Download App
42.85% TWIT

Chapter 3: Iblis perempuan, Jezabel

Yang kudengar mengenai zabel dari kiki cukup banyak.

Zabel itu murid pindahan 2 minggu yang lalu, itu tepat saat kenaikan kelas dan dia juga seangkatan denganku.

Dia gadis yang sulit bergaul, pintar disemua bidang studi, dan seperti yang kiki bilang kalau dia itu gadis yang garang.

Dia sulit bergaul mungkin karena memang sikapnya yang dingin dan kasar.

Kiki berpendapat kalau zabel tidak memiliki kekasih. Mengobrol santai dengan perempuan saja hampir tak pernah, apalagi dengan laki-laki.

Menurut gosip yang beredar diantara para murid, zabel dipaksa pindah karena melakukan tindakan kriminal.

Dia bertengkar dengan kakak kelas, hampir mirip seperti yang barusaja terjadi. Bedanya, dia sendiri melawan 5 murid laki-laki dan 2 diantaranya sampai masuk rumah sakit.

Beberapa sekolah menolaknya, hanya sekolah kami yang menerima zabel disini. Entah berapa jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh keluarganya.

Kiki sempat mengirim surat cinta dan berakhir dengan dikembalikannya surat itu oleh zabel. Ternyata banyak hal terlewatkan saat aku izin tidak sekolah selama 1 minggu.

Aku mendengar cerita zabel darinya sambil duduk santai dipinggir lapangan basket. Tak kami sangka, ternyata zabel duduk dibelakang kami dan mendengarkannya dari awal sampai akhir.

Saat kiki selesai, tiba-tiba dia menutup mata kami dari belakang, awalnya kami tidak tau kalau itu dia, sampai dia berkata...

"Informasi tambahan dariku, seharusnya dia sudah lulus sekarang!" Yap, itu zabel. Dia berkata pelan yang terkesan dingin, itu membuat kami merinding ketakutan.

Saat berbalik, tentu saja kami terkejut melihatnya yang duduk santai dibelakang kami. Bahkan kondisinya agak tak enak dipandang.

Dia tersenyum dengan bibir sobek yang masih mengeluarkan darah, beberapa plester menempel didahi dan lehernya. Tangannya juga diperban.

"Perkenalkan! Aku iblis perempuan, jezabel!" Dia memperkenalkan diri pada kami dan tertawa setelahnya.

"Kau model dan kau ketua klub basket!" Lanjutnya sambil menunjuk kami. Dia menunjukku lalu menunjuk kiki.

"Aku tidak suka pada orang yang membicarakanku dibelakang, jika ada yang ingin kalian ketahui maka tanyakan pada orangnya langsung!"

Astaga, kami tak dapat berbuat apa-apa. Ini karena kami tertangkap basah membicarakannya, dan lihatlah ekspresinya! Begitu datar.

"Ah ya...gara-gara 5 kakak kelas sialan itu, aku dipaksa pindah dan mengulang kembali! Ngomong-ngomong, kalian lahir tahun berapa? Sekarang umurku 19 tahun, berarti kita selisih 2 tahun!" Lanjutnya sambil tertawa hambar.

"Kau! Kaulah penyebab dari semua luka ini!" Dia menunjukku, lalu menunjuk semua lukanya.

Tentu saja aku bingung, bagaimana bisa semua lukanya karena aku. Perempuan yang bertengkar dengannya saja aku tidak tau siapa itu.

"Dan kau! Kau yang memberikan surat cinta padaku 'kan? Karena kau membicarakanku dibelakang, maka kau mendapatkan hukuman dariku! Jadilah kekasih pura-puraku!" Dia menunjuk kiki.

Apa? Kenapa? Kenapa malah kiki? Aku yang ingin jadi kekasihmu! Yah walaupun pura-pura...tapi setidaknya aku bisa selalu disampingmu!.

Aku ingin berkata seperti itu, tapi tak bisa karena aku bukan tipe pria yang suka berterus terang.

"Hah?! Kau? Ma-maksudmu?" Kiki yang terkejut sampai berdiri dari duduknya.

"Hanya pura-pura, kau keberatan? Padahal itu hukuman yang paling mudah, kau ingin mengganti hukumannya?" Tanya zabel.

"Tidak! Bukan begitu! Tentu saja aku mau jadi kekasihmu! Tapi apa ini tidak terlalu cepat? Kita bisa saling mengenal dulu!" Terlihat sekali kalau kiki menyukainya.

"Besok pagi jemput aku didepan perpustakaan kota! Jangan terlambat!" Setelah mengatakan itu, zabel pergi meninggalkan kami berdua.

"Tak kusangka! Membicarakannya dibelakang saja bisa menjadikannya kekasihku!" Ujar kiki dengan wajahnya yang tersipu malu.

Harusnya aku, bukan kau!. Ahh....irinya~.

"Padahal hanya kekasih pura-pura!" Omelku sambil mendorongnya sampai terjatuh.

Setelah itu aku berlari meninggalkannya sambil tertawa keras, pasalnya dia jatuh dengan kondisi celana yang melorot.

"KAU! SIALAN!" Kiki berteriak keras padaku.

Maaf, itu pembalasan karena kau yang jadi kekasihnya zabel, bukan aku.

⋇⋆✦⋆⋇ ⋇⋆✦⋆⋇ ⋇⋆✦⋆⋇ 

"Kau terlihat lesu! Apa kau sakit?" Tanya adik keduaku, Grace.

"Hatiku sakit!" Jawabku dengan murung.

"Biar kutebak....cintamu ditolak 'kan!" Adik ketigaku, Scarlet.

Dia kembar dengan grace, sedangkan hana kembar denganku. Tak heran jika wajahku tampan sekaligus cantik, semua saudaraku saja perempuan, hanya aku anak laki-laki satu-satunya.

Hana kelas 2 SMA sama sepertiku, grace dan scarlet kelas 1 SMA. Mereka bertiga ada disekolah yang sama denganku, kami jarang sekali bertemu, tentu saja karena kami memiliki teman sendiri.

"Sialnya kau benar! Aku barusaja ditolak!" Kataku ketus pada scarlet.

"Astaga~perempuan mana yang berani menolak kakak laki-lakiku yang tampan dan terkenal ini hmm?" Hana mulai ikut pembicaraan, dia baru saja pulang.

"Yah secara tak langsung aku ditolak zabel!" Jawabku sambil berjalan kearah ruang tamu, dimana grace dan scarlet sedang duduk sambil menonton film ditelevisi.

"Makan malam hari ini apa?" Tanya hana pada scarlet. Dia mengabaikanku.

Tugas scarlet itu memasak dan grace membereskan rumah. Aku dan hana? Tentu saja mencari uang. Hana barusaja diterima bekerja dicafe tempatku dulu.

"Aku memasak telur gulung dan kutambahkan cabai sedikit!" Jawab scarlet sambil menunjuk meja makan.

"Kau memasak telur? Itu untuk sarapan!" Omel hana sambil menaruh sepatunya dirak.

"Tak ada bahan lain!" Bela grace.

"Kalian seharusnya mengirim pesan padaku agar aku bisa membelinya sebelum pulang!" Omel hana lagi.

"Sudahlah! Biar aku yang beli bahan makanan setelah makan malam!" Putusku yang memisahkan mereka, jika tidak pasti ada acara debat sebelum makan malam.

"Kalian mandilah dulu! Biar aku yang mencucikan seragamnya, aura kalian terlihat buruk!" Titah grace yang langsung kami turuti.

Kulihat hana sekilas, dia juga murung. Ada apa dengannya? Tumben sekali. Biasanya setelah pulang dia memasang ekspresi ceria, seperti tahanan yang baru bebas dari penjara.

Tapi sekarang, dia terlihat seperti 'keluar kandang buaya dan masuk ke kandang macan'. Auranya gelap sekali astaga.

⋇⋆✦⋆⋇ ⋇⋆✦⋆⋇ ⋇⋆✦⋆⋇ 


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login