Download App
14.28% I'm Birdella

Chapter 2: Episode 1 - Pergi ke Negeri Amreta

Birdella yang sejak bayi ditinggalkan ayahnya, kini tingal berdua bersama ibunya di negeri Aptana.

Ibunya adalah seorang professor yang sangat dihormati oleh semua orang di negeri Aptana karena ibu Birdella sudah membuat teknologi seperti pesawat untuk dapat pergi ke negeri Payoda dengan baik tanpa dapat terdeteksi. Teknologi ini juga dilengkapi fitur agar tidak dapat terlihat, beberapa professor lain dari negeri Aptana juga sudah membuat teknologi agar dapat pergi ke negeri lain.

°°°

Pagi itu, Birdella berjalan bersama Diandra dan juga Jon menuju sekolah. Merekapun berbincang melalui pikiran mereka.

"Birdella, kemarin aku dan ayahku pergi ke negeri Payoda loh! Wah, sangat indah sekali disana" ucap Jon, Birdellapun hanya tersenyum.

"Jon, tolong dong bilang ke ayahmu, aku ingin pergi ke negeri Amreta" ucap Diandra

Ayah Jon adalah seorang professor yang sudah sukses membuat kapal selam tak terlihat agar dapat masuk ke negeri Amreta.

"Pasti Karena pria keren itu kan?" tanya Jon

"Ya, pasti dong! Abis Dia jarang sekali terlihat disini" jawab Diandra

"Baiklah, asalkan Birdella juga ikut" ucap Jon. Birdella terkejut karena memang dia sibuk dengan penelitiannya.

"Ayo Birdella, please! Kapan lagi kita ke negeri Amreta" ajak Diandra

"Tidak! Itu sangat berbahaya! Bukankah teknologi itu hanya untuk penelitian?" ucap Birdella

"Tenang saja, kita kan tidak terlihat" ucap Jon

"Tidakkah kamu lupa? Beberapa orang di negeri kita pernah terbunuh karena ketahuan menyusup di negeri Payoda dan Darani" ucap Birdella

"Itukan sudah lama, lihatlah sekarang, kita tidak pernah sekalipun ketahuan, ayolah!" ucap Jon. Birdella tetap menolak ajakan dari Jon.

"Ayolah Birdella! Aku mohon sekali" ucap Diandra.

"Hmm.. baiklah akan aku pikirkan" ucap Birdella

Jon dan Diandrapun terlihat senang dengan keputusan Birdella.

"Huh.. tidakkah kalian rindu pada teman masa kecil kita dari berbagai negeri?" ucap Diandra

"Iya, aku ingat dengan Aira dari Payoda, dia yang paling ceria dan jahil hahaha" ucap Jon

"Ya, aku masih mengingat mereka, Kalila, Aira, Robin, Den, Grala, Levi, Fesya, Andi dan emmm... William" ucap Birdella

"Hebat sekali kamu masih mengingat nama mereka, sayang sekali ya mereka tidak tinggal disini lagi, cuma beberapa orang saja yang boleh masuk" ucap Diandra

"Sudahlah tidak perlu lagi kita membahasnya" ucap Birdella. Merekapun terdiam dan melanjutkan perjalanan mereka menuju sekolah.

°°°

Merekapun telah berada didalam kelas, saat guru sedang menjelaskan pelajaran, Birdella terlihat merenung sambil menulis nama-nama teman masa kecilnya dari berbagai negeri hingga dia tidak sadar bahwa dia duduk dengan keadaan sedikit melayang. Diandra yang menyadari hal itu langsung menegur Birdella.

"Birdella! Hey! Sadarlah!" Ucap Diandra melalui pikirannya. Birdellapun tersadar dan duduk kembali seperti biasa.

Bel tanda pulang sekolahpun berbunyi..

"La, kamu harus hati-hati dong! Kalau kamu ketahuan terus diusir dari negeri kita, bagaimana?" ucap Diandra

"Iya, maafin aku ya, aku tadi benar-benar gak sadar, makasih juga ya tadi udah ingetin aku. Oh iya, kalau nanti aku ngeselin tolong ya jangan bongkar rahasia ini pada siapapun" ucap Birdella

"Kamu tuh udah berulang kali tau ngomong gini, tenang aja, buktinya sudah bertahun-tahun rahasia kamu tetap aman" ucap Diandra

"Eh, kayaknya aku ikut deh buat pergi ke negeri Amreta" ucap Birdella

"Wah yang benar? Asiiikk.."

Setibanya Birdella di rumah, sebuah pesan masuk dalam ponselnya. Pesan itu dari Jon yang berpesan bahwa mereka akan pergi ke negeri Amreta pada hari minggu ini.

°°°

Jon dan Diandra sudah menunggu Birdella di tempat kapal selam yang akan membawa mereka ke negeri Amreta. Beberapa saat kemudian Birdella datang dengan sudah menggunakan tato sisik buatan yang ia dapatkan dari ibunya. Lalu, ayah Jon memberikan segelas kecil air berwarna biru pada Birdella.

"Apa ini?" Tanya Birdella

"Ini adalah serum yang akan membuat kita bisa bernafas didalam air, khawatir nanti akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan" jawab ayah Jon

Birdellapun segera meminum serum itu dan pergi ke kapal selam kecil bersama Diandra, Jon dan ayah Jon. Kapal selam itupun mulai tak terlihat dan perlahan mereka memasuki negeri Amreta.

"Wah, indah sekali ya disini, kira-kira dimana ya pria keren itu?" Ucap Diandra. Birdella hanya diam, ia tampak kebingungan.

"Hey Birdella! Ada apa?" Tanya Jon

"Ngga apa-apa kok, aku cuma emm.. kangen aja sama teman masa kecil kita" jawabnya

"Jon, kita kan bisa bernafas nih didalam air, gimana kalo kita cari teman masa kecil kita" ucap Diandra dengan suara pelan

"Oke deh, aku bilang dulu ke ayahku" ucap Jon

"Tidak! Kalian tidak boleh keluar dari kapal ini!" Teriak ayah Jon

"Sebentar aja om.." ucap Diandra

"Saya memperbolehkan kalian kesini hanya untuk melihat-lihat saja dari kapal, kalau kalian ketahuan, kalian bisa terbunuh!" Ucap ayah Jon

"Iya, bahaya banget! Sudahlah, kita lihat didalam kapal saja" ucap Jon

Birdella hanya diam, sesekali dia melirik pintu keluar dari kapal selam dan jesss... Birdella menekan tombol pintu keluar dan pintu itupun terbuka lalu Birdella berenang keluar. Jon dan Diandra terkejut dan meneriaki nama Birdella, mereka hendak mengikuti Birdella namun, ayah Jon menutup pintu kembali lalu pergi meninggalkan Birdella.

"Tidak ayah! Jangan tinggalkan Birdella" ucap Jon

"Ayah tidak ingin kita terbunuh karena dia"

Diandra menangis sambil menekan tombol pintu keluar, tetapi tidak terbuka, sedangkan Birdella berenang mendekati seseorang yang tidak jauh dari dirinya.

"Halo, permisi" ucap Birdella

"Iya?" Ucapnya

"Saya sedang mencari seseorang bernama William, apa kau mengenalnya?" Ucap Birdella

"Ada beberapa orang yang bernama William yang saya kenal, William mana yang kau maksud?" Tanyanya

"Saya tidak tahu nama aslinya, dia adalah teman masa kecil saya, tapi sudah lama kami terpisah" jawab Birdella

"Dia terlihat seperti Birdella" ucapnya dalam pikirannya

"Hah? Andy?" Ucap Birdella terkejut

"Birdella? Benarkah ini kau? Iya ini aku Andy"

Birdellapun memeluk Andy.

"Apa yang sedang kamu lakukan disini? Ini sangat berbahaya untukmu" ucap Andy sambil melepas pelukan Birdella.

"Andy, beruntung aku bertemu kamu, aku sedang mencari kalian karena aku butuh bantuan kalian"

"Bantuan untuk apa?"

"Akan aku beritahu setelah aku bertemu dengan William dan juga Fesya"

"Baiklah, ayo ikuti aku"

Merekapun berenang untuk menghampiri William dan juga Fesya. Beberapa menit kemudian Birdella terlihat lemas karena reaksi dari serum itu sudah menghilang.

"Andy tunggu... Dadaku.. sesak"

"Birdella, kamu harus segera pergi ke daratan"

"Tidak! Aku harus bertemu Will"

"Peganglah ini, ini ponselku yang bisa kamu gunakan untuk berkomunikasi dengan kami, sekarang aku akan mengantarmu ke daratan"

Lalu Andy menggendong Birdella dan mengantarnya ke tepi pantai.

"Maafkan aku Birdella, aku hanya bisa mengantarmu sampai sini" ucap Andy pada Birdella yang sedang tidak sadar di tepi pantai, lalu Andy kembali ke negeri Amreta.

***

Wah apakah menurut kalian Birdella akan selamat?

Tunggu cerita Birdella di episode berikutnya ya!

Terimakasih sudah membaca.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C2
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login