Download App
66.66% Psychokinesis

Chapter 2: Second

Aku berjalan melewati lorong kantorku sambil melihat satu ruangan yang perlu aku bereskan. Melihatnya saja membuat ku sangat terkejut. Mereka berdua berdebat, aku tidak terlalu jelas melihat siapa mereka. Perdebatan mereka semakin menjadi, hingga pergerakan tangan yang mulai melakukan tindakan. Tangan laki-laki itu meraih sebuah gelas yang ada dimeja dan melemparkannya ke wajah perempuan itu. Seketika itu juga aku menahan gelas itu dan menurunkannya pelan-pelan. Sontak membuat mereka berdua terkejut dan pergi meninggalkan ruangan tersebut. Aku bersembunyi di tempat lain dan melihat mereka berjalan melewati lorong kecil di kantor. Lalu aku masuk dalam ruangan itu dan membereskan apa yang harus aku bereskan.

Aku bekerja di sebuah perusahaan alat berat yang ada di salah satu kota ini. Kota yang cukup besar bagiku.

"Miya ... apakah sudah dibereskan?" tanya Reina supervisor Marcom ku.

"Sudah kak Rei" jawabku, "apa lagi yang perlu dibereskan kak?"

"Sudah itu saja" jawabnya. "Oh ... ada lagi kamu ke ruangan manager marcom sekarang mungkin masalah yang waktu itu"

"Ahh... itu lagi.... " jawabku resah. Kejadian saat rapat tim aku melakukan kesalahan dengan memberikan ide yang kurang pas. Terlihat sangat kekanak-kanakan.

"Hahahaha... Kau lucu sekali.. sudah tidak apa. Cepat! Cepat!" jawab reina.

"Baiklah kak" jawabku lesu sambil berjalan keruangannya. Aku membawa notepad ku masuk kedalam ruangan manager marcom. Aku menunduk sejenak dan membuka pintu. Belum sempat membuka, seseorang telah membuka pintunya dan menabrak jidatku ini.

Aku melihat sepatunya yang mengkilap dan aku merasakan suasana yang tidak nyaman.

"Miya ... Bisakah kamu bergeser segera? Pak direktur ...." kata bu manager.

"Kerjakan yang saya perintahkan bu.." kata pak direktur memotong kata-kata bu manager. Lalu ia pergi meninggalkan ruangan. Aku tidak berani menatap pak direktur menurutku dia cukup aneh. Sebagai seorang direktur seharusnya memperlakukan karyawan dengan baik.

Aku masuk kedalam ruangan dan melihat bu manager yang sedang menatap beberapa berkas di mejanya. Tidak mengucapkan sepatah kata apapun, dimana membuatku semakin bingung mengapa ia memanggilku keruangannya. "Bu..." sapaku pelan.

Dengan menatapku bu manager berbicara, "Akhirnya aku bisa menanyakan hal ini padamu"

"Tentang apa bu?"

"Duduklah, ini akan menjadi panjang.. Pembicaraan ini" jawabnya sambil menyusun dokumen yang ada di mejanya.

"Baik bu." jawabku dengan menarik kursi yang ada di depannya lalu duduk di kursi itu.

"Begini tentang idemu"

"Aaa... Saya minta maaf bu" selaku padanya.

"Ehm... Ide kamu sudah sampai pada pak direktur, bagaimanapun juga aku merasa bersalah. Dengan idemu itu bisa digunakan dalam mengembangkan proyek kita untuk perusahaan"

"Tapi bu, ide itu tidak menarik lagi untuk di gunakan"

" Ini perintah pak direktur, baru saja ia membicarakannya, sewaktu kamu menabraknya tadi."

"Tapi bu..."

"Jangan menyela lagi, lakukan saya, berikan laporannya bagaimana sistem kerjanya, setelah ini akan saya informasikan pada Reina"

"Baik bu..."

"Oh ya.. pak direktur ingin bertemu denganmu mengapa bisa ada ide seperti itu. Katanya sangat tidak biasa. Kamu bisa kembali dan lakukan tugasmu"

Belum sempat menjawabnya, aku langsung permisi keluar dan meninggalkan ruangan itu.

Kepalaku mulai terasa sakit. Aku tidak boleh lelah, ruangan kantor ini bisa menjadi bahaya.

Aku berlari ke atap kantor dan beristirahat disana. Aku duduk di pinggir dan menikmati angin. Lalu aku menggerakan pohon kecil dan mendorongnya ke samping.

Aku menutup mata, "Kira-kira kenapa ya pak direktur memanggilku?"


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login