Download App

Chapter 40: Menu istimewa

" harus kah kamu ikut pelatihan bela diri ? " pertanyaan Vino dibalas alis berkerut Vira, yang bener aja sih? Vira ga ngerti dengan pertanyaan aneh vino.

"Ko tiba tiba ngomongin bela diri?" Tanya Vira bingung.

"ya, soalnya aku takut ga bisa lindungi kamu 24 jam!" beber Vino membuat perasaan Vira seperti meleleh, duileh.. Vira mencubit gemas pipi suaminya itu, gadis itu memonyongkan bibir seolah olah akan mencium gemas wajah suaminya

" duh vino, ko manis banget siiih.. " puji Vira membuat senyuman Vino semakin lebar

"kayaknya itu ide bagus deh. Gue harus pertimbangan, mungkin suatu saat nanti gue bisaa.. ciat, Ciiat ciiiaaaat!! " Vira mengangkat tangannya cepat, memasang kuda kuda, seolah mau memukul vino, eit tapi Vino berhasil menangkis pergerakan tangan istrinya itu, tingkah Vira membuat Vino terkekeh.

"Ada ada aja deh tingkah kamu tuh!" Vino mengurut dahi, dia tertawa melihat tingkah ga anggun vira. mereka tertawa bersama. Vino merangkulkan tangannya di pundak Vira, dia merasa bisa nyaman dan sedekat ini dengan wanita. Biasanya dia tak mudah menerima orang yang berada terlalu dekat. Tapikl kan Vira itu istri lu vino! Ya, kan cuma nikah boongan. Tapi nyaman dan perasaan ini nampaknya udah ga pake bohong lagi!

Vino bisa melihat senyum lebar dan wajah cerah istrinya itu, pria itu sangat bersyukur walau tadi Vira di perlakukan rendah dan di remehkan tapi gadis ini tidak menyiratkan marah yang berkepanjangan. Dia bener bener gadis tulus yang apa adanya bukan ada apanya.

" lu tuh terlalu baik tau ! " ketus Vino, Vira menoleh heran, dia ga ngerti arti kata terlalu baik dari bibir Vino, maksudnya gimana sih?

"lu boleh baik sama orang. Tapi kalo orang itu gak menghargai kebaikan lu, terus buat apa? Kita ga butuh orang lain untuk idup! " lanjut Vino sepertinya sedang memberikan nasehat yang agak memaksa. Vira tertawa kecil lalu mengangkat telapak tangannya di ujung dahi, dia seolah memberi hormat

" siap bos! " ucap Vira serius lalu menggaris senyum.

ah kau sangat menggemaskan sekali, batin Vino sepertinya sudah tak bisa menahan diri lagi.

"Ya, gue juga cape ngadepin orang orang kayak gitu. Kayaknya gue sekarang harus bisa bersikap tegas. Kalau perlu sesuai sama saran lu tadi. Belajar bela diri. Jadi yang macem macem sama gue bisa gue kick! Ampe ke bulan!" 

"Hahahaa.. gue setuju!" Balas vino senang.

"Tapi.." Vira mengangkat makanan di tangannya. " Sebelum gue belajar bela diri ada baiknya gue makan dulu. Lapeerr.." lirih Vira dengan wajah manja. Vino mengangguk mengerti. 

Vino membuka pintu rumah mereka. Dengan berlari kecil Vira menuju meja makan, dia menghidangkan makanan siap saji yang tadi di beli. Vino memeriksa suhu makanan. Dia menggeleng tak setuju dengan mie pesanan Vira.

"kamu tunggu sebentar, biar aku masak makanan yang spesial buat kamu malam ini " ucapan Vino dibalas wajah enggan

" tolong.. jangan beri aku sayur terus, aku bukan mbe ! " protes Vira. Tapi kalimat vino tak boleh di bantah.

" kau kan jadi model, jadi harus menjaga badanmu, harus ideal dong ! " ujar Vino tegas dan tak mau dibantah.

"Ah, vino.." rengek Vira manja. Pria itu menggeleng saja.

"Sebaiknya kamu mandi dulu ya, biar aku memasak" 

"Yaudah deh!" Pasrah Vira berjalan lunglai. Dia melirik mie yang tersingkir dengan wajah sendu. Duh kayaknya itu mie enak banget.. Vira ngiler membayangkan mie itu masuk ke perutnya yang lapar. Tapi, mau dikatakan apalagi, vino mana bisa di bantah. Syukur syukur dia masih mau masak buat vira. Ya apapun deh, asal bisa makan.

Beberapa saat kemudian

"lu keren banget ya, bahkan bapak vino menghadapi dapur dengan setelan kerja lengkap dengan jas mahal nya." ledek Vira mendapati suaminya yang masih sibuk membuatkan makanan tanpa berganti pakaian dahulu.

" apa kamu sudah mandi ? " tanya Vino mendapati istrinya sudah cantik dan rapi, Vira mengangguk mengiyakan

" pantas saja kamu semakin mempesona " puji Vino tanpa mengalihkan matanya dari menuang makanan ke piring. Ish, vino apaan sih.

" makanan sudah jadi, ayoo kita makan, aku yakin kamu sudah sangat lapaar.." ujar Vino sambil mendorong tubuh istrinya bersamaan sepiring makanan buatannya, Vira menatap makanan yang hanya satu piring itu, dia menatap Vino heran

" ko cuma satu piring ? " tanya Vira. Dia makin hedan melihat piring itu di sodorkan ke hadapan nya. Loh, loh loh.

"Lu ga makan?" Tanya Vira bingung. Vino menggeleng dengan wajah gemasnya.

" aaa... " dengan mendengus Vira mengerti maksud mulut yang terbuka lebar di hadapannya, ah.. vino kenapa si hari ini? Vino membuka mulut manja minta disuapi oleh vira, batin Vira tertawa geli melihat tingkah vino. Tapi dia juga ga nolak sih.

Gadis itu segera akan menyodorkan suapan ke mulut Vino tapi tangannya yang terangkat segera ditarik Vino cepat, hingga badan itu kian condong dan dengan sigap pria itu mencuri bibir merekah Vira.

" itu makanan ku, aku mandi dulu sayang.. " sambil berlalu menuju kamar mandi Vino mengibaskan tangannya, Vira tersenyum kecil mendapati tingkah suaminya itu

"dia bener bener deh! " batin Vira gemas bercampur senang, dia mengecap bibir nya yang baru saja merasakan hangat sesaat dari suaminya itu, ahh.. kau ini ! seru batin Vira dengan banyak arti. Wajahnya bersemu merah.

Dengan lahap Vira menghabiskan sepiring makanan buatan suaminya dengan penuh cinta itu. Hari ini campur aduk rasanya. Senang bisa dapat pekerjaan baru dari Hazel, tapi kesal bertemu dengan Tina, Lisa dan.. kak Dion!

Vira termenung sesaat, memainkan gardu di tangannya.

"Kenapa kakak ada di sini? Bukannya kakak di luar negeri?" Bingung Vira. Seingat dia, Dion ijin pergi ke bandara dengan alasan dapat beasiswa di luar negeri, tapi kenapa malah ketemu di resto. Apa Dion lagi libur?

"Ah, gara gara Lisa sama bi Tina, gue bahkan ga sempat ngobrol sama ka Dion!" Sesal Vira menusuk nusuk kesal makannya. Vino muncul dari balik kamar dengan kimono handuk. Dia melotot tak percaya bagaimana Vira memperlakukan makanan yang dia buat dengan penuh cinta. Bahkan untuk bikin garnish aja vino sampe Googling dan streaming YouTube. Dan Vira dengan entengnya mencucuk cucuk tanpa perasaan.

"Kenapa?" Tanya Vino menahan kesal. "Makanannya ga enak?" Vira menyuap terus menggeleng.

"Enak ko. Gue baru tau lu jago bikin gado gado!" Puji Vira. Tapi bukan senang vino malah cemberut.

"Apa gado gado? Itu full organic vegie with peanut sauce.." ujar vino sewot.

"Apa?"

"Ya itulah! Green vegie extra peanut sauce.." ulang vino kesal.

"Ribet banget namanya, kalo di gue ini namanya gado gado, pecel, lotek..!! Kurang kerupuk nih!"

"Ck, terserah deh. Kalau ga mau sini buat gue! Ini salad sehat tau!" Gusar vino menarik piring Vira paksa. Gadis itu tersenyum.

"Kalau gitu, gantian ya, suapin.." balas Vira dengan ekspresi wajah manja. Vino mendelik kesal. Dia melirik sesaat lalu..

Cupps…

Sekali lagi dia mencuri cium Vira.

"Lu kenapa sih!" Gusar Vira malu malu mau.

"Ga boleh?" Tanya Vino.

"Ya, engga gitu sih.." bisik Vira merona malu.. vino sekali lagi mencondongkan badan dengan hati hati, kali ini Vira membalas dan mereka saling mendekatkan diri. Vino meletakkan piring di meja kembali. Dia menyambar wajah Vira, dan menangkap bibir istrinya..

"Eemm.."


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C40
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login