Download App

Chapter 2: Bintang

Jarimu, hatimu, dan juga matamu itu,

Begitu menyilaukan sehingga malam begitu terang,

Cahaya itu bagaikan jatuh ke tubuhku dan terasa begitu hangat,

Aku tenggelam dalam tujuh warna itu,

Berdua bersamamu bagaikan rasi bintang,

Sehingga kita tak terpisah lagi,

Ku namai bintang itu namamu ...

Malam ini sangat dingin, namun bintang-bintang bersinar begitu terang di langit. Sebenarnya Eleena ingin sekali melihat aurora namun ia harus puas hanya dengan memandang bintang. Walaupun begitu, bintang selalu memiliki daya tarik bagi Eleena, terutama saat langit sangat cerah seperti sekarang. Dua sejoli, Eleena dan Tara berbaring di padang rumput, mereka menyaksikan malam berbintang dan mengagumi betapa indahnya langit saat itu. Pasangan itu tampak menikmati pemandangan dalam diam meskipun malam terasa sedikit lebih dingin dari biasanya.

"Sekarang hanya ada kita berdua disini, aku penasaran bagaimana orang terdahulu menggunakan bintang untuk dijadikan navigasi saat berlayar di laut. Apa kau tahu Tara?" Eleena memecah kesunyian. Tara berhenti menatap langit dan sekarang ia malah memandangi wajah gadis itu.

"Kenapa kau senang sekali memberiku pertanyaan yang konyol?" Tara tidak ingin menjawabnya dan ia hanya tertawa.

"Yah.. baiklah." Eleena membalas pandangan Tara, lalu kembali memandang langit dan bertanya kembali. "Hei, menurutmu ada apa di balik bintang-bintang yang bersinar itu. Apakah ada orang yang seperti kita..?" Ia ingin tahu jawaban apa yang akan diberikan oleh Tara.

"Aku tidak tahu. Aku tidak bisa memberikan jawaban, tetapi apapun yang ada di balik bintang-bintang pasti sesuatu yang sangat indah." Tara menjawab dengan tersenyum. Ia tahu jawabannya terdengar sangat tidak masuk akal, namun Tara sudah berusaha memberikan jawaban yang terbaik agar Eleena tidak kecewa.

"Mungkin kita tanyakan saja kepada Dayana setelah ini ... ketika ia sudah tidak sibuk lagi." Eleena tersenyum. Ia suka bagaimana Tara berusaha menjawab pertanyaannya meskipun Tara sendiri sebenarnya tidak tahu bagaimana harus menjawab.

"Mungkin, kita harus menemukan jawabannya sendiri. Dengan melihat bintang berdua setiap hari, misalnya?" Tara mengangguk dan tersenyum tipis kepada Eleena. Ia kembali memandang langit dan mengagumi bintang dalam diam. Tetapi keheningan di antara mereka berdua tidak berlangsung lama setelah Tara menyadari bahwa ia melihat bintang jatuh.

"Lihatlah, bintang jatuh. Aku pernah mendengar seseorang berkata jika melihat bintang jatuh akan membuat harapan-harapan kita menjadi nyata. Jadi, apa harapanmu Eleena?" Tara bertanya dengan menatap wajah Eleena.

"Oh.. yah. Aku berharap kebahagian dan kedamaian untuk semua orang. Tetapi yang paling penting aku berharap kebahagianmu, Tara. Aku ingin kamu bahagia dan aku tidak ingin kau pergi jauh dariku" Gumam Eleena. Namun Tara dapat mendengarnya dengan jelas dan ia terlihat senang.

"Aku juga mengharapkan kebahagiaanmu bersamaku, Eleena ... Akupun tak ingin dipisahkan darimu." Tara tersenyum kepada Eleena. Kemudian mendaratkan sebuah ciuman lembut di kening Eleena yang terlihat malu.

"Hei.. A-apa yang kau lakukan Tara?" Eleena menutup wajahnya yang memerah dengan pura-pura marah. Ia sangat malu meskipun Tara hanya mencium keningnya, bukan yang lain.

"Apa ada salah dengan sebuah ciuman sayang?" Tara menggoda.

"Tidak ada. Ah, kita harus masuk ke dalam sekarang. Udara semakin dingin." Eleena bangkit dari posisinya. Ia hanya ingin keluar dari situasi canggung tersebut.

"Oke, oke ... Baiklah." Tara mengangguk menyetujui. Ia bangkit dan berjalan di samping Eleena.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login