Download App

Chapter 15: 第14章

Happy reading 😘

"Jimin!!"

Pekikan dari pemuda tampan yang tampak khawatir itu mengalihkan perhatian ayah dan anak di dalam ruangan itu.

Zhimin tersenyum kala mendapati Hyun Joong yang khawatir berlari kecil ke arahnya di ikuti Seo Joon di belakangnya.

"Hyungie!"

𝙂𝙧𝙚𝙥

"Adik manisku~, apa kau baik-baik saja? Kau...."

𝙎𝙧𝙚𝙩𝙩

"Ni shi shei (siapa kau)?" Ucap Yi Long dengan menarik lengan Hyun Joong kasar saat melihat pemuda itu telah lancang menyentuh putra manisnya.

"Tuan, maafkan putra saya telah lancang." Ucap Seo joon sambil membungkukkan tubuhnya di depan Yi Long.

"Papa, Qing yuanliang Hyun Joong Gege. (Papa, tolong maafkan kak Hyun Joong.)" Yi Long menoleh kepada Zhimin.

"Nǐ weishame yao hanwei ta? (Kenapa kau membelanya?)" Zhimin pun menggelengkan kepalanya.

"Na bushi pa, zhishi ta shi yige haoren, dang wo zai zheli shi zong shi zhaogu wo. (Bukan begitu pa, hanya saja dia orang baik dan yang selalu menjaga ku selama aku di sini.)"

Yi Long kini menatap tajam pada Hyun Joong yang kini menunduk dan mengamati wajah yang tidak terlihat takut namun kecewa? Yi Long pun menghelakan nafas nya dan melunakkan tatapannya.

Tangan kekar dari ketua mafia itu pun menepuk bahu lebar putra dari Seo Joon, "Hao ba, wo ba zhimin jiao gei ni. Yi jian shi ni yongyuan dou bu hui beipan, fouze ni hui jieshou houguo. (Baiklah ku percayakan Zhimin padamu. dan satu hal jangan pernah kau berkhianat atau kau akan terima akibatnya.)

Zhimin pun menjelaskan maksud ayahnya dan dengan segera Hyun Joong pun mengangguk yakin jika ia akan selalu menjaga Jimin dengan baik. Namun saat keadaan mulai membaik tiba-tiba pintu di dobrak dengan kencang dari luar.

"Jimin-ah!" Pekikan heboh seketika terdengar setelah pintu terbuka.

"Eoh? T-tuan besar?!" Seketika Seo Joon dan putranya membungkuk. Namun orang yang mereka sambut tak menggubris sama sekali dan malah berlari cepat ke arah pemuda mungil yang tengah duduk di atas bed pesakitan.

𝘽𝙪𝙜𝙝

"Gaisi de ni!! (Sialan kau!!)" Umpat Yi Long yang tak di hiraukan pria itu.

"Jimin-ah! Omona! Manisku! Apa sudah lebih baik?" Ucapnya sambil memeluk tubuh mungil Zhimin.

"Dong Wook Hyung waeyo?" Tanya Jimin yang sedikit terkejut dengan hadirnya rekan ayahnya yang sangat aneh baginya.

"Hyung? Ni da gei ta Hyung? (Kakak? Kau memanggilnya kakak?" Tanya Yi Long yang kini menatap tak percaya pada putranya.

"Dong Wook Gege Jiao ta da dianhua gei ta. (Kak Doong Wook yang memintaku untuk memanggilnya begitu." Ucap Zhimin dengan polosnya sementara Dong Wook tersenyum lebar sambil mengusap kepala Zhimin.

𝙋𝙡𝙖𝙠

"Jide ni gaisi de nianling ba! (Ingat umurmu sialan!)" Yi Long pun murka dan menghajar rekannya itu karena telah berani bersikap layaknya pedofil pada putra manisnya. Dan berakhir dengan Dong Wook yang babak belur di tangan ayah Zhimin.

***

Satu Minggu telah berlalu, Zhimin sudah sudah pulang ke rumah keluarga Park. Ayahnya, Yi Long sudah kembali ke China beberapa hari yang lalu karena kendala di gudang senjata yang berada di pelabuhan Shanghai. Mengharuskan nya kembali karena anak buahnya tak mampu menyelesaikannya sendiri.

Kini Zhimin sudah kembali ke universitas untuk kembali berkuliah tentu saja.

"Jimin-ah!"

"Eoh? Taetae?" Taehyung menghampiri Jimin yang kini berlari ke arahnya bersama Yoongi si manusia pucat yang entah mengapa selalu menatap tak suka pada Zhimin.

"Kemana saja satu Minggu ini?" Ucap Taehyung yang penasaran karena teman barunya ini tiba-tiba menghilang dalam satu Minggu.

"Mianhe, ada kepentingan keluarga." Jawab Zhimin dengan mengusap lehernya merasa tak enak karena sudah berkata bohong.

"Sampai seminggu? Kepentingan keluarga macam apa hingga satu Minggu tak ada kabar eoh?"

"Yang penting aku sudah mengurus ijinku pada bagian kemahasiswaan."

"Ya..ya..ya.. oh iya, nanti malam Yoona mengadakan pesta di Club malam milik ayahnya. Apa kau mau datang?" Tanya Taehyung.

"Club malam?" Jimin mengerutkan keningnya.

"Nde, tenang saja selama pesta di pastikan tempat itu aman tidak ada yang aneh karena memang di setting untuk pesta putrinya. Bagaimana?"

"Tapi, apa aku juga di undang Tae?"

"Tentu saja." Ucap Taehyung antusias.

"Oke, aku pasti datang."

"Berikan alamatku aku dan Jungkook hyung akan menjemputmu!" Ucap Taehyung antusias. Mendengar nama Jungkook dada Zhimin berdesir.

"Eh? Um baiklah." Pipinya merona dan Yoongi menyadari itu dengan menatap tajam pada Zhimin.

"Wah... Ada sesuatu yang pastinya akan mengejutkan nanti." Ucap Yoongi dalam hati dan jangan lupakan sebuah smirk tersungging di bibirnya.

"Oke! Kajja kita masuk!" Ucap Taehyung seraya menyeret Zhimin masuk ke dalam kelas mereka.

𝙎𝙠𝙞𝙥

Waktu istirahat pun tiba. Zhimin saat ini berada di dalam toilet sedang membasuh tangannya setelah tadi dari buang air kecil. Tiba-tiba pintu toilet pun terbuka, betapa terkejutnya ia saat seseorang yang sangat ia rindukan menatap ke arahnya.

"Eoh? Jimin? Kau sudah masuk? Bagaimana keadaanmu?" Zhimin yang bingung pun mengerutkan keningnya.

"Maksud Hyung?" Jungkook pun mengusap kepala Zhimin lembut dengan tersenyum simpul.

"Ku dengar kau baru pulang dari rumah sakit karena operasi usus buntu. Apa sekarang kau sudah baik-baik saja?"

"U-usus buntu? Oh ne.. ne.. ahaha.. aku sudah lebih baik Hyung." Sahut Zhimin dengan kikuk sungguh ia sedikit terkejut dengan pertanyaan dari pemuda itu dan usus buntu? Heol.. siapa yang memberi informasi jika Zhimin menjalani operasi usus buntu?!

"Lain kali jaga pola makanmu jangan sembarangan memilih makanan, araseo?!"

"Ne ne araseo!" Jungkook pun kembali menugusap kepala Zhimin.

"Baiklah, nanti malam aku akan menjemputmu ke pesta Yoona. Taehyung sudah memberi tahu ku sebelumnya."

"Nde Hyung, kalau begitu aku kembali ke kelas dulu."

"Hum, jangan lupa makan siang. Ah ya.. nanti sore aku akan ke klinik Hyun Joong Hyung kau di sana kan?"

"Nde, aku pasti di sana membantu Hyunie hyung di klinik."

"Baiklah kalau begitu, pulang nanti ku antar ne."

"Nde Hyung. Baiklah aku ke kelas Hyung." Ucap Jimin sambil membungkukkan tubuhnya setelahnya ia pun berlalu untuk kembali ke kelasnya.

𝘔𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘮𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯..

***

Saat ini Zhimin sudah berada di klinik milik Hyun Joong. Zhimin tengah bermain dengan Yeolli dan Mimi sementara Hyun Joong Hyung sendiri tengah mengerjakan beberapa berkas di atas mejanya.

"Hyungie.."

"Hum?" Sahut Hyun joong dengan bergumam tanpa menoleh pada Zhimin karena fokusnya pada kertas-kertas di depannya.

"Sepertinya Yeolli sakit." Ucap Zhimin yang tengah menggendong Yeolli. Hyun Joong pun mengalihkan perhatiannya pada Zhimin lalu beranjak menghampirinya.

"Benarkah?" Hyun Joong pun mengambil alih tubuh lemas Yeolli dan terdengar nafas memburu dari anjing berjenis pomerania itu.

"Aigooo... Benar Jimin-ah dia sakit!" Ucap Hyun Joong yang kini terlihat panik dan berlari ke arah ruang praktek nya. Zhimin pun mengikuti Hyun Joong dengan Mimi yang kini berada dalam gendongannya.

Terlihat Hyun Joong tengah memeriksa keadaan Yeolli dengan cekatan menyuntikkan beberapa obat dengan dosis tertentu.

"Bagaimana Hyung?" Tanya Zhimin penasaran.

"Aku sudah menyuntikkan obat padanya. Yeolli hanya mendapat gejala flu, untung saja kau segera mengetahuinya Saeng." Ucap Hyun Joong pada Zhimin yang kini tersenyum dengan perasaan lega.

"Aku lihat dia tak seperti biasanya Hyung, jadi ya ku pikir dia sedang sakit. Oh ya Hyung, nanti malam teman ku di kampus mengadakan pesta, aku ingin ijin padamu untuk datang di acara itu, apa boleh?" Tanya Zhimin sambil tangannya mengusap kepala Mimi yang berada di gendongannya.

"Tanya pada Appa, aku tak berani memberikan ijin karena keselamatan mu adalah tanggung jawab nya. Kau ingat bukan satu Minggu yang lalu kau mengalami insiden yang hampir merenggut nyawamu? Jadi mintalah Ijin pada Appa agar salah satu teman apa bisa mengawasi mu." Ucap Hyun Joong sambil menepuk bahu sempit Zhimin.

"Um.. baiklah Hyung."

***

Pukul 7 malam, Zhimin tengah bersiap untuk datang ke pesta temannya. Pastinya setelah mendapatkan ijin dari Seo Joon dan harus menerima syarat yang harus di setujui oleh Zhimin yang berarti Zhimin harus setuju dengan dua orang yang akan mengikutinya dari jauh guna mengawasi dan memantau kondisi keamanan di sekitar pemuda mungil itu. Mau tak mau pun akhirnya Zhimin menyetujuinya.

𝙏𝙤𝙠 𝙏𝙤𝙠 𝙏𝙤𝙠

"Tuan muda Zhu, di depan sudah ada teman anda yang menunggu." Ucap Seo Joon dari luar kamar Zhimin.

"Nde paman!" Sahut Zhimin dan sejetika pintu pun terbuka.

"Woah tuan muda sangat manis." Ucap Seo Joon berbinar melihat Zhimin yang berpenampilan berbeda. Kaos polos berwarna putih, celana bahan yang senada dengan atasan hingga sneaker shoesnya dan dipermanis dengan blazer berwarna pink.  Zhimin begitu tampak manis memakainya.

"Paman! jangan panggil tuan muda! Sudah berulang kali ku katakan bukan?" Protes Zhimin sambil mengerucutkan bibirnya.

"Akh! Kiyowo!!" Pekik Seo Joon sambil mengeratkan kepalan tangannya karena tak ingin merusak dandanan sempurna tuannya. Dan Zhimin hanya bisa mengerjabkan matanya polos melihat Seo Joon memekik gemas padanya.

"Astaga Appa! Sudah, Jimin sudah di tunggu!" Ucap Hyun Joong yang menarik Seo Joon menjauh dari Zhimin.

"Hyunie-ah aku ingin sekali mencubit pipinya!"

"Iya nanti saja Appa, astaga! Jimin-ah cepat berangkat nanti kau terlambat." Ucap Hyun Joong yang masih menahan sang ayah dari kegemasannya pada Zhimin.

"Baiklah, Paman, Hyungie Zhimin pergi dulu!"

"Nde! Hati-hati Saeng!" Zhimin pun akhirnya keluar dari rumah itu.

𝙏𝘽𝘾


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C15
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login