Download App

Chapter 2: Sebuah Awal

perkenalkan namaku adalah Dhika Estiawan inggrit, usia ku 18 tahun tentu saja aku baru lulus SMA. Bukanlah SMA populer serta akupun juga bukan murid populer, itulah yang membuatku masih saja jomblo sampai sekarang.

Saat ini aku hanyalah warga biasa, dengan pekerjaan sehari - hari sebagai nelayan. Jangankan kuliah, untuk hidup sehari - hari saja sudah susah, aku bukanlah dari keluarga yang kaya, keluargaku sangatlah sederhana, oh iya aku lupa kalau aku sudah tidak punya keluarga lagi.

kedua orang tua ku sudah meninggal sejak aku masih kecil, bahkan aku juga tidak mengingat wajah mereka. Dari kecil aku hidup bersama kakekku, dia yang merawat, membesarkan, mendidik, dan menyekolahkanku sampai saat ini. dengan pekerjaannya yang juga hanya seorang nelayan, iya nelayan karena rumah kami berada di pesisir pantai.

Aku sangatlah beruntung karena ada kakekku yang sudah sangat baik padaku, meskipun aku tidak memiliki 1 pacar pun, Huftt. Ingin sekali rasanya aku membalas kebaikan kakekku itu, aku ingin membuatnya tidak perlu lagi berusaha keras untuk ku, tentu saja aku ingin membuat dia bahagia di usianya yg sudah tua tersebut.

Namun itu semua sudahlah terlambat kakekku sudah meninggal 5 tahun yang lalu, setauku di terkena penyakit serangan jantung, dan membuatnya menghembuskan napas terakhirnya, serta meninggalkanku sendirian di sini. Tidak ada lagi impian, motivasi, serta tujuan aku hidup.

Aku sangatlah depresi setelah kepergian kakek ku itu, namun aku tetap melanjutkan sekolahku dengan uang sisa peninggalannya, serta aku berjuang sendiri dengan bekerja paruh waktu sebagai seorang nelayan. Seiring berjalannya waktu aku mulai bangkit kembali dan semangat menjalani hidup, karena yang aku ingat dari didikan kakek ku adalah aku harus bisa berbuat baik pada orang lain serta bisa berguna bagi orang banyak.

Semenjak saat itu aku berfikir sebagai gantinya karena aku belum dapat membahagiakan kakek ku, aku akan berusaha berbuat baik kepada orang lain dan berguna bagi orang banyak, itulah tujuanku hidup saat ini.

*****

Hari ini sangatlah melelahkan bagiku, berada di tengah laut, menjaring ikan, kemudian aku harus mengantarkannya kepada pemesan ikan tersebut. Tapi tidak masalah bagiku setidaknya aku sudah membuat pemesan ikan tadi senang, dan aku mendapatkan uang lebih hari ini, lumayan lah bisa di tabung buat modal nikah, hahahaha. Emm meskipun calonnya belum ada.

Dengan menaiki motor warisan kakek ku ini, aku bisa mengantar pesanan dengan lumayan cepat, ya meskipun tidak cepat - cepat amat deh, tau sendirilah motornya aja bukan model terbaru yang bisa jalan kencang, ya kira - kira motor ini bisa mencapai 50km/jam, naiknya sambil ngantuk.

Waktu sudah menunjukan jam 8 malam, dan aku masih dalam perjalanan pulang, lelah sekali rasanya, aku ingin segera merebahkan tubuhku di kasur dan langsung tidur. Namun apalah daya motor ini gak bisa melaju cepat, jadi ya dinikmati saja. Di depan aku melihat seorang perempuan yang berjalan searah dengan ku, dengan baju putih dan rambut hitam panjang yang di kuncir, "ahh apakah itu hantu" gumamku sendiri.

berjalan sendirian di jam segini serta penampilan yang seperti itu. Duh membayangkan nya saja membuatku merinding, bagaimana kalau nanti dia tiba-tiba menoleh dan menyuruhku berhenti, wah mantep pasti, copot jantungku, wkwkwk.

Karena terkena lampu dari montor yang aku kendarai, dan benar saja, perempuan itu berhenti kemudian menoleh kearah belakang, " sial dia melihat kearahku". Tangan nya melambai mengisyaratkan menyuruhku berhenti, " duh seriusan ni? ". Dengan menarik nafas panjang lalu membuangnya akupun memberanikan diri untuk berhenti.

Ouh sial, ternyata dugaan ku salah, perempuan ini bukanlah hantu aku sangat yakin, dia masih memakai seragam sekolah, mungkin dia masih SMA, tas selempang, dan dia memakai kacamata yang berbentuk bulat. Wajahnya cantik dengan rambut hitam dan kacamatanya itu membuatnya sangat enak untuk dipandang berlama-lama.

" Mas, ke arah desa banyu urip kan? " Tanya perempuan itu.

" I iya mbak, kenapa ya? " aku menjawab dengan terbata - bata, ya karena aku memang jarang berkomunikasi dengan lawan jenis, pantas aja jomblo terus.

"Boleh aku bareng mas nya, rumah ku juga di desa itu ! "

"Ouh iya mbak, gak papa, naik aja" tanpa berpikir panjang aku langsung meng iyakan permintaan nya, entah apa yang aku pikirkan, aku hanya ingin menolong nya.

Hampir 5 menit perjalanan dia hanya diam saja, Sial semoga saja dia benar- benar bukan hantu. Akupun memberanikan diri untuk mengajaknya berbicara, ya sekedar basa- basi sih, siapa tau nanti bisa kenal dekat, eheheh.

"Mbak kok malam-malam gini jalan sendirian sih? " pertanyaan yang biasa saja muncul dari mulutku.

"Iya, tadi soalnya ada pelajaran tambahan, trus pulangnya agak sore"

"Biasanya si aku di jemput orang tua ku, tapi ini tadi mereka masih ada urusan, ya jadi aku jalan kaki deh" padahal aku belum tanya lagi, ehh sudah nerocos aja.

" gak takut ya mbak, jalan sendirian malam gini? "

" biasa aja tu! sebenernya aku dari tadi juga udah berhenti in orang buat bareng gitu, tapi gak ada yang mau berhenti, kan nyebelin !!"

Ini pasti orang-orang pada ngiranya hantu kayak aku tadi.

"Mungkin orang-orang ngira aku hantu ya ? Mreka pada gak mau berhenti, untung masnya mau."

" Eh buset tau aja ini cewek aku juga mikir gitu, hahaha. " batinku.

"Ngomong - ngomong mbak nya namanya siapa kalau boleh tau? " tanpa berpikir panjang akupun menanyakan namanya.

" ouh iya belum kenalan, panggil aja Elly "

Meskipun aku tidak melihat wajahnya aku tau pasti dia sedang tersenyum, jadi kepikiran.

" iya, kalo aku dhika mbak. Salam kenal ya. "

Aku cengar-cengir sendiri, ahihi lumayan lah dapat kenalan cewek cantik.

Setelah sekitar 15 menit perjalanan akhirnya sampai juga di rumahnya, sebenarnya juga tidak terlalu jauh dari rumahku, tapi baru kali ini aku melihatnya. Rumahnya tidak terlalu besar namun lumayan Bagus, mungkin orang tua nya orang yang cukup mampu.

"Makasih ya mas, emm ayuk mampir dulu" pintanya.

"Eh, engga usah deh mbak, keburu malam ini ! " ahh geblek ni sok- sok an nolak, ahaha.

"Udah gak papa mas, mampir dulu aku buatin teh,"

"Tenang aja, gak aku racun kok! " lanjutnya lagi.

" ini cewek maksa banget dah, " batinku. Dengan berberat hati akupun meng iyakannya. Padahal mau banget.

Siapa coba cowok yang gak takluk kalo ama cewek kayak gini, ini cewek kayak nya tipe tipe manja dan pemaksa dah, sebagai jomblo veteran aku merasa sangat tentram, jantung ku pun berdetak sangat kencang kayak mau perang, dan pikiranku berkecambuk tak karuan, karena memang aku jarang komunikasi ama lawan jenis, apalagi sampai berkunjung ke rumah perempuan.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login