Download App

Chapter 2: Karantina?

"Kepada penumpang yang terhormat untuk alasan keselamatan, waktu mendarat telah tiba dimohon agar segera mengenakan sabuk pengaman".

sudah hampir setengah perjalanan kembalinya penerbangan maskapai Garuda Indonesia yang di tumpangi oleh nuh ke tanah air, kini telah sampai pada bandara transit.

dugaan sementara selama menunggu di bandara

kuala lumpur akan memakan waktu satu jam hingga jam penerbangan selanjutnya.ia pun berharap tak terjadi apa apa di masa awal-awal pandemi yang melanda dunia saat ini.

karna ia pun tak ingin lebih lama dari pada itu kalau harus di dilay. ada sesuatu yang ingin ia tepati pada seseorang setelah kepulanganya.

terlebih itu ia sudah ingin memeluk ibunya yang telah lama ia rindukan, "bu' aku pulang" lirihnya.

entah mengapa sesa'at setelah ia mengingat wanita yang paling berjasa dalam hidupnya itu, nuh malah menoleh ke arah wanita di sebelahnya tadi,mengapa sejak pertama bertemu ada yang tidak beres di benak dan hatinya kenapa wanita secantik ini traveling sendiri?.

bahkan... cara bicaranya, sampai menggenggam tangan.. aghr.. "apa yang aku fikirkan. bahkan bisa memikirkan hal semacam itu pada orang asing",

aku bahkan tak tahu seberapa asing orang ini di balik masker.

tiba tiba sesaat pesawat melakukan manufer untuk segera mendarat sontak salsa yang sedang tertidur kepalanya tersandar di bahu nuh.

nuh yang melihat kejadian itu membangunkannya dengan memanggil hingga beberapa kali.

" Mba... sudah mau mendarat mba..." lirih Nuh hingga beberapa kali namun tak ada jawaban. tapi setelah ia pikir pikir lagi setidaknya lebih baik ,daripada ia harus merasakan landing yang mungkin akan malah membuatnya lebih panik.

Perlahan dataran bandara telah terlihat menunjukan bahwa sudah tak lama lagi pesawat itu menyentuh landasan.

Tapi entah sebab apa yang membuat pendaratan kali ini hentakan pesawat dengan landasan begitu terasa. membuat beberapa penumpang mengucap kalimat takbir.

Dan betapa terkejutnya nuh mendapati bahwa wanita yang ada di dekatnya itu muntah hingga mengenai bagian dari jaketnya.

urghhh sontak ia membangunkan wanita tersebut namun tetap tak kunjung bangun juga.

nuh pun mengambil tisyu yang ternyata telah di pegangi wanita tersebut sejak masuk pesawat tadi,lalu memakainya untuk mengelap jaket yang terkena muntahan tersebut.

Dalam kebingungan ia berniat meminta bantuan pada pramugari, namun karena pesawat yang msih begitu cepat melaju , pramugari pesawat belum bisa berjalan menghampiri kursi mereka.

Nuh pun teringat ia selalu membawa minyak telon di sakunya karna begitu paniknya ia hanya terfikirkan untuk menyadarkan wanita tersebut,dengan memberi minyak telon di telunjuk jarinya lalu mengoleskanya pada hidung wanita tersebut yang masih tertutup masker sapu tanganya.

bahkan bekas muntahan di pipi wanita tersebut masih sedikit terlihat.

Nuh bukan tak berani bila hanya untuk mengelap bekas muntahan itu namun ia hanya tak siap bila saja ia di teriaki oleh si wanita tersebut dan di kira melakukan hal yang tak senonoh.

setelah pesawat berjalan cukup pelan dan memungkinkan berjalan, Nuh langsung melepassabuk pengamanya dan menghampiri pramugari bahwa ada penumpang yang tak sadarkan diri.

ia pun menuju ke toilet untuk mencuci tangan dan mengelap bagian muntahan di jaketnya, hingga beberapa waktu ia masih berkutat dengan lengn jaket yang termuntahi oleh wanita asing yang duduk di sebelahnya tadi "hemmmm ada ada saja malah ini jadinya" ujar nuh yang sempat memastikan jaketnya bersih dengan cara menciumnya.

namun betapa terkejutnya nuh setelah keluar toilet mendapati orang-orang berpakaian bak astronot memasuki pesawat, sedang para penumpang telah pergi entah ke mana, hanya menyisahkan seorang wanita yang duduk di sebelahnya.

"wah ternyata benar-benar tak seperti apa yang di harapkan". bahkan apa yang ku takutkan malah terjadi.

aku bahkan belum sempat bertemu ibu.

Belum sempat menelpon, belum sempat..."

nuh yang begitu syok dengan apa yang terjadi hanya terpaku menatap para petugas medis yang sedang memasuki lorong dan menghampiri salsa.

"Abang, abang ni yang dudok kat sini ye??"

tiba tiba tanya salah seorang petugas medis.

"oo ia ia saya". ujar nuh menyeka air mata yang sempat mengalir. ia saya yang duduk di situ.

"dia syock kk karna landing.. 'jadi pingsan".

ujar nuh yang hampir down dan tak memperhatikan kata-kata petugas medis yang terdengar samar-samar.

"abang kami kire akak ni terkene virus.."

ia pun sempat terduduk karena pusing untuk beberapa saat.

namun entah kenapa dan bagaimana nuh langsung bangkit dan menghampiri salsa hampir-hampir menyebabkan para petugas terjatuh.

dengan menyela petugas medis ia membangunkan salsa dengan penuh kepanikan.

"mba...??". "salsa..?? sal..!!!" seraya menyentuh kening kepalanya." ia panas..!!!". tolong beri jalan!!!",nuh melepas sabuk pengaman yang masih mengikat di pinggang salsa,

" Lu harus bangun sal... sal... "saya gak mau kalau harus terhenti di sini" lirih nuh, lalu berteriak minggir!!!! antarkan kami ke rumah sakit!!!!...

petugas medis yang terlihat seperti anak kecil di banding tubuh kekar nuh pun hanya bisa memberi jalan karna ketakutan.

akhirnya dengan susah payah Nuh keluar dari pesawat dan membuat heboh satu bandara

di iringi dengan petugas medis, yang mengejar di belakang nuh.

"Abang!!! jangan bang!!!" , mari ikut kami!!...

kami yang akan urus girlfriend abang... abang ikot je arahan kami!..."

salah seorang petugas me nghadang nuh penuh kepanikan karna berhadapan dengan orang yang besar bak binaraga.

Nuh yang masih mencari- cari rumah sakit pun sejujurnya tak begitu tau apa yang ia lakukan karena dalam keadaan syok dan ia mengetahui bahwa salsa mungkin hanya kelelahan,karena belum terbiasa menumpangi pesawat.

"Bawa kami ke rumah sakit!!!"

bawa kami ke rumah sakit!!!"

ujar nuh berteriak hanya itu yang terucap dari bibir yang gemetar dan berputar-putar mencari jalan di tengah ketumunan.

"ok sini bang,"tenang bang ikut je petunjok kami kami bawe abang kat hospital"

petugas medis itu pun menghampiri nuh dengan gemetar, hingga saat ia menyentuh lengan nuh lalu mengelusnya agar nuh tak begitu panik lalu mengarahkan nuh ke ambulan.untuk membawa mereka ke rumah sakit karantina virus yang sedang mewabah.

Tanpa sempat di beri tahu nuh di bawa ke rumah sakit mana,maupun bodyguard dan asisten salsa

bahwa mereka di bawa ke rumah sakit Kuala Lumpur. disan mereka dikondisikan dalam kamar yang di jaga ketat oleh petugas.

"nama abang abang siape ye??"tanya salah seorang dokter yang bertugas menangani virus di rumah sakit tersebut.

"Ib..ibnu Nusaibah ujar nuh yang terbatah batah

akak ini... "salsa" singkat nuh,

"dok kapan kita bisa keluar dari sini??"

"kapan saya bisa keluar dari sini?"

"sabar ye bang kite nak cube pastikan dulu apakah akak ni terkene virus atau tak".

kite tunggu sampai inspeksi di lakukan".

"sabar ye bang abang temani je girlfriend abang ni

pastikan abang tak mempersukar keadaan".

tutup petugas medis tersebut.

Sementara itu kabar di dalam negri akan pandemi yang merebak membuat takut masyarakat, terlebih salah satu publik figur actrist dalam negri di kabarkan terinfeksi saat dalam perjalanan pulang kembali ke indonesia.

Lockdown di beberapa daerah telah di berlakukan,

pemberitaan di media pun semakin marak memberitakan seorang bintang iklan mie instan kenamaan sekaligus actrist terkenal sedang dalam perawatan.

dan desas-desus yang timbul membuat pemerintah indonesia memperhitungkan langkah langkah pencegahan agar tidak terjadi merebaknya virus di dalam negri.

selain itu Salsa dan Nuh dalam penjagaan ketat hingga membuat mereka tak dapat di jenguk bahkan oleh bodyguard dan asisten salsa yang harus menanggung kekhawatiran lebih,pasalnya dalam keadaan tersebut asisten salsa di banjiri telphone yang menanyakan keadaan actrist yang bernama lengkapkan Anisa nur salsabila tersebut

entah dari orang tua bahkan media.

bahkan ia sempat menerima telphone sabungan langsung dari chanel berita kenamaan dalam negri.

yang mana telah di hadir juga perwakilan kementrian yang mengatur kepulangan mereka, yang menegaskan demi alasan keselamatan,

semua penerbangan luar negri termasuk penerbangan dari Korea Selatan akan di alihkan ke beberapa daerah termasuk di kepulauan riau, yang menjadi pusat karantina virus yang sedang merebak.

Kementrian dalam negri pun menegaskan demi keselamatan bersama mereka akan di karantin selama 14 hari, sebelum akhirnya dapat kembali ke derah masing masing apabila memang hasil pemeriksaan negativ dari virus.

Dalam situasi tersebut nuh menemani salsa

hingga tertidur pulas di samping ranjang pasien yang menyebabkannya harus terhenti dari perjalanan pulang.

Hingga berapa waktu nuh tidurnya memimpikan sang ibu,yang telah lama ingin di temui kemudian ia merasa bahwa rambutnya di sentuh oleh seseorang.

"ibu.. ib ibu.." lirih nuh dalam mengigau dalam tidurnya namun setelah sadar ia masih di rumah sakit, membuatnya seakan ingin kembali terlelap atau pulang dengan secepatnya.

"sal.."lirih nuh seraya menolehkan kepala ke arah salsa, yang saat itu sedang berbincang-bincang dengan dokter penangan virus.

"Nuh!!!" ujar salsa seraya tersenyum.

"dok bag... ujar nuh yang tak memedulikan salsa aku baik-baik saja nuh ujar salsa memotong pembicaraan dan tersenyum.

"sejak kapan dia se akrab ini?" gumam nuh.

girlfriend awak baik je bang, agaknye cume demam perjalanan.

"Tak sah banyak risauhkan hal tu.

abang take rest je... 'dan kene tunggu keputusan pemerintah Indonesia berkenaan kes ini". saye mohon diri dulu. tutup dokter itu seraya pergi ke luar.

nuh yang mendengar kata-kata itu hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Jadi kamu yang bawa aku ke sini nuh, wah kamu baik banget" ujar salsa membuka percakapan dengan malu-malu.

"itu semua gak penting , yang terpenting sekarang adalah membuktikan bahwa kamu tak terpapar virus dan segera pulang" singkat Nuh seraya duduk di sebelah ranjang pasien. salsa yang melihat nuh

yang seperti itu makin menciut dan gugup.

"lagian kok bisa kamu gak sadarkan diri?"

tanya Nuh lagi,.

"ng..??"wah kamu mencemaskan saya ternyata hehe."terimakasih", "sebenarnya itu karena..."

krek... tiba-tiba pintu kembali terbuka dan petugas medis yang menangani salsa pun segera masuk

"akak salsabila dan abang ibnu nusaibah kami nak beri tahu kes anda bedue ni dah clear dah,.

dan keputusan dari pihak pemerintah indonesia merubah rute flight ke tanjung pinang untuk selanjutnye ke penyengat island untuk kuarantine".

"apa karantina??" ujar nuh dan salsa hampir bersama'an..

.....


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login