Download App

Chapter 36: Neverendingstory part 36

Sementara itu Lena, ibu dari Jung bersaudara ini masih tengah menyiapkan makan siang untuk anak-anaknya dan tak tahu apa yang tengah putrinya lakukan. sebab yang ia tahu putrinya tengah tertidur dikasurnya walaupun kenyataannya tidak seperti itu.

Lena masih menyibukan diri untuk menyiapkan berbagai makanan. mulai dari sayur mayur hingga lauk pauknya bahkan kini Lena tengah memasak bubur abalone kesukaan putri bungsunya.

Memang mungkin bubur itu agak sedikit tercampur berbagai macam seafood didalamnya namun kenyataannya makanan itu adalah kesukaan Ega, ketika ia tengah sakit. mungkin sebagian orang jika merasakan sakit seperti demam atau semacamnya tak enak jika harus makan. namun berbeda halnya dengan Ega, gadis cantik itu memang tak nafsu untuk makan. akan tetapi ketika melihat bubur abalone yang tersaji dimeja makan pasti dia akan memakannya, karena memang itu adalah salah satu makanan favoritenya.

Sampai menunggu bubur itu matang. Lena beralih untuk menyiapkan makanannya untuk diletakan ke meja makan, hari ini mereka makan siang hanya bertiga dikarenakan sang kepala keluarga masih di Canada. Aidan atau ayah dari Jung bersaudara itu masih di Canada untuk mengurus perusahannya yang ada disana, sebab kemarin waktu rapat mengenai produksi barang yang tengah berlangsung agak sedikit terkendala mengingat divisi ke 7 salah untuk mempresentasikan hasil barang yang tengah dibicarakan.

Dan kini dimeja makan ada beberapa menu untuk mereka makan seperti, Sop daging, kimchi jeon dan dalggangjeong (ayam asam manis). ya, mungkin menu makanan hari ini di dominasi dengan daging kecuali untuk Ega. karena pasti dia akan memakan bubur abalonenya saja.

Dan akhirnya bubur abalonenya pun matang, segera Lena mematikan kompornya dan menyajikannya ke dalam mangkuk berbentuk bundar tentu saja.

Sesudah selesai menyiapkan berbagai menu makanan dimeja makan kini tinggal memanggil anaknya saja untuk turun, kecuali Rafi karena dia masih dikampusnya. Lena tak akan menunggu anak itu untuk ikut makan dengannya, karena sebelum ia pergi kedapur dan memutuskan untuk masak. tiba-tiba saja ada notifikasi dari seseorang cepat-cepat Lena pun memeriksanya siapa tahu penting.

Dan benar saja notifikasi itu datangnya dari putra sulungnya yaitu Rafi, dia mengirimkan berupa pesan. seperti ini pesannya :"mah, Rafi nggak bisa pulang siang ini, soalnya ada mata pelajaran tambahan dari dosen. dan kayaknya Rafi bakal pulang agak sorean. jadi, mamah sama Ega makan siang duluan aja." ya, kira - kira seperti itu isi pesan dari Rafi. dan Lena pun menjawab seperti ini :"yaudah nggak apa-apa, kalo gitu abang juga jangan lupa buat makan siang yah." setelah itu Rafi menjawab :"iya mah,pasti." dan setelah itu tak ada lagi tukar menukar pesan. semuanya telah berakhir seperti itu dan akhirnya Lena pun memutuskan untuk pergi ke dapur dan memasak sesuatu.

Kini Lena pun memutuskan untuk pergi dari dapur dan beranjak pergi ke depan untuk memanggil putri bungsunya supaya anak itu makan. karena sejak tadi anak itu tak memakan sesuatu kecuali untuk pagi tadi dia memakan bubur dengan Rafi. itupun hanya sedikit sehingga masih tersisa sangat banyak.

Cepat-cepat Lena melepaskan apron berwarna baby blue yang sejak tadi menempel ditubuhnya dan menaruhnya disampiran dekat lemari tempat menyimpan piring dan gelas. dan memutuskan untuk pergi dari sana, namun baru selangkah ia melangkahkan kakinya tiba - tiba saja ada satu notifikasi muncul dilayar ponselnya yang ia taruh dimeja makan. hingga Lena pun segera menghampiri ponsel miliknya dan membacanya.

Dan ternyata pesan itu dari suaminya atau kepala keluarga dirumah yang bisa dikatakan kelewatan mewah ini. ya, Aidan. ayah dari dua bersaudara Jung tersebut tiba-tiba saja mengirimi sebuah pesan kepada Lena.

MESSAGES : (AIDAN JUNG)

AIDAN : siang mamahku tersayang

LENA : apaan sih begituan emotikonnya, inget

umur dong pah

AIDAN : abisnya papah kangen sama mamah

LENA : ya kalo itu sih mamah nggak tahu mau

balas apa?

AIDAN : ih mamah mah nggak asik,papah kan

kangen, bales juga dong pae 'I miss you

too papah'

LENA : ih apaan sih lebay, mamah nggak suka.

AIDAN : yah si mamah, padahalkan papah pingin

kaya dulu waktu papah sama mamah

masih muda

LENA : udah deh nggak usah mulai lagi lebay nya,

mamah nggak suka. sebenernya papah

ngechat mamah ada apa?

AIDAN: ya ampun sampe lupa. iya, papah mau

nanya gimana keadaannya Ega? udah

baikan kan, nggak ada yang perlu

di khawatirkan?

LENA : kalo itu mamah nggak bisa jelasin disini,

kalo papah mau tahu, lebih baik papah

cepet pulang. biar mamah ngejelasinnya

enak, dan buat sekarang Ega udah nggak

apa apa. anaknya juga lagi tidur.

AIDAN : syukur deh kalo gitu, yaudah papah mau

kerja lagi yah, hati-hati dirumahnya,

annyeong (sampai jumpa).

Dan Lena pun tak membalasnya lagi karena suaminya pun sudah mengakhirnya, toh untuk apa dia membalasnya, seperti itulah pikirnya. dan bisa kita lihat isi pesan yang bisa dibilang random untuk seukuran dua orang paruh baya ini, eits jangan salah justru dengan begini lah keduanya bertemu dan menjalin hubungan asmara keduanya.

Lena pun tak memusingkan usai ia yang bertukar pesan dengan suaminya, baginya itu sangat menyenangkan walaupun tak pernah ada hal serius yang selalu suaminya itu ucapkan. lalu Lena pun menaruh ponselnya kedalam saku celana training miliknya, karena saat ini Lena tengah memakai celana training. jujur Lena tak menyukai dengan pakaian yang ketat-ketat dan membuatnya risih, justru ibu dengan dua anak ini lebih menyukai pakaian yang over size. terkecuali ketika Lena harus terpaksa memakainya.

Kini Lena pun memutuskan untuk cepat-cepat pergi dari dapur dan beralih pergi ke kamar anak gadis yang telah beranjak remaja itu.

Sampai di depan pintu berwarna putih dengan papan yang digantung serta ukiran nama diatasnya bertuliskan 'Jung Ega' Lena pun memegang handle pintu tersebut, namun suara isakan dari dalam mencuri perhatiannya membuat Lena mengurungkan niatnya untuk membukanya dan tangan yang sudah memegang handle pintu tersebut menjauh setelah mendengar isakan itu.

"Ega, kamu sedang apa, sayang?" ujar Lena pelan mengintrupsi

"kamu nggak apa-apa, kan?" tanya lena lagi

Sedangkan itu Ega yang mendengar suara ibunya panik, dan gadis cantik dengan rambut sepanjang punggung itu pun langsung meletakan kembali foto itu kedalam kotak dan menaruhnya dibawah bantalnya serta beralih mengambil laptopnya yang tergeletak dimeja belajarnya, dan menyetel film drama korea yang dibagian sedih agar ibunya tak begitu curiga dengannya.

"nggak apa-apa kok mah, tinggal masuk" sahut Ega dengan sedikit berteriak takut-takut jika ibunya tak mendengar suaranya.

Mendengar sahutan dari anaknya membuatnya sedikit lebih lega setidaknya Ega menyahut ucapannya. Lena pun memutar handle pintu tersebut setelah terbuka wanita paruh baya itu berlenggang masuk kedalam dan menemukan anak gadisnya yang tengah menangis sembari menonton sebuah film drama korea.

"kamu lagi apa, sayang?" tanya lena yang kini sudah berada disamping anak itu dan duduk dipinggiran kasur sembari mengusap halus surai ega.

Dan Ega yang diperlakukan seperti itu sebenarnya agak risih, tapi sudahlah tak apa toh yang melakukannya adalah ibunya bukan seorang laki-laki.

"lagi nonton drakor mah, hiks sedih huhuhu" sahut ega dengan isakan yang dibuat buat walau kenyataannya Ega tak menangisi hal itu tapi menangisi foto seorang gadis remaja yang sepertinya begitu dekat dengannya. bahkan saat melihat senyuman cerah itu, Ega seperti merasakan sebersit rasa bersalah dan penyesalan, tapi sayangnya Ega tak mengetahui apa artinya itu. hingga Ega pun menyerahkan laptopnya kepada Lena, seketika Lena pun tersenyum geli melihatnya.

"kamu tuh kebiasaan, nangis cuma gara-gara film kaya gini. mirip banget sama papah kamu dulu" ujar Lena yang membuat atensi Ega teralihkan yang tadinya melihat kearah laptopnya yang tengah memutar film drama korea kini Ega beralih melihat kearah sang ibunda tercinta.

"serius" sahut Ega yang seketika antusias dengan pembicaraan yang dibawa oleh ibunya dan langsung mengelap jejak air mata yang membasahi kedua pipinya.

"iya, serius" ujar lena lagi sembari mendengus geli karena mengingat hal itu, hal yang membuatnya tak menyangka bahwa pria yang kini menjadi suaminya adalah seorang pria yang seperti itu.

"ayo dong mah cerita, aku mau denger" sahut ega lagi yang membuat lena meringis.

"nggak mau ah, nanti kamu ketawain mamah karena udah suka sama papah kamu" ujar lena malu-malu

"ih nggak apa-apa lagi, biar aku tahu papah itu kaya gimana waktu muda. soalnya aku lihat papah yang sekarang tuh nyeremin suka galak" sahut Ega polos di iringi dengan ringisan ngeri saat membayangkan Aidan ketika tengah marah, dan itu memang menyeramkan.

"udah ah nggak usah, nanti kalo diceritain bakal panjang banget. mendingan kita kebawah, makan siang" ujar Lena yang hampir lupa dengan tujuannya kemari untuk menyuruh anak itu makan.

"yah, nggak asik ah. padahalkan aku mau denger ceritanya" rengek Ega sembari mendengus sebal, karena lena tak jadi menceritakan masa muda sang ayah.

"udah yuk ke bawah aja, mamah masak bubur abalone kesukaan kamu loh" ujar Lena yang sengaja untuk mengganti topik pembicaraan mereka berdua.

Dan Ega pun yang mengetahui bahwa ibunya mencoba mengganti topik pembicaraan mereka pun hanya menjawab ala kadarnya, sebenarnya Ega tak ingin menyahutnya hanya saja ibunya baru saja mengatakan tentang bubur abalone membuatnya seketika mengurungkan niatnya untuk tak menyahutinya.

"beneran nih?" tanya Ega yang tak yakin dengan ucapan sang bunda. hingga lena meresponnya dengan anggukan sembari tersenyum menandakan bahwa ucapannya tentang bubur abalone adalah kenyataan.

"oke deh kalo gitu, yuk kebawah" ujar Ega lagi namun kali ini dengan senyum yang mengembang dibibirnya sembari meloncat kegirangan dari atas kasurnya bak tengah mendapatkan rezeki nomplok saja.

Sedangkan itu lena yang melihat tingkah anaknya yang seantusias ini hanya bisa meringis geli, sebab anak ini benar-benar mirip dengan suaminya, waktu Aidan masih muda.


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C36
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login