Download App

Chapter 2: Awal cerita

Aina nya pake kata ganti aku ya gais, supaya lebih enak di baca nya🤗😇

Kira-kira tahun 2015 aku duduk di bangku SMA , hari pertama masuk sekolah dengan seragam baru berwarna putih abu-abu.

Pagi hari aku pergi ke sekolah, aku selalu di antar oleh ayah ku. Ayahku bagaikan pahlawan bagiku dia selalu rela mengantar ku ke sekolah, lalu menjemput ku setiap aku pulang sekolah, padahal aku bisa naik kendaraan umum tapi ayah melarang ku karna takut terjadi apa-apa katanya.

Sesampainya aku di sekolah, seperti biasa guru-guru berdiri di depan gebang sekolah menyambut siswa nya yang telah datang.

Setiap Senin pagi sekolah selalu melakukan upacara pengibaran bendera merah putih di dampingi oleh pelatih ekskul paskibra.

Setiap Senin Petugas Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di gilir dari tiap-tiap kelas, dan masa itu pun tiba kelas ku mendapat giliran nya. Na.as nya aku terpilih sebagai pengibar bendera merah putih dengan 2 rekan ku yang bernama khaira dan Rena , dan aku harus di latih oleh pelatih paskibra yang menyebalkan itu :(

. .....

....

..

Karena kelas ku mendapat giliran menjadi petugas upacara, dan aku pun terpilih menjadi pengibar bendera nya bersama dengan dua rekan ku ., Kami pun latihan seperti pada umumnya latihan upacara pengibaran bendera merah putih,.

Bayangkan bagaimana aku harus menahan sekuat tenaga rasa kesal ku pada pelatih paskibra itu , begitu menyebalkannya dirinya dibawah terik nya matahari dengan enak nya dia memarahi kami yang sedang latihan upacara, ya memang si teman-teman ku agak sulit di atur ya namanya masih darah muda banyak tingkah dan juga egonya hehe..

Lebih-lebih marah nya kepada petugas pengibar bendera karena pengibar bendera lah inti dari upacara tersebut.,

Kedua teman ku, mereka Angota dari ekskul paskibra jadi mereka sudah biasa jika di marahi oleh kak Rizal., Tetapi tidak dengan ku, aku bukan anggota dari ekskul paskibra aku hanya kebetulan saja terpilih menjadi pengibar bendera padahal kalo boleh menolak aku akan menolak nya , tapi sayang aku tidak mempunyai keberanian,

Entah mengapa di saat kelasku yang melaksanakan latihan upacara hari begitu terasa panas, dan kami pun berkali kali istirahat , di sela waktu istirahat aku duduk di Selasar sekolah sambil meminum aqua tanpa sengaja mata ku terpaku pada satu titik yakni, kak Rizal yang sedang mengipasi wajahnya dengan topi yang biasa iya kenakan lalu ada beberapa tetes keringat yang jatuh., terlintas di hati ku "Masyaallah sungguh indah ciptaan Mu".

..

.

.

..

...

Ketika mata ku sedang asik melihat keindahan itu, si empu yang ku pandangi pun mengetahui bahwa ada yang sedang melihat ke arahnya, dan dengan spontan aku memalingkan pandangan ku darinya, lalu iya pun berbicara dan terjadilah sedikit percakapan antara aku dengannya..

Ka Rizal : eehhmmm ada yang diam-diam memandangi saya rupanya ( masih dengan mengipasi wajahnya )

Aina : eh enggak ka, jangan ge'er deh ( sambil menggaruk kepala ku yang tidak gatal )

Ka Rizal : alah sudah lah mengaku saja, berbohong itu dosa tau ( dengan nada mengejek )

Aina : aku bingung harus jawab apa, akhirnya ku jawab "sudah lah ka aku mau ke teman-teman ku" sambil berdiri dan berlalu pergi,. dalam hati aku berceloteh "ternyata Ka Rizal asik juga orangnya, tidak sebegitu menyeramkan dengan apa yang telah ku bayangkan" ...

Ka Rizal pun berteriak "Ayok semua nya kumpul lagi, kita latihan lagi, cepat-cepat hari sudah semakin sore" kami pun segera berkumpul di tengah lapangan..

kami pun memulai latihan,. . .

..

Lagi-lagi Ka Rizal pun memarahi kami dan berkata "kalian ini mau serius latihan apa tidak, jika tidak mau serius latihan sudah kita cukupkan saja latihannya, tapi saya tidak tanggung jawab jika nanti pada upacara hari Senin kelas kalian di tertawakan oleh kelas lain karna petugasnya masih acak-acakan begini.. lalu ada teman ku yang iseng menimpali perkataan ka Rizal tersebut, "saya maunya serius sama dia sajalah ka" aku tidak tahu siapa yang berbicara karna barisan ku berbeda dengan teman-teman ku., Dalam hati aku berkata "berani sekali dia menjawab perkataan pelatih yang super galak itu".

lalu ka Rizal pun berlalu pergi masih dengan mulut yang bercelot "cuaca sudah panas begini malah makin di tambah panas" tanpa menggubris apa yang teman ku katakan., Tak bisa dibayangkan jika ka Rizal menanggapi perkataan teman ku itu, pasti dia akan sangat marah dan kami semua pasti akan kena imbasnya..

.

..

...

..

.

Setelah mendapat beberapa wejangan alisan celotehan ka Rizal kami pun melaksanakan latihan upacara dengan serius, sehingga hanya dengan satu kali mengulang saja kami sudah di perintahkan untuk mengakhiri latihan pada hari ini, dan kami pun sontak melontarkan kalimat Hamdalallah dengan penuh kegembiraan (Alhamdulillah), bagaimana kami tidak gembira? Bisa terbebas dari pelatih yang menyebalkan itu :)

.

Sebagai penutup Latihan hari itu ka Rizal pun memberi masukan untuk kami "Baiklah untuk latihan pada hari ini kita cukupkan sampai disini, saya harap nanti ketika hari Senin kalian dapat menjalankan tugas ini dengan benar dan dengan semaksimal mungkin tanpa melakukan kesalahan yang fatal"

Kami pun serempak menjawab "Aamiin Yaallah"

Lalu ka Rizal pun mengizinkan kami untuk bubar dari lapangan upacara,.

..

.

Hari Senin pun tiba .. .

Seluruh siswa sudah memasuki lapangan upacara, beserta para dewan guru dan Staf Tata Usaha, plus pelatih pasibra yang menyebalkan itu ( dengan barisannya yang berbeda dari guru lainnya ), Kami sebagai petugas merasa deg-degan yang luar biasa, dan keringat pun mengalir dengan begitu deras, seperti ada matahari di atas kepala kami.,

Kemudian pembina OSIS pun memerintahkan untuk segera di mulai upacara pada hari ini.,

Lalu MC pun mulai berbicara : upacara pengibaran bendera merah putih Senin ..... (Tanggal nya lupa 🙈) Oktober 2015 dimulai,. Lalu terus membacakan susunan upacara, lalu tiba lah pada masa MC membacakan susunan upacara yang bunyinya : Pengibaran Sang Merah Putih di Iringi Lagu Indonesia Raya.,

Rasa hati ku tak karuan rasa nya seperti berdetak tidak pada tempatnya (aku yakin kedua rekan ku pun juga merasakan apa yang aku rasakan ) ., Lalu kami pun menjalankan tugas kami sebagai pengibar bendera , tanpa waktu lama bendera pun sudah siap untuk di naikan dengan diiringi lagu Indonesia Raya oleh pasukan paduan suara ..,

Setelah beberapa menit kemudian bendera pun sudah dikibarkan dan kami kembali ke tempat.,

.

..

.

Upacara pun selesai , seluruh Peserta upacara pun dibubarkan dari lapangan upacara, kecuali petugas upacara., "Deg" dalam hatiku bertanya-tanya ada apakah ini mengapa kami tidak dibubarkan juga, biasanya petugas-petugas lain langsung dibubarkan .,

Tanpa waktu lama pertanyaan itu pun terjawab, di hadapkan kami berdiri seorang Guru perempuan beliau adalah Ibu Dwi selaku pembina OSIS di sekolah kami, beliau seraya memberikan 2 ibu jarinya 👍👍 dan berkata kalian luar biasa, upacara yang begitu hikmat tanpa kesalahan sedikitpun ,. Kami pun bersorak senang sekali mendengar perkataan dari beliau , kami pun mengucapkan terimakasih atas pujian yang telah di berikan kepada kami ., Dan kami pun di persilahkan untuk memasuki kelas kami.

.

.

..

.

...


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login