Download App

Chapter 3: Video Viral

"Iya sih.Tapi Seina hanya ingin tau, Rasa penasaran di hati Seina semakin tinggi. Masak selama hidup ku Aku sama sekali gak kenal sama Ayahku sendiri.Apakah Seina ini anak haram ya tante..?"

"Hus jangan bilang begitu..Emang dasar Ayahmu aja yang brengsek udah terkenal lupa sama anak istrinya.Makanya Mbak Santi gak mau kalau kamu juga jadi penyanyi."

"Memangnya kalau seumpama sudah ketemu kamu mau apa??"

"Seburuk buruknya seorang Ayah bagaimanapun itu adalah orang tua Seina apa lagi beliau masih hidup. Setidaknya aku ingin diakui sebagai anak." Tante Fitri hanya mengangguk dan meneruskan pekerjaannya.

****

Pagi ini Seina masih merasa mengantuk karena semalam tidur larut malam membantu tantenya membuat pesanan kue. Tantenya memang hobi membuat kue dan sering mendapat pesanan. Sementara suaminya Om Fandi bekerja di luar kota dan pulang dua bulan sekali.

Caca bangun lebih dulu karena ada beberapa nada notifikasi dari handphonenya yang terasa sangat berisik.

"Aaaaaa Kak bangun Kak...lihat nih..!!" Caca menggoyang goyangkan tubuh Seina.

"Apaan sih Ca..Kakak masih ngantuk nih.." Seina mengucek matanya mencoba melihat apa yang ingin ditunjukkan oleh sepupunya.

Mata Seina terbelalak melihat video yang direkamnya kemarin mendadak viral di sosial media.Caca baru mengunggahnya semalah dan pagi ini sudah ada 5000 Like dan sudah di bagikan lebih dari 200.000 kali.

"Aduhh..kog kamu unggah sih Ca vidio ini..ini kan kakak ambil gambarnya diem diem..!" Mendadak Seina khawatir viralnya video ini akan mendatangkan masalah karna dia mengambil gambarnya secara sembunyi-sembunyi bahkan tidak ikut audisi langsung.

"Ya bagus donk kak kalau viral gini kakak bakalan terkenal tanpa harus ikut ajang pencarian bakat."

Seina lebih khawatir jika nanti adiknya ini juga akan mendapat masalah karna mengunggah video yang menurutnya ilegal. "Kamu hapus ya dek vidio ini dari sosmed kamu..!!"

"Loh emangnya kenapa?? Baru kali ini lo Caca dapet Like segini banyaknya."

"Udah hapus aja. Sekarang itu ada undang undang IT jafi jangan asal nyebar nyebarin sesuai di sosial media."

"Memangnya apa yang salah dengan vidio kakak ini?? kakak kan cuma nyanyi..?"

"Udah hapus aja dari pada nanti kamu kena masalah trus di tangkep polisi. Emangnya mau??" Caca menggeleng takut.

.

.

Setelah sarapan Seina pamit pulang pada Tantenya karna tak ingin Ibunya khawatir. Selama perjalanan pulang dengan naik Bus.Seina merasa tidak nyaman dengan setiap mata yang melihatnya aneh dan lalu berbisik tiap kali melihatnya. Seina masih tak sadar jika dirinya kini menjadi trending topik di setiap sosial media. Seina memang belum membuka sosmed miliknya karna memang sedang tak punya kuota internet.

Sesampainya di kampung Seina langsung di serbu oleh Ilham sahabat sekaligus teman masa kecilnya. Ilham langsung memeluk Seina tanpa ijin yang membuat gadis dengan rambut ikal diujung rambutnya tersentak kaget.-Kenapa tiba tiba Ilham memeluknya seperti ini?? Atau jangan jangan terjadi sesuatu dengan Ibunya??-

"Aku bangga banget lo Sein sama kamu. Kamu akhirnya bisa membuktikan sama semua orang kalau kamu itu memang penyanyi yang berbakat bukan penyanyi abal abal yang hanya mengandalkan penampilan seperti yang orang orang bilang selama ini." Seina tercekat rupanya vidionya sudah sampai kekampungnya. Kekuatan internet memang maha dahsyat.

***

Devan dan rombongannya yang sesama artis dan musisi kini sudah sampai di bandara untuk terbang menuju Makasar untuk melakukan tugasnya menyeleksi suara suara emas yang ada di kota tersebut.

"Asmara ini telah menyakitkanku

Cinta menusuk jantungku dan merusak hidupku ooh."

Devan mendengar suara indah dari salah satu handphone milik orang yang antre untuk bagasi. Devan lanjut lagi berjalan menuju keruangan khusus untuk menunggu pesawat. Selama dirinya berjalan melawati beberapa orang Devan mendengan Suara yang sama dengan yang di dengar tadi.

Pria berkaca mata ini kian penasaran dengan suara tersebut. Dirinya sedikit mengintip dibelakang orang yang sedang duduk di sebuah kursi. Wajah penyanyinya tak begitu jelas tapi dari background pengambilan vidio tersebut tidak asing baginya. Karna tak lain adalah tempat dirinya melakukan audisi kemarin di kota Semarang.

Devan mencoba mengingat siapa yang menyanyi lagu ini kemarin. Tapi rasa rasanya Devan belum pernah mendengar suara ini sebelumnya.

"Devan..Sudah liat chart trending hari ini belum??" Ucap Bobi asisten Devan.

"Belum."

"Ini EMEJING Devan..." ucap Bobi yang memang sedikit kemayu.

"Emejing emejing. AMAZING.." Devan membetulkan ucapan asistennya itu.

Devan segera membuka handphonenya dan membuka aplikasi Vidio dan melihat Chart trending hari ini. Mata di balik kaca itu terbelalak melihat Chart nomer satu diduduki oleh vidio seorang gadis yang sedang menyanyi di tempat audisi suaranya sangat indah dengan penuh penghayatan.

"Bukankah ini gadis yang semalem minta foto..?" Devan masih tak percaya gadis itu yang memiliki suara merdu yang di dengarnya di handphone seseorang tadi.

Dalam vidio tersebut sebelum mulai menyanyi gadis yang belum diketahui namanya ini mengucap maaf kepada sang Ibu bahwa dirinya gagal ikut audisi. Dan karena dirinya sudah berjanji dirinya akan tetap bernyanyi untuk Ibunya.

"Tak ku sangka gadis ini mempunyai bakat yang sangat luar biasa. Sayang sekali dia gak ikut audisi."

"Aa' Devan kenapa nih cewek gak dilolosin audisinya? Sayang banget lo suaranya bagus."

"Bukannya gak lolos tapi dia gak ikut audisi karena telat."

Devan menghampiri Helena dan juga Arsya dua penyanyi yang juga didapuk menjadi juri MUSIC IDOL INDONESIA. Mereka terlihat sama sama memegang handphone mereka dan seperti dugaan mereka memang sedang melihat aplikasi yang sama dan melihat vidio yang sama.

"Kalian udah lihat juga??"

"Ini bener bener gila. Suara yang kayak gini bisa gak lolos. Integritas kita jadi juri bakalan dipertanyakan nih." Ucap Helena yang juga mengagumi suara gadis yang viral tersebut.

"Dia bukannya gak lolos tapi emang gak ikut audisi karna telat. Salah dia sendiri sih datengnya telat." Helena dan Arsya spontan berpaling kearah Devan yang bersuara.

"Kamu kenal sama nih cewek?" Ucap Arsya penuh telisik.

"Semalem dia sempet minta foto gitu. Gak tau juga kalo ternyata dia punya suara yang bagus."

Ketiga orang yang sama sama menjadi juri di ajang yang sama ini sama sama mengagumi suara gadis yang cukup cantik. Mereka meyakini bahwa gadis itu pasti akan bisa jadi seorang Diva jika diberi kesempatan terjun kedunia musik. Selain suara yang bagus wajah dan tubuh gadis itu sungguh sangat mendukung.

"Atau kita undang aja dia ikut audisi sekali lagi??" Ucap Arsya nyeletuk .

"Itu kan wewenangnya produser. Kita kan cuma jadi juri." Ucap Devan.

"Tapi kan kita bisa usul sama pak produser. Dengan kita ngasih kesempatan seseorang yang sudah viral ini, Gue yakin deh acara idol kita pasti nantinya dapat rating yang bagus." Arsya setuju dengan ucapan Helena. Namun Devan malah bengong dan memikirkan hal lain.

Bersambung...


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C3
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login