Download App

Chapter 5: 4. Chandra Possesive

4. Chandra Possesive

Cantika yang merasakan sentuhan lembut di kepalanya menegang, entah kenapa dia merasa tak nyaman dengan sikap lembut Levin padanya. Ada rasa tak enak saat Levin melakukan hal itu padanya. Dia hanya tak mau berburuk sangka pada Levin, bagaimanapun Cantika sudah mengangap Levin sebagai sahabat baiknya.

"Lain kali tahan emosi kamu, aku tau kamu kesel sama tingkah Jeffry. Tapi Please, saat di kantor kamu jangan kebawa emosi sama dia. Gimanapun saat di kantor kalain adalah Rekan kerja, bukan Rival kerja" ucap Levin halus.

"Iya aku tau, maaf tadi aku kebawa emosi" balas Cantika.

Levin tersenyum, senyum termanis yang pernah ia tampilkan pada wanita. Dan wanita itu hanya ibunya dan cantika saja.

"Bagus, nanti siang kita di undang makan siang sama calon wakil gubernur jakarta, kamu bisa kan?" tanya levin.

Cantika tampak sedang berpikir apa yang harus ia lakukan, tadi suaminya sudah bilang jika dia akan menjemput Cantika untuk makan siang bersama seperti rutinitasnya. Tapi, dia juga ingat jika kemarin dia mendapat ajakan makan siang dengan salah satu calon wakil gubernur jakarta. Sungguh, Cantika bingung sekarang, dia tak mungkin menolak Levin. dia tak mau di anggap tak Profesional, tapi dia juga tau jika ia menolak Chandra, suaminya itu akan marah. Disini pilihannya, jadi istri yang baik atau pegawai yang baik?

"Eum .. Levin" cicit sowon. Lidahnya terasa kelu saat dia harus menyerukan nama atasanya.

"Iya?" balas Levin, dahinya mengernyit bingung saat melihat raut resah Cantika.

"Eum .. Apa engga bisa ya kalo kamu sama jeffry aja yang ikut?"

"Kenapa?"

"Eum, itu.. Mami lagi sakit. Aku mau jenguk dia nanti siang" bohong Cantika

Levin diam, dia menatap Cantika yang masih menundukan kepalanya. Entah kenapa ia ingin sekali memakasa wanita si hadapannya untuk ikut bersamanya, karna sebenarnya udangan sang wakil gubernur hanya dia jadikan alasan untuk bisa mengajak Cantika makan siang bersama. Karna selama ini ia tahu, Cantika lebih sering menghabiskan waktu makan siangnya bersama suaminya.

Dan entah sejak kapan dia mulai tak suka akan hal itu. Padahal dia sendiri tau, fakta jika Cantika telah memiliki suami yang dia sendiri tau siapa pria itu, Chandra, temannya semasa SMP.

"Ooh, ya udah ga papa. Titip saja kalo gitu buat tante Taeya" Balas Levin.

Cantika menganggukan kepalanya dan tersenyum canggung, "Iya. Maaf ya vin, aku ga bisa ganbung"

"Iya santai aja. Toh cuma undangan makan siang biasa" lanjut Levin, meskipun dalam hatinya ada rasa tak ikhlas saat levin mengucapkannya.

Cantika tersenyum lembut pada Levin, meski dia sendiri merasa tak enak hati karna membohongi atasannya, tapi mau bagaimana lagi? Dia tak bisa membuat suaminya marah dan mendiaminya.

'Bohong sekali ga papa kan ya? Buat kebaikan ini' batin Cantika.

"Ya udah, aku balik ke meja lagi bisa?" tanya Cantika. Levin mengangukan kepalanya. Mengiyakan ucapan Cantika.

Tanpa menunggu lama, wanita itu bergegas keluar dari ruangan bosnya. Dan bersiap kembali bekerja.

***

Waktu jam istirahat, Cantika sudah merapihkan mejanya. Tadi dia mendapat pesan dari suaminya jika sebentar lagi dia akan sampai di kantornya, karna itu Cantika bergegas merapihkan mejanya yang tadi berantakan.

"Lo mau kemana? Ga ikut ke undangan Cawagub?" tanya Jeffry, yang entah sejak kapan sudah berada di samping mejanya.

"Ga, gue mau nengok ibu mertua gue, Udah minggir sana! Suami gue udah nungguin!" usir Cantika.

Jeffry mendengus kesal dan segera menyingkir dari meja Cantika, membiarkan wanita itu pergi menemui suaminya yang dua menit lalu sudah sampai di lobi kantor mereka. Wanita itu lekas menggandeng lengan kekar suaminya dan berjalan keluar dari kantor, bahkan Chandra masih sempat mengecup pipi Cantika di hadapan pegawai kantor, membuat wajah Cantika memanas menahan malu. Di tambah bisikan-bisikan kagum para karyawan yang mengangap mereka sebagai pasangan paling serasi.

'Ehh itu bu Cantika bukan? Itu suaminya ya? Astaga ganteng banget!'

'Ya ampunn mereka romantis banget! Padahal udah bukan pengantin baru lagi'

'Beruntungnya bu Caca dapet suami kaya, ganteng, romantis pula komplit deh'

'Ihh sweet banget! Yang satu cantik, yang satu ganteng! Huaa pasti kalo mereka punya anak, anaknya pasti bakal lucu-lucu banget!'

'Gue paling suka liat couple yang itu, sumpah tiap kali pak chandra kesini bawaannya bikin ngiri mulu'

'Ihh berasa liat Idol lagi dating gue, mereka cocok banget cantik ganteng kloplah, klo ada shipper gue ikutan! apa ya nanya? Tiang Couple? Goodes couple?'

Ya kira-kira seperti itulah pembicaraan para karyawan yang memuji betapa romantisnya pasangan Tiang itu. Bahkan Chandra sengaja memeluk mesra pinggang istrinya saat dia melihat tatapan iri para karyawan pria yang melihat mereka berdua, terlebih pada Cantika. Sisi Possesive Chandra langsung muncul saat itu juga. Tak akan membiarkan siapapun melihat bahkan menyentuh miliknya.

'Milik gue, Istri gue! Ga usah pada iri lo semua' - Chandra.

'Ko panas ya?' - Levin.

'Diliatin orang kantor malu njirr!' - Cantika.

Tbc


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C5
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login