Download App

Chapter 21: Alih posisi

Sudah masuk bulan kedua Dinda sebagai asisten dosen. Diantara ratusan mahasiswa ada yang merasa suka dan ada pula yang bertolak belakang. Alba Kaka senior yang terkenal dengan segudang prestasi dikampus tersebut, kehadiran Dinda menjadikannya terasingkan dan sudah tak dipandang lagi. Terlebih Dinda sangat royal terhadap para peserta didik nya, baik dan sangat pandai dalam menyampaikan argumentasi.

Alba merupakan mahasiswa yang sudah menyandang gelar S.ked dan sekarang sedang dalam masa koas. Alba masih diberikan kepercayaan untuk tetap menjadi asisten dosen karena kemampuan nya dan sifat nya yang keras sehingga banyak mahasiswa yang selalu menggunjingnya, entah karena pelit senyumlah, pelit nilai dan harus perfeksionis udah kaya dia aja yang paling sempurna dikampus ini.

Dinda. Could you please help me to fill shifts as an assistant in basic pharmacology courses, in collaboration with Alba ?"tanya prof andreas

Seriously, sir? Then what about my scheduled teaching hours. Will it not clash? " tanya Dinda

Will not. I've seen your schedule. Only on Thursdays 7 to 8 o'clock the next by Alba. Because at that hour Alba couldn't " ucap prof andreas

okay if it's like that, sir. " ucap Dinda

...

Boy" teriak Dinda diseberang kampus

Kenapa Din? Pasti mau bahas soal lamaran yaa. Kamu udah kebelet banget nih nikah sama aku" ucap boy sambil tertawa

Bukan itu. Ada yang lebih serius, ka Alba tau kan? Aku diminta prof andreas untuk berkolaborasi menjadi asisten farmakologi dasar. Dia kan terkenal ganas banget. Gimana dong sumpah takut deh dengan isu yang beredar." Ucap Dinda

Takut juga kan gaakan gigit emang harimau" jawab Boy. Tenang aja kamu kan punya malaikat penjaga. Aku siap 2 x 24 jam.

Yaiyalah aku juga tau kali dia gaakan gigit. Tapi bagaimana jika berselisih terhadap penilaian para peserta. Ka Alba terkenal pelit bukan? " tanya Dinda

Ya. Kamu ga harus sama seperti dia. Bagian peserta yang diajar sama kamu ya tanggung jawab kamu dalam menilai. Dan keberuntungan besar mereka dihendle sama kamu. " Ucap Boy

Iya ada benarnya juga sih kamu boy." Ucap Dinda. Yaudah ayo ke kelas

Siaap. Duduk sebelahan ya sekarang kan diskusi kasus " rayu Boy

Iya boleh. " ucap Dinda

dret. dret. panggilan masuk dihp Dinda. tidak diangkat karena saat ini masih dalam kelas perkuliahan.

Din, keluar dulu sana angkat siapa tau penting" ucap Boy

nanti aja pas jam mata kuliah nya habis" ucap Dinda

yasudah. sekarang kita fokus, mata kuliah terseru nih. menghitung siklus subur dan awal kehamilan" ucap Boy. bikin melek mata jadi pengen bikin debay deh

Debay apaan boy?" tanya Maura

Dede baby. " jawab boy sambil tertawa pelan

his dasar ya cowo ga jauh dari situ pikirannya. hati-hati Din, tar lu diapa-apain lagi sama si Boy." ucap Maura

ga mungkin lah. dia tuh cuma bercanda aja Ra. aslinya mah kalo nonton drakor nih ya adegan 21+ tutup mata. takut dosa katanya" ucap Dinda sambil tertawa

kan ngumbar aib deh mulai. itu didepan kamu aja gitu biar terlihat polos. tau ga aslinya awas nanti mau loh" ucap Boy

mau apa? mau aku jitak ha? sini" ucap Dinda. udah ayo fokus. jangan sampai memanggil kebisingan bisa disamperin nanti sama prof Edi.

....

Selesai mata kuliah dilihatnya hp Dinda 4 Panggilan tidak terjawab dari nomer yang tidak dikenal. saat ingin menelpon balik ternyata pemilik no tersebut lebih dulu lagi menelpon Dinda.

hallo? who is this?" tanya Dinda

I am alba. meet me in front of the auditorium. now, within 15 minutes. do not be late" ucap Alba

okay." jawab Dinda singkat. sambil mematikan hpnya

tuhkan baru jadi asisten aja hobi merintah orang. gimana jadi pemimpin ga kebayang deh angkuhnya dia" grutuk Dinda dalam hati.

Boy kamu duluan aja ke kelas selanjutnya. aku ke luar dulu sebentar ya" ucap Dinda

okey Din. hati-hati" jawab Boy

Ra. lu aja yang ke kelas, tap in bangku ya 2. perasaan gw ga enak nih." ucap Boy

yaudah sana. jagain temen gw" ucap Maura

.....

what's wrong brother ordering me here?" tanya Dinda

please change my teaching hours this afternoon at 5. I have to go back to the hospital. understand? I don't accept rejection. 5 pm remember." ucap Alba

why is it like this? Professor Andreas gave me just one day. brother, if it's hard to hurry, why don't you resign? I cannot replace teaching." ucap Dinda. sambil melangkah kan kakinya.

you are not deaf are you? I don't accept rejection" ucap Alba

but I can't suddenly be ordered like this. I still have a lot of business outside of campus" ucap Dinda

do you mean the business in the room with your male friend? there are smart but immoral students" ucap Alba

watch your talk. I'm not what you think" ucap Dinda sambil menampar Alba.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C21
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login