Download App

Chapter 42: Mata Langit

Adzan shubuh belum kedengeran tapi aku udah ada di dalam mobil. Satria beneran berangkat pukul empat pagi. Aku tadi cuma sempat gosok gigi dan cuci muka sebelum pergi. Udara di sini dingin banget. Aku sampai harus memakai mantel tebal dan penutup telinga. Nggak tahu deh dia mau ngapain pagi buta begini Travelling. Aku masih ngantuk banget.

"Sebenarnya kita mau kemana sih, Bang?" tanyaku dengan mata terpicing.

"Jangan banyak tanya deh, udah kalau kamu mau tidur ya tidur aja."

"Kamu nggak bermaksud buang aku ke jurang kan?"

"Kalau kamu bawel terpaksa aku lakukan itu."

"Tega banget kamu, Bang."


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C42
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login