Download App

Chapter 4: Sangat Tangguh, Sangat Sombong!

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Cecile Luo tidak memiliki keberanian sama sekali untuk melihat ke wajah Eugene Mu setelah melihat bekas gigi yang muncul di bibir Eugene Mu. Ia buru-buru menjelaskan, "Maaf... Aku minta maaf! Aku akan segera bangun, segera…"

Cecile Luo tidak tahu mengapa tubuhnya terasa semakin lemah. Bagian tubuhnya yang melekat erat dengan Eugene Mu juga terasa semakin panas, seakan semakin terbakar. Suara napas Eugene Mu yang semakin berat terdengar kian mendekat dan memancarkan hormon maskulin yang kuat hingga membuat Cecile Luo nyaris kehilangan akal. Bahkan, ia bisa membayangkan betapa sempurna garis otot Eugene Mu di bawah telapak tangannya meskipun pria itu masih berpakaian.

Cecile Luo menggelengkan kepalanya dengan kuat dan mencoba melepaskan kesalahpahaman ini. Meskipun ia bisa mengontrol ekspresinya dengan baik, ia tidak begitu berpikiran kotor sebelumnya? Ia hanya murni menghargai para pria yang tercipta rupawan. Entah angin apa yang lewat hari ini, tapi Cecile Luo seperti ingin menelan pria di hadapannya ini.

Cecile Luo mencoba lagi sampai dua kali, tapi semuanya berakhir gagal. Tidak ada kekuatan yang tersisa di tubuhnya. Setiap kali ia sedikit bangun, ia terjatuh lagi. Kakinya yang ramping terus berada di atas Eugene Mu dan bergesekan dengan tubuh pria itu hingga Eugene Mu merasa tubuhnya seperti terbakar. Eugene Mu menggertakkan gigi, lalu berkata, "Kamu sebenarnya mau bangun atau tidak? Aku peringatkan kamu, Celine Luo. Jika kamu tidak bangun juga, ini semua akan berakhir!"

Cecile Luo merasa marah sekaligus cemas dan ia sampai hampir muntah darah. "Kamu… Kamu... Kamu sendiri tidak punya tangan dan kaki, ya? Aku tidak memiliki kekuatan untuk bangun. Kamu bangun sendiri saja!" kata Cecile Luo.

Dahi Eugene Mu berkerut. Jika aku bisa bangun, aku sudah bangun dari tadi! pikirnya kesal. Cecile Luo bersikap tenang. Padahal, wanita itu berpura-pura jatuh ke lantai untuk merayu dan menggodanya hingga bahkan juga menciumnya dua kali.

Eugene Mu selalu bangga dengan kontrol dirinya, tapi itu semua sudah menghilang. Tubuhnya menjadi kaku sampai kesakitan, sedangkan kekuatan dari seluruh tubuhnya seakan mengalir ke tubuh bagian bawah. Eugene Mu mati-matian mengendalikan dirinya. Jika ia tidak segera memindahkan Cecile Luo, bagaimana ia sendiri bisa bangun?

"Kamu, kamu, kamu... Kamu bermain nakal!"

Setelah Cecile Luo jatuh beberapa kali dan menabrak benda keras berturut-turut, ia tiba-tiba bereaksi, Itu Eugene Mu... Eugene Mu sebenarnya bereaksi padanya, tapi pria itu sangat tangguh dan sangat sombong. Eugene Mu memang seperti itu.

Cecile Luo sangat takut sehingga wajahnya menjadi pucat. Ia berusaha lebih keras untuk bangun, tapi tubuhnya menjadi semakin panas dan membuatnya semakin sulit untuk berpikir.

"Wanita sialan. Ini yang kamu minta!"

Eugene Mu menahan pinggang ramping Cecile Luo. Tiba-tiba, ia berbalik badan dan menekan Cecile Luo di atas karpet.

———

Sakit! Ini adalah satu-satunya hal yang dirasakan Cecile Luo ketika ia bangun keesokan harinya. Tak hanya kepalanya yang rasanya akan pecah, tapi seluruh tubuhnya juga sakit, seolah-olah ia baru saja lomba lari maraton kemarin.

Cecile Luo belum sepenuhnya menyadari apa yang terjadi pada tubuhnya, tapi tiba-tiba ada tangan kuat yang memegang bahunya dari belakang dan memaksanya untuk berbalik badan. Tangan itu menekannya kuat-kuat di atas tempat tidur dan seorang pria yang menindihnya dengan penuh tekanan melayang di atas tubuhnya.

"Celine Luo! Kamu sangat berani!"

Cecile Luo sontak terkejut. Wajah tampan di hadapannya ini bahkan tetap sedap dipandang mata meskipun sedang marah. Fitur wajahnya halus dan sempurna, bak karya agung sang pencipta. Mata foniksnya yang gelap dan dalam seperti tinta tampak sangat menakjubkan, namun tatapan matanya penuh amarah. Jika matanya bisa membunuh, Cecile Luo mungkin telah terkoyak.

Cecile Luo membeku sesaat dan kejadian semalam langsung kembali terngiang di pikirannya, Semalam, aku menikah dengan Tuan Muda Mu! Cecile Luo sudah menyiapkan perjanjian dan ingin berbicara dengan Eugene Mu. Hasilnya, mereka berdiskusi hingga ke atas tempat tidur… Oh, salah... Yang benar, di atas lantai.

Cecile Luo tertawa dan berkata, "Senior... Senior, kasihanilah aku... Dengarkan... Dengarkan penjelasanku…"

Eugene Mu dengan dingin berkata, "Penjelasan? Baiklah, aku akan memberimu kesempatan!"

Cecile Luo memutar otak untuk mengingat kejadian tadi malam. Meskipun ingatannya sedikit kabur, ia masih ingat dengan jelas bahwa Eugene Mu tidak pernah ingin memarahinya. Namun, hal itu terjadi karena ia menjatuhkan pria itu dua kali ke lantai. Kemudian, ia juga menciumnya untuk waktu yang lama dan tidak mampu menahannya. Bagaimana ini bisa terjadi? Aku tidak dapat menemukan alasan untuk membalas! pikir Cecile Luo dengan panik.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C4
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login