Sejak kecil aku sangat suka menggambar,aku menggambar apa saja yang aku lihat.Walau tidak bagus tapi kata ibu itu sudah cukup baik untuk permulaan.
Jika aku sedang menggambar biasanya kakak selalu menemaniku,tapi karena ia itu sudah sekolah aku jadi jarang ditemaninya,karena ia harus sekolah lalu mengerjakan tugas dan masih banyak lagi yang harus dilakukannya.
Meskipun aku harus belajar sendiri,itu tidak masalah.Lagi pula aku dapat lebih berkonsentrasi pada apa yang aku buat.Jika aku sudah selesai,aku pasti akan beritahu kepada kakak dulu,aku akan meminta pendapatnya.Jika ia bilang bagus,aku akan tunjukan pada ayah dan ibu,tapi jika ia bilang ganti,aku tidak akan beritahu ayah dan ibu.Jika ia bilang ganti berarti hasil gambarku belum cukup memuaskan,dan aku harus memperbaikinya lagi.
*****
Saat itu hari Minggu,pagi yang sangat cerah di bulan Maret.Kakak mengajakku bermain di taman.Tempatnya sangat sejuk juga sangat indah.Sangat cocok jika dijadikan sebagai objek untuk melukis.Kakakku dia itu hebat dia bisa melakukan segala nya,ia bahkan juga bisa melukis.
"Kita akan melukis danau ini,jadi perhatikanlah dulu"ucap kakak
"Baiklah"ucapku
Saat itu usia ku baru 5 tahun,dan kakakku berusia 12 tahun,walau usianya baru 12 tahun tapi ia benar-benar sudah pandai melukis.Ada banyak sekali medali dan piala di rumah dan semua itu milik kakak.Bukankah kakakku itu sangat membanggakan?Aku senang, karena aku ditakdirkan menjadi adiknya.
"Kakak aku belum bisa menggunakan warna secara langsung pada kertas,aku kan biasa menggambar dengan pensil saja"ucapku
"Itulah sebabnya kakak akan membantu mu,jika kau belajar dari usia dini,kakak yakin kau bisa melampaui kakak nanti"balasnya
"Benar juga ya.Baiklah mulai sekarang aku akan terus belajar dengan keras"ucapku
*****
— New chapter is coming soon — Write a review