Download App

Chapter 5: ONDEL-ONDEL

Pagi ini udara terasa sangat segar. Membuat gadis lugu itu tambah bersemangat untuk bekerja. Kalian lihat apa?

Ada undangan di meja kantor bertuliskan Nikita Salsabila. Siapa yang menikah? atau adiknya siapa yang akan disunat?

Kurasa itu tidak benar kawan. Setelah Kita baca dan cermati, ternyata undangan tersebut merupakan undangan acara peresmian Gedung pendidikan kota ini. Perusahaan Sandia Family diundang sebagai tamu kehormatan di acara itu. Dan Bos telah memilih siapa saja yang akan ikut menghadiri acara tersebut.

Seperti dugaan kita semua, Kita pasti ikut. Dan tentu saja Bio.

Sebuah pesan singkat mendarat kepada Kita,

"Besok dandan yang bener. Jangan malu-maluin Sandia Family!"

Entah kenapa pernyataan Bos tadi menjadi teror bagi Kita. Ia takut kalau sampai ia melakukan kesalahan didepan orang banyak, Kita akan dibentak lagi seperti dulu. Ih, menakutkan.

Besoknya...

Acara dimulai pukul 09.00 dan perwakilan Sandia Family sedang bersiap menuju tempat peresmian.

Lihat itu!

Dia. Lebih cantik dari hari-hari sebelumnya. Ya, tidak bohong.

"Kau pikir mau jadi ondel-ondel apa?"

"Ha? ondel-ondel? bos bilang saya kayak ondel-ondel?? tega ya bos!"

Kita menuju toilet untuk menghapus semua make up nya. Dia kecewa atas perkataan Bos Sandia tadi. Dia sudah rela berdandan demi menghadiri acara itu. Acara yang penting. Dan Kita kira riasannya wajar. Tidak berlebihan. Dia hanya mempertebal bedak dan lipstiknya sedikit.

Tak terasa, ia menangis lagi di kamari mandi. Semakin deras air mata yang keluar. Ia tidak habis pikir. Apapun yang ia lakukan rasanya selalu salah dimata Sandia. Jadi apa yang membuat Kita dianggap benar??

Ini menyakitkan.

"Kita.. keluarlah. Kita hampir telat datang ke peresmian itu"

Bio mencoba membujuk Kita menyudahi tangisnya. Bio tau Kita pasti sedang menangis. Semenit kemudian Kita keluar dari toilet. Matanya sembab dan bibirnya pucat.

"Kau terlihat cantik. Selalu cantik. Baik itu tanpa make up ataupun memakai make up."

Kata-kata itu membuat bibir Kita tersenyum. Kata manis itu setidaknya mengobati sayatan di hati Kita.

"Mari, kita kesana memakai mobil Sandia"

Kita hanya bisa mengangguk. Ia menuruti kata-kata Bio. Langkahnya yang anggun tiba didepan mobil biru.

"Aku ingin duduk dibelakang. Bersamamu Bio."

Bio yang manis mengiyakan permintaan Kita. Jadi, Bos menyupir mobil sendirian di depan.

"Dikira aku supir!" ( katanya lirih sambil memandang spion mobil)

"Lama banget si ga jalan-jalan. Ayo jalan pak !.... Boss."

Andai saja tidak ada Bio, maka kemungkinan Sandia dan Kota bertengkar adalah hal paling mungkin. Bos yang menyebalkan dan Kita yang cengeng.

*******

Setibanya di tempat peresmian, Sandia Family dijamu dengan berbagai makanan dan minuman. Makanan yang bertengger di piring-piring itu terasa menggugah selera.

Saat Kita mencoba mengambil jus jambu favoritnya untuk diminum, tiba-tiba Sandia menyeletuk,

"Kalau bertemu dengan yang gratisan kau bisa lupa diri. Hati-hati tubuhnya menjadi panjang kali lebar"

Orang ini memang jago untuk merusak mood. Hobinya saja memancing. Keributan.

Kalau Kita dikasih kesempatan, pasti Kita akan melakban mulut Bos yang sangat tajam melebihi SILET.

*********

Hari ini Kita libur bekerja, makanya ia puas-puaskan untuk bangun tidur lebih siang. Ia ingin bermanja-manja dengan kasurnya yang tak kalah jelita. Tanpa harus bertemu bukit-bukit berkas dikantor, tanpa mengeluarkan uang untuk membayar ojol , dan tanpa bos Sandia yang dodol.

drrrr.....drrrrr...drrrrrr....

Ponsel Kita berbunyi nyaring sejak tadi. Sepertinya ada telfon. Dengan langkah malas, Kita mencoba meraih ponsel dimeja belajarnya. Matanya masih ingin terpejam, rambutnya masih awut-awutan, dan nyawanya masih bergelantungan.

"Iya hallo..."

"Kamu dimana? Seperempat jam lagi waktunya presentasi untuk seluruh pekerja Sandia Family tentang project terbaru. Kamu lupa?!!"

Astaghfirullah. Kita langsung melihat kalender dan ternyata dia salah hari. Ini hari sabtuuuuuuu!

Bos menutup telfon dengan nada kesal dan berharap Kita segera datang ke kantor. Ke kantor lima belas menit? itu sangat mustahil. Bisa saja kalau pakai sajadahnya alladin sebenarnya.

Mandi dan siap-siap 8 menit, memesan ojol 2 menit ke kantor 15 menit dan itu sudah sangat ngebut.Kita belum sempat sarapan padahal perutnya selalu mengemis untuk diisi. Kita sampai membawa sisir di tasnya karena rambutnya belum dengan baik dan juga bibirnya belum dihiasi lipstik secara sempurna.

Demi apa ini pertama kalinya Kita telat ngantor. Apalagi Flashdisk penting untuk presentasi ada ditas Kita.

Payah.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C5
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login