Download App
3.75% BULAN STORY

Chapter 3: Masa lalu

Kenapa kau hadir

disaat aku melupakan

penghianatanmu

Tepat pukul 6.30 Bulan sudah sampai disekolah, dengan keadaan mata yang sembab perih mata yang Bulan rasa tak sebanding perih ucapan yang terlontar dari wanita yang ia sayang . Bulan sangat menyayangi orang tua dan keluarga entah apa yang terjadi membuat semuanya sehancur ini .

Intan memperhatikan mata Bulan selalu seperti ini " Ehh Bulan ya ampun lo knp?"ucap Intan dengan tatapan kawatir kesahabatnya yang memiliki banyak luka tersebut.

Bulan hanya diam dan menyembunyikan luka yang ia pendam "Gak papa cuma nangis gara-gara drakor tadi malem " bohong Bulan sambil menampilkan senyum .

Intan tahu betul sifat Bulan "GK usah boong kali Lan ngaku deh" ucap Intan geleng-geleng melihat sikap Bulan selalu begini tidak memperlihatkan bahwa ia sedang rampuh dan bersikap seolah -olah tidak ada masalah.

"Hehehe nanti gue ceritain" ujar Bulan dengan senyum yang tak luntur.

Kring kring kring

Bel masuk kelas pun berbunyi, semua anak-anak di kelaas duduk dengan tenang tetapi Bulan merasa aneh kenapa Reza belum dateng jam segini.

Bulan terus memandang pintu masuk yang tak memperlihatkan tanda-tanda ada orang masuk " Tan "panggil Bulan

"Hmmm?"deheman Intan

Bulan ragu dengan pertanyaan ia ini pasalnya Intan tahu bahwa Bulan dan Reza tak pernah akur, mana mungkin saling menanyakan "Reza mana ya?tumben belum dateng " tanya Bulan.

Intan bingung dengan pertanyaan Bulan untuk pertama kalinya Bulan peduli dengan seorang cowok" Lo kangen ya?"goda Intan.

Bulan menggeleng kecil "ihh enggak ihh cuma nanya" elak Bulan, padahal dia sedang memikirkan Reza yang tak memperlihatkan kehadirannya. Bulan merasa bosan, biasanya ada yang menjahili dirinya tetapi hari ini sepi.

"Ohh Reza palingan telat"ucap Intan dan menghadap ke depan.

Bulan hanya diam dan terus menatap kearah pintu masuk, suara ketukan sepatu membuat perasaan Bulan dag dig dug ser " pasti ini Reza " batin Bulan dan tersenyum.

Buk Ami wali kelas Xll IPA 5

Masuk ke dalam kelas, dibelakangnya ada seorang cowok.

senyum Bulan pudar saat Melihat siapa masuk ternyata bukan sang pangeran jail dia

dan Bulan melihat seorang laki-laki didepan dengan tatapan tajam dari ujung ubun-ubun kepala sampai telapak sepatu .

" cowok brengsek " batin Bulan

Buk Ami memperhatikan satu persatu anak didiknya ."Selamat pagi anak -anak" sapa buk Ami, dengan senyum yang nampak diwajah tuanya.

"Selamat pagi buk "sahut siswa XII IPA 5.

"Baik disini kalian kedatangan temen baru "ucap buk Ami mepersilahkan anak baru tersebut memperkenalkan diri.

seorang laki-laki tampan dengan wajah super cool membuat siapa saja pasti luluh dengan karisma yang ia pancarkan .

"Hallo temen-temen perkenalkan nama gue Kelvin kevano putra gue pindahan dari Surabaya"sapa murid baru tersebut yang bernama Kelvin.

"Duh Kelvin kok manis gitu" ucap

Tasya murid centil dikelas.

"Ganteng banget "

"Kek opa-opa korea"

"Calon pacar gue "

"Calon imam gue "

"Calon ayah dari anak -anak gue"

Begitulah celotehan dari kaum hawa dikelas, membuat kaum adam mendengus kesal mereka merasa disaingkan oleh Kelvin .

"Sudah-sudah sekarang Kelvin boleh duduk dibelakang Bulan dan Intan" ucap buk Ami untuk menghentikan keributan di kelas .

"Baik buk "ucap Kelvin dengan sopan, dan berjalan kebangku yang sudah diberitahukan oleh buk Ami.

" dimana Reza? terlambat lagi?" tanya Buk Ami ke Bagaskara Erlangga sang ketua kelas dan pacar Intan walaupun tidak ada yang mengetahu kata mereka lebih baik backstreet aja dulu, padahal emang Bagasnya mau centil - centil ke semua cewek siapa yang enggak kenal Bagas disekolah gemilang yang memiliki mantan segudang mungkin sesungai Amazon dan anak pemilik perusahaan sejagat Jakarta sekaligus sahabat karib Reza .Bahkan Intan sempat ragu dengan Bagas walaupun Bagas terkenal dengan gelar playboy tapi Bagas tak pernah melakukan hal lebih dengan pacarnya.

Bagas melihat ibuk Ami dengan tatapan bingung " emang saya emak dia buk? mana saya tau" ucap Bagas enteng benar .

Ibuk Ami geleng-geleng kelapa mungkin menyesal menjadikan Bagas ketua kelas XII IPA 5 yang nakalnya enggak ketulungan setiap hari ada saja yang masuk BK, ketua kelasnya aja seperti Bagas gimana anak buahnya. " Bagas-bagas kalau ada guru tanya jawab yang sopan nak" ucap Buk Ami lembut, walaupun kelas ini nakalnya enggak ketulungan tapi ibuk Ami akui prestasi mereka enggak kalah ketulungan .

"Baik anak-anak ibu akan melanjutkan materi yang Minggu lalu

Tentang drama rakyat "ucap buk Ami memulai materi.

Intan memajukan tempat duduknya supaya bisa dekat dengan bangku Bagas dan " pletak" Intan menjitak kepala Bagas. " kalau guru tanya jawab yang sopan bego" ketus Intan .

Bagas hanya tersenyum ini yang dia sukai pacarnya ini tak pernah takut kalau menjitak kepala Bagas dan tidak sok manis depan Bagas " iya pacarku pintar" ucap Bagas lalu mereka memperhatikan Buk Ami

Kring kring kring

Bel istirahat pun berkumandang pertanda penjajah materi telah usai, dari pagi sampai siang sang cacing penguasa perut siswa telah demo kepada tuanya untuk diisi.

"Baik anak-anak kalian boleh istirahat "ucap buk Ami lalu meninggalkan kelas XII IPA 5.

"Bulan kantin yuk"ajak Intan lalu bangun dari bangkunya .

"Ehh bentar deh kok Reza belum dateng juga ya "tanya Bulan yang masih kawatir dengan reza.

"Bolos palingan kayak lo gak tau dia aja, udah kantin yuk "ucap Intan menarik tangan Bulan seperti menarik anak kecil yang ingin membeli mainan .

Bulan sebenarnya malas untuk keluar tapi ia tidak mau membuat Intan kesal "Iya" ucap Bulan lalu mengikuti intan.

Kelvin menarik tangan Bulan "Ehh gue ikut ya, gue kan murid baru disini belum tau daerah sekolah dan gue minta tolong nanti sama lo ya Bulan temenin gue " ucap kelvin karena dia belum mengenal sekolah barunya ini .

Bulan memutar bola matanya malas "Ogah, lo minta tolong ma yang lain kan bisa emang harus gue banget"tolak bulan karena masih kesal dengan laki-laki tersebut.

"Gue kan cuma kenal sama lo aja disini "ucap Kelvin dengan nada bicara memohon .

"Jadi kalian udah saling kenal ?"tanya intan yang curiga dengan mereka berdua .

"Iya kita itu dulu ----

Belum sempat Kelvin melanjutkan ucapannya kaki Kelvin diinjak Bulan.

"Sakit bego"ucap Kelvin lalu memegang kakinya yang sakit akibat injikan dari Bulan.

"Rasain makanya lo diem "ucap Bulan yang semakin kesal dengan Kelvin.

"Kalian kok bisa kenal ?"ulang intan.

"Ohh itu, dulu Kelvin temen gue pas SMP dia kan pernah tinggal disini sebelum ke Surabaya "ucap Bulan dengan sedikit berbohong.

"Ohh"ucap Intan berlalu menuju kantin.

"Kok lo boong sih"batin Kelvin.

Selama perjalanan ke kantin, banyak yang melirik Kelvin karena ketampanan yang dimiliki Kelvin tidak jauh beda dengan Reza mosweted Gemilang.

Ganteng banget

Murid baru manis banget

Duh bise berpaling gue dari Reza

Ihh Bulan centil banget deket-deket Kelvin

Begitulah ocehan kaum hawa di koridor yang membuat telinga Bulan memanas, lama-lama bisa Bulan goreng mulut mereka enak dijadikan lauk pauk diapartemen itung-itung irit ongkos .

"Vin jauh-jauh sono, gara-gara jalan bareng lo yang lain natap gue tajem banget "ucap Bulan risih dengan tatapan orang -orang di koridor.

"Jangan dipikirin kali, itu aja lo repot "ucap Kelvin santuy kek dipantai, santuy dipantai ngintip pantat emak bule-bule.

"Enteng banget lo ngomong ya "Bulan mulai kesal dengan ucapan Kelvin yang santuy.

"Udah sih udah mau nyampe dikantin aja masih berantem" ucap Intan menengahi.

Mereka mencari bangku paling pojok, karena tempatnya gak begitu rame .

"Vin, Lan kalian pesen apa?"tanya Intan berbaik hati membantu sesama manusia dalam menjada keharmonisan para cacing agar tidak demo .

"Samain kayak lo aja tan "ucap Kelvin dan Bulan berbarengan, kek jodoh barengan Mulu.

"Ya udah "intan lalu pergi meninggalkan mereka berdua. " saatnya aku pergi meninggalkan kalian untuk mencari sesuap sarapan, jangan kalian rindu dengan aku karena rindu seberat badan pak Deden selaku guru BK " ucap Intan lalu pergi meninggalkan bangku .

" Intan Anastasya kamu yah" ucap pak Deden lalu mengejar Intan .

Tiba-tiba gank Mentari dateng, tante-tante girang mau lewat dulu say .

"Ohh ini yang dibilang murid baru"ucap Mentari lalu mendekat de Kelvin.

"Ganteng juga tapi kok bareng dia" ucap Senja sambil melirik Bulan.

"Kok mau lo deket" sama dia sih Vin?" Tanya Indah yang ternyata teman Kelvin juga.

"Indah lo kenal sama anak baru?"tanya Mentari kesabahatnya tersebut.

"Kenal lah dia temen gue dulu " ucap Indah.

"Dih kok lo gak bilang, kan gue bisa deket sama dia lewat lo"ucap Mentari.

"Kalian pergi sana, gue mau makan tenang disini "ucap Bulan yang kesel mendengar ocehan Mereka yang membuat moodnya semakin jelek, kek pantat pak Deden .

"Lo aja yang pergi gue mau bareng Kelvin disini "ucap Mentari manja, yang amit-amit bikin orang muntah tolong tong sampah bawa kesini buat nutupin muka Mentari.

"Oke gue pergi "ucap Bulan lalu meninggalkan tempat tersebut

"Ehh lan tungguin gue "ucap Kelvin yag beranjak dari bangkunya.

"Vin lo mau kemana ?disini aja sama gue "ucap Mentari dengan bergelanyutan dilengan Kelvin kek ulat bulu gatal-gatal badan ini.

"Gue mau nyusul Bulan dan lo tolong jangan ganggu gue sama Bulan, gue sama dia bukan sebatas temen doang "ucap Kelvin .

"Maksud lo"? Mentari mentari bingung dengan ucapan Kelvin .

"Udah diem aja dan lo Indah jangan ngaku-ngaku temen deh kalau ngehiyati temen sendiri "ucap kelvin melepaskan lengan mentari dan meninggalkan Mentari ddk.

Bulan berlari menjauh dari perkumpulan para manusia- manusia yang sedang menuntaskan kebutuhan mereka, Agar para cacing dalam perut mereka tidak meronta-ronta.

Kelvin berlari ala-ala India " Bulaannn tunggulahhhh aku disanaa" ucap Kelvin selebay mungkin dan ingin menyentuh tangan Bulan .

Bulan melirik Kelvin " jangan Sentuh aku pergi kamu " ucap Bulan ikut lebayyy kek lambay.

Bulan memandang Kelvin " Vin bisa enggak sih lo jauhin gue " ucap Bulan .

" tapi gue masih sayang sama lo Lan" ucap Kelvin lalu memeluk Bulan untung sepi kalau enggak ketemu pak Deden lah mereka.

" lepasin gue" ucap Bulan melepas pelukan Kelvin paksa." sayang lo bilang ahh? sayang mana yang nyakitin pacarannya dan selingkuh dengan sahabat pacarnya? " tanya Bulan dengan air mata ia sudah capek dengan semua ini .

Kelvin tak tega dengan keadaan Bulan lalu hendak memeluk Bulan" jangan pernah lo mencoba deket sama gue anggep gue enggak kenal lo, anggep Bulan mantan pacar lo udah mati" ucap Bulan lalu berlari menuju taman belakang .

Di taman belakang toilet Bulan menangis, disaksikan semut-semut kecil berjalan berbaris " kenapa lo hadir lagi, gue susah payah melupakan lo Vin" teriak Bulan.

" agrahh" teriak Bulan lalu memukul kepalanya, "kenapa kepala gue susah banget ngelupain penghianatan lo sih" teriak Bulan.

seseorang melihat aksi pukul-pukul Bulan "pukul terus lan pukul, bating juga lan gak papa kepala lo kan sekuat beton" ucap Reza tiba-tiba entah dari mana datang .

Bulan kaget dengan kedatangan makhluk tidak diundang itu" setan please lo pergi muka lo jelek gue enggak kuat ngelihatnya" ucap Bulan sambil menutup mata.

ide jail terlintas di kepala Reza " setan mau cari pacar, kamu jadi pacar setan" ucap Reza menakuti Bulan .

" ampun Tan ampun gue masih muda, mau ketemu jodoh yang sealam lo jelek kalau ganteng pasti gue mau" ucap Bulan masih menutup mata .

" enak aja lo bilang gue jelek" kesel Reza m

Bulan seperti mengenal suara yang ia rindukan" lo Reza ?" tanya Bulan karena bingung dengan orang didepannya dengan banyak perban diwajahnya .

" iya ini gue" jawab Reza .

Bulan menekan-nekan wajah Reza tepat di bagian luka " muka lo jelek banget" ucap Bulan masih menekan-nekan wajah Reza .

" sakit kutu kuda" ucap Reza yang tak dihiraukan Bulan " gue seneng liat lo kesakitan " ucap Bulan .

" kalau ini lo pasti suka " ucap Reza lalu menggelitik Bulan hingga tawa Bulan pecah .


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C3
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login