Download App
18.18% NATHAN

Chapter 2: Bab 2

Zie menutup matanya dengan selimut karena bunda membuka horden kamarnya. "Bun tutup lagi dong Zie masih ngantuk" rengek Zie pada bundanya.

"Anak gadis ga boleh bangun siang sayang" bunda menarik selimut Zie dan Zie terpaksa membuka matanya. Bunda melihat mata Zie bengkak. "Zie kamu kenapa sayang, kamu nangis semalam ?" tanya bunda sambil membelai rambutku.

Zie menundukkan kepalanya. "Zie cerita sama bunda sayang kamu kenapa ?". Zie kembali menangis, Bunda yang melihat aku menangis lansung memelukku.

"Kamu kenapa dari tadi malam tingkah kamu aneh" bunda kembali bertanya. Aku belum bisa menjawab pertanyaan bunda karena dadaku terasa sesak sekali.

Bunda memeluk dan membelai rambutku 'kamu ketemu sama Doni lagi". Tangisku semakin menjadi mendengar bunda menyebut nama Dino. Bunda selalu tau apa penyebab sikapku yang sering uring-uringan. Ya setelah bertemu Doni pasti mood ku rusak dan selalu berakhir dengan tangisan.

"Sayang bunda ga mau kamu terus-terusan begini setiap ketemu Doni, coba buka hati kamu buat cowo lain". Bunda meraup kedua pipiku dengan tangannya mata bund berkaca-kaca aku tau bunda atau ayah sedih melihatku yang seperti ini, mungkin memang sudah saatnya aku mencoba untuk membuka hati.

Belum sempat aku menjawab pertanyaan bunda "Bun Zie kenapa koq nangis" tiba-tiba ayah masuk kekamarku. Aku dan bunda menatap ayah.

"Aku ga papa koq yah cuma kelilipan tadi pas bund buka hordenya" jawabku sambil menyapu aur mata dan ingusku dengan tisu.

Ayah menatapku dan bunda bergantian, sebenarnya ayah tau apa yang terjadi padaku karena ayah sudah dari tadi berdiri didepan pintu tapi ayah tidak mau mengganggu aku dan bunda. "Ya sudah ayo turun sarapan ayah lapar dari tadi nungguin bunda sama kamu" ayah menjepit hidungku dengan tangannya.

"Iya Zie turun bantal lagi, ayah sama bunda duluan aja kebawah". jawabku.

Tiba-tiba ayah membelai rambutku "Zie ayah sama bunda sayang banget sama Zie dan ayah sama bunda mau yang terbaik buat putri-putri ayah, mulai sekarang ayah ga mau lgi liat kamu sedih-sedih begini ya". Ayah sukses membuat airmataku menetes lagi. Aku hanya bisa memeluk ayah dan bunda. Terima kasih Tuhan telah memberikanku orang tua yang sangat baik dn sangat menyayangiku.

************

Hari ini aku berangkat ke butik bunda sendiri karena hari ini mbak Zara mau kerumah. Ya sekarang aku bekerja di butik buat bantu-bantu bunda karena butik bunda memang ramai dan belum lagi Olshop yang bunda buat dimedia sosial.

"Pagi mba Zie" sapa salah satu karyawan bunda.

Aku hanya menganggukkan kepala dan tersenyum saat melewati mereka. tiba-tiba ponselku berdering.

"Halo, ya kenapa"

"Lo dimana neng" tanya Lia

"Di butik ini baru aja sampai, kenapa ?".

"Ntar sore kumpul yu di kafe yang lain pada bisa semua tinggal kamu bisa ga?".

"Iya bisa jam berapa?"

"Jam 4 nanti aku jemput ya"

"Ga usah gue bawa mobil sendiri neng"

"Ya udah sampai ketemu nanti ya"

"Iya" aku mematikan sambungan telpon aku meletakkan ponselku diatas meja kerja dan mulai bekerja didepan laptop.

*************

Jam tanganku menunjukkan pukul 03.30. aku segera membereskan semua kertas yang berserakan diatas meja, ponselku bergetar aku melihat 1 chat masuk dari mbak Zara. aku meraih ponselku dan membuka chat ternyata mbak Zara mengirimkan foto, aku belum melihat itu foto siapa karena aku masih sibuk membereskan meja. setelah selesai aku kembali meraih ponselku dan melihat foto.

Foto seorang cowo dengan caption "Ganteng ga". aku menatap foto itu. "Ganteng" batinku sambil tersenyum tapi aku sama sekali tidak membalas chat dari mba Zara. Aku keluar dari ruangan dan menuju mobil. Didalam mobil ponselku berdering.

"Iya mbak"

"Zie kenapa ga dibales sih mbak sama bund nungguin balasan kamu dari tadi".

"Oke sekarang mbak Zara sama bunda mulai lagi mencari jodoh untukku". batinku.

"Zie ditanya koq malah diem gimana ganteng ga?". mba Zar kembali bertanya.

"Iya mbak ganteng koq"jawabku singkat.

"Kamu suka"

Aku memutar bola mataku karena merasa jengah dengan mbak Zara.

"Mbak ini aku lagi dijalan lagi nyetir juga jangan nanya yang aneh-aneh deh ntar aku nab...." belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku tiba-tiba mobil didepanku merem mendadak aku belum sempat menginjak rem dan.

BBRAAAKKK

"Astaga apa aku menabrak mobil didepanku" batinku..


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login