Download App

Chapter 18: 17

Disebuah warung sederhana mobil mewah Rizky terparkir, dengan penuh semangat Ayla juga Viola sudah membayangkan makanannya.

"Om ?" Ayla yang sudah bersiap turun heran dengan Rizky yang masih diak terpaku dikemudinya.

"Om... !" teriak Ayla mengejutkan Rizky disampingnya.

"Apasih, nggak udah pakai teriak bisa kan.." kesal Rizky menggosok telinganya.

"Kita yakin mau makan disini ??" tanya Rizky dengan mata menelusuri luar mobil.

"Iya, kenapa ?? nggak mau karena bukan restoran mahal? jijik ???" serang Ayla dengan pemikirannya.

"Bukan Ay, bukan gitu. Masalahnya apa ini bersih? saya hanya tidak ingin kamu juga Vio sakit perut nantinya. ." jelas Rizky.

"Disini bersih, udah ayo kasian Vio udah laper.." memandang wajah memelas Viola.

Ketiganya memasuki sebuah rumah makan sederhana dengan alam terbuka. Ayla memilih sebuah bangku outdoor diujung dengan pemandangan lampu malam berkerlap kerlip.

Setelah memastikan Rizky juga Viola duduk, Ayla segera berjalan menuju tempat restoran menjajakan makanannya.

Bertemakan prasmanan Ayla segera mengambil nampan untuk memudahkannya mengambil makanan. Ayla mengambil 3 nasi bungkus, beberapa tempe goreng juga ayam goreng serta camilan untuk Viola.

"Mbak minumnya teh anget 2 sama air mineralnya 1 ya.." pesannya pada salah seorang pelayan. Lalu ia membawa nampan itu kembali ke bangkunya.

"Yeyyyy .. makan ,," seru Vio saat Ayla meletakkan nampan berisi makanan.

"Kenapa nggak bilang, biar saya yang bawa. Kalau gini kan kamu jadi bawa yang berat-berat.." tutur Rizky sembari tangannya sibuk membantu Ayla mengeluarkan makanan dari nampan.

"Bunda ini makanan Vio kan ..??" tunjuk Vio pada bungkusan nasi didepannya.

"Iya sayang, terus ini lauknya kamu tinggal ambil ya .." jelas Ayla lemah lembut.

"Kalo sama anaknya aja lembut, kalo sama papanya aja galak .. " sindir Rizky sambil mengambil sendiri makanannya.

"Om nggak usah ikut-ikut ya.." balas Ayla dengan tatapan kesalnya.

"Baru juga ngomong udah salah lagii.. " Rizky menghela nafasnya saat berdebat dengan berdebat dengan Ayla.

Tak lama datanglah pesanan minuman mereka. Dengan ramah sang pelayan meletakkan minuman diatas meja sebelum ia pergi.

"Kenapa cuma teh panas ??" protes Rizky menatap minuman didepannya.

"Om mau minum apa emang ??" tanya malas Ayla sembari menyuapi makan Viola.

"Orange jus, jus buah .. " seru Rizky namun di segera dipotong oleh Ayla.

"Sayang makan sendiri ya.,"

"Om udah tua ya, nggak baik minum es tengah malam.. "

"Tua .. akhh, astaga gue dibilang tua " Rizky yang kesal segera mengalihkan pandangannya agar tak bertemu pandang dengan Ayla yang juga tengah menatapnya.

"Emang om udah tua kan .." imbuh Ayla menggoda Rizky.

"Sayang .. tua-tua gini saya masih kuat kalo memanjakan kamu .. " dengan genit Rizky mengerlingkan sebelah matanya pada Ayla.

Ayla yang terkejut dengan penuturan Rizky tiba-tiba merasakan hawa panas mengalir ditubuhnya. Wajahnya kini memerah malu, dan itu tak luput dari pandangan Rizky dihadapannya.

"Astaga sayang .. wajah kamu kenapa merah?? kamu sakit ..??" Rizky yang menggoda Ayla dengan pura-pura khawatir lalu menyentuh wajah Ayla sambil menahan tawa.

"Nggak! udah sana makan !!" dengan kesal Ayla menepis tangan Rizky dari wajahnya.

Ia malu karena Rizky berhasil menggodanya, bahkan ia juga merasa jantungnya berdetak kencang saat Rizky menatap matamya juga menyentuh wajahnya.

Dengan raut wajah bahagia Rizky menikmati makanannya bahkan sesekali ia makan sambil menatap dua wanita dihadapannya.

Sedang Ayla yang sudah salah tingkah memakan makanannya dengan perlahan dan diam. Namun sesekali ia juga membantu menyuapkan makanan untuk Viola.

"Saya juga mau loh kalau disuapin juga .." goda Rizky lagi hingga membuat Ayla tersedak oleh makanannya.

Uhukk .. uhukkk ,, uhukk ..

"Astaga Ay, minum .. minum , " dengan panik Rizky memberikan minumannya kepada Ayla.

"Aww .. panas.!! Om mau bikin ak celakan ya ..uhukk,, uhukk . ." seru Ayla kesal saat mulutnya terbakar rasa panas dari teh milik Rizky.

"Maaf .. maaf, ini minum air putih dulu .." kembali menyodorkan minuman kepada Ayla.

Dengan segera Ayla meneguk minumannya hingga habis, membuat Viola serta Rizky takjub melihatnya.

"Kenapa kalian liatinnya begitu ??" heran Ayla.

Lalu mereka kembali menikmati makan malam dalam diam ditengah suasanan romantis malam hari. Bagaikan keluarga bahagia, Rizky dengan telaten memperhatikan kedua wanitanya sedang Ayla terlihat begitu bahagia saat menyelipkan candaan ditengah makan malam mereka.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C18
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login