Wawa menaruh sepiring nasi goreng untuk Gibran. belakangan ini Wawa terus memikirkan Hani sampai Wawa tidak fokus saat bekerja.
"Makasih Wa"
"sama sama"Kemudian Wawan kembali melamun. Gibran heran kenapa Wawa tampak gelisah.
" ada masalah? "tanya Gibran.
" Enggak"ucap Wawa dengan jutek.
"bener? kalo ada masalah bilang... jangan di pendem sendiri..... rakus" mata Wawa langsung melotot.
"Mana ada masalah di pendem.... aku gak ada masalah kok"
"Jangan Mikir laki lain lho ya"
"Mana ada apa an sih mas" Wawa mulai Tidak nyaman karena Gibran bertanya terus. 'duh Mas... mas Jangan tanya tanya terus donk'
Tok Tok Tok
Wawa langsung beranjak dari tempat duduknya dan membukakan pintu, ternyata Kesya dan Aldi yang datang.
"Kesya? Aldi? ngapain kesini? "
"kok kenal? ini rumah Mau aku jual loh" canda Kesya. Aldi dan Wawa Tertawa. Wawa dan Kesya langsung berpelukan. Gibran yang mendengar suara tawa langsung menyusul Wawa ke depan.
"Eh ada Kesya ama Aldi" ucap Gibran sambil tersenyum.
"Ayo al kita ngobrol di depan takut ganggu arisan ibu ibu" canda Gibran.
"Haha ya betul yuk ke depan"
BUKK
Wawa dan Kesya melempar bantal ke arah Gibran dan Aldi.
"Siapa yang bilang ibu ibu! " ucap Wawa dan kesya bersamaan. Sementara Aldi dan Gibran langsung kabur ke depan.
"Ngapain ke sini Kes?
"Biasa kunjung aja Gak boleh? "
"ya boleh donk"
"Emm Kamu inget Hani"
Deg
Wawa langsung lemas karena Kesya juga menanyakan Hani.
"I.. ingat"
"Yuk kita ke asrama Tempat Hani" ajak Kesya.
'AIH KESYA JANGAN SAMA KAYAK GIBRAN DONKK' gerutu Wawa dalam hati.
"WA? "
"eh iya em aku.... em... anu... itu... em"
"anu-itu-anu-itu napa lu.... sehat kah kau ni"tanya Kesya.
"Huhh Hani Sudah tiada"
Deg
"Apa!!!"
*******
BERSAMBUNG...