Download App
50% Perselingkuhan / Chapter 2: Chapter 2.

Chapter 2: Chapter 2.

Saat terbangun dari pingsan beberapa saat, aku sudah berada diatas ranjang didalam kamar.

Mata ku menyapu seluruh ruangan dan aku mendapati ruangn ini adalah kamar ku dan suami ku. Baru beberapa saat ivan membuka daun pintu.

"aku sudah lama menunggu mu siuman loh. Apa kamu sudah siap sekarang?" katanya santai seraya masuk dan menutup pintu kembali. Suara gemercing besi yg bertumpu satu sama lain terdengar sedikit ricuh diakhiri oleh suara klek. Sepertinya suara pintu yg dikunci.

"apa yg sedang kamu lakukan, kenapa kau mengunci pintunya?"

"tentu saja agar kamu tidak lari lagi, bukankah tadi kamu sudah memutuskan untuk memberikn apa yg aku mau? Dan yg aku mau kamu temani aku tidur malam ini"

"apa??! Kau gila ya, aku ini istri verdi. Adik mu sendiri. Apa kamu tidak malu pada adik mu?" ujar ku seraya bergeser mundur.

"verdi tidak akan pernah tau tentang ini, kamupun tidak akan pernah bisa menceritakan yg sebenarnya padanya. Itu sama saja dng mempermalukan diri mu sendiri."

Ivan semakin mendekat, dia kini sudah berada diatas ranjang mencoba mndekati ku. Akupun turun dari ranjang berusaha menjauh. Kedua mata ku mulai berkaca kaca melihat ivan terus berusaha mendekati ku seraya tersenyum penuh kemenangan.

"ivan, aku mohon lepaskan aku. Aku tidak akan mengancam mu lagi, aku janji akan memperlakukan mu dengan baik. Aku mohon jng sakiti aku, aku mohon" ujarku seraya meneteskan air mata.

"aku tidak akan menyakiti mu Gina, aku tidak akan pernah melakukannya. Satu satunya alasan ku melakukan ini karna aku sangat mencintai mu. Percayalah pada ku aku tidak akan menyakiti mu"

"kamu sudah punya istri ivan, bahkan dia lebih cantik dari ku. Kenapa kau tidak datang pada istri mu saja. Aku adalah istri orang. Jika begini sama saja kamu mempermalukan keluarga mu"

"kamu sungguh pintar membuat suasana menjadi seakan terbalik memojokkan aku gina. Kamu memang benar ini adalah salah ku,tapi aku salah mencintai mu. Aku hanya inginkan kamu menemaniku malam ini, itu saja. tidak lebih"

Si ivan semakin mendekat mengikuti ku turun daru ranjang.

Akupun semakin menjauhinya.

"ini tidak benar ivan, ini menyalahi aturan. Kau sudah beristri dan aku sendiri sudah bersuami. Kita tidak bisa melalukan hal itu"

"sudah berapa kali kamu bilang seperti itu gina? Aku tidak akan pernah melepaskan mu, mlm ini juga kamu harus memuaskan aku"

Ivan berjalan mendekat aku tidak kuasa melihatnya aku hanya terus berusaha menutupi diri ku mendekap diri disamping ranjang seraya menangis. Pikiran ku berkeliaran kemana mana, yg terngiang terus dikepalaku kenapa harus jadi seperti ini? Sebentar lagi aku akan menjadi wanita paling celaka seumur hidup ku.

Batin ku terus menjerit memohon agar ini hanyalah mimpi namun wajah Ivan terlihat begitu nyata. Ratapan ku hanya sia sia.

Saat Ivan hampir mendekati ku, insting ku memerintahkan aku untuk melawan lelaki bangsat itu. Saat kaki kananku berada diantara kedua kakinya dengan sekuat tenaga ku tendang kemaluannya. Aku berharap itu akan membuatnya menjerit kesakitan dan membatalkan niat biadabnya namun aku terkejut setengah mati, tendangan ku sama sekali tak berefek padanya.

"apa yg kamu lakukan? Cara itu sama sekali tidak akan berpengaruh pada ku."

Ujarnya santai

"tapi kenapa?"

"itu karna aku lebih kuat dari suami mu, maka dari itu kamu harus mencobanya"

Ivan dengan ganas menggerayangi tubuh ku smenentara aku terus berontak seraya menangis tak hentinya.

Usahaku yg terus mencoba melepaskan diri tidak bisa melawan tenaga Ivan yg jauh lebih besar dari ku. Dia menciumi tengkuk dan leherku secara bergantian, iya jilat dan hisap sekuat tenaga.

Beberapa saat aku berhasil terlepas dari rangkulannya, tapi ivan ternyata lebih gesit dari ku, hanya dengan sekali dorongan ia hempaskan aku keatas ranjang.

"kenapa harus melawan Gina, aku hanya ingin memberikan apa yg tidak bisa suami mu berikan. Aku akan memberikan mu kenikmatan yg tidak pernah kau rasakan sebelumnya."

Aku tidak menanggapi ucapannya aku hanya berusaha menutupi bagian tubuh ku yg hampir tekanjang dada oleh perbuatannya tadi, kutarik selimut sebagai pelindung tubuh ku tapi dia malah menariknya hingga terlepas dari genggaman ku. Akhirnya tidak ada yg bisa aku lakukan selain menutupi tubuh ku dng kedua tangan ku.

"itu sangat menggoda saat kau menutupi bagian itu gina" ucapnya sementara matanya menatap sedikit dari belahan dada ku.

"aku mohon jng lakukan ini Ivan, aku bisa memohon pada suami ku agar warisan itu dujatuhkan ke tangan mu saja. Tapi tolong lepaskan aku."

Kataku memelas berharap dia berubah pikiran. Namun bukan itu yg terjadi, Ivan malah semakin gila. Iya bergegas menyusul ku keatas ranjang dan akupun berusaha menjauh tapi tangannya sudah meraih kaki ku. Iya menarik ku mendekat padanya sementara aku hanya bisa berontak sekuat tenaga meski sia sia.

Ivan menarik kaos hijauku sekuat tenaga hingga sobek tak tersisa meninggalkan BH hitam yg masih melekat ditubuh ku.

"tubuh mu sungguh sangat menggoda Gina" ucapnya sebelum menciumi buah dadaku yg masih tertutup BH.

Meskipun ini adalah pemerkosaan tapi ku akui ciuaman ivan sungguh membangkitkan gairah ku, dapat kurasakan vagina ku mulai basah. Meskipun begitu aku mencoba menutupinya dengan semakin memberontak lebih kuat meski tetap sia sia.

Semakin lama ciuman Ivan semakin ganas ku rasakan mungkin karna caraku memberontak membuatnya semakin berusaha membangkitkan gairah ku. Sesekali dia meremasi payudara kiri ku dengan tangan kanannya sementara ciumannya masih berlanjut.

Beberapa saat dia menciumi seluruh area leher dan telinga ku, aku masih bisa bertahan. Namun saat tangan kanannya masuk menyelinap kedalam BH hitam ku, seketika tubuh ku seakan terkena tegangan listrik membuat badan ku bergetar.

Menyadari akan hal itu, Ivan dengan spontan menyerang payudara ku. Tangannya semakin bersemangat meremasi payudara ku dibalik BH sementara tangan satunya lagi berusaha melepas kaitan BH ku.

Dlm sekali tarikan keras dia berhasil melucuti baju dan BH ku dan hanya tertinggal celana pendek ku yg masih melekat dibadan ku. Seketika aku tersadar dan segera menutupi buah dada ku yg sudah terpampang jelas didepannya.

"sungguh pemandangan yg indah"

Hanya itu yg keluar dimulutnya sedetik sebelum kembali menggerayangi tubuh ku.

Aku mencoba melawan tapi dia tetap lebih kuat, iya mendorong ku hingga terlentang diatas kasur.

Aku sudah lelah melawan kekutannya yg lebih besar dari ku, kepala ku tergolek keasamping tak kuasa menatap matanya. Air mata terus mengalir membasahi pipi kua.

Saat melihat keadaan ku demikian Ivan bukan malah merasa iba, dia bahkan semakin bersemangat namun kali ini permainannya sedikit lebih pelan. Mungkin karena tidak memerima perlawanan sehingga dia memilih bermain lebih santai.

"jangan khawatir Gina sayang, kau akan merasakn sesuatu yg tidak pernah suami mu berikan kepada mu. Aku yakin kamu tidak akan menyesal" ucapnya lalu perlahan kurasakan sesuatu yg lembut namun sedikit keriput menyentuh ujung pentil payudara ku. Nikmat sekali, seakan seluruh tubuh ku dialiri tegangan listrik. Tak kusadari saat itu aku mendesah ringan merasakn sentuhn itu.

Mungin Ivan saat ini sudah tersenyum melihat reaksi ku, dan dengan itu tanpa kusadari aku telah memberikan lampu hijau padanya. Perlahan iya emut ujung payudara ku sementara salah satu tangannya meremasi payudara ku satunya dengan lembut.

Ah... Aaahhh... Ahh.. Aahh...

Nikmat sekali sentuhan Ivan kali ini, sungguh berbeda dengan cara suami ku memperlakukan aku diatas ranjang. Setiap kali berhubungan intim dia hanya menyuruh ku mengoral penisnya beberapa menit lalu setelah itu tanpa pemanasan dia langsung memasukkannya ke dalam vagina ku. Tidak sampai satu jam diapun sudah keluar dan langsung tidur sementara aku masih belum merasakan apa apa.

Mungkin benar saat ini Ivan akan memberikan sesuatu yg lebih nikmat dari yg suamiku berikan selama ini.

_____________________________________ ,,


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login