disampiri oleh Tori dan langsung menariknya keluar. Dan bertanya lagi
"Apakah kau pelakunya?" Dengan tatapan marah yang sangat besar.
Aku langsung memisahkan mereka dan memegang tangan Ame dan membawanya pergi dari situ. Kami akhirnya sampai dikelas dan bertemu Shi. "Lama tak berjumpa." Ujar Shi. Aku terkejut dan dengan spontan menjawab "Ya!"
Tampak muka Ame yang sangat marah dan membawa Shi pergi. Aku pun ingin ikut tapi tidak diperbolehkan.
Tori pun datang, dan mengatakan bahwa ia ingin berbicara penting denganku. Akupun ikut.
Dia berbicara kepadaku "Maaf aku mengatakan hal ini, tapi memang Ame pelakunya."
"Apa maksudmu?"
"Pada saat kejadian aku melihat Ame dikamar mandi perempuan yang dekat dengan TKP."
"Apakah itu membuktikan sesuatu?"
"Mungkin belum dan kita harus mengawasi Ame dan menjaga jarak."
"Jadi kita akan menyelidiki Ame maksudmu?"
"Iya" jawab Tori.
Jam sekolah selesai,dan akhirnya kami berkumpul dikelas. Ame ingin memberi tahu apa yang dibicarakannya dengan Shi kemarin. Ternyata membicarakan tentang apa alasan Shi tidak masuk kemarin? Dan jawabannya adalah karena Shi mengunjungi makam ibunya. Aku pun tidak merasa curiga dan mengasihani Shi. Aku pun mengatakan kepada Ame mengapa ia tidak mengajakku ikut.
"Aku tidak ingin kau berada dengan Shi, bisa bisa dia tidak bicara yang sebenarnya." ucap Ame. Dikarenakan ada guru yang lewat akhirnya kami bertiga diperintahkan untuk pulang karena jam pelajaran sudah selesai.
Saat perjalanan pulang, dikereta aku menelfon Tori yang sudah dirumah karena ia mengendarai motor. Aku bertanya
"Menurutmu apakah yang dikatakan Ame benar?"
"Menurutku belum tentu dikarenakan Shi bukanlah orang yang terbuka jadi mungkin saja Ame mengarang ceritanya."
Akupun lega dengan jawaban Tori. Saat sudah ditujuan aku tidak sengaja melihat Ame dan Shi dikereta dan berbicara dengan serius. Aku tidak tahu apa yang dibicarakan mereka, langsung aku menelfon Tori.
"Tori!, aku meilhat Ame dan Shi dikereta dan mereka tampak serius."
"Sudah kuduga, tadi aku melihat mereka pulang bersama sama. Tapi mengapa mereka menaiki kereta yang sama denganmu?"
"Aku tidak tahu."