Download App

Chapter 13: Ch.18: Unexpected Accident

"Maafkan saya tuan muda, tapi saya benar-benar tidak tau menau soal apa yang telah menimpa pada tuan muda Taehyung. Saat saya sudah melihatnya pun, tuan muda Taehyung memang telah berada di lantai dan hampir saja kepalanya tadi membentur lantai jika saya tidak cepat menangkap tubuhnya," jelas pak Min yang sedang diinterogasi oleh Suga sekarang.

"Tapi bagaimana mungkin dia bisa berada di atas lantai begitu saja pak Min!! Taehyung tidak mungkin terjatuh begitu saja dari tempat tidur jika tidak ada seseorang yang menariknya bukan? Jadi katakan padaku pak Min, apa kau melihat seseorang yang keluar dari kamar Taehyung sebelum kau melihatnya tadi?" selidik Suga lagi.

Sementara pak Min yang ada di hadapannya itu, ia terlihat takut-takut untuk menatap mata suga yang ada di depannya itu.

"Bicaralah yang jujur pak Min. Atau jangan-jangan kau takut karena pelakunya pasti mereka berduakan?" tebak Suga dan berhasil membuat pak Min terlonjak kaget.

"Ciihh ... sudah ku duga. Aku tak menyangka kalau mereka berdua benar-benar melakukannya," kesal Suga.

"Tu-Tuan itu!"

"Jangan membela mereka Pak Min. Astaga, tega sekali mereka sampai melakukan ini? Mereka berdua itu benar-benar telah membuatku sangat kecewa!!" ujar Suga sembari mendesah panjang. Masih tak habis pikir kenapa dua saudaranya yang lain itu begitu tega menyiksa Taehyung. Tidak cukup dengan aksi Seokjin yang tadi pagi cukup mengejutkannya, kini ditambah dengan Taehyung yang terjatuh dari tempat tidur serta mengalami luka robek di pelipis kanannya. Kali ini, entah alasan apa lagi yang akan diberikan oleh Taehyung untuk menutupi ke dua perilaku hyungnya itu.

"Pak Min, tolong kabari aku jika terjadi sesuatu pada Taehyung selama aku pergi. Aku akan kembali ke rumah sekarang," pinta Suga tiba-tiba, lalu segera ditahan oleh pak Min.

"Apa yang akan anda lakukan tuan, anda tidak akan bertengkar dengan mereka berdua bukan?" tanya pak Min khawatir.

"Entahlah pak Min, tapi yang jelas aku akan membuat perhitungan dengan ke duanya!" jelas Suga dan segera berlalu dari sana.

"Tapi Tuan, bagaimana jika Tuan muda Taehyung nantinya sampai tau hal ini? Kembalilah Tuan, kalau Tuan muda Taehyung sudah siuman sekarang, Tuan muda juga pasti akan melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan sekarang pada Tuan Suga," bujuk pak Min penuh harap.

"Oleh karena itu kau jangan sampai memberitahu adikku pak Min. Taehyung, dia itu sudah lebih dari cukup untuk terus merasa tersiksa seperti ini. Jaga adikku pak Min," kata Suga lagi dan segera berlalu dari sana

Sementara Yoochun yang baru saja bergabung dengan mereka di lobi rumah sakit tadi, segera ditarik oleh Suga menuju parkiran mobil.

"Kita akan kemana Yoongi-ssi?" tanya Yoochun heran.

"Kita kembali ke rumah sekarang. Ada sesuatu yang harus aku lakukan," sahut Suga dan langsung menyerahkan kunci mobil yang dipegangnya tadi pada tangan Yoochun yang hanya bisa menerima tanpa bisa protes.

"Apa lagi yang terjadi sekarang? Semoga kali ini Yoongi- ssi tidak akan memintaku mengendarai mobil dalam waktu 30 menit lagi atau lebih cepat dari itu!! Jika terus seperti itu, bisa-bisa aku mati dalam keadaan membujang nanti!" cemas Yoochun, serta ikut bergidik sendiri kala membayangkannya.

***

"YAA KIM HOSEOK, SEOKJIN HYUNG, KALIAN DI MANA EOH? KELUAR KALIAN PENGECUT!" teriak Suga kencang begitu dia membuka pintu rumahnya.

"KIM HOSEOK DAN KIM SEOKJIN, KALIAN TIDAK MENDENGARKU HAH!!" serunya lagi, yang kali ini berhasil membuat salah satu dari mereka menampakkan batang hidungnya yaitu Seokjin yang kebetulan masih belum tidur sebab mengerjakan tugas kantornya malam ini.

"Ada apa denganmu yang tiba-tiba berteriak-teriak begitu saat sudah larut malam begini Suga-ya, kau mabuk eoh?" tanya Seokjin heran pada adik ke duanya itu. Sementara dia masih berada di depan pintu kamarnya yang terletak di lantai 2 tersebut bersebelahan dengan milik Suga.

"Seokjin hyung ada apa, siapa eoh orang gila yang berteriak-teriak tak jelas disaat aku sedang asyik tertidur?" tanya Hoseok yang ikut bergabung dengan Seokjin lantaran ia baru saja terbangun dari tidur lelapnya.

"Ehh Suga hyung, kau baru pulang?" kaget Hoseok begitu dilihatnya Suga tengah menatap mereka dari bawah sana.

Ada 4 kamar di lantai dua ini, jadi semuanya diisi oleh anak-anak In Sung kecuali Taehyung karena keadaannya yang tak memungkinkan bolak balik dari lantai dasar ke lantai atas.

Kembali pada Suga, dia kini tengah menaiki anak tangga dengan geram untuk segera menemui ke dua saudaranya tersebut.

"Yaa Suga-ya, kau belum menjawab pertanyaanku tadi. Ada apa denganmu eoh?" tanya Seokjin lagi saat posisi Suga sudah lebih dekat dengan mereka.

Namun tanpa sempat mendapatkan penjelasan dari Suga untuknya, tanpa banyak bicara pipi kiri Seokjin kinipun sudah mendapatkan satu pukulan telak dari Suga dengan cukup keras.

"Astaga Suga Hyung, apa yang kau lakukan eoh!!" teriak Hoseok kencang, bahkan cukup membuat semua penghuni rumah terbangun karenanya.

"Sialan kau Kim Seokjin, KAU APAKAN LAGI ADIK KU KIM TAEHYUNG HAH?" bentak Suga kencang, tepat di depan wajah Seokjin yang begitu terjatuh tadi segera ditariknya kerah baju yang dikenakan Seokjin pakai itu dengan geram.

"Lepaskan aku SIALAN!!" bentak Jin pula yang kini telah berhasil membalas pukulan Suga tadi dengan menggunakan tangan kanannya.

"Astaga kalian berdua, apa yang kalian lakukan Hyungdeul?" pekik Hoseok panik.

"Cihh, segitu saja kemampuanmu eoh!!" decih Suga remeh pada Seokjin sembari menghapus darah yang mengalir di sudut bibirnya.

Sementara Seokjin yang terpancing oleh omongan sang adik, segera saja iapun kembali menerjang Suga yang masih tersungkur di lantai.

"Sialan kau, berani melawan Hyungmu hah?" murka Seokjin selagi ia memberikan pukulan bertubi-tubi pada Suga yang dengan sigap menepisnya.

Layaknya adegan film action yang sering tayang di film-film, begitulah kurang lebih gambaran antara Seokjin dan Suga yang tengah saling bangku hantam itu.

"Hyung jebal ... hentikan perkelahian gila kalian ini!!" seru Hoseok, sembari berusaha melerai kedua hyung kandungnya itu.

Namun naas lantaran tubuhnya yang kecil, iapun jadi tak sengaja menerima pukulan dari Seokjin yang di tujukan pada Suga. Jadinya, segera saja namja itupun tersungkur di atas lantai karenanya.

"Yaakk apa-apaan ini, APA KALIAN GILA?" murka Hoseok tak terima, sembari mengusap-ngusap pipinya yang terasa panas.

Sementara itu karena kebisingan tersebut, Jungkook yang ada di sebelah kamarnya Hoseokpun telah ikut keluar dari kamarnya.

"Ada apa sih dengan orang-orang malam ini? Tega sekali mereka berbuat gaduh di jam di mana seharusnya orang tengah tertidur pulas sekarang," omelnya sembari perlahan membuka pintu kamarnya itu.

"Ku bilang berhenti sekarang juga Sialan. KAU TIDAK MENDENGARNYA EOH?" terdengar teriakan Jin yang rupanya kembali melanjutkan perkelahian walau Hoseok sempat menjadi korban tadi.

Lain halnya dengan Suga yang justru terus menyerang sang hyung tertua.

"Brengsek kau Jin Hyung!! Terkutuklah karena dirimu sekarang keadaan Taehyung semakin buruk. AKU MEMBENCIMU HYUNG!!" seru Suga keras dan terus melayangkan pukulan-pukulan ke arah Seokjin yang kewalahan.

Namun tanpa disangka-sangka, Hoseok yang tadinya diam tiba-tiba saja sudah di sana dan menubruk tubuh Suga hingga menyebabkan sang empu kini terdesak di pembatas pelindung lantai dua dari lantai satu di bawahnya.

"SUGA HYUNG AWAS!!" teriak seseorang tiba-tiba yang tak lain adalah Jungkook. Sementara karena teriakannya itu, semua matapun tertuju pada Suga yang bahkan tak sempat mengetahui apa yang terjadi pada dirinya, dan seketika oleng begitu saja melewati pembatas tersebut tanpa sempat berpegangan. Kini, tubuhnya tadi sudah terjun bebas ke lantai bawah dengan kepalanya yang terlebih dahulu terbentur dan menghasilkan suara yang cukup kencang.

"SUGA- YA/SUGA HYUNG!!" teriak Seokjin dan Hoseok bersamaan.

Bruk.

Suara tubuh Suga setelah berhasil mendarat seutuhnya di lantai marmer.

"ANDWAE....!!" teriak Jungkook histeris.

****

Nguing nguing nguing!!

Suara sirene ambulan yang sekarang ini tengah membawa tubuh seorang namja yang pernafasannya tengah dibantu dengan menggunakan nassal caula oleh petugas di sampingnya.

Sementara itu, kepala namja tersebut juga sudah banyak mengeluarkan darah bahkan hingga menyisakan noda pada kaos seseorang yang menggendongnya tadi.

"Suga-ya bertahanlah. Maafkan Hyung!! Kau harus baik-baik saja saeng," cemas seorang namja, Seokjin  sembari menggenggam erat tangan Suga yang tak sadarkan diri.

Di belakangnya, Hoseok juga tengah menyusul mereka dengan menggunakan mobil yang disupiri oleh Yoochun yang tadi rupanya masih menunggu Suga di luar rumah mereka.

****

"Kenapa hal ini bisa sampai terjadi Seokjin? Kenapa adikmu sampai bisa terjatuh dari lantai atas eoh?" teriak seorang namja pada anak tertuanya yang ada di hadapannya saat ini.

Bertiga, In Sung, Seok Jin serta Hoseok sedang berada di depan ruangan UGD. Sementara Yoochun sekretaris Suga dan sekretarisnya In Sung disuruh mereka untuk menunggu di parkiran.

"Kenapa kalian berdua diam saja eoh? Apakah kalian berdua bisu!!" teriak In Sung kesal. Ia bahkan sepertinya lupa bahwa mereka sedang berada di rumah sakit sekarang.

"Seokjin hyung ... aku takut!!" cicit Hoseok sembari bersembunyi di belakang tubuh tinggi Seokjin.

Sebab jika In Sung sang appa dalam keadaan marah begini, siapapun memang akan dibuat ketakutan olehnya.

"YAA SEOKJIN- AH, KAU MASIH TIDAK MAU MENJAWAB EOH?" teriak In Sung lagi lebih kencang.

"A-Appa, anu ... itu!!" sahut Jin terbata, sebab Hoseok langsung meremas lengan kirinya dengan cukup kencang lantaran ia sangat ketakutan jika Seokjin sampai memberitahukan In Sung bahwa dialah pelakunya.

"Nee ... mian Appa. Aku dan Suga tadi tak sengaja bertengkar. Lalu karena aku merasa kesal padanya, aku-akupun tak sengaja mendorongnya Appa!!" jelas Seokjin terbata.

Plakk.

Terdengar tamparan yang cukup keras seketika langsung diberikan oleh Insung di pipi kirinya Seokjin yang kini tampak memerah.

"A-Appa!!" seru Hoseok kaget, lain halnya dengan Seokjin yang hanya mampu mengigit bibirnya menahan rasa perih.

"Mian Appa, aku sama sekali tidak bermaksud untuk melakukan hal itu pada adikku. Aku ... aku benar-benar tak sengaja Appa," jelas Seokjin lagi

"Haish, setelah ini kalian berhutang penjelasan padaku. Untuk sekarang, aku akan membiarkan masalah ini terlebih dahulu," putus In Sung akhirnya dan membuat ke dua kakak beradik itu bernafas lega.

"Keluarga dari pasien Kim Yoongi?" panggil seorang dokter tiba-tiba, yang baru keluar dari ruangan tadi dan membuat In Sung segera menghampirinya.

"Aku In Sung Appanya. Anakku bagaimana dokter?" tanya In Sung dengan segera.

"Mian, cidera yang dialami oleh anak anda cukup serius. Dia mengalami patah tulang leher juga cidera di beberapa bagian. Tapi...!!" kata dokter itu memberi jeda yang membuat ketiga orang di hadapannya ini langsung menarik napas cukup dalam.

"Tapi kenapa dokter? Tidak bisakah anda bersiterus terang saja?" pinta In Sung tak sabar.

"Mian In Sung-ssi, walaupun dia mengalami cidera berat. Tapi lantaran kepalanya yang terlebih dahulu terbentur, anak anda kemungkinan akan mengalami amnesia nantinya," jelas sang dokter.

"A-Apa!! Amnesia katamu dokter?" ulang seorang namja, dan itu adalah Seokjin.

"Hyung, bagaimana ini?" bisik Hoseok di sampingnya.

"Kau tidak bercanda kan dokter?" tuntut In Sung tak terima.

"Ini memang belum bisa dipastikan secara langsung. Namun melihat dari kerusakan syaraf otak yang dialami oleh pasien, resiko untuk dia mengalami amnesia memang cukup besar Tuan. Untuk lebih jelasnya, kita akan tunggu sampai dia sadar nanti. Berdoa saja ya ... semoga ini hanya dugaan awal saja," pinta dokter itu sembari menepuk bahu In Sung pelan.

"Astaga Suga-ya, kau sedang tidak bercanda dengan Appa sekarang kan nak!!" gumam In Sung yang berbicara sendiri.

Lain halnya dengan Seokjin dan Hoseok yang hanya bisa diam dan tidak tau harus mengatakan apa.

Hingga,

Oh hey, jika dia memang benar-benar akan mengalami amnesia, bukankah itu artinya dia akan melupakan semua kejadian ini?! Bukankah itu akan jadi bagus untukku!! seru seseorang dalam hati.

Hahaha, aku tak menyangka bisa sangat kebetulan seperti ini!! Semoga saja dia akan melupakan anak cacat itu juga nantinya, lanjut si namja, sembari menyeringai tipis. Sangat tipis, hingga membuat kedua orang yang sedang berada di dekatnya bahkan tak menyadarinya.

Anak cacat, kurasa setelah ini kau akan kembali seperti dulu lagi!! Hahaha, kasihan sekali kau cacat. Kau bahkan pasti belum sadar bukan karena kejadian yang menimpamu tadi dan kini kau harus bersiap untuk menghadapi masalah lainnya. PRAY FOR YOURSELF, dunia akan semakin kejam padamu nantinya! tawanya dalam hati sembari terus menyeringai licik.

Tbc

eotte chingudeul??

Jangan lupa Vote ya. Biar aku tambah semangat. 💪

Oh ya, bakalan update setelah viewnya 5.700

Love you...😘😗


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C13
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login