Download App

Chapter 29: bab 29 Melahirkan

usia kandungan kirana sudah memasuki tujuh bulan..hari ini adalah jadwal periksa kandungan kirana, kini perut kirana sudah benar- benar membuncit...ziyad tersenyum melihat istrinya begitu seksi...

" sayang...kamu sangat menggemaskan..." ziyad berjalan menghampiri istrinya yang masih memakai jubah mandi sedang memilih baju untuk dipakai periksa kali ini...ziyad memeluk kirana dari belakang, meletakkan dagunya di pundak kirana dan tangannya memeluk pinggang kirana...meski perut kirana sudah besar, tetapi tangan ziyad masih bisa memeluk pinggang istrinya karena tubuh kirana memang sangat mungil.tangan ziyad bergerak naik turun diperut istrinya, sesekali terasa gerakan dari dalam perut kirana...bayi mereka sangat aktif.

"sayang...dia bergerak..." ziyad tersenyum merasakan gerakan diperut istrinya.ziyad menggendong kirana dan membaringkannya ditempat tidur, ziyad kemudian menarik tali jubah mandi yang terikat di perut kirana hingga terlepas dan membuka jubah mandi istrinya,

" kakak...malu..." kirana menutup wajahnya dengan kedua tangan kecilnya.ziyad tersenyum dan mencium perut kirana yang kini terlihat dengan jelas tak terhalang oleh apapun. bahkan ziyad juga melihat gerakan diperut kirana dengan jelas...ajaib...batin ziyad...

"sayang...kamu sangat menggemaskan dengan penampilan seperti ini..." ziyad kini tidak hanya mencium perut kirana tetapi juga di tempat- tempat yang lainnya hingga kirana menjadi geli...ziyad mengulum bibir istrinya...gairahnya timbul seketika saat melihat istrinya mengerang halus menikmati sentuhan suaminya.

"kakak menginginkannya...? tanya kirana malu dan menundukkan wajahnya .

" apa boleh...mm..." suara ziyad berubah serak menahan gairah yang sudah memuncak.

kirana menganggukkan kepalanya dengan malu...ziyad mulai mencium bibir istrinya dan mereka melakukan hubungan suami istri, ziyad sangat hati- hati takut membahayakan anak mereka.ziyad dan kirana mendapatkan yang mereka inginkan,ziyad mencium kening istrinya dan mendo'akannya.

" ya Allah...semoga engkau meridhoi yang kami lakukan, dan semoga engkau mengasihi kami, terutama istriku yang ketika aku melihatnya hatiku menjadi bahagia..."

ziyad memakai jubah mandinya dan beranjak dari tempat tidur kemudian menggendong istrinya, membawanya ke kamar mandi dan mereka mandi bersama .keduanya kemudian pergi untuk periksa kandungan.

***

didalam ruang periksa, kirana berbaring di tempat tidur kecil yang berada di ruang periksa, sedangkan ziyad berdiri disamping istrinya...saat perawat mengoleskan gel bening ke perut kirana ,ziyad tersenyum dan tidak sabar ingin segera melihat anak mereka. dokter meletakkan alat usg dan menggerak- gerakkan di perut kirana sambil menjelaskan tentang keadaan bayi mereka,,

" posisi bayi anda sangat bagus...mungkin akan melahirkan lebih awal dari hari perkiraan lahir yang saya prediksi..." dokter menjelaskan dan kembali duduk di kursinya, sementara perawat membantu membersihkan perut kirana dari sisa- sisa gel tadi dan merapihkan baju kirana.ziyad membantu istrinya untuk bangun saat mendengar istrinya mengaduh dan melihat keluar cairan bening diantara kedua kaki kirana.

"dokter ,ini...kenapa keluar cairan dari paha istri saya dok..."ziyad panik dan dokter yang sedang menulis resep pun kaget tetapi segera memeriksa kirana kembali.

" ketuban istri anda sudah pecah...harus segera dilakukan tindakan operasi caesar sekarang juga...." dokter memberitahu ziyad, kemudian perawat agar segera menyiapkan kamar operasi.

"tapi dok...kandungan istri saya baru tujuh bulan..." ziyad panik...takut terjadi sesuatu dengan istrinya.

" memang terkadang ada kasus seperti ini...anda tenang saja dan silahkan tanda tangani ini..." dokter menyerahkan surat persetujuan tindakan operasi kepada ziyad dan langsung ditanda tangani.perawat sudah kembali dan membawa brangkar untuk membawa kirana keruang operasi..ziyad mendampingi kiran sampai depan kamar operasi karena selain petugas medis tidak ada yang diijinkan masuk.

ziyad menunggu seorang diri didepan kamar operasi saat ponselnya berbunyi.

daffa calling...melihat nama kontak yang dikenal ziyad langsung mengangkatnya dan memberitahu daffa agar menemaninya dirumah sakit.panggilan pun berakhir..ziyad kini meminta ijin ke kampus via telepon...

" ziyad...bagaimana keadaan kirana..? fadhil dan ilham berlari menghampiri ziyad yang sedang berjalan mondar mandir di depan ruang operasi.

" belum selesai operasinya..." wajah ziyad tampak kusut karena panik...beberapa saat kemudian daffa dan aisha juga tiba...setelah kejadian dulu...kini aisha menjadi sahabat kirana dan ziyad.

"ustadz ziyad...bagaimana keadaan kirana??" aisha sangat gugup mendengar kabar bahwa kirana tiba- tiba melahirkan.

" masih belum selesai operasinya..., terima kasih, kalian semua ada disini menemaniku..." ziyad sangat bersyukur memiliki sahabat seperti mereka.setengah jam kemudian dua orang perawat keluar dari ruang operasi dan membawa dua orang bayi masing- masing satu ditangan mereka.

" bapak ziyad...ini anak- anak anda...silahkan diadzani terlebih dahulu..." perawat tersenyum sambil membawa kedua bayi itu mendekat.sementara ziyad terduduk dikursi dengan lemas mengetahui istrinya melahirkan dua anak sekaligus.

"hahaha...selamat ziyad...selamat...." daffa tertawa terbahak- bahak sementara ziyad masih syok, aisha mencubit pinggang daffa dan menerima salah satu bayi, sementara daffa satu yang lainnya..

" terima kasih suster..." aisha tersenyum menggendong bayi mungil yang lucu.

" yang satu putri dan yang satu putra..." kata perawat sambil tersenyum dan meninggalkan mereka.ziyad sudah bisa menerima keadaan dan langsung melantunkan adzan dan iqomah ditelinga kedua putra dan putrinya .

"alhamdulillah...terima kasih ya Alloh atas segala anugerahMu..." ziyad melakukan sujud syukur dan setengah jam kemudian dua perawat tadi mengambil kembali kedua putra putri ziyad dan memasukkannya kedalam inkubator karena keduanya prematur, beberapa menit kemudian brangkar kirana keluar dari ruang operasi dan dibawa kembali ke bangsal rawat inap.ziyad,aisha,daffa,fadhil dan ilham mengikuti di belakang hingga sampai di bangsal kirana.

"pak ziyad...dokter ingin bertemu dengan anda...dokter berada diruangannya." seorang perawat menyampaikan pesan.

" teman- teman...aku titip kirana sebentar ya .." semua temannya mengangguk dan ziyad menuju keruangan dokter.

" permisi dokter..." ziyad mengetuk pintu yang terbuka.

"silahkan duduk " dokter mempersilahkan ziyad duduk dan mulai menjelaskan kepada ziyad, dokter juga minta maaf atas kesalahan yang terjadi.

" kami mohon maaf pak ziyad atas kesalahan kami...kami benar- benar tidak bisa melihat ada dua bayi di perut istri anda..." dokter agak merasa malu.

" tidak apa- apa dokter, toh anak saya sudah lahir dengan selamat." ziyad sangat bahagia dan memaafkan dokter yang selama ini memeriksa kirana.

" istri bapak seharusnya segera siuman, dan untuk kedua anak bapak akan berada di inkubator selama paling tidak dua hari saja, karena meskipun prematur keadaan mereka sangat baik...semua organ dalamnya normal...berat badan mereka juga sudah memenuhi standart...yang laki- laki 2.000 gr dan yang perempuan 1800 gr.

bapak juga harus segera memberi mereka nama karena akte akan dikeluarkan dari RS ini...

ziyad kembali ke ruangan kirana setelah berbicara dengan dokter...kini hatinya sudah sangat tenang dan juga merasa sangat bahagia.dia kembali ke bangsal kirana dengan senyum yang mengembang di wajah tampannya.😍😍


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C29
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login