Download App

Chapter 3: BAB II

Sebulan telah berlalu...

Sejak aku berhenti bekerja dari toko kue di dekat kontrakanku di kota Maidston. Sekarang aku sudah mendapatkan pekerjaan baru dan kehidupan baruku.

_Sebulan yang lalu di kontrakan Eger, kota Maidston_

Hallo, saya Roy dari gray coorporation. Apakah ini dengan tuan Stevan Boltz Maeger?.

Iya hallo. Ya dengan saya sendiri.

Berdasarkan surat lamaran yang anda ajukan, kami berencana mengadakan interview untuk seleksi posisi butler di cabang gray hotel di kota Wigan. Apakah anda bersedia?.

Ohh.. gray coorporation? Iya, baik saya akan datang memenuhi panggilan interview tersebut.

Baiklah bila begitu, saya akan mengirimkan detail undangan serta alamatnya via email ya tuan Stevan.

Baik pak, terimakasih.

Dua Minggu yang lalu, aku datang ke perhelatan acara pernikahan Lucia dan Boston. Meski aku sebenarnya tidak ingin datang, namun pada akhirnya aku datang ke tempat itu.

Hari itu... Adalah... Hari terakhirku melihatnya, dan juga.. hari terakhirku di kota maidston!.

🚶🚶🚶

🚶🚶🖐️

Selamat tinggal ...

Seperti yang lainnya, jika ditanya tentang takdir. Tak pernah ada yang tau takdir apa yang akan menimpa mereka. Begitu pula diriku, kini aku sedang memulai hidup baru di kota Wigan.

Aku bekerja sebagai butler di salah satu hotel cabang milik Gray Coorporation. Aku rasa tidak terlalu buruk tentang pekerjaan ini...

Aku hanya perlu melayani para tamu hotel dengan baik agar mereka semua terpuaskan.

Pada awalnya aku baik-baik saja, sebelum aku mengetahui sisi lain dalam bisnis hotel ini.

Yah, hari itu adalah hari terburukku dalam bekerja.

Tak pernah aku sangka akan terlibat dengan masalah yang membuatku merasa menyesal saat itu.

Mulai malam itu, diriku benar-benar berubah menjadi seorang Butler. Namun bukan butler seperti pekerjaanku saat ini namun butler wanita itu.. wanita cantik dengan senyum yang indah tapi mengerikan bila dipikirkan. Yah maksudku, sampai aku susah sekali bebas bergerak bila didekatnya.

Honeey.. kau ada dimana? Aku datang untuk mengunjungimu...

wanita cantik yang datang ke rumah kediamanku ini tak lain dan tak bukan adalah bosku di hotel. Dia adalah Fenny redthe grayers salah satu dari putri keluarga kolongmerat gray di kota Inggris. Namun karena suatu alasan yang tidak diketahui dia berada di kota Wigan ini.

Kembali ke cerita malam itu seminggu yang lalu. Saat itu hotel kami kedatangan anak pemilik hotel dari London. Kudengar dia ditugaskan menjadi direktur utama di hotel tempatku bekerja.

Tentu saja persiapan penyambutan dibuat untuk menyambut kedatangan direktur baru tersebut. Terlihat 3 mobil mewah terparkir di depan lobi hotel. Kemudian terlihatlah sesosok wanita berambut merah keluar dari mobil bersama lelaki berambut pirang mengenakan jas.

Pada awalnya, kukira direktur baru itu adalah lelaki berambut pirang tersebut. Ternyata wanita berambut merah itulah pimpinan kami selanjutnya.

Aku sebagai salah satu pelayan magang disini secara kebetulan ditugaskan untuk memenuhi kebutuhan direktur baru kami.

"Ehh.. saya pak manager?, Tapi aku ini masih sangat baru pak"

"Tidak ada kata tapi maeger. Menurutku kaulah yang paling cocok menjadi pelayan pribadi nona Fenny Redthe Grayers."

"Kekenapa.. begitu bapak?"

"Ahh, sebenarnya aku sudah tau kau adalah lulusan dari universitas ternama di London. Ditambah lagi menjadi pelayan pribadi nona Fenny bisa membuat kau cepat naik jabatan. Bukankah kau ingin menjadi kepala pelayan?".

"I..iya pak.." karena alasan itulah aku training jadi pelayan..

"Bagus.. bila kau ingin cepat menjadi kepala pelayan. Sebaiknya kau service nona Fenny dengan baik oke."

"Baik pak.." service?? Maksudnya pelayanan hotel kan ya?!.

Hari ini aku harus bisa membuat nona Fenny dan kekasihnya puas karena servisku. Aku harap, aku tidak membuat kesalahan meski sedikitpun.

Eger merapihkan pakaiannya sembari membawa sebotol minuman dan berjalan menuju kamar Fenny dan kekasihnya.

Toktoktok...

"Aghh, siapa sih.., tunggu bentar yah beby." Pria berambut pirang itu beranjak dari ranjang dengan telanjang dada. Berjalan menuju pintu

"Selamat malam saya dari pelayanan kamar."

"Akh, pelayanan kamar rupanya. Yasudah, ini tip untukmu, sekarang ayo pergi."

"Tatapi tuan.. saya tidak mene..."

Pintu ditutup sebelum eger sempat berkata.

"Menerima tip tuan, huh.. mungkin aku yang salah datang. Yah, tentu saja mereka sedang asik berduaan. Bodohnya aku ini," sembari memukul kepalanya sendiri.

Tap..tap..tap... Terdengar suara langkah kaki menuju kearah Eger.

Eger merapihkan dandanannya kembali sembari memasang senyum...

"Selamat ma..alam." "lah nona Fenny?", ungkapnya lagi dalam hati.

Melihat Fenny yang baru datang dari lobby dengan pakaian resminya membuat eger terkaget.

Lalu.. siapa yang berada di kamar dengan si pirang itu?, Ujar Eger dalam benaknya. Wahh.. akuh tak mau tau akh, sembari menelan ludahnya.

Tak lama berselang, eger berusaha untuk tidak terlibat. Namun pada akhirnya dia naik lagi ke lantai 7 kamar Fenny dengan kekasihnya itu. Karena lantai tujuh dikhususkan untuk penyambutan direktur baru. Lantai itu tak ada satupun yang menempati di setiap lorongnya. Kemudian terdengarlah suara ribut-ribut di kamar mereka.

Bang**t Luh tuh yah, beraninya bawa wanita lain ke kamar ini. Apa gua gak cukup buat Lou! Hah? Jawab Edrik?!..

Gua tuh capek sama Lou Fenny!? Gua tuh sengaja ngelakuin ini disini karena gua mau kita putus!!!.

Hey.. edrik.. Lou serius mau putusin gua!. Emangnya Lou pikir bisa hidup diluar sana tanpa gua!. Lou pikir ada! Disana cewek lain yang mau biayain hidup Lou selain gua?!..

Edrik.. jangan pergi?! ...

Ed..rik..!!! Sialll... Pergi sana Lou! Suatu saat Lou pasti nyesel bang**t.

Kemudian eger melihat pria pirang kekasih Fenny itu keluar setelah tak lama wanita yang berada bersamanya keluar terlebih dulu.

Mendengar suara barang-barang yang pecah. Eger segera menuju kearah sumber suara tersebut. Kemudian, dia pun melihat Fenny mencoba bunuh diri dengan pecahan kaca botol ditangannya.

"Edrik... Kau akan menyesal karena telah meninggalkan aku!.."

Dasar..anak tak berguna! Kau harusnya bersyukur dilahirkan di keluarga grayers!. Sebagai hukuman atas kesalahan yang kau perbuat itu, kau akan diasingkan di wigan.

Tunggu ayah.. kumohon.. aku mencintai Ed... Ayah!!!

Aku diusir dari rumah karena ingin bersamamu edrik. Tak bisakah kau hargai itu!!! Tapi apa? Kau malah membawa wanita lain ke kamarku. Bahkan di hotel tempatku!! Emang bang**t !!!

Dan pada akhirnya, lelaki yang aku perjuangkan itu pun meninggalkanku!

Ditengah keputusasaan itu, datanglah seorang lelaki tepat di depan mataku.

"Nona... Nona.. apa yang akan anda lakukan?!"

"Berisik!!! Siapa Lou?! Gua mau mati saja! Lagipula, Lou hanya pelayan rendahan, jangan berani-berani ikut campur urusan gua!"

Seketika, Fenny melayangkan pecahan botol itu menuju ke arah tangannya. Lalu dengan sigap eger melompat kearah pergelangan tangannya.

Egh.. euuu.. mata eger menyipit bibirnya mengeram menahan sakit dari layangan sayat kaca menusuk tangannya.

Tersadar akan apa yang dilihatnya dengan tangan eger yang bersimbah darah. Fenny menjerit histeris.. "tidak..... " Seketika orang-orang datang menghampiri ke arah ruangan itu.

Eger dilarikan kerumah sakit secepatnya. Begitu pula dengan Fenny yang masih shock akan kejadian itu.

"Kau ini, gegabah juga yah!. Tapi.. aku sangat suka dengan tindakanmu itu. Kau bahkan memberikan servis yang diluar dugaanku. Good job...", Sembari menepuk pundak eger.

Setelah sang manager keluar dari kamar eger. Fenny berniat menemui eger di ruangannya.

Namun, setelah melihat perban di tangan eger. Dia pun mengurungkan niatnya.

Sekilas melihat Fenny yang berlari ke ujung lorong diluar kamar eger. Dia pun mengejar Fenny..

Ehh.. bukankah itu, nona Fenny!

Tunggu.. nona Fenny!, Eger pun mengejar dari belakang.

Fenny pun berhenti setelah mendengar suara eger memanggilnya.

Eger berhenti mengejar dengan nafas yang terengah-engah.

Fenny membalikan badannya, menundukkan kepalanya dan meminta maaf pada eger.

"Maafkan aku, karena kebodohanku.. kau jadi harus terluka".

Eger terkejut mendengar permintaan maaf dari seorang direktur hotel tempatnya bekerja itu. Kurasa..dia.. tidak buruk juga. Yah maksudku dia cukup baik dengan memiliki niat untuk meminta maaf padaku, imbuh eger dalam hatinya.

"Ahh.. tidak apa-apa nona Fenny, itu sudah kewajibanku karena ditugaskan menjaga anda sebagai calon butler di sini"

"Ah.. jadi.. itu karena perintah Roy kah.. kau melakukan itu!!!". Merasa sedikit gondok karena eger mengatakan  merupakan kewajiban untuk melindunginya dalam pekerjaannya.

Aku kira..itu murni keinginannya menolongku! Ternyata.. perintah Roy dari pekerjaannya toh!!! Sial.. gua udah geer aja!!

"Ahh...jadi begitu, karena Roy memintamu ya?", Ujar Fenny.

"Yah, begitulah.. nona.."

"Oh.. jadi begitu", sedikit murung.

"Akan tetapi... Meski itu bukanlah suatu tugas yang diampukan padaku. Aku akan tetap menghentikan perbuatanmu itu nona. Bahkan bila bukan anda.. siapapun yang melakukan tindakan membahayakan itu harus dicegah. Yah.. selama aku mampu tentunya", ujar eger sembari menatap jendela di rumah sakit di tepat disamping ujung lorong dia berada.

Melihat eger mengatakannya dengan ketulusan. Hati Fenny pun mulai terketuk hari itu.

Alhasil, karena perbuatan sok superheroku itu. Dia menjadi sangat lengket banget padaku. Bahkan hari ini pun, dia mampir ke kediamanku. Meski kami akan bertemu di hotel saat aku bekerja nanti.

Yah.. aku tak tau ini adalah takdir apa bukan?.

Yang jelas, inilah diriku saat ini. Seorang lelaki dengan fashion bisnis yang bekerja sebagai Butler.

Aku harus siap sedia melayani permintaan pengunjung. Yah untuk saat ini sih masih permintaan yang normal. Kuharap akan tetap seperti itu, Semoga saja.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login