Download App
72.72% GAARA

Chapter 8: Part 8

Langkah kaki seorang wanita terdengar sepanjang koridor, banyak pasang mata yang melihat kearahnya, bagaimana tidak dia yang kesehariannya berpenampilan layaknya babu kini berubah menjadi Cinderella dengan sepatu kacanya.

Yang dulunya baju di yang kebesaran, lecek dan sepatu yang sudah sobek apalagi tas yang tidak pernah ia ganti selama dua setengah tahun terakhir ini, rok yang melebihi lutut.

Kini penampilannya begitu mempesona, dengan rupa yang di poles sedikit oleh make up, baju yang pendek dan ketat begitu pas di tubuh moleknya, rok yang berakhir di atas lutut, sepatu yang harganya tak tanggung tanggung bertengker manis di kedua kaki jenjangnya yang putih mulus.

Rambut Coklatnya kini dia uraikan yang dulu biasanya di kuncir kuda kini begitu indah tergerai bergelombang.

Bisikan sana sini ketika dia berjalan mulai terdengar ketika dia mulai keluar dari mobil sport yang dia kendarai.

Bagaimana orang yang melihatnya tidak terheran heran, pasalnya sibabu ini berubah menjadi layaknya putri dalam dongeng dalam waktu yang singkat, sungguh tidak bisa di pungkiri.

"Ah Lihat sibabu itu, kini dia berjalan layaknya di catwalk dengan berpenampilan seperti princess. Dia dalam semalam sudah berhasil menjual tubuhnya ke pria yang berduit. Bagaimana bisa dia berubah dalam sekejap seperti itu kalau bukan dengan cara haram"Ujar Mely dengan suara besar sengaja menyinggung Gabriel aka Arasya yang berpenampilan cantik.

Arasya yang mendengar hal tersebut tersulut emosi ingat kan Arasya tidak bisa mengontrol emosinya.

Arasya berjalan menghampiri Mely yang asiknya menceritakan Gabriel bersama teman gangnya cengar cengir.

Brakk

Arasya menggebrak meja begitu keras seketika kelas hening mendengar gebrakan meja tersebut.

Sementara Mely yang mendengar hal tersebut terkejut dan membeku.

"Pandai sekali mulut mu berkata kata, Siapa kau? seakan akan kau tuhan yang mengetahui apa yang ku perbuat" ujar Arasya menampilkan tampang dinginnya.

"Kau lupa dengan ku gadis babu ups salah harusnya wanita babu, bukan begitu Gabriel hahahha" ejek Mely .

"Ho lihat dia, bagaimana bisa dia mengataiku menjual tubuh? apakah kau tidak punya cermin di rumah besar mu Princess Kendal? Sehingga kau tidak bercermin terlebih dahulu" ujar Arasya tersenyum sinis.

"Kau..." belum sempat Mely melanjutkan perkataanya terlebih dahulu di potong oleh Arasya.

"Shutttt... Kau tidak usah menyangkal, perlukah ku buktikan perkataanku itu Mely Siedar kendal" ujar Arasya dengan Senyum sinisnya.

Arasya berjalan Ke arah LCD proyektor yang memang setiap kelas di pasangkan seperti itu untuk mempermudah proses pembelajaran.

Arasya mencolokkan kabel yang tersambung dengan laptop ke Lcd dan membuka file yang di berinama Secret.

Kini terpampanglah gambar serta video yang memperlihatkan orang yang sedang bercumbu.

Semua Yang melihatnya terkejut pasalnya Mely di kenal dengan Cewek yang menjaga kehormatannya walaupun dia memiliki mulut pedas seperti mercon.

"Bagaiman Mely, sudah puas? ini yang di namakan senjata makan tuan hahah kau begitu pandai merangkai kata indah untuk menjelakkan nama baikku tetapi kau tidak pandai bercermin melihat dirimu yang seperti binatang ketika bergulat di atas ranjang" Arasya berjalan kearah Mely yang terdiam membeku, dia tidak bisa mengelak lagi, rahasia yang dia simpan selama ini terbongkar.

"Bagaimana Mely, Puas? Puas melihat Aib mu?" Tanya Arasya tepat di depan Mely yang masih membeku di tempatnya.

Mely berlari keluar kelas karena tidak sanggup melihat apa yang baru saja terjadi kepada dirinya, sia sia uang ayahnya dia pakai untuk menutupi kedoknya.

"Bagaimana bisa Gabriel mendapatkan Semua itu, Padahal mata mata terbaik sudah ku gerakkan untuk menutupi hal tersebut?" ujar Mely dengn derai air mata. Arasya yang melihat Mely berlari keluar dari kelas hanya tersenyum devil.

"Ini baru permulaan dari sekian banyaknya permainan yang akan ku mulai, dan sayangnya kau harus jadi yang pertama memulainya, Kasihan" ujar Arasya tersenyum dan kembali ke tempat duduknya memikirkan rencana selanjutnya.

Jam istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu, Arasya berjalan ke arah kantin tetapi harus melewati Sekerumunan gang Mike yang duduk di atas tangga menuju Kantin.Arasya yang tidak peduli hanya melewatinya saja.

"Wah Lihat, si Gabriel ini berubah menjadi cantik Hyuuu" Goda Mike ketika Arasya berjalan di depannya. Mike membentangkan tangannya menghalangi jalan Arasya dan malah merangkulnya.

"Aku punya ide yang bagus" ujar Arasya dalam hati.

Arasya tersenyum ke arah Mike, dan menarik dasi mike hingga kini jarak mereka Hanya beberapa senti saja.

"Bagaimana penampilanku? Aku berubah hanya untuk mu Mike" Bisik Arasya sensual.

Mike yang mendengar bisikan Arasya tergoda dan ingin menciumnya, tetapi terhalang oleh tangan Arasya.

"Jangan disini, Ini terlalu ramai Bagaimana kalau kita ke gudang saja, disana sepi dan remang" Ujar Arasya.

Mike yang mendengarnya pun tertarik segera merangkul Arasya berjalan ke Gedung, Teman teman Mike hanya mampu menggoda dan tertawa saja.

Arasya membukakan Pintu gudang dan mempersilahkan untuk Mike masuk duluan, setelah Mike masuk di mengunci Gudang tersebut.

"Kenapa kau menguncinya?" tanya Mike yang melihat Arasya mengunci pintu gudang.

"Ah Aku menguncinya supaya kita memiliki waktu yang lama bersamamu"Ujar Arasya tersenyum kemudian berjalan sensual kearah Mike.

Arasya membuka dua kancing bajunya sehingga memperlihatnya Belahan dadanya. Mike yang melihat kelakuan Arasya melonggarkan Dasinya dan segera mencium Leher Arasya dengan Ganasnya.

Suara Kecupan yang di buat Mike terdengar begitu keras didalam gudang tersebut.

Mike berganti ganti mengecup Sisi leher Arasya dan Mengecup belahan dadanya.

Tanpa di sadari oleh Mike Arasya mengambil stik golf yang ada di belakang Mike kemudia menghantamkannya ke arah kepala mike hingga berdarah.

Mike menghentikan kegiatannya dan memegang kepala belakangnya yang di pukul oleh Arasya.

"Kau? berani sekali kau memukul ku dasar wanita jalang"Ujar Mike emosi.

"Ck ck ck kasihan sekali kau Mike, Kau mudah tergoda oleh ku! Kini hidup mu ada di tangan ku, Akan ku balas perbuatan yang selama ini kau lakukan Kepada Gabriel!" ujar nya dengan intonasi yang begitu rendah dan mengancam.

Arasya memukulkan Stik Golf Tersebut kearah Kedua kaki Mike, Mike hanya berteriak kesakitan dan meringis.

Belum reda menderitaan Mike, Arasya sudah terlebih dahulu menghantam Stik golf tersebut kearah kejantanan Mike dan kembali kekepalanya.

Kini Kesadaran Mike Sudah melemah, Membuka mata pun sudah tidak bisa.

"Mari kita akhiri permainan ini Mike" Ujar Arasya kemudian memukul sekali lagi ke arah kepala Mike sehingga Mike hilang kesadaran.

Arasya mengambil tubuh Mike kemudian memopongnya di bahunya, kemudian Berjalan Ke arah Rooftop sekolah paling pinggir.

"Bye bye Mike, ucapkan selamat tinggal Kepada dunia"Ujar Arasya kemudian mendorong tubuh Mike Ke bawah.

Arasya yang menyaksikannya hanya terseyum bangga dengan perbuatannya.

"Satu tikus sudah di singkirkan Next tikus kedua mari kita undi"Ujar Arasya berlalu dari Rooftop.

Arasya kembali ke kelasnya yang kosong karena masih jam istirahat membuka laptop yang dia bawa dan meretas CCTV sekolahnya dan menghidupkan kembali CCTV sekolahnya yang sengaja dia Matikan untuk memperlancar Tujuannya agar tidak ada yang melihat aksinya.

Selain Membunuh ke ahlian Arasya adalah Meretas CCTV atau bisa di sebut HACKER, Tak Di ragukan lagi kenapa Arasya di juluki pembunuh bayaran yang paling bahaya dan mahal karena kemampuannya itu yang bisa meretas apa saja yang dia mau.

"Huft kedepannya akan lebih seru lagi, Mike is done Next Mely"Ujar Arasya tersenyum devil.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C8
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login