Download App

Chapter 3: Berita Besar

Kudorong tubuh atletisnya hingga jatuh ke sofa. Bagaimana tidak kesal, bayangkan...semua orang mengetahui hubungan yang bahkan aku sendiri pun tak bisa menjamin semuanya akan baik-baik saja. Baru saja kemarin aku meminta waktu untuk saling mengenal, dan sekarang hubungan itu terpublikasikan dengan cara yang sungguh tidak elegan.

"Apa maksudmu?"tanyaku dengan suara keras.

Jason tak menjawab, ia justru tersenyum penuh makna. Sepertinya, aku salah menilai orang selama ini dan terlanjur jatuh pada pesonanya yang menakjubkan. Dipermainkan, satu kata yang berputar di otakku. Jason pasti sudah memikirkan semuanya, termasuk membuatku jatuh ke pelukannya, lalu membungkus begitu saja ke jalanan.

Tanpa menegakkan tubuhnya, ia dengan mudah menarik tubuhku ke arahnya. Sial! Aku lupa kalau kekuatanku jauh lebih rendah darinya, jelas saja dia dapat dengan mudah menarikku hingga aku terjatuh di atas tubuhnya. Lalu, aku kembali terhipnotis akan usapan lembut tangannya di punggungku serta kecupannya yang amat memabukkan hingga membuat bibirku rasanya bengkak seketika.

Pria itu tak mengijinkanku membuka mulut atau memberontak sekalipun. Bodohnya, aku menyukai segalanya. Perlakukannya berlaku kurang lebih selama lima menit, lalu ia dengan enggan melepaskannya tanpa memutuskan pandangannya dari mataku.

"Mengapa kamu mendorongku?"tanyanya sambil menegakkan tubuhnya, begitu juga dengan diriku.

"Harusnya aku yang bertanya padamu, apa yang sebenarnya kamu lakukan? Bukannya kita sudah membuat kesepakatan untuk mengenal satu sama lain, baru kemudian kita memikirkan soal itu? Apa kamu mengingkari segalanya?"

"Love....aku bahkan baru saja mendengar berita itu, sepertinya Mr. Chris yang merencanakan ini semua, mungkin dia ingin kita segera menikah,"

"Tapi, aku belum siap! Tahukah kamu, untuk kesini saja...aku butuh perjuangan untuk tidak mendengar ucapan buruk tentang diriku yang menurut mereka menggodamu di waktu senggang. Aku muak mendengarnya, padahal aku sama sekali tidak melakukan hal yang sekina itu,"

"Biarlah mereka berpikir, toh dia tidak tahu kebenarannya. Ya kan?"ujarnya dengan alis terangkat.

Sombong! Pemikiranku beberapa hari ini memang salah besar, Jason bukanlah orang yang bisa dipegang ucapannya. Seharusnya sejak awal, aku tak pernah mempercayainya kalau tahu akhirnya akan menjadi seperti ini. Dia itu berengsek!

"Kalau tahu akan begini, aku tidak akan pernah mau menyetujui pikiranmu yang aneh itu!"

"Love, kamu kenapa sih?Kemarin kan kamu sudah setuju untuk menikah denganku, tapi kenapa sekarang kamu berubah pikiran?"tanya Jason kecewa.

Dia kecewa? Wah, aku bahkan tak habis pikir dengan otaknya yang sekaan sangat dangkal. Dengan segala kemarahan yang sudah berada di atas puncak, kubuang semua barang di atas meja kerjanya. Masa bodo, nantinya ia akan marah atau tidak. Dipecat sekalipun aku tak peduli lagi, hal yang terpenting sekarang adalah melampiaskan kemarahanku yang sudah berada di ubun-ubun.

"Kamu kurang ajar! Kenapa kamu menyeretku sampai sejauh ini, apa kamu sengaja melakukannya untuk membuat kehidupanku hancur? Iya kan? Kalau memang begitu, lakukan apa yang kamu mau, sesuka hatimu, lalu pergilah sesukamu juga.. "

Jason tertawa tepat di depan wajahku, aku bahkan hampir muak melihat tingkahnya yang menyebalkan. Sangat jelas kalau pria itu sedang mempermainkanku. Mungkin, dia mengira harga diriku bisa dibeli dengan uang yang ia miliki. Sayangnya, dia tak mengenal diriku dengan baik. Baiklah, kalau memang dia ingin melakukan itu, maka aku akan mengikuti permainannya.

-0-0-0-

"Aku tidak menyangka kalau kamu sama anak Pak Boss itu memiliki hubungan yang romantis. Kamu juga gak pernah bilang sih sama aku.. "

Kutatap Jessy dengan malas, mau dikata apa lagi ketika Jason sudah mengatakan kenyataannya pada semua karyawan perusahaan. Alhasil, sekarang karyawan lain selalu memberikan penghormatan saat berpapasan denganku. Tak sedikit juga, beberapa karyawan juga ada yang mencibirnya, mengatakan sesuatu hal yang buruk tentangku yang katanya menggoda anak boss. Hah, ingin rasanya kutampar mulut kurang ajar yang mengatakan hal buruk tentangku. Hah, asalkan mereka tahu, kalau sebenarnya akulah yang menjadi korban, bukan Jason.

"Oh ya Love, jangan dengarkan omongan orang. Mereka itu hanya iri padamu, karena tidak bisa memiliki Pak Jason. Love, kamu itu sempurna dan sangat cocok bersama dengan Pak Jason,"

"Terimakasih, Jes."

Tak tahukah dia bahwa aku merasa dipermainkan oleh pria maha sempurna itu. Jason memang sempurna, tampan, dan karismatik, tapi tetap saja aku tidak bahagia. Asalkan Jessy tahu kebenarannya, bahwa aku sama sekali tak menghendaki semua ini dan keinginanku yang amat besar untuk bisa lepas dari pria kurang ajar itu.

Bila diingat lagi, aku memang hampir terjatuh dalam pesonanya hingga aku melupakan diriku sendiri. Tapi, selanjutnya aku sadar kalau keputusan mendadakkku itu ternyata sangat salah, sayangnya ketika aku ingin memperbaiki segalanya, aku sudah terserat rantai besi yang diciptakan pria itu. Maka, kemarin malam aku sudah memutuskan untuk mengikuti permainannya.

Malam itu, ketika aku menuntut penjelasannya, ia justru tak memberikan penjelasan yang membantu. Namun, aku tahu kalau tatapannya menyaratkan sebuah rencana yang pastinya sungguh luar biasa. Untuk itu, aku memutuskan untuk menangkapnya sebelum rencananya dilakukan. Makanya, aku sedikit menurunkan ego-ku untuk bisa memberikan sedikit pelajaran padanya. Hampir semalaman kita saling mencumbu satu sama lain, aku bahkan tak tahu berapa jam yang kita habiskan untuk melakukan itu, dia juga sangat menikmati permainanku.

Aku berhasil menyelesaikan rencanaku. Ternyata tak sesulit yang kupikirkan, justru sangat mudah. Cepat atau lambat, aku bisa membuatnya untuk mengubah rencananya. Tapi, aku mencoba meyakinkan diri untuk tidak jatuh cinta padanya. Iya, sampai kapanpun aku tidak akan jatuh cinta padanya.

"Dia bukanlah orang yang sempurna,"

Jessy tertawa,"Iya deh yang sudah bisa menaklukkan Pak Jason. Kok aku jadi iri ya?"tanyanya. Aku hanya tertawa masam, dalam hatiku berbicara... andai kamu tahu yang sebenarnya.

"Menaklukan hatinya bukanlah sesuatu hal yang susah, aku bahkan hanya perlu menjetikan jari untuk bisa mendapatkan hatinya,"

"Dasar Ibu Boss! Jadi, kapan nikah nih?"

"Gak paham juga, dia aja lah yang mengurus segalanya. Aku terlalu lelah untuk mengurus segalanya, kalau dia kan banyak waktu senggangnya, beda sama aku yang super sibuk,"jawabku.

"Elah Love, Pak Jason kan Boss.. pasti tugasnya lebih berat dari kita lah, masa iya lebih ringan dari kita? Gak masuk akal deh!"

"Kamu gak tahu saja kalau banyak para Boss itu suka makan gaji buta. Kerjanya sedikit, tapi gajinya besar. Suka-suka dia sih, toh bebannya berat dia daripada kita, tapi kan tetap saja salah,"jelasku lagi.

"Oh jadi kamu berpikir hal itu tentangku? Aku gak suka sih, tapi berhubung kamu yang bilang, aku malah suka,"

"Siang, Pak"

Jangan tanya siapa orang yang datang ke bilikku sekarang hingga menimbulkan kericuhan di ruangan keuangan. Suara bising membuatku ingin muntah, sepertinya Jason memang sengaja menarik perhatian banyak orang agar citranya membaik. Orang akan berpikiran kalau dia sangat romantis dan baik hati, lalu aku menjadi wanita paling beruntung yang bisa mendapatkan cinta pria sempurna sepertinya.

"Sayang, aku mau mengajakmu makan sing di luar. Pekerjaanmu sudah selesai kan?"

"Pak Jason tenang saja, kalau ada pekerjaan yang belum terselesaikan... saya akan menyelesaikanya. Love, kamu pergi saja sama Pak Jason, pekerjaan kantor biar aku yang urus,"

Jessy. Mengapa kamu justru melemparkanku ke lubang buaya. Lebih baik menghadapi tugas kantor yang menumpuk daripada menghadapi pria licik sepertinya. Lihatlah, apa sikapnya akan berubah ketika kita hanya berdua saja?


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login