Chapter 2: Dinner

Ara sering sekali berada di dekat ibu Rania. Ara menawarkan diri untuk ikut pada saat ibu Rania bersama suami akan ke Mall di hari Sabtu malam Minggu. Ara mengaku bahwa dia tidak punya pacar dan kesepian. Akhirnya ibu Rania mengajak Ara untuk ikut bersama dia dan suami untuk malam mingguan bersama. Saat itu ibu Rania bisa berdua saja bersama Ara untuk makan malam bersama karena suami ibu Rania menemani client untuk makan malam juga bersama client. Waktu yang indah adalah mulai dirasakan oleh Ara yaitu ketika bisa dinner hanya berduaan saja dengan ibu Rania dalam suasana malam mingguan. Ara mulai bertanya kepada ibu Rania mengenai bagaimana kondisi keuangan keluarga antara ibu Rania dan suami. Ara meyakini bahwa ibu Rania adalah wanita yang sangat mandiri dan bisa menafkahi dirinya sendiri. Ara menjadi sangat kagum kepada wanita yang memiliki usia 14 tahun lebih tua daripada dirinya. Ara suka sekali ngobrol bareng ibu Rania hingga Ara mulai merasa bahwa ada magnet yang terjadi antara dia dan ibu Rania. Hati kecil Ara mulai berkata bahwa inilah wanita yang selalu ada di dalam doa-doanya. Malam itu adalah malam yabg meroaman dating pertama dia dengan ibu Rania walaupun semua yang membayar biaya dating sudah pasti bukan dirinya. Ibu Rania memiliki kekayaan dan kemapanan finansial yang menurut Ara akan membuat lelaki muda seperti dirinya akan terpikat. Ara belum tahu apakah dia akan mampu menyatakan perasaan cintanya kepada ibu Rania suatu saat nanti. Dinner malam itu, adalah dinner paling indah dalam hidupnya yang tidak akan pernah dia lupakan.