Download App

Chapter 2: siapa dia sebenarnya

andika mendekati seorang pengacara bernama iqbal, saat ini mereka sedang dipertemukan dengan sebuah kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang perempuan muda yang menutupi kejahatan dengan kasus bunuh diri korbannya. seperti biasa dokter naila membantu melakukan outopsi.

"apa kabar pak iqbal? aku yakin kau pasti sudah banyak melakukan persiapan" sapa andika

"tentu saja untuk melawan jaksa licik sepertimu" Jawa Iqbal tak kalah siunis.

tatapan mata iqbal adalah tatapan yang sama 20 tahun lalu dari seorang penguasa yang sangat tidak berperikemanusiaan. hal itu semakin membuat andika semangat untuk terus menggali bukti kebakaran yang disengaja pada panti asuhan nirmala tahun 2000. alasannya menjadi jaksa adalah untuk mengangkat kembali kasus itu dan menjebloskan pelakunya ke penjara. keluarga jahat itu tak boleh lagi berkeliaran bebas di luar dengan berjubah jiwa kemanusiaan. bahkan keturunannya harus merasa bersalah atas apa yang dilakukan pendahulunya yang menelantarkan banyak orang.

****

sidang berjalan lancar seperti biasa, namun dua hari kemudian tersangka melakukan tindakan bunuh diri di dalam sel sehingga kasusnya menjadi gagal lagi.

"ku rasa kasusmu akan berlanjut, aku tidak tau tapi hatiku berkata begitu" mulut tanjung masih penuh makanan

andika sedang makan siang bersama dengan naila dan tanjung. meski naila belum mengetahui masa lalunya namun tanjung memang tidak bisa menghalangi andika untuk mendekati naila. naila hanya berhenti tau bahwa tanjung dan andika pernah satu SMA dan naila selalu menjadi patner otopsi kasus pembunuhan yang dipegang andika beberapa kali ini.

"kuharap terus berlanjut dan pengacara itu tidak bisa melarikan diri." sahut andika

Tiba-tiba seorang lelaki muda berjalan sempoyongan dan gemetar dia yang sedang membawa segelas kopi di tangannya pun tak sengaja menjatuhkan gelas tersebut dan membuat tanjung tersiram. sontak naila berteriak dan mendekati tanjung. dia terlihat sangat perhatian dengan tanjung yang terluka. dadanya yang tersiram, Naila langsung berteriak meminta batu es pada siapapun. si tersangka penyiraman langsung mencari batu es yang diminta naila sementara andika hanya berdiri mematung melihat bagaimana naila begitu khawatir pada tanjung.

tidak ada yang menyadari bahwa seorang lelaki tengah mengamati mereka bertiga lewat kamera pengintai. lelaki yang coba menjebak seorang jaksa dan melukai seorang pengusaha.

"sial! kenapa pria pria itu selalu menguntit kemanapun dia pergi?! merepotkan saja"

seorang pria yang mengenakan jaket hitam menggebrak meja perlahan kemudian meninggalkan meja dengan emosi tertahan.

****

"kau gagal lagi? sudah kuduga memang harus aku yang turun tangan" kata seorang pria berpenampilan rapi yang duduk di kursi kerjanya. meja bertulis nama 'pengacara iqbal suryadiraja'

dia merampas jaket kulit warna coklat dan kacamata dia kenalan untuk melindungi mata bulat teduhnya. iqbal bukannya mengurus kasus yang sedang proses sidang dia malah mengurus kasusnya sendiri. iqbal menuju rumah keluarga suryadiraja memarkir mobilnya asal dan masuk ke ruang kerja ayahnya.

"ayah!" pekiknya kaget karena melihat ayahnya menatap dia ketika membuka pintu

"apa?!" ayahnya membentak

"aku....aku.. aku siap" iqbal terbata bata mengatakan keputusannya

"itulah yang ingin ku dengar sejak tahun lalu" jawab ayahnya. dengan senyum kemenangan dia meninggalkan ruangan meninggalkan iqbal mematung di dekat pintu.

sejak dulu keluarga suryadiraja sangat menginginkan kekayaan keluarga Hadiwijaya, satu satunya cara agar semuanya berjalan mulus adalah dengan mengikat hubungan yang lebih dekat lagi dan apa lagi jika bukan sebuah pernikahan. namun iqbal bersikeras dirinya menolak menikah hanya karena harta dan berjanji akan menaklukkan keluarga Hadiwijaya dengan cara lain. sayang seribu sayang karena belum genap setahun dia sudah lelah berusaha. dia akhirnya menerima tawaran ayahnya untuk menikahi naila.

keluarga besar suryadiraja segera menyiapkan hal baik bagi mereka itu sementara tanjung malah sibuk berdebat dengan andika. naila yang sama sekali tidak tahu apa apa pun akhirnya tahu perlahan-lahan dan mulai mengingat masa lalunya. putaran roda kenangan berjalan sangat pelan karena naila benar-benar melupakan semuanya.

"jadi sebenernya apa sih masalah kalian? ya jujur ya aku emang ilfil sih sama iqbal tapi itu bukan masalah sepele cuma karena sifatnya dia aja" naila menikmati keripik kentang. saat ini dia berada di beranda rumahnya bersama tanjung dan andika.

"ayahnya iqbal itu dalang dibalik kebakaran panti asuhan nirmala" jelas tanjung

"pokoknya kamu harus mengulur waktu supaya jangan sampai kamu menikah dengan iqbal. kita harus cri cara untuk mengungkap kasus itu" sambung andika

"dengan kedudukan keluarga kita, aku sama andika yakin kita bisa ambil kasus lama itu" tanjung mulai memompa otaknya supaya berfikir

"dengan begitu tanjung akan mengangkat berita itu lagi ke media dan aku akan mengangkatnya kembali ke meja hijau" sambung andika

" lalu tugas apa?" tanya naila

"jangan biarkan keluargamu dikendalikan oleh suryadiraja, kita harus memanfaatkan hak pilih keluargamu ketika rapat para pemegang saham. aku sendiri yang akan membantumu mendesak mereka agar mendukung kantor beritaku" jawab tanjung

percakapan santai yang membahas tentang hal serius itu tentu cukup membuat naila bingung. terlebih ingatannya tentang masa kecilnya belum sepenuhnya pulih.

****

"selama aku membongkar kasus ini, aku mungkin akan sangat sibuk terlebih jika andini berada di rumah bibinya aku juga tidak yakin akan baik-baik saja. kau tau lah jika kita mengincar orang kaya mereka pasti akan balik mengancam kita. jadi aku berniat menitipkan andini di rumahmu, itupun jika kau tidak keberatan"

andika datang pagi pagi sampai membuat naila kaget karena dia tak menyangka akan bertemu andika pagi pagi didepan rumahnya.

"iya boleh sih, tapi aku juga harus persiapan. yaudah gini aja, hari ini aku akan ambil libur kamu berangkat kerja aja biar aku yang urus andini" naila kemudian merebut bayi berusia 18 bulan dari gendongn ayahnya dan tak lupa meraih dua tas besar bekal si bayi.

"makasih" teriak andika karena naila buru buru berbalik.

naila memang sangat sayang pada andini, sejak pertama dia melihat bayi perempuan yang digendong ayahnya malam itu dia memang sangat ingin menggendong atau tak hanya menggendong, menyuapi atau menidurkannya saja tapi merawatnya setiap hari. maklum anak tunggal orang kaya selalu kesepian hidupnya hanya dipenuhi pembantu yang seliweran. baginya andini kini bisa jadi hiburan untuk dia.

"bayi siapa itu?" tanya ayah naila yang bersiap pergi ke kantor.

"anaknya andika yah, aku mau rawat disini, ayahnya sibuk, nggak apa-apa kan yah?" tanya naila sambil menimang nimang si bayi

"boleh aja, tapi dijagain yang bener loh" jawab ayah baik hati satu satunya milik naila

"oh iya pasti dong, kalo nai kerja bayinya nai bawa sama pinjem beberapa anak buah ya ayah" rengek naila meminta

"wah iya memang harus begitu. ya sudah ayah berangkat" pungkas ayah naila

hari itu naila tidak masuk kerja dan sibuk menyiapkan segala keperluan si bayi mulai dari kamar, tempat tidur, baju, mainan, makanan dan mengasuhnya.

****

tanjung mulai bersiap dengan rapat para pemegang saham. kali ini memang dewi keberuntungan sedang sangat mencintainya sebab keluarga Hadiwijaya bahkan hampir 6% yang hadir memberikan dukungan penuh pada tanjung. dengan kekuatan Hadiwijaya yang bagi tanjung adalah kunci segalanya bisa berhasil dia pun berani membentuk tim khusus yang akan meliput ulang berita mengenai kebakaran panti asuhan nirmala 20 tahun lalu.

sementara di tempat lain, andika bersikeras menemukan bukti dan membongkar kembali kasus kebakaran itu lewat kacamata seorang jaksa. dia melakukan investigasi serta mencari saksi yang memungkinkan walaupun hampir setiap saksi yang dia temui kurang bisa meyakinkan karena saat kejadian para saksi masih berusia anak-anak.

"aku menemukan seseorang yang bisa menjadi pion kita" tanjung menemui andika di kantornya

"jangan bicarakan itu disini, orang orang iqbal ada dimana-mana" jawab andika merampas jaket kulit dan keluar ruangan

mereka menuju rumah keluarga Hadiwijaya, tepat sekali karena itu adalah waktu makan siang dan begitu mereka tiba disana tampak naila sedang menyuapi andini di halaman. begitu melihat ayahnya andini langsung berlari dan memeluk andika dengan pelukan rindu yang sangat erat. wajar saja sudah empat hari mereka berdua tidak bertemu hanya kadang andika menelfon atau sebaliknya ketika si bayi mulai menangis.

"jadi bagaimana?" tanya andika

naila datang membawa tiga cangkir teh merah hangat untuk mereka minum.

"seorang yang ditugasi membakar panti itu, dia masih hidup. saat ini dia sudah berhenti dari pekerjaannya dan tinggal di desa sebagai petani." jelas tanjung.

"kita harus menemukannya sebelum anak buah iqbal, dia adalah orang paling berpotensi setelah kakakku" jelas andika sambil berdiri

"tenang saja, aku sudah menyuruh anak buahku membawanya kesini. ku dengar anak bungsunya berkuliah di kota, jadi kita akan memanfaatkan hal itu" jawab tanjung

"tenanglah, minum tehmu dulu" sahut naila. andika pun menurut dan kembali duduk.

sementara mendapatkan saksi yang kuat andika terus berusaha menyusun rencana dengan sangat rapi sampai membuat iqbal serta keluarganya tidak menyadari apapun. mulai dari pemogokan pekerja karena pemotongan gaji pokok, tanjung mulai mempermainkan keadaan.

kemudian adanya kasus bunuh diri di loteng pabrik milik keluarga suryadiraja dan kepergian sang pemilik yang diduga kabur karena telah menggelapkan banyak uang karyawan kelas rendah.

andika terus mencoba mengaitkan berbagai kesalahan yang dilakukan keluarga itu sampai kemudian mereka tiba di kasus klinik kecantikan woelandhari. klinik yang dibangun di atas lahan yang sebelumnya berdiri panti asuhan yayasan nirmala dari keluarga nirmala yang sudah bangkrut sebelumnya.

ibu nirmala adalah pemilik panti itu sejak keluarganya belum mengalami kebangkrutan dan mati satu persatu hingga tersisa dirinya serta anak sulungnya. mereka kemudian pindah dan mengelola sendiri panti asuhan nirmala karena rumah mereka sudah disita oleh bank atas tuduhan korupsi besar-besaran.

panti itu berjalan dengan sangat santun dan ramah, mereka merawat anak anak jalanan dan anak anak yang dibuang, seperti halnya mereka bertiga, andika, tanjung dan naila. namun sayang lima tahun setelah itu kebakaran terjadi dan menewaskan ibu nirmala serta beberapa anak panti yang masih bayi dan balita. beberapa lainnya bisa lolos meski harus kembali hidup di jalanan. begitupun yang terjadi pada andika dan kakak perempuannya alias putri sulung ibu nirmala. mereka hidup berpindah-pindah sampai menemukan rumah kosong yang akhirnya bisa mereka tempati untuk sementara waktu. perempuan yang kemudian di panggil kakak oleh andika itu kemudian tidak melanjutkan sekolahnya dan memilih bekerja untuk menyekolahkan andika.

dendam andika pada keluarga suryadiraja dimulai dari situ apalagi ketika tahu bahwa keluarga itu adalah sepupu dari keluarga angkat adik perempuan satu-satunya yaitu naila dia semakin bersungut-sungut.

klinik kecantikan itu selanjutnya berubah menjadi sekolah karena tak lama kemudian keluarga Suryadiraja menjualnya dan pemilik baru pun membuatnya menjadi sekolah dasar. namun sayang sekolah itu pun juga bernasib tidak baik karena belum genap 10 tahun sudah bangkrut dan di tutup hingga saat ini. jejak terakhir pemiliknya pun tidak jelas karena sekolah itu sudah di berikan pada seseorang yang identitasnya tidak dijelaskan dengan detail. andika mencoba mengorek informasi mengenai pemilik tanah dan bangunan itu saat ini namun dia tak menemukan jalan keluar karena bagian perpajakan mengatakan nama yang tidak tercatat dimanapun bahkan pemiliknya tidak menyerahkan KTP saat pengalihan kekuasaan. sayang sekali sang pemilik tampaknya orang berada karena bisa menyuap banyak kantor dengan mudah.

andika menelusuri pemilik lama sekolah dasar itu dan dia juga menemukan jalan buntu karena si pemilik yang disebutkan tidak pernah ada bahkan alamat yang tercantum juga hanya bohongan belaka.

kejanggalan mulai nampak karena andika berfikir bagaimana jika selama ini pemiliknya tetap alias tidak pernah berubah yaitu suryadiraja? dia hanya ingin menutupi kejadian antara panti Nirmala dan klinik kecantikan sehingga membuat pemilik palsu sebagai atas nama kepemilikan.

namun andika setidaknya harus memiliki bukti atas asumsinya untuk bicara di depan hakim dan melawan pengacara. mereka mulai memanfaatkan posisi Naila dimana keluarga iqbal sudah bersikeras agar lamaran mereka diterima dan iqbal segera menikahi naila.

naila dan iqbal kemudian bertunangan meskipun sungguh naila sangat takut dengan jalan yang di pilihnya. dia takut jika dua lelaki yang dia percaya malah gagal dan harus menikahi Iqbal sepenuhnya.

perlahan naila mulai mendekati iqbal dan seperti dugaan naila, iqbal pun tidak berkutik didepan wanita lembut serta lihai seperti naila. dengan mudah dia menceritakan tentang kehidupan pribadinya.

"tunggu, kamu kenapa kepo banget sama hidup aku sih nai?" iqbal memberontak tiap kali naila mencoba mencari kejujuran iqbal soal kasus panti asuhan nirmala.

"ya sebagai calon istri kamu kan aku harus tau sayang" sahut naila

"ya kan bisa yang lain! kalo yang itu aku nggak bisa kasih tau" jawab iqbal melembut dengan perhatian yang naila berikan.

tapi bagi naila itu tidak masalah karena dia sudah menyimpan banyak rekaman tiap kali iqbal membocorkan hal hal penting terkait kasus keluarganya.

*****

dengan kemampuan andika dan kecepatan tanjung mereka berdua pun dapat meringkus secara langsung iqbal serta ayahnya. kantor berita pun mulai menyiarkan rentetan berita mengenai perusahaan keluarga suryadiraja yang menuai banyak polemik.

namun apa yang tidak bisa keluarga itu lakukan, mereka menyewa pengacara kondang untuk mengalahkan tuduhan jaksa penuntut yang membuat andika harus menyiapkan analisis tambahan, mereka bahkan menggunakan dua jaksa sekaligus untuk kasus yang berat dan coba terus di tutupi.

dengan bantuan kantor berita tanjung naila dapat memaksa kedua orang tuanya membatalkan rencana pernikahan antara naila dan tanjung sehingga putuslah hubungan keluarga diantara mereka bahkan keluarga Hadiwijaya tidak mau campur tangan dengan urusan keluarga iqbal lagi karena dukungannya sudah diberikan secara utuh pada tanjung.

"maaf pak tapi saya tidak bisa lagi mengurusnya. saya tidak mau terseret dalam kasus bapak" tolak pengacara keluarga suryadiraja setelah sidang ke-tiga selesai

"saya akan bayar lima kali lipat" jawab pak suryadiraja

"bapak mau bayar pakai apa? semua harta sudah di sita oleh kejaksaan" jawab si pengacara lagi.


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login