Download App
23.07% IRIDETH

Chapter 3: IRIDETH - Chapter 1: Pertemuan

[Irideth PoV]

Di mana ini? Kenapa tubuhku terasa seperti jatuh bebas di udara? Apakah ini jurang? Tapi mustahil ada jurang yang tidak berdasar seperti ini. Atau ... aku sudah tidak memiliki tubuh lagi?

Kalau ini jurang, harusnya aku masih bisa merasakan rambut panjangku menyentuh tubuhku. Ya ..., sepertinya aku memang sudah tidak memiliki tubuh lagi .... Sekarang ini, aku hanyalah roh yang melayang-layang di sebuah ruang kosong tanpa batas. Aku sudah mati. Tapi, aku dibunuh oleh siapa?

Ingatan-ingatan dari masa-masa kehidupanku mulai memenuhi benakku, membuatku paham tentang apa yang terjadi sebenarnya. Kilasan-kilasan masa lalu mulai berputar kembali. Suara tusukan benda tajam yang familiar bagiku terdengar sekali lagi, bersamaan dengan munculnya sosok seorang pemuda berambut pendek berwarna biru laut dengan armor putih di pikiranku. Aku ingat siapa dia. Dialah yang menghabisiku. Kesatria Pedang Kai Dragwell. Kupikir aku berhasil memojokkannya, ternyata malah dia yang berhasil menghabisiku.

Aku ingat semuanya sekarang. Aku adalah Irideth Dragoneath, putri kandung dari Raja Sirius Crimson Dragoneath, ayahku yang membuangku hanya karena aku tidak memiliki kekuatan sihir. Aku kembali ke Kerajaan Dragoneath sepuluh tahun setelahnya untuk memberitahu kebenaran kepada mereka sekaligus menghukum keluargaku, tapi kelihatannya semua orang di kerajaan sudah termakan oleh cerita bohong yang dikarang oleh ayahku. Wajar saja, ayahku terkenal sebagai Raja yang berwibawa dan berhati mulia. Rakyat Kerajaan Dragoneath tak tahu kalau pria itu menyimpan kebusukan besar di balik topeng berwibawanya.

Pada akhirnya, aku gagal membalas dendam dan malah tewas di tangan kesatria yang sudah dibohongi oleh ayahku. Sial .... Pasti saat ini dia sedang tertawa terbahak-bahak di ruang takhta. Kurang ajar. Lihat saja, aku pasti akan membalasnya suatu hari nanti.

Sekarang apa? Ini surga? Atau neraka? Entahlah. Aku tidak tahu.

Ah, aku sudah tidak merasa seperti jatuh bebas lagi. Apakah aku sudah tiba di dasar jurang? Tunggu, kenapa aku tidak merasa sakit? Harusnya kalau jatuh dari ketinggian segitu, aku sudah mati. Apa aku direinkarnasi? Tapi, kenapa masih gelap? Apa aku masih ada di dalam kandungan?

Tunggu, ada cahaya. Hm? Suara derit pintu? Apa aku sedang berada di sebuah ruangan?

[Normal POV (Sudut Pandang Orang Ketiga Tunggal)]

[Jakarta, Indonesia]

"Sial ...." Seorang remaja SMA menggerutu sambil menggerakkan sapu yang berada di genggamannya, mengumpulkan sampah-sampah ke satu titik. "Kenapa aku harus satu kelompok piket dengan orang-orang seperti mereka, sih?! Beraninya meninggalkanku sendirian di sini. Aku jadi harus mengerjakan semuanya. Sialan!! Sialan!! Sialan!! Sialan!! Sialan!!!"

"Padahal masalah hidupku sudah banyak, tapi kenapa malah ditambah?! Sial!!!"

Usai mengumpulkan sampah dan membuangnya pada tempatnya, remaja tersebut mengambil kemoceng dan membuka pintu lemari kayu yang berada di kelas itu, berniat membersihkan bagian dalam lemari. Namun, yang selanjutnya dia dapati adalah pemandangan yang mengejutkan. Seorang gadis berambut hitam panjang yang dibiarkan tergerai bebas dengan tanduk kecil kembar di dahinya dan mengenakan pakaian serba hitam sedang berdiri di dalam lemari.

"WAAAAAAA!!! HANTU!!!" Karena kaget, spontan si remaja melempar kemocengnya. Dia langsung memasang jurus lompatan seribu ke belakang.

"Ternyata ini dunia manusia juga, ya," ucap gadis itu. "Hei, apa kau tahu di mana in-"

"Pergi sana!! Syuh!! Syuh!!"

"Hei, dengarkan aku dul-"

"HANTU LEMARI!!! HWAAAAAAA!!!"

"Hei, deng-"

"PERGILAH WAHAI HANTU!!! TUHAN, TOLONG LINDUNGI AKU!!! WAAAAA!!!"

Sang Gadis hanya bisa terdiam dengan bulir keringat mengaliri keningnya. "Kau sama sekali tidak mendengarkanku, ya ...."

—————————————————————————————

[Beberapa menit setelah mereka berdua bertemu]

"Tunggu, apa aku tidak sedang berhalusinasi?" ucap si remaja sembari duduk di salah satu dari sekian banyak kursi berbahan kayu yang menganggur karena jam sekolah sudah selesai. "Kenapa kau memiliki dua tanduk di dahimu? Apa kau adalah teman gaib yang timbul dari khayalanku? Perasaan aku tidak kebanyakan menonton anime fantasi."

"Karena aku bukan teman khayalanmu," sahut Irideth sambil duduk di kursi di sebelah si remaja. "Aku ini nyata."

Jantung remaja itu seketika berdetak lebih kencang daripada biasanya. Tentu saja. Seorang gadis yang berparas cukup cantik duduk di sebelahnya, siapapun pasti akan deg-degan.

"Hm? Ada apa?" tanya Irideth keheranan melihat remaja yang tengah terpana akan kecantikannya itu. "Apa ada sesuatu di mukaku?"

"Ti-Tidak." Tak lama kemudian, si remaja menghentikan lamunannya. "Hanya saja, aku merasa heran. Kenapa kau bersembunyi di dalam lemari di kelasku? Selain itu, kenapa dengan pakaian seperti itu kau bisa masuk ke sekolahku?"

"Aku tidak bersembunyi. Begitu sadar, aku sudah berada di dalam sana," ujar Irideth.

"Begitu kau sadar?" Sang Remaja terlihat semakin kebingungan. "Apa maksudnya?"

"Mungkin ini sesuatu yang sulit untuk dipercaya ..., tapi ... aku bukan berasal dari dunia ini."

"Heh?"

-Bersambung-

Yap, Sang MC akhirnya muncul!Seperti biasa, tolong vote power stonenya yaa ^^ Jangan pelit-pelit jadi orang, ntar kuburannya sempit, lhooo .... Hehehe XD


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login