Download App

Chapter 2: Permulaan Hari Terburuk (2)

Setelah pidato, seluruh murid diberikan lembaran yang berisikan peraturan dan kelas yang akan di tempati, seperti yang aku kira bahwa peraturannya pasti sedikit di rubah berbeda dari poster yang aku dulu dapatkan.

Ada 7 kelas di sekolah ini yaitu A sampai G. Seperti yang diperkirakan aku mendapat kelas E karena aku mendapat rangking ke 55 dalam ujian masuk sekolah ini.

Pengelompokan di sekolah ini cukup unik dengan mengelompokkan angka terakhir yang sama ke dalam kelas yang sama, misalnya aku dengan nomor 55 dan ada orang lain yang nomornya 25 pasti akan sekelas denganku, Sebenarnya aku ingin mendapatkan rangking 5 karena itu nomor kesukaanku tapi sayang nomor dengan angka 1 akan dikelompokkan di kelas A kelas yang paling mencolok.

Aku yakin akan banyak orang pintar di sini yang mengincar rangking 1 sekolah.

Ada 3 ranking di sini: Rangking sekolah, rangking kelas dan rangking sekolah semua tingkat, dan dengan mendapat rangking 1 sekolah kau akan mendapatkan uang sebesar 100 juta, dan 10 juta bagi ranking kelas dan ranking dibawahnya akan dikurangi 10 persen dari hadiah pertama.

Sayangnya untuk sistem rangking sekolah semua tingkat belum diumumkan untuk hadiah dan lainnya. Yang bisa aku perkirakan hadiahnya pasti lebih besar dari semua hadiah rangking.

Uang yang sangat banyak bagi anak sekolah tapi itu hanya untuk kelas 10 jika kau sudah kelas 12 itu akan naik 3 kali lipat berarti 300 juta, Siapa orang yang tak mau uang sebanyak itu tapi aku hanya mengincar rangking 5 kelas saja yang berarti aku hanya mendapat sekitar 5 juta, ya itu juga uang yang banyak tapi uang itu akan ditahan oleh sekolah dan hanya diberikan 5% nya kepadamu saat sebelum lulus, dan diberi sisanya setelah lulus sekolah, bayaran yang lumayan menarik bukan?

Dengan sistem ini banyak lulusan sekolah ini yang sukses setelah masuk ke jalur bisnis besar di Indonesia, bisa dibilang sekolah ini tak terlalu terpatok pada SMA, materi dan praktek diseimbangkan supaya para murid mendapat kebebasan dalam memilih tujuannya setelah kelulusan, bisa langsung bekerja atau lanjut ke perguruan tinggi.

Seperti yang aku perkirakan sekolah ini banyak koneksi ke banyak negara dan perusahaan-perusahaan besar yang ada di Indonesia dan di luar negeri, sekolah yang pas untuk membangun masa depan apalagi dengan biaya SPP yang standar Bagi kalangan masyarakat menengah yaitu Rp350.000 perbulan.

Dengan Ini kemungkinan aku sukses di masa depan adalah sekitar 75% yang bisa aku dapat setelah melihat sistem sekolah ini, tapi aku pernah dengar nasihat dari guruku yang berkata: "Doa tanpa usaha itu bohong, usaha tanpa doa itu sombong." Ya itu ucapan Guruku yang mungkin dia dapat dari orang lain menurut ku.

Setelah pidato panjang membosankan itu, tapi di pertengahan pidato itu ada yang menarik, seorang guru urak urakan dan rambut gondrong ke bawah yang dengan malas saja memperkenalkan namanya dan berkata sebuah kenyataan yang tak harus diketahui oleh murid baru menurutku, ia berkata: "Ya halo-halo semuanya, Saya harap kalian tidak terlalu berfokus pada persaingan nya jangan sampai kalian hilang perasaannya Karena tujuan kalian bukanlah kesuksesan, tapi kehidupan." ucapnya malas.

Ya mungkin sebagian orang tidak akan mengerti apa maksud perkataannya, tapi jika kau mencari tahu tentang sekolah ini dari beberapa situs atau website yang menceritakan sekolah ini dengan baik, jika kau melihat comment atau ulasan mengenai website atau situs itu kau akan menemukan seberapa kejamnya sistem sekolah ini.

Tapi aku tidak terlalu peduli tentang itu, selama aku bisa mengambil rata-rata ke atas sistem sekolah ini dengan mudah aku bisa lulus dengan cara sederhana seperti sekolah lain tanpa terlalu bersaing.

Tapi yang aku suka dari sekolah ini adalah adanya sistem klub, Ya seperti klub-klub sekolah lain, sekolah ini juga ada sistem klub seperti klub sepak bola, klub basket, dan lainnya tapi aku mencari klub yang tenang dari banyak gangguan dan tidak banyak aktivitas dan tidak Berisik, grup apa lagi jika bukan klub sastra.

Setelah pidato sepertinya jam sekolah hari ini akan dipenuhi pengenalan, tapi sebelum itu aku akan masuk kekelasku paling awal, Aku ingin melihat awal dan akhir kelas ini. Sepertinya akan terjadi perkenalan diri yang membuat gugup diriku karena pengalaman buruk 3 tahun lalu.

Setelah aku masuk rupanya kelas ini tidak terlalu buruk, tempat duduk yang berjajar rapi dan sepertinya semuanya baru, seperti papan tulis, spidol, kalender, dan properti-properti kelas lainnya.

Aku duduk di Barisan keempat pinggir jendela, entah kenapa tempat ini seperti tempat duduk peran utama yang aku lihat di animasi-animasi yang pernah aku tonton. Seperti yang diperkirakan akan ada seorang provokator yang akan memulai perkenalan ini.

"Teman-teman Bagaimana kalau kita saling mengenal, supaya tidak canggung lagi dalam hal bersosialisasi nantinya di kelas ini." Ucap seorang wanita pendek dengan wajah ceria seperti Iyana yang sedikit membuat aku risih.

"Ya sepertinya itu bagus, Aku tidak ingin capek capek menanyakan nama kalian satu persatu." Ucap pria berkacamata sepertiku dengan wajah sombong yang melihat di sekitar kelas dan membuat beberapa orang lainnya mungkin menjadi kesal atas perkataannya.

"Ba-baik, kalau begitu bagaimana kalau kita mulai saja, dari pojok silahkan." wanita ceria itu sekali lagi Seraya nunjuk orang di belakangku.

perkenalan ini dimulai dari pojok yaitu di belakang tempat duduk ku, seorang wanita yang aku lihat sebelumnya di aula di samping tempat dudukku, siapa sangka sekarang dia akan duduk di belakangku. Dengan ucapan datar dia memperkenalkan dirinya dengan wajah yang sedikit aku benci yaitu wajah penuh harga diri.

"Namaku Nadla Yara Nainun, salam kenal." Ucap wanita itu dengan pandangan lurus tanpa melihat keseliling.

Perkenalan yang bagus menurutku dengan kata-kata yang simpel dan raut wajah yang menggambarkan 'Salam kenal kalian tapi aku tidak mengharapkan balasan kalian'

Menurutku seperti itu keinginan wanita ini, ia penuh tujuan untuk sesuatu tapi aku tak tahu hanya dengan melihat ambisinya dari luar.

"Kalau begitu selanjutnya di depan."

Itu membuatku kaget karena ku kira urutannya akan ke samping.

Dengan menguatkan tekad perlahan aku bangun tanpa melihat sekitar dan langsung memperkenalkan diriku.

"Ha-hai namaku Ananda arla Rahman, bisa dipanggil Arla, salam kenal." Ucapku datar dengan sedikit gugup.

Berbeda dengan perkenalan sebelumku, kali ini perkenalanku di beri tepuk tangan oleh seorang wanita yang aku kenal, dia mili perempuan imut berambut pendek sebahu yang duduk paling depan di dekat pintu, sembari tersenyum ia memberi tepuk tangan kepada perkenalanku yang mungkin gagal itu. Perkenalan itu dilanjutkan sampai selesai dan yang membuatku tertarik ada sekitar 14 orang, seperti karakter yang akan melengkapi cerita.

Empat belas orang ini mungkin akan berpengaruh padaku di masa depan nanti, dan sedikit yang aku benci di kelas ini adalah, mungkin akan adanya kelompok pembully yang mungkin akan mempengaruhi kelas. 14 orang yang berpengaruh ini adalah:

1. Ririri, wanita ceria tadi

2. Bizard de mish, laki-laki sombong berkacamata tadi

3. Naras Adana, laki-laki imut yang bisa mempengaruhi mentalku nanti mungkin

4. Hika Ruru, wanita ini mempunyai jiwa kepemimpinan yang besar dan mungkin dia akan menjadi ketua kelas dengan pengaruh nya yang tinggi

5. Wildan Amash, laki-laki tampan ekstrovert yang pasti akan berteman dengan semua orang dikelas ini.

6. Mifad Giyash, aku yakin laki-laki ini pintar dalam game, mungkin nanti aku ajak dia perlahan.

7. Anata salman, wanita imut yang aku perkirakan mempunyai 2 kepribadian ini memang imut

8. Roy iman, dia pasti pintar dalam ilmu agama

9. Nobu nana, wanita ini imut, bertubuh kecil, dan pasti dengan mudah mencairkan suasana kelas

10. Awan amid, pria biasa ini mungkin akan kujadikan teman nanti.

11. Dijaya ganda, laki-laki berambut panjang bertubuh besar.

12. Lali giyana, laki-laki tampan yang bermuka seram

13. Nina dina, adik dijaya ganda yang juga imut setelah nana.

14. Nadla yara nainun, aku merasa dia akan menjadi masalah untukku nanti.

Ada sekitar 30 siswa dikelas ini, 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

Yang aku perhatikan hanya 14 murid saat ini untuk sementara. Pasti nanti juga banyak interaksi yang bisa menghubungkanku dengan 16 murid lainnya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login