Aodan lagi-lagi melihat pemandangan ini.
Luna terbaring di depannya dengan wajah pucat, membuat hatinya sangat tidak nyaman. Sudah lama ia tidak terbangun juga dari tidurnya. Laki-laki bermata keemasan itu menjadi gelisah, terutama saat ini ia tidak berada di rumah Istvan, tapi rumah Luna.
Aodan takut Luna kenapa-kenapa, hampir terpikir untuk membawanya ke rumah sakit, tapi Istvan berulang kali mengatakan kalau Luna baik-baik saja dan hanya kaget karena kekuatannya yang tiba-tiba muncul.
Aodan menghela napas, berjalan ke kulkas dan membukanya, sesaat ia lupa apa tujuannya membuka kulkas dan hanya melongo menatap uap dingin yang keluar dari bagian atas.
"Oh, air."
Aodan mengambil botol minum, niatnya ingin menyediakan air untuk Luna ketika bangun, tapi begitu sadar jika air dingin itu tidak baik diminum bagi orang yang pingsan, ia menaruhnya kembali dan mengambil air hangat.
Halo semuanya (◍•ᴗ•◍)❤❤️❤️
Luna dan Aodan mau bagi2 koin gratis nih untuk pembaca setia BmB yang sudah baca lebih dari 200 chapter, tulis alamat Instagram kalian ya di komentar, nanti akan saya DM ❤️