Download App
57.14% Revaldo

Chapter 4: Play With Me Chapter Three

Revaldo terbangun dengan nafasnya yang terengah engah. Dia seperti orang yang baru saja mengalami mimpi buruk.

" Ashhh.. " Revaldo mencoba mengatur nafas nya.

Revaldo menoleh, Hanna sudah tidak ada di kamar. Revaldo pun langsung bangun dari kasur dan buru buru keluar dari kamarnya.

" Revaldo suka atau tidak ya?? Kalau aku sudah terlanjur buat coklat nanti dia sukanya strawbery? Atau malah dia lebih suka keju?? Asshh.. Aku bikin semuanya saja.. " batin Hanna sambil membuat roti.

Saat Hanna sedang mengoleskan coklat ke rotinya, tiba tiba Hanna dikagetkan dengan Revaldo yang memeluknya dari belakang dengan sangat erat. Nafasnya tidak beraturan, Hanna pun langsung berbalik menghadap Revaldo.

" R-revaldo? Kau kenap-- mmpppphh.. " Revaldo langsung mencium bibir Hanna dan menarik pinggang Hanna.

Hanna hanya bisa diam saat Revaldo mencium bibirnya, tapi ciumannya kali ini beda. Seperti ciuman yang diiringi rasa gelisah, apalagi Hanna merasakan tangan Revaldo yang bergetar saat dia memeluk pinggangnya.

Setelah beberapa menit Revaldo melepas ciumannya dan mereka berdua sama sama mengatur nafas. Lalu Revaldo duluan menatap Hanna yang masih menunduk.

" Hanna aku tidak mah kehilanganmu. " Revaldo memeluk Hanna lagi dengan erat.

" Revaldo, kau kenapa?? " ucap Hanna lembut sambil membalas pelukan Revaldo.

" Aku mohon jangan tinggalkan aku, kau harus selamanya denganku.. " ujar Revaldo.

" Kau mimpi buruk ya? A-aku.. Aku tidak akan meninggalkanmu Revaldo. " Hanna mengelus punggung Revaldo.

" Tidak! Aku tidak bisa melepas apa yang sudah aku dapat. Apapun yang terjadi peraturan itu tidak ada gunanya lagi.. " batin Revaldo.

" Aku juga berhak bahagia kan.. Aku berhak bahagia, katakan itu sayang.. " ucap Revaldo di pelukan Hanna.

" Emm, kau berhak bahagia Revaldo.. " Hanna hanya menurut ucapan Revaldo tanpa tau maksud nya.

Pukul 22.30

~ FIERA CLUB ~

Revaldo minum sangat banyak, Hanna hanya menemaninya dan tidak meminum setetespun alkohol itu. Sama rasanya seperti saat Hanna menemani Vino satu minggu yang lalu. Tapi bedanya, Revaldo adalah suaminya.

" Apa kau sudah merasa lebih baik?? " tanya Hanna pada Revaldo.

" Emm sangat baik, anggur bisa meringankan beban hidup Hanna. Jadi kau juga harus rajin meminumnya. " ucapnya dalam keadaan mabuk.

" Emang iya?? "

" Emm.. Mau coba?? " ucapnya sambil tersenyum.

" Mau, sepertinya enak. Kau juga suka. "

Revaldo menuangkan wine nya ke gelas kecil yang masih kosong dan memberikannya pada Hanna. Hanna meminumnya sedikit.

" Kok pahit ya?? Ini-- " ucapnya terpotong.

" Itu karena baru pertama nanti kalau kau sudah terbiasa kau akan suka Hanna.. " Revaldo memotong ucapan Hanna.

" Hmm.. Begitu ya?? " .

Revaldo menggangguk sambil meminum lagi.

1 Jam kemudian...

Hanna mulai merasa pusing karena dari tadi terus mengikuti Revaldo meminum wine nya.

" Apa kau mau bermain lagi sayang?? " Revaldo mendekati wajah Hanna.

" B-bermain apaa?? " Hanna memegangi kepalanya.

Revaldo memegang tangan Hanna yang sedang memegangi kepalanya, lalu mengunci tatapan Hanna pada dirinya.

" Bermain di ranjang seperti pertemuan pertama kita waktu itu.. " ucap Revaldo sambil smirk.

Pipi Hanna memerah seketika saat Revaldo mengatakan hal itu sambil menampilkan smirk nya. Revaldo mendekati wajah Hanna lalu menempelkan bibirnya di bibir manis Hanna. Hanna menerimanya walaupun gugup, Hanna tetap berusaha memberikan yang terbaik karena ini permintaan suaminya.

Revaldo melumat bibir Hanna, biasanya dia bermain sendiri. Tapi kali ini Hanna mulai belajar perlahan untuk membalas ciuman Revaldo. Betapa bahagianya Revaldo merasakan Hanna yang membalas lumatannya.

Ini pertama kalinya Hanna bisa melumat bibir Revaldo juga, lumatan mereka berdua lama lama semakin dalam. Revaldo pun menarik Hanna supaya jarak mereka lebih dekat. Revaldo melepas lumatannya dan menatap Hanna.

" Kau bisa membalas ciumanku ternyata.. " ucap Revaldo sebelum akhirnya melumat bibir Hanna lagi dengan ganas.

" Apa kau tau ini perlu perjuangan untuk melakukan ini Revaldo.. " batin Hanna.

Disisi lain ada yang memperhatikan Revaldo dan Hanna dengan senyuman yang terlihat jelas.

" Kau tau? Sebelum adikku menikah dengan Revaldo, dia tidak pernah sebebas ini. Beruntung sekali adikku mendapatkan Revaldo, Hanna akan belajar hal baru. " ucap Vino pada kekasihnya.

#2 Hari kemudian

Hanna membawa sarapan ke kamar karena Revaldo masih tidur. Supaya dia bisa langsung sarapan nanti. Selama 4 hari ini Hanna merasa sangat nyaman di tempat ini, senang, dan suka tinggal berdua dengan Revaldo.

Tapi Hanna masih belum merasa kalau sudah memiliki perasaan dengan pria titisan Dewa ini. Meskipun begitu Hanna tetap mencoba yang terbaik agar Revaldo juga bahagia dengannya. Walaupun dengan Hanna diam saja disampingnya, Revaldo sudah bahagia. Hanna duduk dan menelfon Vino sambil menunggu Revaldo bangun.

~ In The Call ~

" Yaa kenapa telfon terus?? Urus saja suamimu Hanna.. "

" Kakak, aku hanya tidak ingin melupakan keluarga. Ibu dan Ayah bagaimana? Mereka baik baik saja kan? "

" Baik, kami sangat baik disini Hanna. Penghasilan Ayah juga bertambah besar, investasinya terus bertambah. Bahkan tambang emas milik Revaldo diserahkan ke Ayah atas namamu Hanna. "

" Oh ya?? Revaldo punya tambang emas?? Kenapa diberikan ke Ayah?? Itu kan sangat penting.. "

" Itu semua bentuk perhatian Revaldo dengan keluarga kita Hanna, kau kan istrinya. Harta Revaldo juga masih banyak. "

" Kak aku jadi tidak enak dengan Revaldo.. "

" Hanna.. Dengar ya, kau pantas mendapatkan itu. Yausudah, aku sibuk sekarang Hanna nanti aku kabari lagi. " Hanna mematikan telfonnya.

Hanna menaruh ponselnya dan menatap Revaldo, Hanna sebenarnya masih binggung. Kenapa Revaldo bisa sangat baik dengannya seperti ini, padahal Hanna juga hanya manusia biasa yang tidak ada istimewanya. Kenapa Revaldo bisa jatuh cinta padanya? Hanna masih pusing kalau terus memikirkan itu.

Hanna terus menatap Revaldo, sampai akhirnya Revaldo terbangun dan melihat Hanna sedang memperhatikannya. Benar benar pemandangan bangun tidur yang indah.

" Aku sudah membuatkanmu sarapan. " ucap Hanna.

" Emm.. Makasih sayang.. " Revaldo tersenyum.

" Kau mau sarapan dulu atau mandi dulu?? " tanya Hanna.

" Aku ingin morning kiss dulu.. " Revaldo bangun dan bersandar dikasur.

" H-ha? "

" Emm, cium aku.. " pipi Hanna memerah lagi.

" Ayo.. Aku tunggu Hanna. "

Hanna mencoba mengumpulkan keberaniannya lalu mendekati wajah Revaldo. Karena gerakan Hanna sangat lama, Revaldo yang sudah tidak sabar akhirnya menarik leher Hanna sampai bibir keduanya bersentuhan dan Revaldo melumatnya.

Hanna pun langsung membalas lumatan Revaldo supaya Revaldo tidak kecewa padanya dan memeluk leher Revaldo. Revaldo melepas ciumannya dan melepas tangan Hanna dari lehernya.

" Sudah, kau masih harus lebih berani lagi lain kali Hanna.. Aku akan sarapan. " Revaldo bangun dan mengambil sarapan.

" M-maaf.. A-apa kau marah?? "

" Aku tidak akan bisa marah padamu Hanna, maaf aku juga salah memaksamu menciumku duluan tadi. " Revaldo pun memakan sarapannya dan Hanna hanya menatapnya dengan senyuman.

#2 jam kemudian

Hanna berada dimobil Revaldo sekarang. Revaldo yang akan mengantar Hanna untuk hari pertama Hanna ujian kedokteran disalah satu rumah sakit di London.

Karena Revaldo juga tetap menginginkan Hanna bebas untuk melakukan apa yang Hanna suka, daripada Revaldo mengurung Hanna dirumah. Karena Hanna adalah sarjana kedokteran sia sia kalau tidak jadi dokter.

" Revaldo apa kau benar benar memberikan tambang emasmu pada Ayahku?? " tanya Hanna tiba tiba.

" Emm, kenapa?? Itu aku berikan atas namamu Hanna, jadi itu sebenarnya milikmu.. " jawab Jungkook tersenyum.

" Oh? "

" Sekarang gantian aku yang bertanya, apa kau sudah mencintaiku Hanna?? " Revaldo menatap dalam Hanna.

Pertanyaan itu sukses membuat Hanna terdiam, Hanna binggung harus menjawab apa. Karena Hanna takut Revaldo tersinggung jika jawabannya belum.

" Hanna? " panggil Revaldo sembari tersenyum.

" A-aku masih berusaha. " ucap Hanna menunduk.

" Apa sangat sulit untuk mencintaiku? Yang aku tau semua perempuan akan jatuh cinta padaku dengan mudah. Aku akan menunggunya sampai kau mencintaiku. "

" Mungkin mereka bukan jatuh cinta padamu. Mereka hanya menginginkanmu saja, kalau cinta yang benar benar tulus itu utuh waktu, Revaldo. "

" Tapi aku bisa jatuh cinta padamu dalam satu detik Hanna, bukan hanya menginginkanmu aku sangat tulus.. " batin Revaldo.

Revaldo hanya bisa diam dan sabar menunggu untuk saat ini.

•••••••

17.40

Hanna baru saja selesai ujian dan sekarang sedang istirahat dikamar. Sementara Revaldo, dia pergi ke tempat bersantai depan kolam berenang untuk menghindari Hanna sebentar. Revaldo sudah mengambil buku tentang mitiologi khusus miliknya itu. Karena Revaldo tiba tiba teringat tentang mimpinya beberapa hari yang lalu.

Revaldo mencari topik halaman yang sesuai dengan pencariannya. Beberapa menit kemudian, Revaldo berhasil mendapat halaman itu. Dia membacanya dengan seksama.

• Adonios artinya sang penguasa. Tidak ada yang bisa menguasainya karena dia adalah penguasa seluruh kaumnya. Dia titisan Dionysus. Ditakdirkan untuk hidup sendiri dan membuat semua manusia tergoda dengan dirinya. Adonios tidak boleh membalasnya, kalau sampai Adonios bertemu dengan seorang manusia yang bisa memecahkan hatinya. Itu ujian untuknya. Kalau Adonios luluh, dia dan pasangannya akan mendapat malapetaka. Dan Adonios akan melukai pasangannya, bahkan membunuhnya diluar kendali. Hanya ada satu Adonios didunia ini dan Adonios harus mati dalam keadaan sendiri. Tidak dalam keadaan memiliki pasangan. ADONIOS tidak boleh berpasangan, kalau sampai ada yang memaksakan takdir itu. Maka mereka berdua akan terluka dan mati dalam keadaan yang mengenaskan seperti yang terjadi dengan Apollo dan pasangannya. •

Hati Revaldo seolah dihancurkan oleh kata kata yang barusan dia baca. Padahal sebenarnya dia sudah pernah membacanya hanya dia melupakannya. Berarti Hanna dalam bahaya jika terus bersamanya.

" Aarrrgghhh.. " Revaldo menutup buku itu.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C4
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login