Download App

Chapter 3: BERJALAN-JALAN (2)

Aku akan menjadi Ratu di Kerajaan-ku sendiri dengan segala aturan yang dibuat olehku. (Putri Silla, Park Shinhye)

~$~

Hwarang Choi Minho memegang panah Putri Shinhye, menghentikan gerakan tangan sang Putri. "Berhentilah bermain-main Putri." Tegas Hwarang Minho, membuat Putri Shinhye menatap tajam padanya.

"Kau pikir siapa dirimu bersikap seperti ini padaku?" Tanya Putri Shinhye menarik kasar panahnya dari genggaman tangan Hwarang Choi Minho.

"Maaf. Tapi bukan maksudku seperti itu Putri, hanya saja sepertinya ketua Dayang. Maksudku Dayang Han menunggumu." Jelas Hwarang Choi Minho. Putri Shinhye terlihat menghela napas sejenak sebelum menaruh kembali panah menyerahkan pada Hwarang untuk ia ambil. Membuat para Hwarang yang telah memegang apel dikepala mereka menarik napas lega.

Putri Shinhye mulai melangkahkan kaki untuk meninggalkan mereka. Dia berhenti sebelum pergi, membuat Hwarang yang mulai ribut kembali diam.

"Hei. KAU!" panggilnya pada Hwarang Choi Minho.

"Ya, Putri?" Tanya Hwarang Choi Minho.

"Kau. 'Berhentilah bermain-main Putri?!' Perbaikilah intonasi bicaramu. Itu lebih terdengar seperti sebuah bentakan. Kau mengerti!" Tegas Putri Shinhye, menatap tajam Hwarang Choi Minho.

"Baik Putri. Maafkan aku," jawab Hwarang Minho membungkuk hormat. Bagaimanapun salahnya, Minho tidak mungkin ribut dengan Putri negri Silla pembuat masalah itu. Lantas Putri Shinhye kembali meneruskan langkah kakinya, pergi dari Markas Senior muda Hwarang Kerajaan Silla.

"Putri tidak waras!" ucap Baekhyun berdiri. Lututnya sudah berhenti gemetar.

"Hus, kalau terdengar kau bisa di pancung!" Ingat Kim Taehyung disebelahnya. Hampir saja mereka melupakan sesuatu. "*Hyunggg. Kau menyelamatkan nyawa kami" (*Hyung : Kakak Laki-laki). Teriak senang para Hwarang Memeluk *Wonsanghwa Hwarang Choi Minho.

(*Wonsanghwa : Hwarang Guru muda pembimbing para Hwarang.)

"Sudah sudah lepaskan, kalian menggelikan" tergelak Hwarang Choi Minho, mereka memeluk erat diri-nya. "Aku tidak akan lama hanya mampir sebentar. Aku harus pergi lagi. Kalian berlatihlah kembali!" pinta Wonsanghwa Hwarang Choi Minho. Lantas ia pergi setelah menyelamatkan para junior Hwarangnya dari tangan Putri pembuat masalah Kerajaan Silla Putri Park Shinhye yang tidan akan segan mempermainkan para Hwarang jika sedikit saja dari mereka berbuat kesalahan.

~$~

Dua Bulan ini para Putri semakin giat melatih bakat dan kesuguhan mereka. Mulai dari menari, menyulam, bermain Gayageum, melatih tata bahasa dan serangkaian kegiatan bakat perempuan lainnya.

Mereka melakukan itu, karena. Putra Mahkota Ji Changwook calon Raja dari Kerajaan terbesar seantero korea 'Kerajaan Joseon' mencari calon pendamping.

Joseon adalah Kerajaan terbesar seantero Korea. Jadi tentu saja, para Raja mengantri untuk mencalonkan Putri-Putri mereka, yang kelak akan menjadi calon Ratu di Kerajaan terbesar Semenanjung Korea. Tidak terkecuali Kerajaan Silla, walau pada awalnya Putri Shinhye menolak.

"Ini adalah perintah Shinhye!" Titah Raja Minsoo.

~$~

Putri Shinhye berjalan malas menuju ruang belajar para Putri Silla dibalkon luar Istana. Disana terlihat tiga putri Silla telah berkumpul. Shinhye duduk dengan wajahnya yang ditekuk malas. "Kau sudah selesai Shinnie?" tanya Putri Seohyun saudara kembarnya.

"Yah, Begitulah." Malasnya. "Tapi tunggu, kenapa kita hanya berempat? Yuri Eonni dan Hyeoyeon Eonni, kemana mereka?" Tanya Putri Shinhye.

"Yuri sedang beristirahat dikamar." ucap Putri Yoona kembaran Putri Yuri, Putri kedua yang baik hati .

"Hyeyeon seperti biasa, dia pergi ke perpustakaan istana" ucap Putri Sooyoung. Saudara kembarnya yang bernama Hyeyeon memang maniak buku. Tidak ada dalam satu hari dalam hidupnya tidak pergi ke Perpustakaan Istana.

"Eoh? Kenapa belum berkumpul. Tidak biasanya mereka tidak ada saat Dayang Han memanggil," heran Putri Shinhye. Karena biasanya Putri Shinhyelah yang selalu tiba terakhir.

"Dayang Han?" Heran Putri Seohyun.

"Iya, tentu saja Dayang Han. Jika bukan dipanggil olehnya mana mungkin aku berada disini." Jelas Putri Shinhye.

"Memang Dayang Han sudah kembali?" Tanya Putri Yoona. "Kenapa sejak tadi aku belum melihatnya?" Tanya Putri Yoona yang baru saja kembali dari bilik para Dayang.

"Benarkah?" Heran Putri Shinhye.

"Tentu saja benar Shinhye. Bukan kau juga tahu, sejak kemarin Dayang Han-kan pergi ke Joseon. Dia sudah mengatakan pada kita baru akan kembali lusa. Kau lupa?" Tanya Putri Sooyoung, memberikan kain untuk Putri Shinhye menyulam.

"Ta... Tapi tadi dia bilang. Katanya Dayang Han mencariku."

Ketiga Putri menggelengkan kepalanya. "*Eopso," (*Tidak ada) serampak jawab mereka. "Memang siapa yang mengatakan padamu Shinie?" Tanya lembut Putri Yoona.

Shinhye diam tak menjawab.

"Aishh... *Pabo!!!... (*bodoh) Hwarang Paboo!! Kurasa dia menipuku! *Napeun (*nakal) Hwarang. Dia berani sekali mengerjaiku!!!!!!" Sadari Putri Shin-hye. Para Putri terlihat tertawa, menebak situasi yang terjadi. Siap Hwarang yang telah berani mengerjai Shinhye?

"Padahal aku belum selesai berlatih. Hwarang kurang ajar!" Marah Shinhye. Ratu Sungryung selalu meminta Putri Shinhye agar tidak mengumpat, tapi Putri cantik itu terkadang sering melakukannya.

"Sabarlah Shinnie. Memang kau tadi sedang berlatih apa?" Tanya penasaran Putri Seohyun walau tertawa.

"Aku berlatih panah dengan apel dikepala Hwarang."

"*Mwoya?!!!" (*Apa?) Kaget para Putri.

Dengan santai Putri Shinhye mengambil Bola dan Jarum yang berada tepat dihadapannya. Tidak mempedulikan tatapan menghakimi saudara2nya dan mulai fokus menyulam.

~$~

-PUSAT KOTA SILLA-

Terlihat, dua Wonsanghwa Hwarang muda tampan sedang beristirahat disebuah kedai setelah melakukan tugas mereka.

"Jadi kapan kau akan mulai menjalankan aksimu Choi Minho?" Tanya Hwarang Hyungsik mengambil air mineral dalam kendi lantas meminumnya.

"Kau berani memberiku 1000 Nyang?" Tanya Hwarang Choi Minho.

"Akan kuberikan ditambah 1 pedang ku. Aku 100% yakin kali ini kau tidak akan berhasil," ucap percaya diri Hwarang Park Hyungsik.

"Kau seperti tidak tahu aku saja. Aku Hwarang panas negeri Silla, Choi Minho. Tidak ada satu perempuan-pun yang tidak takluk pada pesonaku. Tentu saja termasuk para Putri Putri Silla didalamnya," seringai Hwarang Choi Minho.

"Tapi dia itu bukan Putri pada umumnya... Kau lupa?Dia itu 3P (Pemarah, Pemberontak dan Pembuat onar) Putri 3P." Tekan ulang Hwarang Park Hyungsik.

"Aku tahu... Ini bukan kali pertama kau memberikan taruhan gadis cantik bermasalah padaku Hyungsik. Dan kali ini kau juga akan kembali mengakui pesona tampanku," ucap Hwarang Choi Minho menyeringai tersenyum meminum Soju dalam gelas ditangannya.

"Ini akan sangat menarik," tak sabar Park Hyungsik. Dengan penaklukan perempuan baru target mereka, Putri Park Shinhye. Choi Minho serta Park Hyungsik dan para Hwarang seumurnya sering kali bertaruh membuat penaklukan, hanya untuk bersenang-senang atau menambah tingkat rasa percaya diri mereka tentang menaklukan wanita.

"Aku sudah melihat Putri 3P itu di Markas Hwarang. Tidak masalah. Dia sangat cantik," senyum Hwarang Choi Minho membayangkan wajah cantik Putri Shinhye.

"Aish Choi! Semua orang juga tahu. Dia sangat sangat cantik. Tapi segera bersiaplah! Kali ini kau akan kehilangan 1000 Nyangmu." Tak sabar Hyungsik melihat kekalahan Hwarang Choi Minho yang tidak pernah tertandingi tentang masalah penaklukan.

"Akan ku tambah 300 Nyang bila kata-katamu benar. Dia bisa kudapat." Percaya diri Hwarang Choi Minho. Hwarang Hyungsik untuk pertama kali meragukan kata-kata Minho. Minho tidak terlalu mengenal Shinhye karena tidak pernah berurusan langsung dengan Putri 3P itu. Mereka berdua harus segera membuktikan kebenarannya.

~$~

-Markas Hwarang Senior Muda Kerajaan Silla-

Seseorang dengan pakaian hitam terlihat meloncat menaiki Benteng Markas Hwarang Senior muda Kerajaan Silla, melangkah mengendap-ngendap berjalan.

Terlihat para Hwarang senior muda sedang berlatih.

Seorang dengan pakaian dan tudung hitam-nya itu melempar batu ke arah salah satu Hwarang yang sedang berlatih disana. Membuat Hwarang muda itu terlihat mencari dimana arah datang lemparan batu padanya. Meninggalkan sejenak latihannya setelah melihat sekelebat bayangan pakaian hitam disudut Markas latihan.

"Uuummpp__" Dibekapnya mulut Hwarang muda itu oleh orang misterius dengan kostum pakaian hitam.

.

.

.

.

Hwarang Taehyung berhasil melepas diri dan balik menyerang orang dengan kostum pakaian hitam, Taehyung pelintir pergelangan tangan-nya. "Yak!!! Kim Taehyung lepas!" Teriak suara wanita seolah tidak asing menusuk gendang pendengaran Kim Taehyung, membuat Taehyung melepas cekalan tangan-nya.

Orang itu berbalik dan menurunkan cadar hitam yang ia kenakan.

"PUTRI SHINHYE!" Kaget Hwarang Kim Taehyung.

"Sutt Suttt. Jangan keras-keras!" Peringat Putri Park Shinhye.

"Tapi apa yang sedang anda lakukan dengan pakaian seperti itu disini Putri?" Tanya heran Kim Taehyung.

"Tentu saja aku mencarimu." Jelas Putri Shinhye.

"Mencariku?" Heran Taehyung.

"Eoh. Pinjamkan aku pakaian Hwarangmu." Pinta Putri Shinhye dengan gayanya yang memerintah membuat Taehyung heran, sebelum pria itu bertanya. "Baiklah. Akan aku jelaskan padamu sebelumnya... Mulai detik ini aku memilihmu menjadi hwarang pribadiku... Tidak ada bantahan. Ini perintah! Kau kuputuskan menjadi Hwarang pribadiku. Dan, tugas pertamamu. Pinjami aku baju Hwarang milik-mu!"

"Mwoya?" Tak percaya Kim Taehyung. "Tapi Putri_"

"Ini perintah Kim Taehyung. Aku ingin pergi ke-Pusat kota. Jadi kau pinjamkan aku baju Hwarang milikmu."

Hwarang Taehyung masih tak percaya dengan tindakan tiba-tiba Putri Shinhye. "Tapi Putri. Kenapa tidak kau ajak saja para Dayang-mu jika mau pergi? Aku tidak ingin mengambil resiko dengan apa yang akan terjadi nanti."

"Yak! Kau pikir aku akan mencelakaimu?" Tanya Putri Shinhye. "Apapun yang terjadi padaku. Aku yang akan menanggungnya. Aku hanya memintamu untuk meminjamkan aku baju. Kau kupilih menjadi Hwarang pribadiku. kau pikir apa?" Menghela napas sejenak. "Dengar. Kau tahu sendiri sebagai seorang Putri dari Kerajaan Silla aku tidak bisa bebas keluar masuk Istana begitu saja.... Akan banyak pertanyaan dan menunggu ijin Raja.... Terlalu lama! Aku tidak akan seperti ini kalau semudah itu.... Lagi pula aku tidak suka jadi pusat perhatian dengan memakai tandu dan Dayang."

'Tidak suka jadi perhatian, tapi selalu membuat masalah' Bathin Taehyung. Taehyung seolah tidak ingin menanggapi permintaan Putri Silla Park Shinhye.

"Taehyung!.... Ayolah Taehyung.... Aku janji hanya kali ini saja yah," melas Putri Shinhye mengedip-ngedipkan mata. Bila tidak bisa dengan cara paksa. Putri Shinhye harus sedikit bertingkah manis, pikir Shinhye. Hwarang Taehyung mulai dibuat salah tingkah dengan kemanisan serta wajah cantik Putri Shinhye. Hingga akhirnya Hwarang muda itu terlena, tanpa sadar mengangguk menyetujui. "Yeah..... Kau memang yang terbaik Kim Taehyung!" Jerit senang Putri Shinhye membuat Kim Taehyung seketika tersadar.

'Ya ampun, apa yang kulakukan?' pikir Hwarang muda Kim Taehyung.

.

.

.

Putri Shinhye terlihat keluar dengan baju Hwarang milik Hwarang senior muda Kim Taehyung. Membuat Taehyung terpana. "Bagaimana Taehyung, apa tidak terlihat aneh?"

Putri Shinhye masih saja terlihat cantik dengan menggunakan baju Hwarang miliknya. Membuat Taehyung harus sedikit memberi polesan jantan pada penampilan Putri Shinhye.

"Wahahhh... Daebak! Sekarang aku menjadi Pria yang sangat tampan." ucap Putri Shinhye, takjub dengan penampilan barunya, Hwarang Kim Taehyung terlihat sedikit tersenyum.

"Baiklah... Sekarang aku akan pergi. Jangan katakan apapun atau pada siapapun jika ada yang mencariku. Hwarang Pribadi baruku. Aku akan mempercayaimu Kim Taehyung." Ucap Putri Shinhye. Putri Shinhye melangkah pergi namun sebelum itu Kim Taehyung menghentikan langkah Putri Shinhye untuk memberi peringatan.

"Hati-hati Putri. Dan berhati-hatilah pada Hwarang yang berada diluar Istana, juga Hwarang yang berkeliaran di Pusat Kota. Jika salah satu dari mereka mengetahuimu. Kita dalam masalah besar." Peringat Hwarang Kim Taehyung memberi tahu Putri Shinhye.

"Tenang saja Taehyung, jangan khawatir. Aku akan berhati-hati." Ucap Putri Shinhye menyunggingkan senyum, lantas melangkahkan kakinya pergi. Sementara Kim Taehyung masih tak percaya dengan apa yang ia lakukan. Bagaimana bisa ia membiarkan Putri Silla itu pergi sendirian? Hwarang Kim Taehyung menjadi galau dibuat Putri Park Shinhye.

.

.

.

-Gerbang Istana Utama Kerajaan Silla-

Menemui penjaga pintu. Memberikan stempel izin keluar masuk Istana bertuliskan nama Hwarang Byun Baekhyun dalam ukirannya. Tidak lupa juga surat tugas Hwarang yang dicap stampel istana, Putri Shinhye berikan pada penjaga. "Aku sepertinya belum pernah melihatmu," sadar penjaga gerbang melihat wajah Putri Shinhye dalam balutan pakaian Hwarang, terlihat sangat asing.

"Eoh tentu saja kau asing dengan wajahku. Aku Hwarang baru disini, pernah mendengar Hwarang peralihan dari Kerajaan Joseon?" Tanya Putri Shinhye pada penjaga gerbang utama Silla.

"Kupikir aku mendengarnya.... Oh ya aku ingat. Jadi anda Putra Perdana Menteri Byun... Hwarang Byun Baekhyun." Baca penjaga gerbang pada stempel izin nama dalam ukiran kayu. "Selamat datang di Silla Hwarang Byun Baekhyun dan selamat bertugas." ucap Penjaga Gerbang, lantas membukakan gerbang dan menyerahkan stempel izin keluar masuk Kerajaan Silla kembali pada tangan Putri Shihye. "Terima kasih," ucap Putri Shinhye lantas berjalan pergi keluar dari Istana Kerajaan Silla seorang diri, tanpa pelayan tanpa Dayang. "Akhirnya aku bebas," senang Putri Shinhye.

~$~

-Pusat Kota, Pasar Utama Kedaulatan Silla-

Putri Shinhye dengan pakaian Hwarang yang ia kenakan terlihat berjalan-jalan dengan bebas. Membeli dan mencicipi makanan yang selalu ingin ia makan selama ini. Para Dayang selalu mencicipi dulu makanan Sang Putri saat diluar Istana untuk keselamatannya, untuknya Shinhye tidak bisa makan sembarangan.

Mencari beberapa warna kain, dan pergi untuk ia cari seorang penjahit. "Kau bisa menjahit model seperti ini?" Tanya Hwarang Shinhye memberikan desain baju dengan pola Hwarang Kerajaan.

"Dimana anda mendapatkannya?" Heran si penjahit. "Maaf. Saya tidak bisa melakukannya. Anda tentu tahu Tuan. Desain pakaian ini hanya boleh dibuat oleh Istana. Akan ada sidang serta hukuman berat bagi yang berani membuatnya." Ucap Sang Penjahit.

"Aku tahu *Ahjussi (*Paman) Tapi masalahku dimana? Kau bisa lihat. Bentuknya memang hampir sama, namun itu bukan baju Hwarang Silla. Aku seorang Hwarang! Jadi tentu saja aku tahu semua aturannya." Tutur Putri Shinhye meyakinkan Sang Penjahit. Terjadi sedikit perdebatan panjang namun Putri Shinhye tak begitu saja menyerah. Karena penjahit itu diketahui seorang penjahit terbaik di Pusat kota Silla. "Aku takan mencelakakanmu... Kau tenang saja. Semua akan aman. Aku akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu, bagaimana?" Tanyanya lagi. "Ku bilang ini bukan baju Hwarang, hanya model bajunya saja yang hampir sama." Hwarang Shinhye akhirnya melemparkan bundalan uang yang cukup besar untuk membuat mata penjahit itu terbuka lebar.

"Jadi bagaimana?" coba tawar kembali Hwarang Park Shinhye.

Sang penjahit melihat banyak uang dalam kantung, membuatnya mulai nampak ragu. Antara terima dan tolak.

"Baiklah. Jika begitu akan kubuat sesuai pesananmu." Ucap penjahit itu akhirnya. "Tapi jangan bawa-bawa aku jika terjadi apapun. Aku tidak bertanggung jawab," ucap Sang penjahit. Bahkan Sang penjahit meminta surat pernyataan bahwa yang ia buat bukan Desain baju Hwarang Silla, dibubuhi tanda tangan palsu yang ditanda tangani Hwarang Shinhye.

"Baiklah, selesai." Ucap Putri Shinhye dengan surat pernyataan yang diberikannya pada sang penjahit. Penjahit itu mengambil semua bahan kain yang dibeli Hwarang Shinhye.

'Kau berhasil Shinhye, kau akhirnya bisa keluar masuk Istana dengan bebas. Tidak sia-sia selama ini aku memperhatikan pakaian Hwarang.' Bhatin Putri Shinhye, berpetualang kembali di Pusat Kota Silla.

Seorang pemuda terlihat mengejar seorang gadis yang diikuti satu orang pengawal wanita. "Sekyung-ah, kumohon. Aku bisa menjelaskan semuanya padamu, kau salah paham__" ucapan pemuda itu terhenti saat tamparan tangan mungil mendarat dipipinya. "Kau tidak perlu menjelaskan! Aku tahu seperti apa dirimu. Dasar Pemain wanita cap kadal!" Marah wanita itu, lantas pergi menangis berlari walau pemuda itu terlihat meneriakan namanya. Putri Shinhye yang menyaksikannya terlihat menggeleng-geleng kepala. "Ck. Anak muda jaman sekarang." ucap Putri Shinhye sambil menyaksikan wajah pemuda yang nampak terlihat lucu menekuk muka kusut memegang pipinya, membuat Sang Putri lantas tegelak tawa. Sang Pemuda menoleh, menatap Putri Shinhye merasa tersindir. Dan, Putri Shinhye terlihat mulai menyadari arah pandang pemuda yang tertuju padanya. Namun raut wajah pemuda itu nampak tak asing setelah dengan jelas Shinhye melihat, membuat Putri Shinhye menyadari jika dia harus segera pergi. Akan Putri Shinhye berlari jika saja pemuda itu tak menghentikan dirinya. "Sedang apa kau disini?" Tanya Hwarang Minho, dengan penampilan pakaian Bangsawan Silla yang ia kenakan diluar tugas Istana. Beranggapan jika Hwarang Shinhye adalah junior Hwarang karena pakaian yang Shinhye kenakan.

'Hati-hati juga dengan hwarang di luar istana Putri, kalau kau ketahuan, kita dalam masalah besar,' ucapan Kim Taehyung terngiang dikepala Sang Putri.

"Hyung aku ada tugas. Aku pergi dulu," ucap Hwarang Shinhye, lantas segera pergi tanpa menoleh kembali pada Hwarang panas negeri Silla, Choi Minho.

"Siapa Hwarang itu, aku merasa belum pernah melihatnya," pikir terawang Minho. Mencurigai ada yang tidak beres, Hwarang Minho segera pergi mengikuti. Dan benar saja, seseorang dengan baju Hwarang itu nampak mempercepat langkah saat Minho mengikuti. "Hei kau tunggu!" Pinta Hwarang Minho, namun Hwarang itu malah berlari, membuat Minho semakin curiga.

Tanpa peduli. Putri Shinhye dengan balutan pakaian Hwarang itu terus berlari dengan sangat cepat. 'Jangan sampai ia diketahui,' pikir Shinhye. Sementara Hwarang Choi Minho tak henti mengejar mengikuti Shinhye. Terus berlari dan terus berlari tanpa henti, mempercepat langkah. Putri Shinhye tidak beruntung, ia terjebak disebuah jalan buntu hingga ia tidak tahu lagi harus kemana. Sementara Hwarang Choi Minho telah berada sangat dekat dibelakang-nya. Melihat pagar bambu kayu Putri Shinhye memanjat dengan cepat. Baru 3 tangga ia naik, Hwarang Choi Minho dengan sangat cepat memegang tangan Putri Shinhye lantas mencoba menariknya. "Lepaskan!" Pinta Putri Shinhye tanpa menoleh membuat Hwarang Minho semakin yakin jika dia bukan Hwarang Silla.

"Kau sudah tertangkap! Mau lari kemana lagi kau?!" Teriak geram Hwarang Choi Minho, yang terus mencoba menarik Sang Putri yang malah semakin menempel erat pada pagar bambu seperti ulat. Putri Shinhye berusaha mencoba kembali naik satu tangga, namun sayang. Cengkraman kuat tangan Hwarang Minho pada rambut-nya membuat Sang Putri menjerit dan jatuh berjibaku ke atas tanah. "Ah! *Appo (*Sakit)" Jerit meringis sakit Putri Shinhye.

Melihat ikatan rambut perempuan ditangannya, membuat Hwarang Choi Minho terheran. Menatap pada Putri Shinhye yang menyibakan kotoran dari pakaiannya sambil mencoba berdiri. Hwarang Minho memperhatikan Putri Shinhye.

"Kembalikan!" Kesal Putri Shinhye merebut ikatan rambutnya dari tangan Hwarang Choi Minho, membuat Hwarang Minho tertegun, menyaksikan perempuan yang mengikat rambut tergerai hitam panjang didepan mata.

'Dia sangat cantik.' Bathin Minho. Namun mengapa wajahnya nampak tak asing bagi Minho, dimana Minho pernah melihatnya?

"KAU?!" Sadari Minho menyadari sesuatu, tangannya menunjuk wajah Putri Shinhye.

"*Mwoya?!" (*Apa?) Tanya kesal Putri Shinhye menatap tajam Hwarang Choi Minho.

"Bagaimana anda bisa ada disini?" Tanya Hwarang Minho, membuat Putri Shinhye tersadar. Penyamarannya telah terbongkar, bibirnya menjadi kaku untuk menjawab pertanyaan Hwarang Minho. Minho memperhatikan pakaian Hwarang yang dikenakan Putri Shinhye, menyusurinya. Mata Hwarang Minho terpaku saat matanya melihat pada dada Putri Shinhye yang terlihat rata, tentu saja Putri Shinhye mengikat erat dadanya untuk menyempurnakan samaran. Mengikuti arah tatapan Hwarang Choi Minho membuat Putri Shinhye yang sadar akan arah tatapan mata Minho menyeringai sinis. "*Byuntae!" (*Cabul) gumam kesal Putri Shinhye. Tak memperdulikan Hwarang Choi Minho, Putri Shinhye mengambil langkah pergi. Membuat Hwarang Minho harus mencekal tangan Sang Putri untuk menghentikan. Putri Shinhye dengan cepat melepas cekalan tangan Minho namun tangan pria itu terlalu kuat. "Lepaskan *Napeun!" (*Nakal) Perintah Putri Shinhye.

"Ikut denganku!" Pinta Hwarang Choi Minho.

"*Mwoya ige?" (*Apa-apaan ini?) Tak percaya Putri Shinhye pada Hwarang yang saat ini menyeretnya. "Aku tak berurusan denganmu!" Teriak Putri Shinhye sambil mencoba melepas pegangan erat tangan Hwarang Choi Minho dipergelangan tangannya.

"Sekarang menjadi urusanku!" ucap tegas Hwarang Choi Minho membuat Putri Shinhye terperangah. 'Berani sekali dia,' bathin Putri Shinhye.

"Bagaimana bisa seorang Tuan Putri Silla dengan mengenakan pakaian Hwarang berjalan sendirian di Pusat Kota?" Tanya tegas penasaran Hwarang Choi Minho, menatap Shinhye tanpa melepas cekalannya.

"Memangnya kenapa? Aku tidak berurusan denganmu! Kuperintahkan lepaskan tanganku Napeun!" perintah Putri Shinhye. Hwarang Choi Minho nampak tak peduli.

"Tidak akan," Tegas Minho. "Jika kulepaskan kau akan melarikan diri... Aku akan membawamu ke Istana dan melaporkan perbuatanmu pada pihak kedisiplinan Raja," ucap Hwarang Minho, menarik Putri Shinhye untuk mengikutinya kembali membuat Sang Putri memberontak minta dilepas.

"Lepaskan!... Sial! Oh!! Kau ingin ku hajar ya!" kesal Putri Shinhye, membuat Putri Shinhye seketika melayangkan pukulan dengan keras pada kepala Hwarang Choi Minho.

Pletak!

Pletak!

Pletak!

Pukulan keras Sang Putri yang bersuara membuat Hwarang Minho harus melindungi kepala dari amukan tangan kecil Putri Shinhye, lantas membuat cekalan tangannya terlepas. "Rasakan Napeun!" teriak kesal Putri Shinhye. Mempunyai sedikit celah melihat Minho yang melindungi kepala membuat Putri Shinhye kembali melarikan diri. "Mwoya?!" Tak percaya Hwarang Minho atas tingkah ajaib Putri Pembuat masalah Kerajaan Silla. Membuat mereka kembali harus melakukan kejar-kejaran di Pasar Pusat Kota kedaulatan Silla.

Hwarang Minho menggapai tangan Putri Shinhye kembali lantas menyeret Sang Putri untuk ikut dengannya walau sang Putri kembali memberontak.

"Tuan!" Panggilan seseorang pada Hwarang Minho membuat Minho sejenak berhenti untuk menoleh. "Sejak tadi aku mencarimu" ucap pengawal pribadi keluarga Choi.

Dia melihat sekeliling, lantas kemudian menyerahkan Gulungan Misi Rahasia Istana pada Hwarang Minho.

'Gulungan Misi Rahasia!' Bathin Putri Shinhye.

'Hwarang *Napeun (*nakal) ini ternyata mempunyai pengaruh tinggi di Kerajaan,' pikir Putri Shinhye. Karena hanya orang yang mempunyai pangkat tinggi yang bisa mendapat misi langsung dari Raja Minsoo, paduka Kerajaan Silla. Setelah menyerahkan gulungan, pengawal pribadi keluarga Choi terlihat kembali pamit untuk pergi pada Tuan Muda Minho.

Mempunyai ide, menurut mengikuti langkah Hwarang Minho. Melihat Hwarang Minho lengah Putri Shinhye merebut Gulungan Misi Rahasia dari genggaman tangan Hwarang Choi Minho dengan sangat tangkas. "Kembalikan!" Pinta Minho membuat pria itu geram menatap marah pada Putri Shinhye.

Putri Shinhye menggigit tangan Hwarang Choi Minho membuat tangannya terlepas. Membawa Gulungan Misi Rahasia memperhatikan Minho yang mengejarnya sambil tertawa. Hwarang Minho berhasil menghadang Putri Shinhye.

"Serahkan.... Padaku Putri!" Pinta tegas Hwarang Minho menjulurkan tangannya pada Putri Shinhye.

Akan Hwarang Minho merampas, namun dengan tangkas Putri Shinhye memainkan tangannya dengan cekatan, membuat Minho sulit untuk menggapai. "Yak!.... berhenti!!!" Teriak kesal Hwarang Minho merasa Putri Pembuat masalah Silla itu saat ini mempermainkan dirinya. Putri Shinhye kembali tertawa membuat Hwarang Choi Minho makin menatapnya berang. "Jangan main-main Putri! Serahkan padaku!" peringat pinta Choi Minho.

"Wah wah. Kau marah?... Aku jadi takut... Pasti karena Gulungan misi Rahasia dari Raja ini bukan?" Putri Shinhye memperhatikan Gulungan surat ditangannya. "Bukankah aku pintar?" Tanya Putri Shinhye pada Minho dengan wajah yang terlihat marah.

'Sangat menyebalkan!' Pikir Minho. "Baiklah. Apa yang kau inginkan dariku? Lantas serahkan Gulungan itu," ucap sinis Hwarang Minho, menebak gelagat tidak baik yang sepertinya akan dilakukan Putri Shinhye.

"Kau pintar juga ternyata.... Pantas saja." Menyeringai tersenyum Putri Shinhye. "Tidak banyak... Permintaan ku hanya ada 3. Kau lihat pembakaran ikan diujung sana?... Jika kau tidak setuju. Aku akan berlari kesana dan melempar gulungan ini agar terbakar habis." Peringat Putri Shinhye.

"Baiklah! Sebutkan. Dan cepat berikan gulungan-ku!" Pinta kesal Minho, menatap tajam pada Putri Shinhye.

"Wah. Tenang saja Hwarang Napeun Byuntae! Kau membuatku takut. Baiklah.... Permintaan pertamaku adalah. Kau mundur dulu tiga langkah dariku karena kau membuatku tidak nyaman. Dan berhenti melayangkan tatapan tajam dengan mukamu yang tidak tampan." Ucapan Putri Shinhye, membuat Hwarang Choi Minho mau tidak mau harus menuruti kata-kata Sang Putri. "Tenang saja. Akan kuserahkan. Aku orang yang menepati janji," ucap Putri Shinhye melihat keraguan dari tatapan wajah tegang Hwarang Choi Minho.

Minho menuruti kata-kata Putri Shinhye mundur tiga langkah darinya.

"Dan yang kedua. Sekarang, aku minta padamu untuk membalikan badan,"

"Kau mau mencoba kabur?" Tanya Hwarang Choi Minho membuat Putri Shinhye tergelak tawa.

"Sudah kubilang aku orang yang menepati janji. Aku hanya tidak ingin melihat wajahmu. Sebagai Hwarang seharusnya kau menjaga sopan santunmu padaku. Aku masih Putri Silla. Jangan berteriak padaku aku tidak suka. Kau paham?" ucap panjang lebar Putri Shinhye membuat Minho harus mengalah untuk mendapat Gulungan Misi yang pasti sangat penting itu kembali.

Dengan terpaksa Minho membalikan tubuh untuk ia belakangi Putri Shinhye. "Anak baik." Puji Putri Shinhye.

"Dan yang ketiga. Lepaskan aku! Dan tutup mulutmu dari siapapun. Lupakan bahwa hari ini kau bertemu denganku dan aku menuntut permohonan maaf atas kelancanganmu," ucap Putri Shinhye.

Menarik napas. Hwarang Minho mulai berbicara. "Baiklah aku akan melupakan kita pernah bertemu hari ini. Dan maaf atas sikap lancangku Putri. Jadi tolong serahkan gulungan itu padaku sekarang." Pinta Hwarang Minho menjulurkan tangannya kebelakang tanpa melihat Putri Shinhye.

.

.

.

.

.

.

Hwarang Choi Minho.

KAU SIAP UNTUK MEMULAI MISI PENCARIAN 7 PEDANG SILLA?

Temui aku sore ini di jam para buruh berhamburan. (Pukul 05.00 Sore, Wks)

Raja Kerajaan Silla, Park Minsoo.

.

.

.

.

"Jangan dibaca!!!!!" Teriak Hwarang Minho saat ia menolehkan wajah menangkap Putri Shinhye yang telah membuka surat terlihat memperhatikan setiap rentetan kalimat disana. Dengan cepat Hwarang Choi Minho merampas. Mengambil wadah sertak secarik gulungan surat kayu dari tangan mungil Putri Shinhye.

"Kau tidak menghormati privasiku! Dan kau tidak menghormati privasi Raja Putri Shinhye!" Marah Hwarang Choi Minho.

"Aku tidak berjanji padamu untuk tidak membuka atau membaca. Silahkan ambil surat itu, aku sudah janji memberikannya padamu." Minho menatap tajam mendengar penuturan santai Putri Shinhye yang nampak tak bersalah. "Hei. Kau berlebihan sekali Hwarang... Choi? Apa salahnya jika aku membaca? Aku masih Putri Paduka Raja Minsoo. Kau tidak ingat?" Tanya Putri Shinhye, membuat Minho jengah.

"Sudahlah. Berbicara denganmu benar-benar membuatku muak. Kukira kau hanya si 3P..... Karena sikapmu sendiri jangan salahkan jika aku tidak bisa bersikap sopan pada manusia sepertimu!" Ucap ketus Hwarang Choi Minho menatap tajam Putri Shinhye. Membuat Putri Shinhye ikut meradang, mereka berdua nampak bersitegang. Menghela napas sejenak, Hwarang Minho membalikan tubuh. 'Tidak ada gunanya berdebat sekarang,' pikir Minho, lantas Minho melangkah pergi dengan kesal. Banyak urusan yang harus ia kerjakan.

"Dia pikir dia itu siapa? berani sekali berkata dan menatap dengan tatapan seperti itu padaku!" Ketus kesal Putri Shinhye.

'Tapi Tunggu. Tunggu! Berarti misteri 7 pedang Silla yang selama ini hilang benar-benar nyata?! Apa *Appa (*Ayah) mengetahui keberadaannya? Jika begitu aku harus mencari tahu!' Bathin Putri Shinhye.

Kembali melangkahkan kaki, meneruskan kembali petualangan seorang dirinya di Pusat Kota Kedaulatan Silla.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login