Download App
27.27% Asisten

Chapter 3: Tiga

Pak Asep berlari mengejar pria yg tadi menabrak Anya .

"Mas Candra "panggil pak Asep

pria yg dipanggil Candra itu berhenti dan menoleh

"apa keadaan Anya baik baik saja (?)"tanya pak Asep khawatir

Candra diam "perempuan itu Anya namanya (?).tanya Candra ke pak Asep

pak Asep mengangguk mengiyakan

"luka nya hanya memar g ada yg serius ataupun sampai gegar otak "kata Candra sambil terus berjalan menuju motor gedenya yg diparkir di halaman samping rumah andrew.

pak Asep berlari kecil mengikuti

"tapi kenapa Anya menangis seperti orang ditinggal mati (?) kalau hanya luka memar(?)"tanya pak Asep ragu dengan penjelasan Candra

("kenapa performa Anya sangat kuat sehingga semua orang begitu peduli dengan nya")Candra membatin heran

"pak Asep g perlu khawatir kalau memang besok keadaan Anya tidak membaik aku akan bertanggung jawab atas kecerobohan ku"kata Candra meyakinkan pak Asep

pak Asep tersenyum tanda setuju.

Candra yg sudah siap memakai jaket kulit dan helm menyalakan motor gedenya.

"pak Asep ini kalau sampai Anya ada sesuatu yg diluar dugaan karena kecelakaan tadi bapak bisa hubungi saya di no ini"kata Candra memberikan kartu nama ke pak Asep.

pak Asep menerima dan membaca

"Candra bagoeskara chef 0831xxxx xxxx"

"yups betul ....(!)ok pak aku balik dulu ...."kata Andrew memberi hormat dan berlalu pergi dengan suara motor yg berisik

Pintu kamar masih terbuka lampu nya juga masih menyala semua,tapi sosok Andrew sudah terpejam dibalik selimut berwarna putih.

Anya menyalakan mesin aroma terapi lavender . dan pergi memadamkan lampu kamar andrew ia pergi bersiap untuk Andrew kekantor besok diruang ganti pakaian.sambil memandang foto Andrew di meja rias mesin uap perlahan melicinkan kemeja yg berwarna biru muda.pikiran nya kosong namun beberapa pekerjaan ia selesai kan dengan cepat.

"aku harus tidur dan melupakan semuanya "katanya mengambil bantal dari lemari dan membawa nya kesofa yg ia biasa ia tiduri.

("aku berharap besok aku sudah amnesia dengan semua perasaan ku terhadap mu")batinya sambil memandang wajah Andrew yg slalu tidur menghadapnya

"Aku g boleh slalu melihat nya "kata Anya berbalik kearah tembok dan memejamkan mata tidur

Jam dinding menunjukkan angka 2.57 dini hari. Namun Andrew sudah terjaga dan duduk di sisi Anya tidur.mata nya tak lepas dari wajah Anya yg polos perlahan pasti ia mulai membelai rambut Anya yg lurus sebahu .

 

("maafkan aku Anya sudah membuat mu menangis karena cemburu pada Caroline") batin Andrew

("aku merasakan sakit dan senang")

ia pun perlahan mencium kening Anya yg terluka

("sakit karena melihat Candra begitu dekat dengan mu dan senang aku tahu kamu menangis karena cemburu padaku") tersenyum kecil

Terdiam lama

("Tapi jika besok Andrew berani menyentuh mu lagi kupastikan dia tidak bisa memotong bawang lagi")raut wajah Andrew memerah marah

"mimpi indah Anya "Andrew mencium kening Anya sekali lagi

Apartemen Caroline

Pranggggg!!!!!!!

suara pas bunga yg membentur lantai dengan kecepatan tinggi .

"dasar wanita murahan beraninya menggoda laki-laki ku"kata Caroline marah

Sinta yg berdiri tidak jauh dari Caroline hanya tertunduk tanpa berani bergerak sedikit pun

Caroline berjalan mondar mandir sambil terus menggerutu kesal.

"siapin mobil aku mau melabrak wanita murahan itu"kata Caroline sambil beranjak pergi ke arah lift apartemen nya

Sinta pun buru-buru lari mengejar Caroline

"nona sabar ..... kalau nona melabrak Anya dan pak Andrew malem malem seperti ini yg terjadi bukan lah kebaikan melainkan malapetaka buat nona sendiri" kata Sinta hati hati

Caroline menatap Sinta tajam dengan tangan mengepal kuat.

"nona mau mendapatkan pak Andrew kan(?)"tanya sinta lagi.

Caroline terdiam menahan emosi

"nona ingat rencana awal kita "Sinta mengingat kan kembali Caroline.

Pintu lift pun terbuka tapi Caroline malah berbalik masuk dan pergi kekamar sambil membanting pintu. sinta pun berjalan perlahan masuk keruang tengah yg kacau balau .

"Tatik (!)teriak Sinta

seorang perempuan tua datang tergopoh-gopoh

"iya Bu Sinta "perempuan itu setengah menunduk memberi hormat

"vas bunganya tanpa sengaja jatuh dan pecah tolong kamu beresin "kata Sinta sambil pergi kekamar nya tersenyum puas

****""****

Candra asik memilih beberapa ikan segar.

ibu-ibu rela ikut berdesak-desakan di kios ikan.

"walah gara-gara ada mas Candra kiosku penuh sama ibu ibu "kata penjual heran dan bingung

"iya nie kalian mau beli apa cuma mau senggolan sama Mas Candra sih(??) kata seorang ibu marah karena terhalang

Candra hanya tersenyum melihat tingkah ibu-ibu yg genit beberapa ada yg sengaja mencubit dan menyentuh wajahnya

rrrrrttttt!!

rrrrrttttt!!!

hp bergetar disaku celana Candra

"hallo " angkatnya

''betul,"

"oke ,saya akan segera kesana" jawab Candra menutup telpon

"Mas Candra udahan yaaaaa(?)tanya seorang ibu yg kecewa

"iya buuu ada urusan mendadak " membayar dan mengambil ikan yg dipilih

"yahhhhhhh"keluh ibu-ibu melihat Candra pergi

"hai ..... kalian gak jadi beli (?) teriak Bu Hamidah melihat ibu-ibu bubar .

"kita mau masak ayam aja deh"sahut salah satu ibu ibu yg bubar

ibu Hamidah pun menggerutu kesal

Candra memasukan 6 digit angka otomatis pintu apartemen nya terbuka seekor anjing Siberian berwarna putih menyambut nya dengan menjilat mukanya

"aktor sini "panggil gadis kecil yg keluar dari dapur

"biarin MB "kata Candra sambil membiarkan aktor mengikutinya

"oh noooo ini bukan makananmu"kata candra mengakat plastik berisi ikan yg dijilat aktor

gadis kecil itu tanpa disuruh mengambil alih dari tangan Candra

"bersihin dulu yaaa MB Ani ,nanti malem aku masak "

"baik pak " Ani pun pergi kedapur

Candra asyik bermain main dengan anjing peliharaan nya. sesekali Candra tertawa melihat anjing yg besarnya hampir sama dengan nya bertingkah idiot

rrrrrttttt!

rrrrrttttt!

"hallo,"

"aku berkali-kali BBM hp kamu tapi kamu malah gak aktif "nadanya kesal sambil tiduran di sofa

"kamu kirim aja beberapa kue yg aku taro dikulkas dan kirim ke alamat yg aku kasih " aktor menyusul tidur dilantai bawah nya

"terserah kamu intinya aku hari ini sibuk aku harus interview dilestoran Darwis "Candra menutup telpon dan tak lama pergi kekamar diikuti aktor.

Gedung Darwis 1

beberapa orang sedang duduk diluar ruangan HRD termasuk Candra. satu persatu mereka masuk dan keluar dengan Tampang yg berbeda-beda.tiba giliran candra yg masuk

"hai Tante"sapa candra pada Teresa Darwis ketika bersalaman

"Candra yg di Amerika itu(?)tanya Teresa Darwis meyakinkan

Candra mengangguk mantap

"kenapa kamu g langsung WhatsApp Tante aja(?)kan g perlu repot-repot datang"katanya sungkan

"gak apa apa kok Tante karyawan baru kan harus taat peraturan"jawab Candra senyum

"Yohana pasti lupa ngasih tau Hilda "memukul bahu hilda.hilda hanya tersenyum tanpa berkomentar

"ini temen Andrew sekolah di Amerika "nyonya Teresa menghampiri Candra

"Hilda kamu urus sisanya yaaaa..... biar Anya bantu kamu"

Candra yg mendengar nama Anya pun tiba-tiba mengernyitkan dahi

("dia ada dimana mana) batinya

"baik Bu"

"ayo kita keruang sebelah saja ngobrol disana lebih santai"ajak nyonya Teresa ke candra

Parkiran Besement

hahaha!!!!! semua orang yang mendengar cerita pak totok sopir barang tertawa terpingkal pingkal .begitu juga Anya yg sedang duduk dekat dengan Agus salah satu driver atasan Darwis grup

"jadi gimana an(?) kamu ada waktu gak buat jalan sama aku(?) tanya Agus lagi

"haduhhhh maaf banget yaaa Gus..... aku tuh bener bener repot banget hari hari ini , kalau gak percaya kamu boleh tanya Rudi deh"melihat kerudi minta bantuan

Rudi pun berbalik pura pura asyik merokok

Agus menatap Anya kecewa

tiba-tiba lagu Zyan Malik terdengar dari tas ranselnya

"hallo sekertaris Yohana"

Agus yg dicuekin melihat Anya dari ujung kepala hingga ujung kaki

(semua barang yg ia kenakan sama persis dengan tanika bosnya)batin Agus

(pantas saja dia g mau jalan sama aku yg cuma sopir) menghela nafas

"agus,maaf yaaaa..... aku harus naik karena ada beberapa hal yg harus aku selesaikan"

"ok ..... aku anterin kamu sampai didepan dilift " Agus berdiri dan berjalan beriringan bersama anya ke arah lift

"Anya .... kalau memang kamu g bisa Nerima cinta aku please aku mohon sekali ini aja jalan sama aku"pinta nya dengan memelas

Anya terdiam dan menarik nafas

("maaf Agus ....

kalau saja aku benar benar sudah sendiri mungkin aku mau nurutin 1 kali permintaan mu ")

"berdoa aja yg banyak biar aku banyak waktu senggang nanti kita pergi nonton bareng"Anya tersenyum mencoba tidak mengecewakan Agus

"terimakasih Agus lift nya udah turun ,dahhhh"Anya buru-buru masuk kedalam lift

pandangan Agus pun hilang ketika beberapa orang masuk dan pintu lift tertutup

"akhirnya" menghela nafas panjang.

****""****

Caroline menggandeng tangan Andrew .

sambil berbincang bincang mereka asyik memilih beberapa baju.

"yg ini bagus gak han(?)tanya Caroline sambil menempelkan pakaian di badannya

Andrew menggeleng

"kalau semuanya g bagus yg mana donk"Caroline berkata manja

"coba cari yg sedikit mahal"ajaknya sambil pergi

"tungguuuuuuu"

Caroline mengejar Andrew .

Setelah beberapa toko mereka masuki dan beberapa barang gak cocok akhirnya Caroline memutuskan untuk pulang kekantor Andrew .

"Han,masa kita cuma dapet sepatu doank " melihat Andrew yg sedang sibuk menyetir

"mmmmm... Jakarta tempat shopping nya payah bagaimana kalau kita keeropa "

"'serius(?!) kapan (????)"

"secepatnya " jawab Andrew yakin

"tapi aku ada beberapa kontrak film yg harus aku selesaikan " jawab caroline kecewa

"hmmmmm....."

mereka pun akhirnya terdiam.

Lobby kantor

suasana begitu canggung ketika Caroline diam dan Andrew diam diam malah memikirkan Anya .

("udah hampir sore apa sianya udah balik sama Rudi (?))turun dan membuka kan pintu Caroline

"terimakasih han,"kata caroline masih masam

karena Andrew tidak berusaha membujuknya

"Han , kayaknya kamu pulang duluan deh,aku ada rapat sama beberapa karyawan magang " kata Andrew memperlihatkan pesan Yohana

"baiklah ,"Caroline makin kecewa

"aku akan telpon supir aku"

Andrew pun memeluk Caroline dan mencium kening nya. " nanti kita rancanakan liburan pas kamu senggang oke"katanya lirih

Caroline pun tersenyum senang

"i love you "

'love you too"

beberapa orang yg melihat mereka pura pura tidak peduli begitu pun sopir Caroline yg sudah menunggu.

Anya membetulkan bentuk poninya yg sedikit berantakan.sambil tersenyum melihat jidatnya yg masih sedikit biru.

"itu kenapa (?)suara Nadin mengagetkan Anya yg terlalu fokus

"ihhhh....tiba tiba muncul kaya hantu"Anya memukul kecil Nadin

"hehehe kan aku kerja disini juga wajar donk ketoilet ini"

"aneh aja g ada bayang kamu dikaca tiba tiba ada dibelakang aku"

"aku habis pipis" tersenyum

" kenapa itu(?)tanya Nadin lagi membuka jendela poni Anya

"aduhhhhh sakit tauuu!!!!"Anya teriak

"ups maaf"

"ini gara gara aku nabrak loyang kemarin malem "katanya

"loyang(?)

bla...bla....bla....bla....bla....Anya pun menjelaskan episode sebelumnya

Nadin mengangguk angguk

"jadi sebenarnya perasaan kamu itu apa terhadap Andrew(?)tanya Nadin setelah mendengar kan cerita Anya yg panjang dan lebar...

guys..... mereka sudah beralih tempat yaaaa dari toilet ke ruangan kerja Nadin, cerita nya si Nadin lagi mau lembur kebetulan Anya masih nungguin andrew rapat .

"aku tadinya kecewa,sakit hati nangis g jelas kaya orang gila ,tapi setelah semalaman aku pikirin tujuan aku pergi dari rumah perasaan itu memudar sendiri nya" jelas Anya tanpa beban

"bagus... cinta yg harus kamu utamakan" memberi jempol

Anya mengangguk setuju

Ding !!

suara pesan singkat dari hp Anya

"siapa(?)"

"sekertaris Yohana nyuruh aku turun " katanya berkemas

"yahhhh aku sendirian donk"keluh Nadin

"besok aku masih kesini lagi"

"pembukaan lestoran baru yaaaa(?)

Anya mengangguk

"semua orang sibuk menyiapkan itu"keluh Nadin

"sabar bonus akhir bulan menanti"

"bisa beli tas baru donk" berseri seri muka Nadin

"nabung woey nabung beli rumah kek, Beli mobil kek" Anya memukul kepala Nadin dengan proposal.

Nadin hanya ketawa cekikikan

" yaaaa udah aku pergi dulu yaaaaa" Anya pun memeluk Nadin dan cipika cipiki

"dahhhhhhhhhhh"

Pintu lift terbuka

Anya pun masuk,

deg! Kaget

("ternyata pria kemarin itu ada disini")Anya bergeser ke samping agar tak terlihat Candra

Candra tersenyum dan agak mundur biar bisa melihat Anya,

"sudah sembuh (?)"tanya pria itu membuka poni Anya terlihat ada tato di bawah lengan bajunya yg pendek

"udah,tapi g perlu sampai pegang-pegang "Anya menangkis tangan Candra

"hanya untuk memastikan,karena aku yg bertanggung jawab atas lukamu"

"terimakasih sebelumnya dan sesudah nya tapi sekarang aku sudah baikan "Anya mencoba berdamai dengan Candra

("bagaimana pun pria ini lah yg sudah meredakan kesedihanku malam itu")tersenyum kearah Candra

"apa kamu sudah berubah pikiran untuk memaafkan ku(?)"tanya Candra senang melihat Anya tersenyum pada dirinya

Anya mengangguk

tak lama lift pun terbuka

Andrew ,masuk dengan tatapan tajam

"Kok kamu sama candra(?)

"Candra(?)("jadi laki laki ini namanya Candra) melirik Candra

"Loh bukanya kalian sudah saling mengenal kemarin(?)tanya Andrew jadi bingung

"Jadi bos tau kalau aku kemarin ditabrak sama dia(?)"tanya Anya penasaran

"Mmmmm....."

("Sial secara tidak langsung aku memang sudah melihat mereka bersama dan aku malah membiarkan Anya menangis di hadapan candra,bodoh seharusnya Aku pura pura g tau (?!)

"Bagaimana g tau kamu nangis kaya orang di tinggal mati "jawab Candra tertawa kecil

"Kamu g tau rasanya kepala aku nabrak itu loyang mixer rasanya kaya apa (!) membuka poni dengan kesal

"Sakitttttt banget tau(!!!!) melotot

"Ohhhh..... Jadi kamu kemarin ditabrak Candra sampai seperti ini(?)"Andrew menyentuh luka Anya yg masih biru

"Aduhhhh"menangkis tangan Andrew

"Apa perlu aku bawa kedokter (?)"Andrew khawatir

"Itu cuma luka memar,besok juga sembuh"jawab Candra tenang

Mereka berdua melirik Candra yg melipat tangan bergaya sok preman.

Pintu lift pun terbuka di lantai 30

"Aku harus ketemu sekertaris yohana,aku duluan "kata Anya pergi meninggalkan Candra dan andrew .

Masih dilift

"Seperti nya kalian begitu akrab " kata Candra setelah Anya pergi

"Dia asisten ku"jawab Andrew dingin

"Dependency disorder yg sulit disembuhkan"

"Bukan urusan mu"kata Andrew kesal mengingat kejadian 3 tahun lalu

"Apa kamu akan memanfaatkan dia lagi seperti yg sudah sudah(?)tanya Candra

"Lebih baik kau urus urusanmu ,aku tidak banyak waktu untuk meladeni mu diluar urusan lestoran"

Pintu lift pun terbuka di lantai 24 ruangan andrew

"Jika dia menangis lagi karena pengidap DPD aku tidak akan membiarkannya seperti yang sudah-sudah"kata Candra sebelum Andrew benar benar pergi

Andrew pun terdiam sambil mengepalkan tangannya

Pintu lift pun tertutup dan melaju turun ke lobby.

Yohana berjalan beriringan dengan Anya sambil membawa beberapa berkas,

"kalian mau ikut makan malam (?)"tanya nyonya Teresa tanpa menoleh

"maaf buuu.... hari ini saya ada sedikit urusan keluarga"jawab yohana mantap

"saya ngikut bos Andrew aja "kata Anya ragu

(sebenarnya aku udah cape bgt seharian di kantor)Anya memasang tampang capek

"Andrew sudah menunggu di lestoran jadi kamu bisa bareng semobil sama aku "kata ibu Teresa tersenyum

Anya hanya bisa menepuk jidat

sekertaris Yohana tersenyum melihat tingkah Anya

"ampyuunnnnn kenapa aku gak bisa tidur dari sore"melempar badanya kekasur sambil melihat jam diangka 11.30

"untung si Andrew pergi sama temen temennya jadi aku bisa tidur dikasur ku ini"

"ohhhhh kasur i Miss u aku akan menemanimu sampai pagi"mencium berulang ulang

"oh ya tadi aku lihat Tante Yati ngirimin foto cinta"berbalik badan dan memcari hp di tas

"cinta kamu sehat kan (?)mama kangen banget sama kamu"memandang sanagt lama mencium dan tanpa terasa air matanya mengalir dipipi

arggghhhhhh.... menarik nafas dalam

"Tante Yati pasti sudah tidur, dikampung mana ada orang masih melek jam segini "menahan diri untuk menelepon

scrol scorl scorl beberapa WhatsApp yg tidak pernah ia hapus,

"terakhir kali mas ron bls wa aku 4bulan yg lalu waktu cinta masuk RS karena diare"

membaca berulang ulang pesan Ron yg lebih sedikit dari pada pesan Anya yg bisa sampai 5 baris

"semua centang biru,tapi dia slalu bersikap tak peduli"

diam

menangis

terpejam

"Tuhan aku lelah"katanya lirih

kembali membuka foto cinta

"bertahanlah nak mama akan mengusahakan yg terbaik buat mu"


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login