Download App

Chapter 27: bab 27 Habib Mustofa

daffa, ilham dan fadhil beristirahat di caffe dekat kampus sementara ziyad dan kirana menemui habib mustofa.

"assalamu'alaikum bib..." ziyad dan kirana mengucapkan salam saat masuk keruangan habib mustofa, beliau mempersilahkan keduanya duduk.

" ziyad...ceritakan padaku tentang gadis ini..." habib mustofa memulai percakapan.

" namanya kirana bib...nama lengkapnya kirana nailil muna, dia saat ini berusia sembilan belas tahun. kirana ini adalah istri saya bib..." ziyad tertunduk malu namun tetap melanjutkan ceritanya.

" kirana adalah sahabat adik saya...saat mendengarnya bersholawat hati saya langsung berdebar, dan saya merasa ingin selalu bersamanya, saat dia terjatuh saya yang menolongnya dan tak sengaja melihat aurotnya...pada hari berikutnya saya melamarnya dan seminggu kemudian kami menikah...kirana saat ini sedang mengandung anak kami.." ziyad tersenyum menatap habib mustofa yang mendengarkan ceritanya dengan seksama kemudian tersenyum.

" kau memang bisa diandalkan ziyad...tadi sebenarnya saat mendengar suaranya, merasakan sepertinya cocok dengan suaramu dan ...syukurlah kalian ternyata berjodoh." kirana senang mendengar habib mustofa menilai dia dan suaminya seperti itu.

" kirana...saya ingin mendengarmu membaca al- qur'an...tolong bacakan surah al a'la" perintah habib mustofa...kirana menatap suaminya dan ziyad menganggukkan kepalanya.

"membaca ta'awudz"

Kirana membaca surat Al-'Ala dengan sangat merdu, dia juga sangat fasih sehingga membuat habib Mustofa dan Ziyad merasa tersihir.

ziyad memejamkan matanya mendengarkan dengan seksama bacaan istrinya...

habib mustofa mengangguk dan menatap wajah istri muridnya itu.

" ziyad...kenapa istrimu tidak mengikuti jejakmu...kenapa tidak kuliah dan mengambil qur'an sepertimu..." tanya habib mustofa pada ziyad.

" maaf bib...sebelumnya saya sudah membujuknya tetapi istri saya menunggu program beasiswa...lagi pula saat ini dia sedang mengandung...jadi dia hanya mulai menghafal al qur,'an dibawah pengawasan saya...mungkin nanti saat anak kami sudah lahir...mungkin juga tidak sama sekali bib"

ziyad menjawab apa adanya...dia sangat mengerti istrinya...saat anak mereka lahir nanti dia pasti akan lebih mementingkan merawat anak mereka dari pada meneruskan kuliah.

" mm..." habib membelai janggutnya sambil menatap kirana.

"misalkan istrimu belajar bersamaku saat jadwalmu mengajar dan pulang saat kau selesai,, menurutmu bagaimana? " tanya habib mustofa.

ziyad melihat habib mustofa...dan memastikannya apakah dia tidak salah...

" ini..." ziyad tidak meneruskan kata- katanya.

" iya benar...biar aku ikut membimbingnya...jika kau mengijinkan" habib mustofa meyakinkan.

" saya pasti mengijinkannya bib..., kirana menurutmu bagaimana? " tanya ziyad pada istrinya...

"kalau kakak mengijinkan, kiran mau..."kirana sangat penurut...dia rela menekan keinginannya daripada melanggar perintah suaminya.

" baiklah bib...kira- kira...dimulai kapan?" tanya ziyad dengan perasaan yang bahagia.

" mulai minggu depan" habib sudah memutuskan, keduanya pamit dan menemui ketiga orang yang menunggu mereka dicaffe.

dicaffe._

daffa melambai saat melihat kirana dan ziyad berjalan mendekat.

" maaf ya kalian menunggu terlalu lama..." ucap kirana.

"santai saja...kalian mau pesan apa..." fadhil bertanya pada pasangan suami istri itu.

" aku juice avokado..." kirana menjawab dengan cepat, dia sangat ingin sekali

"aku kopi saja" ziyad juga ikutan memesan

dalam sekejap mata pesanan mereka sudah tiba...mereka berlima mengobrol dan sesekali meneliti jadwal yang harus mereka hadiri.

ilham yang asyik dengan ponselnya tiba- tiba melebarkan matanya dan menatap ziyad dan kirana bergantian,kemudian menyerahkan ponselnya pada ziyad...setelah itu melirik istrinya dan mengembalikan ponsel ilham.

" kita ke poliklinik kampus..." ziyad berdiri dan menggandeng kirana, kemudian melihat ketiga temannya...

" kalian mau ikut atau tidak, itu terserah kalian." kemudian ziyad berjalan sambil menggenggam tangan kirana.

***

"assalamu'alaikum..."ziyad membuka pintu ruang rawat di poliklinik kampusnya.

"wa'alaikum salam..."suara lemah aisha menjawab salam dari ziyad, matanya berbinar melihat ziyad yang dicintainya datang menjenguknya, aisha tidak sadar dibelakang ziyad ada kirana, istrinya.

"bagaimana kabar ka... kakak...?" tanya kirana agak terbata.

" siapa kamu? tanya aisha pada kirana, tatapannya menyatakan ketidaksukaannya pada kirana.kirana tertunduk karena tatapan aisha yang sangat tajam.

ziyad merasa tidak terima dan menggenggam tangan istrinya untuk menguatkan kirana.

" kirana...dia kirana istriku..." ziyad memeluk kirana didepan aisha..perlahan airmata aisha mengalir di kedua pipinya.

"kamu bohong kan...kapan kamu menikah...?" tanya aisha tak percaya.

" kami menikah sekitar tujuh bulan yang lalu...dan kau lihat aisha...kami sangat bahagia dan kirana sedang mengandung anakku." ziyad tidak bermaksud menutupi apapun...ziyad tidak ingin memberi harapan sedikitpun pada aisha.

" maaf aisha...dari dulu..aku tidak pernah mempunyai perasaan kepadamu..permisi..."

ziyad dan kirana berpamitan dan meninggalkan aisha yang menangis seorang diri.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C27
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login