Chapter 59: Ia Sedikit Merasa Bersalah
Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature
Fu Tingyuan mengambil segelas susu itu, ia menundukkan kepalanya lalu menyesapnya.
Melihat gerakannya, Luo Nanchu menghela napas lega. Tampak ada senyuman di wajahnya, dan ia kemudian berkata dengan lembut, "Tuan Fu, kalau begitu aku akan keluar."
Fu Tingyuan menjawab dengan ringan, "Iya."
Luo Nanchu kembali ke kamarnya, saat itu ia merasa tubuhnya mulai terasa hangat. Ia sudah beberapa kali menuangkan air dingin ke dalam gelasnya untuk ia minum, tetapi tetap tidak bisa mengimbangi rasa panas dari dalam tubuhnya.
Ketika Fu Tingyuan masuk ke dalam kamar, Luo Nanchu sudah terkapar di tempat tidur. Wajah pria itu tampak muram ketika melihat Luo Nanchu yang sedang berbaring di atas tempat tidur. Dia pun berjalan masuk, lalu mencubit wajah Luo Nanchu dan berkata, "Apa yang kamu masukkan ke dalam susu tadi?!"
Luo Nanchu merasa kepalanya sangat pusing, ia paling tidak tahan dengan efek samping obat, apalagi obat yang ia minum terlalu kuat. Saat ini tubuhnya terasa lunak seolah berubah menjadi genangan air. Sebenarnya, ia juga sedikit merasa bersalah.
Fu Tingyuan serasa ingin mencekik wanita itu. Luo Nanchu membuat Fu Tingyuan tidak tenang semalaman penuh.
Tidak tahu seberapa banyak obat yang sudah ia minum. Namun efek obat itu terus bekerja pada tubuhnya dan Fu Tingyuan, sehingga ia tidak bisa melarikan diri.
Fu Tingyuan cemberut dan berhubungan seks semalaman penuh dengan Luo Nanchu. Ketika tertidur, ia bisa mendengar suara tangisan Luo nanchu, lalu ia memeluknya semalaman.
Setelah beberapa lama, Fu Tingyuan mengusirnya dari tempat tidur.
*
Ketika Luo Nanchu bangun di pagi harinya, Fu Tingyuan masih tidur. Ia meliriknya dengan hati-hati, lalu mengulurkan tangan untuk mengambil ponsel Fu Tingyuan di meja yang ada samping tempat tidur, dan melihat banyak sekali panggilan tidak terjawab.
Ia mengerutkan bibirnya, meletakkan kembali ponselnya, bangkit dari tempat tidur, memakai baju tidurnya dan berniat untuk pergi mandi.
Sebelum membuka pintu kamar mandi, ia mendengar suara langkah kaki dari koridor di luar pintu. Ekspresi wajah Luo Nanchu langsung berubah ketika ia tiba-tiba mendengar suara 'brak!' ketika pintu kamarnya didobrak. Yin Mobei langsung menerobos masuk dan menodongkan pistolnya di kepala Luo Nanchu.
Pria tampan itu wajahnya terlihat sangat muram, suaranya terdengar sangat gugup, seolah ia sedang dalam bahaya. Kemudian ia bertanya dengan muram, "Di mana Qin Su?!"
Luo Nanchu mundur beberapa langkah, hingga punggungnya menempel di dinding yang dingin di belakangnya. Ekspresi wajahnya sedikit menegang dan menatap Yin Mobei dengan tatapan kosong, "Tuan Yin, aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan."
"Qin Su melarikan diri, kamu kan teman dekatnya, bagaimana mungkin kamu tidak tahu?" Pria itu tersenyum jahat, pistolnya menempel kuat di alis Luo Nanchu, suaranya lembut namun terdengar tegas, "Luo Nanchu, lebih baik kamu mengatakannya sekarang. Jika tidak, aku akan membuatmu menyesal seumur hidup."
Ekspresi wajah Luo Nanchu tampak sangat datar, "Aku bersama Tuan Fu tadi malam, aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan. Jika kamu tidak percaya, kamu bisa menanyakan pada Tuan Fu di mana aku semalam."
Fu Tingyuan duduk di atas tempat tidur dengan menyandarkan kepalanya dan lutut yang ditekuk. Masih ada sisa efek obat dan lelah yang terasa dari kejadian semalam. Kemudian ia berkata dengan suara lirih, "Tuan Yin, di mana sopan santunmu hingga mendobrak pintu kamar orang lain di pagi buta seperti ini?"
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.
-- Gift
received