Marsha menatap layar ponselnya. Sudah berkali-kali ponselnya itu berdering. Benar saja, Erwan terus meneleponnya dan ayahnya juga meneleponnya.
Apakah mereka bekerjasama? Kenapa kedua pria ini senang membuatku menderita?
Tak lama setelah itu, ada pesan teks masuk.
Erwan H.
19.36
Apakah aku harus ke rumahmu SEKARANG?
Marsha langsung menelepon Erwan ketika melihat pesan teks itu. Dia benar-benar pria gila. Kenapa masih mengganggu dirinya? Bukankah keduanya sudah mempunyai kehidupan masing-masing?
"Tidak bisa kah kau berhenti menggangguku?!" teriak Marsha di ponselnya sesaat teleponnya sudah terhubung.
"Ke rumah sakit H. sekarang. Ayahmu baru terkena musibah." Suara itu terdengar serius dan juga dingin.
"Apakah aku harus mempercayaimu?"
"Aku kirim fotonya. Terserah kau percaya atau tidak."
Teleponnya terputus.