Download App

Chapter 2: Larangan untuk Agisna

"Kamu paham dengan kata-kata ku tidak? Agisnah!! Apa pun yang akan terjadi kedepannya, kakak tidak akan mengizinkan kamu untuk pergi ke negara Indonesia untuk pekerjaan seperti itu. Kamu paham!!"

Jawab Ghaffar yang kali pertama membentak Agisnah, atas permintaan gila Agisnah.

Ucap tegas Ghaffar tidak membuat Agisnah untuk berpikir kembali melainkan semakin ngotot dengan permintaannya.

"Aku tetap dengan keputusan aku!!"

Jawab Agisnah seolah tidak memperdulikan ekspresi wajah dan ucapan kakaknya saat ini. Perkataan Agisnah membuat Ghaffar semakin emosi hingga tampak sadar kembali membentak Agisnah.

"Kamu!!!" Kata Ghaffar dengan nada suara tinggi.

Tapi semua seketika berubah saat Riko Mala berbalik di ruang kerja Ghaffar saat Ghaffar telah meminta Riko untuk pergi. kedatangan Riko kembali di waktu yang tidak tepat, di saat Agisnah dan Ghaffar lagi dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Seketika menghentikan perdebatan antara Agisnah dan Ghaffar.

Tok...Tok...Tok...

"Assalamualaikum....Maaf tuan Ghaffar aku mau memberikan informasi terkait dengan kasus di negara Indonesia yang belum sempat aku katakan."

Kata Riko ketika telah masuk dalam ruangan kerja kembali, tapi saat Ghaffar hanya diam membuat Riko semakin Gugup ketika melihat pertama kali tatapan tajam dari Ghaffar, membuat Riko seketika suar dingin saat itu, dengan kesalahan Ia saat ini.

"Habislah saya.."

Kata Riko dalam benaknya saat kembali dengan keadaan seperti saat ini.

"Mengapa balik ulang paman?"

Tanya Agisnah kepada Riko yang diam mematung di depan pintu.

"Anu... tuan Ghaffar saya lupa memberitahu kan mengenai masalah."

Kata Riko belum selesai, tapi telah di tanggapi oleh Ghaffar.

"Kamu bisa-bisa nya melupakan hal itu?!"

Kata Ghaffar kembali menatap tajam kepada Riko, yang kali ini semakin tajam, bagai kan mata elang yang siap memangsa setiap makanan Ia saat itu.

Riko pun hanya bisa diam dan tidak berani menatap atasan Ia dengan keadaan saat itu.

Sedangkan Agisnah malah tidak memperdulikan kedatangan Riko, melainkan melanjutkan ucapannya kepada Ghaffar.

"Izin Saya yang menyelesaikan semua masalah keuangan di kantor cabang yang ada di negara Indonesia Kakak."

Kata Agisnah memotong kata-kata Ghaffar saat itu.

"Sebaiknya kamu tidak ikut campur akan urusan kantor Adik."

Ghaffar kembali menegaskan ucap Ia kepada Agisnah.

"Mengapa?? aku rasa aku mampu untuk menyelesaikan permasalah sepele seperti itu."

Kata Agisnah begitu percaya diri.

Membuat Riko memberanikan untuk mengeluarkan suara Ia saat itu.

"Maaf, kan saya.. Bukannya saya ikut campur Tuan Putri Tapi keselamatan Tuan Putri sangat penting dari semua yang ada saat ini Apa bila hal ini sampai terdengar oleh Raja Zakaria. Maka dampaknya tidak baik untuk kami Tuan Putri Saya harap Tuan Putri tidak mempersulit saya, biarlah saya yang mengurus masalah ini, tuan putri."

Riko mencoba menjelaskan keadaan saat ini kepada Agisnah, saat mengetahui bahwasanya Agisnah meminta untuk turun tangan langsung.

Tapi Agisnah yang begitu keras kepala, malah berkata.

"Keputusan saya sudah tidak bisa di ubah lagi. Mengenai Kakek Zakaria, saya yang akan bicarakan dengan beliau."

Jawab Agisnah sambil tersenyum kepada Riko.

"Berhenti membuat masalah Agisnah, Semua tidak semudah yang kamu bayangkan." Kata Ghaffar mencoba menurunkan nada bicara Ia kepada Agisnah.

"Apa yang ada dalam pikiran gadis kecil ini? Ia pikir dunia bisnis seperti dunia percintaan, Lucunya." Gumam Riko dalam benaknya sambil sesekali menatap Agisnah dengan permintaan Agisnah yang menurut Ia terlalu beresiko untuk seorang seperti Agisnah. Yang selama ini belum mempunyai pengalaman apa pun mengenai dunia bisnis, Mala tiba-tiba mau terjun dalam dunia tersebut dengan jalur masalah yang cukup rumit seperti saat ini. Riko pun yang sudah cukup lama berbaur dengan dunia bisnis, tidak terlalu yakin bagaimana dengan Agisnah, gadis cantik yang baru berusia 19 tahun tersebut.

"Berikan aku kesempatan selama 3 bulan Apa bila aku gagal maka aku akan menyerah dan mengikuti keinginan kakak Aku janji."

Agisnah pun berusaha bernegosiasi dengan Kakak Nya.

Tapi hal itu sungguh tidak berhasil membuat Agisnah harus dapat hukuman dari kakaknya.

"Cukup Agisnah.!! Willa...!!! Bawah Agisnah ke kamar Ia dan jangan biarkan Ia keluar sebelum Ia menarik permintaan konyol Ia barusan."

Kata Ghaffar semakin emosi di buat Agisnah dengan apa yang menjadi permintaan Agisnah kepada Ghaffar.

"Terserah Kakak.!! Tapi aku akan tetap pergi camkan itu!!"

Jawab Agisnah dengan nada suara begitu tegas kemudian pergi dari ruangan kerja Ghaffar.

Ghaffar pun berkata kepada bodyguard pribadi Agisnah. "Awasi Agisnah, beritahukan aku apa bila ada sesuatu yang di lakukan adik saya.!!"

"Baik Tuan."

Jawab Wila kemudian mengikuti Agisnah.

Agisnah yang merupakan pewaris kedua dari kekayaan Sultan Andara.

Mempunyai kecerdasan yang cukup untuk dapat menentang keputusan Ghaffar yang merupakan Kakak kandungan Agisnah.

Agisnah adalah pewaris kedua dari kekayaan Sultan Andara yang mempunyai Perusahaan cabang yang cukup besar hampir di semua negara berkembang.

salah satu di Negara Indonesia.

Yang saat ini, di pimpin salah seorang sahabat Almarhum Ayah dan Ibu Agisnah.

Tapi sejak Kematian Ayah dan Ibu Agisnah perusahaan cabang yang di pimpin oleh sahabat Ayah Agisnah yaitu Santa.

Sekarang lagi bermasalah dengan keuangan yang harus masuk di perusahaan pusat tiap bulannya, membuat Ghaffar begitu marah besar mengetahui kecurangan yang begitu jelas yang ada di perusahaan cabang di negara Indonesia tersebut.

Sejak kematian Ayah dan Ibu mereka, masalah keuangan sejak 1 tahun silang sudah tidak memenuhi syarat dan target seperti sebelumnya, begitu banyak uang perusahaan yang tidak di setorkan di perusahaan pusat dari 100% keuangan perusahaan, hanya sekitar 30 % yang masuk di kas kantor pusat, itu terjadi sejak 1 tahun yang lalu, di mana kejadian tersebut mulai terjadi sejak, kematian Ayah Agisnah secara mendadak dengan kejelekan mobil yang di kendarai Ayah Agisnah bersama Ibu Agisnah.

Sejak itu, masalah keuangan di perusahaan cabang di negara Indonesia semakin tidak karuan, perusahaan cabang tersebut adalah salah satu perusahaan cabang yang cukup sukses di bandingkan perusahaan cabang yang lain nya, tampi pemasukan keuangannya setiap bulannya lebih sedikit di bandingkan dengan keuangan di perusahaan cabang yang tidak terlalu berkembang.

Hal inilah membuat Ghaffar meminta Riko yang merupakan direktur keuangan untuk turun tangan langsung, tapi semua tidak berjalan dengan baik di karenakan Agisnah meminta untuk turun tangan langsung dalam menangani kasus keuangan di perusahaan cabang di negara Indonesia.

Di tambah yang akan Agisnah hadapi nantinya adalah Santa yang merupakan sosok iblis yang berjiwa manusia, sosok Pria yang begitu kejam, melebihi Ghaffar.

Santa terkenal dengan sikap kejam yang tidak mempunyai rasa kemanusiaan di dunia Bisnis, begitu banyak saingannya mati begitu saja tanpa jejak, hal seperti itu sudah biasa di dunia Bisnis, itu kenapa Santa masih saja bisa berkeliaran bebas dari setiap kejahatan yang dilakukan Ia selama ini.

Tidak hanya itu saja melainkan terdengar isu bahwasanya kematian Ayah dan Ibu Agisnah ada sangkut pautnya dengan perusahaan cabang yang ada di negara Indonesia tersebut. Maka permintaan Agisnah barusan merupakan mimpi buruk buat Ghaffar, permintaan yang akan sangat sulit untuk di kabulkan oleh Ghaffar kepada adik satu-satunya itu.

Melihat ekspresi dan sikap Agisnah saat menyampaikan keinginannya Ia, seperti akan sangat sulit untuk bisa di tolak begitu saja.

"Apa yang harus aku lakukan, Aku tidak ingin Agisnah melakukan pekerjaan ini, sungguh!"

Kata Ghaffar sambil menatap foto keluarga Ghaffar yang terlihat begitu bahagia.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C2
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login