Download App

Chapter 2: Unexpected Surprise

♡Unexpected Surprise♡

"Kyaahh..aku menang dari kakek!!wuuhhuu..."Pekik Elaine girang.

"Iya-iya,kakek kalah deh.."

"Sesuai perjanjian,hari ini kakek harus kasih surprise ke aku!"Seru Elaine sambil menyunggingkan senyum puasnya.

"Ya,kakek sudah tau kok kalau kamu akan menang,surprisenya nanti saat Mr.Clark datang ya!"Kakek Elaine mengusap rambut Elaine lembut.

"Ih,malu dong.."

"Nggak kok,tenang aja!Kamu harus terima ya!"

"Hmm..pasti dong!Masa' nggak?Kalau perlu aku janji deh gak bakal nolak!"Balasnya.

"Sip,janji ya!"

*Sesampai didepan rumah kediaman Markston*

"Mom,tebak apa?Aku menang main golf dari kakek"Teriak Elaine sambil berlari seperti anak kecil.

"Benarkah?"Tanya Ibunya seperti dibuat-buat.

"Iya,Oh iya..Aku kan mau buat coklat,gyaah..sudah jam segini,gawat!!"Elaine melirik jam dinding dan langsung memakai Apron berwarna biru miliknya.

"Pertama-tama siapkan cornflakes,dark chocolate,dan tempatnya!"Ibu Elaine membacakan cara-caranya.

"Aku sudah tau!"Elaine langsung memotong dark chocolate itu dan memasukkannya kedalam oven.

Setelah 30 detik,oven berbunyi dan coklat itu ditekan-tekan dengan sendok hingga cair.

Beberapa butir cornflakes dituangkan ke cairan chocolate itu dan dicampur,kemudian dimasukkan kedalam kertas kecil berwarna hitam itu.Begitu terus hingga berjumlah 50 lebih.

"Fuuhh..selesai!"Elaine mengelap keringatnya.

"Sudah kamu mandi dulu gih!Pakai baju yang sudah disiapkan ya!" Pesan Ibu Laine lembut.

"Hm.."Jawabnya singkat kemudian berlari kekamarnya.

Setelah berpakaian,Elaine keluar dan mendengar suara pembicaraan.Baru Elaine tau,tamunya itu telah datang.

'Gawat aku telat!'Pekik Elaine dalam hati.

"Elaine,kau sudah selesai?Ayo duduk disini!"Panggil Ibunya sambil menepuk kursi disebelahnya yang kosong.

"I..Iya.."Balas Elaine,kemudian berjalan dan duduk disebelah Ibunya.

Didepannya seorang lelaki yang kira-kira satu tahun lebih tua darinya sedang memainkan Ipadnya.

Tubuh yang kira-kira 200cm,bermata biru,dan rambutnya hitam pekat.Western?Orang ini Chinese-Western seperti Elaine.

Tanpa disadari,wajah Elaine memerah.

"Apa kabar Elaine?Kau sudah tumbuh besar ya!"Mr.Clark tersenyum padanya.

"Ah..Ba..Baik..Ba..Bagaimana dengan..Paman?"Basa-basi biasa untuk mengurangi malu.

"Baik,kenapa kau terbata-bata seperti itu?Kangen ya sama Carmen?"Tanyanya,berhasil membuat Elaine terperangah.

"Ca..Carmen,siapa?"Tanya Elaine balik.

"Iya juga ya,kau pasti lupa!Sudah 13 tahun sih"Mrs.Clark menambahkan.

"Ma..Maaf.."Ucap Elaine.

"Tidak apa-apa,hmm..coklat ini enak sekali,buatan siapa?"Tanya Mr.Clark semangat.

"A..Aku.."Elaine mengangkat tangannya malu-malu.

"Enak sekali.."

"Thanks,tapi benarkah?"

"Ya,iya kan Carmen?"Tanyanya pada laki-laki didepan Elaine itu.

"Emm..Ya.."Jawab Carmen singkat.

"Tuh,benar kan kakek?Aku tidak membuatnya gosong,kok"celetuk Elaine agak keras.

'Gawat,harusnya itu kan hanya dipikiranku..kok?'Elaine segera menutup mulutnya.

"Haha..manis sekali ya!"Elaine tidak sadar bahwa disebelah Carmen terdapat seorang kakek,yah pasti itu Mr.Reiland.Ayah dari Mr.Clark,sahabat kakek Elaine.

"Emm.."Elaine menundukkan kepalanya malu.

"Ah..Iya,Elaine!Kakek berjanji akan memberikanmu surprise kan?Inilah surprisenya!"salah satu pelayan dirumah tersebut maju sambil membawa sebuah sebuah kotak beludru yang berukuran mini yang panjang.

"Apa ini?"Elaine segera mengambil kotak itu dan membukanya,tanpa Carmen sadari,ia tertarik akan isinya juga.

"2 kalung?Kenapa kakek membelinya kelebihan?"Tanya Elaine dengan senyum bodoh sambil menggantung kedua kalung berbandul 'CE' dan 'EC' itu ditangannya.

"Begini,sejak dulu kakek dan Reiland telah berjanji akan menikahkanmu dengan Carmen"seru kakek Elaine.

"WHAT?!"Pekik Elaine,sedangkan Carmen hanya menyipitkan matanya malas.

"Kau berjanji kan,kalau kau akan menerimanya?"Elaine teringat saat ia berjanji dengan kakeknya saat dimobil.

"I..Iya,tapi..aku kan tidak tau!"Protes Elaine.

"Sudahlah,lagipula kau yang sejak dulu selalu protes untuk dinikahkan dengan Carmen"Pernyataan itu membelalakkan Elaine.

'Benarkah aku dulu seperti itu?'Elaine tak tau lagi harus menjawab apa.

"Ka..Kapan?"Tanya Elaine akhirnya.

"1 minggu lagi!Libur kan?Besok pulang sekolah kita fitting baju pengantin,oke?"Balas Ibu Elaine kompak dengan Ibu Carmen.

"Yah..I know.."Balas Elaine pasrah.

***

"Fionaa!!"Pekik Elaine sambil memeluk tubuh mungil Fiona.

"Kenapa Elaine?"Tanya Fiona terkejut.

"Aku.."Elaine teringat kata-kata kakeknya.

'Jangan sampai sekolah dan temanmu tau!Atau kau akan dikeluarkan dari sekolah!'

"Kau Kenapa?"Tanya Fiona menyadarkan Elaine.

"Aku..Kangen.."Peluk Elaine lagi.

"Oohh,aku juga!!Tapi,kemari!Ada yang ingin kuberikan padamu!"Tarik Fiona.

"Apa?"Tanya Elaine semangat.

"Ini"Fiona menyerahkan sebuah mp3 player berwarna biru tosca didalam sebuah kotak kecil polkadot.

"Thanks,Fiona!!"Elaine makin mengeratkan pelukannya.

"Stop it,Elaine!I..Can't Breath"seru Fiona sambil berusaha melepaskan diri dari Elaine.

"Sorry..But..I really happy!!"Peluk Elaine lagi.

"OMG,Kalau kau terus memelukku begitu,aku tidak jadi memberimu,loh!"Canda Fiona.

"Ok,ok,i'll let you..But,thanks"Elaine menyunggingkan senyum termanisnya.

"Kyaa!!Peluk aku lagi!!"Pekik Fiona.

"Haha.."Walau diluar tertawa,Elaine tetap saja masih kepikiran tentang perjodohan itu.

*Sepulang sekolah*

'Tringg..'Handphone Elaine berbunyi.

"Hello"jawabnya malas.

'Hello,Elaine cepat ke butik 'Wedding Beauty' !'Perintah orang seberang.

"Ahh..Iya..iya.."Balas Elaine malas.

"Elaine,kita ke mall yuk!"Ajak Fiona sambil menyanggul tas ungunya.

"Sorry Fio,aku ada urusan hari ini"ucap Elaine sambil membungkukkan badannya.

"Ahh..jangan begini!!Tidak apa-apa kok!"Fiona mulai panik.

"Thanks Fio,ok aku pergi dulu!"Elaine segera berlari ke parkiran dan melingak-linguk mencari supirnya.

Tiba-tiba seseorang menarik tangannya dan memasukkannya kedalam mobil sports biru.

"Siap-a Ca..Carmen?!"Pekik Elaine terkejut.

"Mom menyuruhku menjemputmu"serunya dengan wajah coolnya.

"Ahh.."Elaine menyembunyikan wajahnya yang memerah.

"Ca..Carmen.."Panggil Elaine memecah keheningan.

"Hm?"

"Kau..setuju dinikahkan?"Tanya Elaine membuat Carmen sedikit terbelalak.

"Ini demi kakek,kakek sudah mulai melemah mana bisa aku menolak"balasnya kemudian.

"Ah..i see.."Elaine tersenyum.

"Kalau begitu..kita pilih pakaian yang paling bagus ya!Untuk ditunjukkan pada kakek!"Tiba-tiba saja Carmen sedikit oleng mengendalikan mobil.

"Hei!kita hampir saja menabrak pohon!"Protes Elaine.

Sesampai di butik..

"Ayo,Carmen!Kita harus pilih yang paling bagus!"Carmen menatap Elaine tak menyangka.

"Ayo,kenapa kau bengong!"Dengus Elaine dan memasuki butik.

'Apa dia setengah tertidur?'Pikir Carmen.

"Wah..sudah datang rupanya!Nah,silahkan mencoba semua ini!"Sederet gaun pengantin telah disiapkan berderet.

Setelah mencoba satu persatu,akhirnya ditentukkanlah gaun yang depannya diatas lutut dan dibelakangnya memanjang hingga lantai.

Carmen dipilihkan jas hitam yang sangat pas ditubuh atletiknya.

Apa benar Elaine menerima semua ini dengan satu kalimat dari Carmen?

.

TBC


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login