Chapter 264: Dosa Terindah

Usai melakukan panggilan telepon dengan Icha, Khanza terduduk di lantai tepat di bawah sisi jendela kamarnya. Sejak tadi, dia memandang sekeliling pemandangan langit malam, mendengar apa yang sedang terjadi pada temannya itu, membuatnya mengingat akan semua masa lalunya, bersama dengan orang-orang yang tidak satupun menghargai keberadaannya.

"Hah, betapa aku sangat munafik. Entah pada diriku, atau pada temanku. Aku bisa saja menguatkan hati orang lain, tapi untuk menguatkan hatiku sendiri, aku mengaku kalah. Aku tidak mampu," ujarnya sendiri.

Tidak ada lagi air mata yang mengalir meski dia ingin menangis saja, dengan begitu akan lebih baik. Akan tetapi, air matanya sudah kering terasa setelah sejak tadi dia menangis diam-diam ketika berbicara dengan Icha. Dia hanya bisa merasakan sesak di hatinya saat ini.

Tok tok tok…

Khanza terkejut ketika mendengar suara ketukan pintu di kamarnya. Dia bergegas untuk segera membukanya ketika mendengar suara miss Kia yang memanggilnya.