Download App

Chapter 112: Air Mata Kesedihan Lusia

Kamar itu tampak berasap, dan hawa panas menguap keluar.

Sunyi sepi.

Lusia tertatih bangun. Tubuhnya terasa panas dingin. Ia menggigil merasakan hawa aneh yang merayapi tubuhnya.

Kemana makhluk itu? Lusia memandang ke kamar kebingungan. Dinding kamar itu kendati jebol tanpa ia tahu sebabnya apa, namun ia tak bisa melihat ke dalamnya karena tertutup oleh reruntuhan tembok. Pecahan batu bata bercampur pasir dan semen tampak.berserakan di sekitar lantai. Lusia menarik nafas panjang, berusaha mengusir ketegangan yang sempat melanda.

Pandangan yang terhalang membuat ia penasaran. Kendati dengan langkah pincang karena kakinya terkilir, ia memaksakan diri juga untuk berjalan menuju kamar.

Langkah kakinya terseret-seret. Oh, astaga! Kakinya juga berlumuran darah! Ternyata kaki kanannya itu tak hanya terkilir, tapi juga terluka. Gadis itu meringis seraya terus memaksakan langkah kakinya juga menuju kamar.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C112
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login