Download App

Chapter 2: MDS-02

"Aku hanyalah matahari yang tak pantas bersanding dengan raja semesta sepertimu"

~Diana Jonson

Happy reading🍁

Seusai berpamitan dengan kedua orang tuanya,diana langsung memerintahkan supir untuk menuju ke rumah sakit.mereka menempuh waktu 45 menit untuk sampai di rumah sakit.Diana turun dari mobil dan berlari menuju ke ruangan dokter.ia melihat jam di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 08.55.Diana semakin mempercepat jalannya sehingga secara tidak sadar,dirinya menubruk seseorang sampai dirinya terjatuh ke lantai.

"aduh saya minta maaf,saya buru buru tadi sekali lagi saya mohon maaf ya"mohon diana.ketika diana mendongak matanya membulat ketika dia melihat wajah Raihan sahabat kakaknya itu.

"sepertinya saya mengenal anda??kalau boleh tau siapa nama anda ya??"tanya raihan.diana kebingungan harus menjawab apa.diana hanya bisa tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"sepertinya anda salah orang,saya tidak merasa jika pernah bertemu dengan anda"sangkal diana.Raihan menganggukan kepalanya tanda ia mengerti.diana bernafas lega.diana yang tak sengaja melihat jam tangan matanya membulat ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 08.59.Segeralah diana pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun pada Raihan.Sedangkan Raihan??dia hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya lalu beranjak pergi.

diana tersenyum lega karena sampai di ruangan dokter tepat waktu.dia mengetuk pintu lalu masuk ke dalam.

"nona diana jonson ya??"tebak sang dokter yang dibalas anggukan dari diana.

"iya dok,kedatangan saya kesini untuk mengambil hasil tes laboraturium tulang sumsum saya"jelas diana kepada dokter.dokter yang mendengar menganggukan kepalanya dan berdiri lalu berjalan ke arah lemari map.diambilnya satu map bewarna hijau dan dibawanya menuju meja dokter.dokter pun langsung duduk dan membuka map tersebut.sedangkan diana,sedari tadi perasaan khawatir dan takut menyelimuti hati serta pikirannya.

"baik nona jonson,disini saya bisa menyimpulkan jika ada mengidap penyakit kanker darah atau bisa disebut leukimia.awalnya saya masih ragu maka dari itu saya menyarankan anda untuk tes terlebih dahulu.dan ternyata benar kesimpulan saya bahwa anda menderita leukimia yang sudah stadium 2,dari ciri ciri yang anda berikan sudah sangat jelas sekali."jelas sang dokter.sedangkan diana yang sedari tadi serius mendengar penjelasan dokter,langsung meneteskan air matanya.tanpa berpikir panjang lagi diana mengambil map tersebut dari tangan dokter lalu pergi meinggalkan ruangan dengan berlari.

Diana berlari terus tanpa memperdulikan keadaan dirinya.digenggamnya map tersebut lalu dibuka oleh diana.air mata diana kembali luruh lagi ketika membaca hasil tes tersebut.dirinya terduduk lemas di atas tanah.diana memaki dirinya sendiri karena meremehkan gejala seperti ini dari 3 bulan yang lalu.

"bodoh bodoh bodoh kamu bodoh diana,kenapa kamu ngga periksa dari dulu sih kamu bodoh diana"maki diana sambil memukuli kepalanya.ia pun memutuskan mencari taman yang ada disekitar sana.setelah cukup lama berjalan akhirnya diana menemukan taman.diana duduk termenung sambil menangis.1 jam diana habiskan untuk merenung,dia langsung mengambil ponsel dari sling bag nya lalu menelpon pak maman supirnya untuk pulang saja.bahkan pesan dari mama serta kakaknya tak ia balas bahkan untuk membukanya saja enggan.

Setelah merenung selama 1 jam diana memutuskan untuk pulang ke rumahnya karena hari sudah malam.

sesampainya di rumah diana langsung dikepung banyak pertanyaan dari mama dan kakaknya.namun Diana hiraukan dan berlanjut melangkah menuju dapur untuk menghilangkan hausnya terlebih dahulu.meneguk air sampai habis,diana meletakkan gelasnya di kotoran lalu berlanjut melangkah ke kamar tanpa menyadari jika ada barang berharga tertinggal di dapur.di dalam kamar diana menangis sekencang kencangnya.diana beruntung karena tidak salah pilih meminta papanya membangun kamar yang kedap suara,sehingga jika diana ingin melakukan apapun tidak akan terdengar oleh siapapun.

Dilemparnya sling bag milik diana ke sofa.diana pun merebahkan dirinya di atas kasur sambil memejamkan matanya.Seketika matanya membulat tatkala mengingat bahwa map nya tertinggal di meja makan ketika sedang minum air putih tadi.Segeralah diana bangun dari tidurnya dan berjalan ke arah meja makan.sesampainya di meja makan,diana langsung bernafas lega karena map hasil pemeriksaannya masih berada di sana.diambilnya map tersebut lalu diana kembali ke kamar.disembunyikannya map tersebut di laci lemari yang ia kunci.sesudahnya diana kembali merebahkan dirinya di atas kasur.perlahan tapi pasti mata cantik diana mulai tertutup dan berjalan ke arah mimpi.

Pagi harinya,diana terbangun karena mendengar suara ketukan pintu.diana yang sedang sangat malas hanya berjalan lesu menuju pintu kamarnya.dibukanya pintu tersebut dan ternyata yang mengetuk pintu adalah calista mama diana.

"hei sayang ayo sarapan dulu entar kamu kelaparan loh"bujuk calista.

"emmm 15 menit lagi ma,diana ngantuk"keluh diana yang hanya mendapat gelengan kepala dari mamanya.

"yasudah 15 menit lagi kalau udah langsung sarapan ya"titah calista yang langsung mendapat anggukan dari diana.ditutupnya kembali pintu tersebut tak lupa dikuncinya.diana berjalan kembali menuju kasurnya.tetapi diana sudah tak mengantuk,pikirannya justru kembali menerawang ke masa masa dimana dirinya dan levin tertawa lepas bersama,jalan bersama,bahagia bersama.tanpa sadar air matanya kini menetes.diana langsung bergegas turun dari ranjang dan menuju sofa. diambilnya sling bag yang tergeletak tersebut.diana langsung merogoh isi dari sling bag tersebut.ketika sudah mendapatkan barang yang ia cari dibukanya barang tersebut.

levin❤

20 panggilan tak terjawab

1.500 pesan

mama cantik💕

5 panggilan tak terjawab

10 pesan

kak fian jelek tapi sayang🤧

15 panggilan tak terjawab

20 pesan

papa ganteng baik hati💞

30 panggilan tak terjawab

15 pesan

diana hanya menghela napasnya.dilemparnya ponsel tersebut di kasur.diana berjalan menuju balkon kamarnya dan menikmati cahaya matahari yang menurutnya begitu indah.

pikirannya kembali merenung memikirkan keputusan yang sudah diambil apakah benar atau tidak.namun sekali tarikan nafas,diana kembali bergumam jika ia bisa.ia pasti bisa meninggalkan levin.jujur diana tidak bisa jika harus seperti ini.namun apa boleh buat,dirinya hanya ingin levin bahagia tidak bersedih.

6 bulan kemudian.

Hari ini adalah hari jadian mereka yang ke 1 tahun.ya Diana dan Levin.Mereka akan merayakannya malam nanti.saat ini Diana sedang pergi ke mall bersama Caterine untuk membeli baju.Sebenarnya Diana tidak minat shopping,tapi apa boleh buat,sahabatnya yang rese ini memaksa untuk berbelanja.kini Diana sedang resah untuk acara malam nanti.Karena Diana akan memutuskan hubungannya dengan Levin.Diana kejam? katakanlah seperti itu.Diana melakukan ini semata mata agar levin bahagia.Diana tidak ingin membuat Levin menderita karena bersanding dengannya.

Saat ini keduanya sudah tiba di lapak baju.Caterine sedang sibuk memilihkannya pakaian,sedangkan Diana hanya duduk diam menunggu sahabatnya itu.Pilihan Caterine jatuh pada dress merah maroon selutut dan memerintahkan diana untuk segera mencobanya.

10 menit kemudian.

Respon diana jauh dari ekspetasi caterine.sebelumnya caterine berfikir bahwa diana akan sangat berterima kasih padanya karena memilihkan gaun yang indah,tapi apa ini?justru yang didapatkan malah respon omelan karena tak terlalu suka dengan gaun yang mewah.Tapi dengan segala bujuk rayu yang dikeluarkan caterine,akhirnya diana menurut dan mencobanya.usai mencoba,Diana keluar lalu menghampiri caterine.Caterine yang sibuk bermain hp,menoleh ke arah diana karena mendapat colekan pada bahunya.matanya terkagum kagum bak menatap dewi yunani.

"WOWW,very beautiful"pekik caterine senang sambil memutar tubuh diana ke kanan lalu ke kiri.Caterine sampai melongo melihat penampilan Diana yang sangat cantik.

"perfect banget Din,gue yakin kak Levin bakal kaget liat lo secantik ini"puji Caterin.Diana yang awalnya mendengus karena respon caterine yang berlebihan langsung murung tatkala mendengar nama levin disebut,ia takut apa yang akan terjadi nanti malam.cukup lama murung,Diana kembali tersenyum untuk menutupi keresahannya.

Setelah menghabiskan waktu 2 jam berbelanja,kini mereka ada dirumah Diana.1 jam diana bersiap,mukanya gelisah seperti tak mengharapkan hari ini tiba.aneh bukan?kebanyakan orang akan lebih menanti hari ini karena dimana hubungan mereka akan semakin langgeng dan erat.tapi diana berbeda.hatinya menyimpan banyak kegelisahan,tapi ia tutupi agar tak terlihat.

"sempurna"ucap Caterine melihat tubuh diana dari atas hingga bawah lalu menyeret Diana keluar.Saat di luar,ternyata sudah ada levin yang menunggunya,levin berbalik badan dan melongo ditempat melihat Diana nya begitu cantik dihari ini.levin pun maju dan mendekat ke arah diana.wajahnya ia dekatkan tepat disamping telinga diana untuk membisikkan kalimat sanjungan.

"kamu sangat cantik sayang"bisik levin tepat di telinga diana.Diana yang mendengarnya pun tersipu malu.tapi Malunya seketika hilang ketika mengingat bahwa malam ini adalah akhir kebahagiaannya dengan levin.ya,Diana harus kuat.Diana harus mampu mengatakan semuanya kepada Levin.

"Kalau kamu sudah siap bisa kita berangkat?"tanya Levin.Diana menatap caterine sekilas untuk meminta izin.caterine yang seakan paham pun hanya merespon dengan anggukan dengan senyuman terpantri diwajahnya.diana kembali menatap levin lalu menganggukkan kepalanya dan mengapitkan tangannya di lengan levin.levin membukakan pintu mobil untuk diana duduk,Diana tersenyum lalu masuk ke dalam mobil.

Keadaan di mobil cukup hening.Keduanya sama sama merasa canggung.namun,rasa canggung itu tak mampu membuat nyali levin menciut untuk menggenggam tangan diana sesekali mengecupnya.Tidak ada yang berani memulai pembicaraan.setelah menempuh 45 menit,akhirnya mereka sampai di sebuah taman yang merupakan tempat awal mereka jadian.levin pun turun dan berjalan ke pintu mobil yang wanitanya duduki.dibukanya pintu tersebut dengan anggun layaknya seperti pangeran yang membukakan pintu untuk sang putri.Diana tersenyum dan menerima uluran tangan levin untuk keluar dari mobil.ia tertegun lalu memejamkan matanya ketika mendapat ciuman di keningnya secara mendadak.tanpa sengaja air matanya mengalir begitu saja.Ciuman ini merupakan ciuman terakhirnya.kebahagiaannya akan berakhir dalam hitungan detik.setelah cukup lama memejamkan mata,Diana berusaha menguatkan dirinya untuk bicara sekarang.

"hei sayang kamu kenapa nangis?apa aku salah bicara?kalau iya ada apa hm?coba jelaskan!"titah levin seraya menangkup kedua pipi Diana.lalu ia mencium kening Diana lagi dan lagi,entah mengapa levin merasakan perasaan yang tak enak.levin menghapus air mata yang menetes dari mata wanitanya dengan lembut.Diana memejamkan matanya sekali lagi.

"Aku ingin kita berakhir"1 kalimat 4 kata namun mengandung artian besar dihidup leviano bevana.usai berkata seperti itu,diana mengalihkan pandangannya ke arah lain untuk mengahalau detak jantungnya yang berpacu sangat cepat.tangan yang awalnya menggenggam kini sudah terlepas bersamaan hadirnya hujan yang mendukung suasana keduanya.levin bangkit dan menatap mata diana dalam bahkan sangat dalam.

"Katakan padaku jika itu bohong diana"geram levin dengan nafas terengah engah.diana tetap kekeuh memalingkan wajahnya agar tak terlihat jika ia sedang menangis.

"Tidak"singkat diana karena tak mampu mengucapkan kalimat panjang dengan keadaannya seperti ini.

"Tatap mataku jika sedang berbicara diana"desis levin lirih.nadanya mulai melembut tetapi tak menghilangkan kesan emosi di kalimat tersebut.

"Aku serius levin"diana kemudian menatap mata levin.entahlah,diana bingung mendapat keberanian darimana dirinya mampu menatap mata levin.levin sendiri langsung menegang seraya mengatupkan kedua matanya mengizinkan cairan bening itu terbebas dari sangkarnya.tanpa berkata seucap dua ucap,dirinya sudah pergi meninggalkan diana yang menangis sesegukan dibawah derasnya hujan.

****

Levin mengendarai mobilnya di atas rata rata kecepatan.dia tak tau kemana harus pergi.yang terpenting,dia ingin pergi ke tempat yang sunyi untuk melampiaskan semuanya.ternyata perasaan tak karuan yang ia rasakan telah terjadi.sosok yang mampu merubahnya menjadi pribadi terbuka dan lebih baik kini telah meninggalkan dirinya tanpa alasan jelas.beberapa kali levin memukul stir mobilnya frustasi.matanya juga tak dapat melihat jelas jalanan akibat mengembun karena hujan.levin pun berhenti dipinggir jalan lantas keluar dari mobil.matanya menangkap sebuah taman bunga yang sangat sepi.langkahnya pun membawa dirinya untuk menginjakkan kaki disitu.mungkin dengan merenung,berpikir dan melepas beban semuanya akan menjadi lebih baik.

***

"Hiks hiks,maaf levin maaf hiks"gumam diana dengan keadaan terduduk lemas dibawah derasnya hujan.matanya sembab serta kepala yang sangat berat dan pening.mencoba sekuat tenaga,ia merogoh tasnya dan menghubungi caterine meminta bantuan.telepon mati,semuanya gelap entah dia tak tau apa yang terjadi.

Caterine segera mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh meski hujan berusaha menghambatnya.30 menit ia berkendara,akhirnya mobilnya sampai ditujuan.caterine mengambil payung di jok belakang lalu menggunakannya saat keluar dari mobil.matanya menelisik setiap sudut taman berharap cemas agar segera menemukan diana.tapi,pandangannya justru terkunci di objek wanita yang menggunakan dress merah sedang tergeletak tak sadarkan diri.perlahan kaki jenjangnya ia bawa ke arah wanita itu.harapannya semoga itu bukanlah orang yang ia cari.dan ya,harapan tinggalah harapan.wanita tersebut ternyata diana,sahabatnya.tubuhnya terkulai lemas tak berdaya menyaksikan kondisi sahabatnya yang mengenaskan.wajah pucat pasi,hidung mengeluarkan banyak darah serta tubuh yang sangat dingin.caterine pun bangkit dan meminta pertolongan kepada beberapa orang yang berada disekitarnya.para bapak bapak pun membopong tubuh diana dan membawanya ke dalam mobil milik caterine.

Diperjalanan,umpatan demi umpatan sudah terabsen jelas melalui mulut caterine.beberapa jalan ternyata mengalami longsor akibat hujan.caterine akhirnya putar balik dan terpaksa melewati jalanan sepi dan gelap sebagai jalan ganti.45 menit caterine habiskan,akhirnya ia sampai di rumah sakit.caterine turun dari mobil dengan diana di papahnya.ia membuat keributan bak orang kesetanan.

"Suster suster,tolong sus!!!temen saya pingsan!!SUSTERRR TOLONGGGG"teriak caterine bersamaan dengan itu air matanya mengalir.beberapa dokter dan suster pun menjadi teralihkan perhatiannya akibat teriakan pengunjung.beberapa dari mereka pun menghampiri caterine dan diana tak lupa pula brankar sebagai tempat diana berbaring.

"Loh nona diana jonson kan?"tanya dokter terkejut melihat pasien tetapnya itu.

"Iya dok,sudah jangan banyak tanya yang terpenting selamatkan teman saya sus"mohon caterine.

"Yasudah,sus bawa pasien ke ruangan icu"perintah dokter namun segera dituruti oleh para suster.

"Anda tenang saja saya akan berusaha sebaik mungkin untuk nona diana"setelah berujar seperti itu,sang dokter masuk ke dalam ruangan untuk menangani diana.caterine pun duduk dengan tangan menutupi wajahnya seraya berdoa dalam hati untuk keselamatan diana.

'Sangat aneh.kenapa bisa dokter itu mengenali diana?'

Caterine menepis pemikirannya dan berdoa demi keselamatan Diana.Setelah 1 jam menunggu,akhirnya dokter keluar.

"keluarga pasien nona Diana?"tanya dokter.Sontak mengagetkan Caterine yang sedang melamun.Caterine berdiri dan menghampiri dokter

"saya sahabatnya dok,keluarganya lagi dalam perjalanan kesini"jawab Caterine.

"pasien sudah saya peringatkan untuk segera melakukan kemo,tetapi nona Diana malah menolaknya dan hanya meminta obat untuk bertahan jika gejala tersebut datang lagi,padahal saat ini Leukimia yang dideritanya sudah stadium 3,saya takut jika leukimia nya sudah stadium akhir tidak bisa untuk diobati lagi.dan satu lagi alat alat di rumah sakit indonesia tidak bisa mendeteksi jenis leukimia apa yang sebenarnya di derita oleh pasien,sehingga menurut saya jika pasien ingin pulih bawalah ke london selama 2 tahun.keberangkatannya dapat diatur setelah 5 bulan lagi.jika tidak ada yang ingin ditanyakan lagi saya pergi dahulu.dan jika anda membutuhkan saya,anda bisa mendatangi ruangan saya. terima kasih"titah dokter.Caterine yang mendengarnya langsung mematung.

'leukimia stadium 3?

apa maksutnya ini?

kenapa Diana nyembunyiin ini dari gue?

apakah ini jawaban dari semua pertanyaan gue?

Diana kerap sekali merasa pusing,tapi jawabannya hanya tidak enak badan.yaampun Din kenapa lo nyembunyiin hal sepenting ini dari gue sih?'

ucap Caterine dalam hati.

kini matanya sudah sembab akibat menangis.Setelah mendengar perkataan dokter,Caterine masuk ke dalam ruangan Diana.hal pertama kali yang ia lihat adalah Diana yang terbaring lemah di atas brankar.bibirnya pucat pasi,matanya tertutup rapat seperti enggan untuk terbangun.cukup lama Caterine memperhatikan keadaan Diana,pintu ruangan terbuka memunculkan mamah,papah,serta kakak laki laki Diana.kedua orang tua diana mematung melihat kondisi putri mereka.sedangkan Fian kakak laki lakinya juga ikut mematung melihat keadaan adik tersayangnya itu.tiga orang tersebut menghampiri brankar Diana.kedua orang tuanya mengecup kening diana secara bergantian.mereka menatap caterine seperti tatapan mengintimidasi.Caterine yang merasa di curigai hanya bisa menunduk takut.cukup lama hanyut dalam pemikiran masing masing,akhirnya Caterine menghela nafas dan berdehem kencang untuk menetralkan suasana.

"Hmmm"deheman Caterine menyadarkan semua orang yang ada di ruangan

"sebenarnya apa yang terjadi kepada putriku?"tanya aldrick langsung pada intinya

"sebenarnya saya tadi sedang dirumah om,lalu tiba tiba saja saya mendapatkan telepon dari Diana untuk segera menjemputnya di taman yang sudah dikirimkan lokasinya.ketika saya sudah sampai disana saya menemukan diana sudah tergelatak tidak sadarkan diri dengan hidung yang mengeluarkan darah,akhirnya dengan bantuan orang sekitar saya membawa Diana ke rumah sakit,sesampainya di rumah sakit dokter langsung menangani diana.lama menunggu,akhirnya dokter keluar dan mengatakan jika dokter itu sudah menyarankan Diana untuk segera melakukan kemo,tapi diana menolaknya.dia hanya meminta obat untuk pereda nyeri.jika tidak segera melakukan kemo,leukimia yang diderita akan semakin parah karena sekarang sudah stadium 3.Awalnya saya terkejut om,tan tapi saya berusaha untuk tetap rileks.Tadi dokter mengatakan jika Diana ingin sembuh,dalam waktu 5 bulan lagi diana harus di bawa ke london untuk berobat selama 2 tahun disana.saya pun hanya bisa mengatakan kepada dokter untuk menunggu keluarganya saja.dokter menganggukan kepalanya lalu pergi"jelas Caterine.calista langsung menangis histeris di pelukan Fian setelah mendengar penjelasan dari Caterine.sedangkan Aldrick ayah Diana mematung mendengar penjelasan dari Caterine.Tanpa pikir panjang Aldrick keluar ruangan dan pergi menuju ruangan dokter.

Sesampainya di ruangan dokter,aldrick mengatakan setuju untuk membawa anaknya ke london,jika perlu dalam kurung waktu 1 bulan.tapi dokter menolak,karena itu terlalu terburu buru,akhirnya Aldrick yang mengalah .

Di lain tempat,levin sedang berada di dalam kamarnya sambil menangis dan memeluk kenangan kenangannya bersama Diana.Ia berusaha untuk menyangkal,bahwa Diana hanya bercanda dengan omongannya.Namun kembali pada kenyataan semula,bahwa tepat di hari jadian mereka justru Diana memutuskan hubungan mereka.Cukup lama levin menangis akhirnya dia tertidur di lantai sambil memeluk foto diana.

Sedangkan di rumah sakit,Sampai sekarang Diana belum juga kunjung sadar.matanya tertutup rapat seperti enggan untuk terbuka lagi.Caterine bersama keluarga Diana masih saja setia menemani Diana yang terbaring lemah di atas brankar.perlahan mata mereka mulai tertutup karena jujur mereka letih karena sedari tadi belum istirahat,apalagi Caterine.Awalnya Caterine di suruh oleh kakak Diana pulang namun Caterine menolaknya karena ia mau melihat Diana sadar.

Sinar matahari mulai bersinar.sinarnya menerobos masuk melalui celah korden ruangan Diana.Diana yang terusik pun membuka matanya perlahan.

"a-ir"lirih Diana yang hampir tak terdengar.sedangkan Caterine yang tak sengaja mendengar lirihan Diana membuka matanya.pandangannya jatuh pada Diana yang berusaha mengambil air di atas meja nakas.lalu secepat kilat Caterine berjalan lalu mengambilkan minum untuk Diana dan meminumkannya kepada Diana.matanya kini mulai mengembun,pertanda bahwa ia akan segera menangis.kristal bening dari pelupuk mata kini sukses terjatuh dari mata cantik Caterine.Caterine pun menghapusnya dengan kasar.tangannya kini terulur untuk menggenggam tangan Diana.lalu dikecupnya tangan sahabatnya itu.

"he-i,lo-ke-na-pa-na-ngis?"tanya Diana walau ucapannya tersendat sendat.Diana memaksakan dirinya untuk tersenyum walau sesungguhnya badannya sakit semua.bahkan untuk sekedar mengambil minum saja lengannya sudah sangat sakit.Sebenarnya Diana sudah tahu alasan mengapa Caterine menangis,tapi ia berusaha untuk menghibur sahabatnya ini.

Caterine sendiri masih bingung dengan sahabatnya mengapa disaat seperti ini dirinya masih bisa untuk tersenyum.Dia benar benar bangga memiliki Diana di hidupnya.Diana sungguh wanita yang tangguh,kuat,dan sederhana.itulah yang membuat dirinya di segani banyak orang.

"gimana gue ngga nangis sih,lo telpon gue malem malem suruh jemput lo,waktu gue jemput lo,lo malah udah tepar duluan hiks,gue khawatir sama lo din hiks,gue hiks gue ngga mau kehilangan lo hiks,gue engga mau hiks"ucap Caterine sambil sesegukan.Diana yang mendengarnya hanya bisa membalasnya dengan senyum tipis,jujur ia bahagia memiliki sahabat yang benar benar sayang dengannya.jujur diana tidak ingin meninggalkan dunia dalam waktu dekat,karena dirinya masih ingin bersama dengan orang orang tersayangnya,namun jika takdirnya berkata lain diana bisa apa?

"he-i lo-ja-ngan-se-dih-gu-e-ng-gak-ma-u-li-at-lo-se-dih gini,apa-lo mau-gu-e pergi ta-pi-ngga-te-nang karena liat lo sedih?"lirih Diana.Caterine yang mendengarnya pun langsung emosi.seketika genggaman di tangan Dania terlepas.Dania mengangkat alisnya bingung.

ada apa sebenarnya ini?kenapa Caterine marah?apa yang gue ucapin ada yang salah?

renung diana dalam hati.

"lo ngomong apa sih?!lo bakal sembuh,lo ngga akan ninggalin kita kita kan?lo tega buat gue nangis mikirin lo?!plis bertahan ya,demi kita,demi levin orang yang lo cintai"titah Caterine.Diana yang mendengarnya pun langsung murung,tatkala mengingat kejadian semalam yang membuat dirinya menjadi masuk ke rumah sakit.

"gue udah putusin levin cat"lirih Diana.Caterine yang mendengarnya pun langsung terkejut.

'jadi ini alasan lo masuk rumah sakit din?'

ungkap Caterine dalam hati.Sedangkan Diana yang awalnya berusaha tersenyum kini berubah menjadi murung.

"kalau boleh tau apa alasan lo putusin levin din? lo kan tau kalau lo cinta banget sama levin dan sebaliknya.masa lo tega sih buat levin menderita?"tanya Caterine.Caterine benar benar tak habis pikir dengan diana,kenapa sih sahabatnya ini selalu mengambil keputusan sepihak tanpa memikirkan perasaan orang lain?

"alasan gue itu cuman simple kok cat,gue cuman mau levin bahagia,gue tau kalau levin masih cinta sama gue,jika suatu saat gue udah ngga ada di dunia ini pasti levin bakal lebih sedih dari ini,lebih menderita dari ini.lebih baik gue buat dia menderita sekarang daripada harus suatu saat.gue cuman mau yang terbaik buat levin cat.cuman itu.uhuk uhukk uhukk"ucapan Diana terhenti karena tiba tiba tenggorokannya serasa tercekik.nafasnya sesak badannya seketika sakit semua.Caterine yang melihatnya pun langsung panik.dengan panik caterine langsung memencet tombol untuk memanggil suster.orang tua dan kakak Diana yang sedang tertidur pun langsung terbangun karena mendengar suara kegaduhan.mata Fian membulat melihat adiknya yang sedang kesulitan untuk bernafas.dokter segera memeriksa diana dan memerintahkan suster untuk meminta keluarga pasien keluar dari ruangan.Caterine saat ini juga sedang menangis.mama diana juga sedang menangis di pelukan papa diana.Fian yang tak sengaja melihat Caterine bersedih langsung menghampiri dan memeluknya,Dalam pelukan Fian Caterine masih saja menangis bahkan bertambah kencang.jujur Fian tak tega melihat keadaan Caterine yang seperti ini.Fian mendudukan tubuh caterine.Fian berjalan ke arah kantin dan membeli air mineral 4 botol.setelah membayarnya,fian kembali lagi ke depan ruang ICU,lalu dibagikannya air mineral tersebut ke papa,mama,dan Caterine.setelah 2 jam menunggu,akhirnya dokter keluar dari ruang ICU.seketika keadaan menjadi tegang.

"keluarga pasien diana jonson?"tanya sang dokter.aldrick langsung beranjak berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri dokter.

"saya papanya dok,bagaimana keadaan putriku dok?"tanya aldrick dengan nafas memburu.dokter yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas.

"begini pak buk saya sarankan lebih baik nona Diana di rawat di rumah sakit selama 1 minggu untuk istirahat total.jangan biarkan Nona Diana banyak pikiran,usahakan buat nona diana bahagia,senang dan jangan biarkan dia merasa kesepian,karena di saat seperti nona diana hanya butuh dukungan dari orang orang tersayangnya pak buk.yasudah kalau begitu saya tinggal dulu,jika kalian ingin menjenguknya alangkah baiknya secara bergantian,gunakan pakaian steril dan cuci tangan terlebih dahulu,saya ucapkan terima kasih"setelah menjelaskan, dokter pamit lalu pergi meninggalkan ruang ICU.

Di lain tempat,levin sedang berada di kelasnya.ia sama sekali tak bersemangat hari ini.raga nya ada disini namun pikirannya melayang entah kemana.Jujur ada sedikit rasa bersalah karena meninggalkan Diana sendirian tengah malam di bawah hujan.namun emosinya lebih besar dari rasa bersalahnya.saat istirahat nanti ia memutuskan untuk ke kelas Diana.

cukup lama menunggu,bel istirahat akhirnya berbunyi.levin beranjak dari duduknya dan langsung berjalan ke arah kelas Diana.sesampainya di depan kelas Diana dia langsung bertanya pada salah satu teman diana.jawaban yang levin dapatkan adalah diana dan Caterine tidak berangkat sekolah karena ada suatu acara penting.entah mengapa levin merasa ada yang di sembunyikan oleh mereka,karena sejak pagi tadi tidak ada satu pun yang membalas pesannya.Levin juga merasa semua ini ada hubungannya dengan kejadian semalam.

'apa mungkin diana sakit?'

tanya levin dalam hati.levin berlari ke kelasnya untuk mengambil tas serta kunci mobilnya.tak peduli jika nanti para guru akan memarahinya,karena yang terpenting saat ini adalah diana.ia menginjak pedal gas mobil dengan sangat kencang menembus keramaian kota jakarta.setelah menempuh waktu 25 menit,kini levin sudah berada di depan sebuah bangunan besar,ya itu adalah rumah diana.levin mengeriyit bingung tatkala melihat rumah diana yang begitu sepi dan gelap.bahkan berulang kali levin mengetuk pintu namun tak kunjung ada yang membukanya.levin hanya bisa menghela nafas lalu kembali ke mobilnya untuk kembali ke rumahnya.

Sesampainya di rumah,levin masuk kamar tanpa menjawab perkataan mamahnya.

laurine sendiri juga masih bingung ada apa dengan anaknya ini?cukup lama berpikir laurine akhirnya mengerti alasan atas sikap levin ini.laurine hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya lalu kembali ke dapur melanjutkan kegiatannya lagi.

sesampainya di kamar levin langsung menghempaskan tubuhnya di ranjang dan memejamkan matanya. pikirannya kembali menerawang ke masa masa dimana dirinya dan diana sedang berbahagia.kepalanya berdenyut,levin pun memutuskan untuk mandi,karena menurutnya setelah mandi mungkin pikirannya akan lebih segar.

selesai mandi,levin merebahkan dirinya di atas kasur sambil mengecek ponselnya.namun harapan ya tinggal harapan,tidak ada satu pesan pun yang mendapat balasan.mata levin kini sudah mulai tertutup,mungkin levin sangat lelah hari ini karena banyak yang harus dirinya pikirkan.

------------------------------------------------------------

TYPO BERTEBARAN!!!

AAAAA INI CERITAA PERTAMA AKUU.HUAA NGGA NYANGKA AJA KOK AKU BISA BUAT CERITA.INI CUMAN ISENG DOANG.JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN KOMENNYA YA,YAKIN KOK NGGA AKAN HABISIN KUOTA DAN WAKTU,KAN TINGGAL KLIK GAMBAR BINTANG DI BAGIAN BAWAH CERITA HEHEHE

SEE YOUUU MUACH


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login