Download App

Chapter 74: Kenapa Thomas di rumah sakit?

"Bey"

"Apa? "

"Mau ya jadi pacar aku lagi? " tanya Thomas.

"Maaf aku belum bisa.... aku bilang aku gak mau.... jangan paksa aku Thomas..... Kalo kamu mau nyari pacar, Cari wanita lain Thomas" ucap Abbey. Thomas hanya menunduk.

"Bey... maaf kalo aku maksa terus berhari hari datang kesini hanya untuk menanyakan hal konyol itu.... aku harap kau bisa bahagia aku pergi dulu.... semoga kamu dapat pasangan yang sempurna" kemudian Thomas melangkah pergi dari kos kosan Abbey. Abbey hanya diam menatap kepergian Thomas. beberapa bulan kemudian Abbey sama sekali tidak melihat Thomas. Atau datang ke kos kosannya lagi. Dalam hati Abbey ada rasa sedih karena saat ada Thomas, Abbey merasa ada yang menemaninya.

"Bey..! " Abbey langsung kaget ada yang memanggilnya.

"Astaga Jangan ngagetin gitu Ca"Caca adalah sahabat terdekat Abbey.

" Haha lu mah melamun aja"

"Jangan ngagetin lu mah sering ngagetin orang dari kecil sampai tua"

"ih mana ada gw tua"

"Udah ah Mana pacar lu? " tanya Abbey.

"Tuh.... " Caca menunjuk Lelaki yang sedang mengobrol dengan temannya.

"Tumben gak kencan? " ucap Abbey. Caca hanya memutar bola matanya dengan malas.

"eh jangan ngomong kencan, Lu tau kencan kagak? " ledek Caca. kemudian raut wajah Abbey yang tadinya tersenyum kemudian kembali muram.

"Kenapa? lu tadinya Bahagia ngeledek gw, jadinya muram banget kayak zombi" ledek Caca.

"Udah ah gw belum nemu pacar" ucap Abbey menutup bukunya dan memasukkannya ke tasnya, Dan beranjak pergi.

"eh, Lu mau kemana? masih ada kelas lagi " ucap Caca.

"Gw mau pulang,gw gak enak badan bilang ke guru besar, sampaikan salam gw ke pacar es balok luuu"Ucap Abbey dengan malas dan menelpon Deni untuk menjemputnya.

- Den

- Apa

- jemput gw di kampus

- bukannya lu ada kelas siang ini?

- gw gak enak badan... malah di omelin jemput gw sekarang!

- iya iya sabar mbok

tutt.... tuttt

" dasar Es balok beraninya dia nyebut gw mbok"ucap Abbey dengan kesal. Setelah menunggu cukup lama Abbey merasa bosan dan ingin membeli minuman segar pada siang yang panas. Kemudian Abbey meneguk teh pucuk yang nikmat bagi Abbey. Setelah membuang botol teh pucuk itu, Abbey membuka handphonenya dan membuka Aplikasi Instagram. Tiba tiba Abbey tertarik dengan Akun Thomas. Abbey melihat Postingan terbaru milik Thomas. Abbey terkejut melihat foto Thomas Mencium kening Seorang Wanita yang tak asing baginya, Ya itu Abbey. Kemudian ada sebuah tulisan yang menarik perhatian Abbey.

"Aku menyesal Abbey, Aku ingin meminta maaf padamu. Aku sungguh mencintaimu Abbey, Tapi mungkin terlambat bagiku. Selamat tinggal Abbey, I Love You"

Mata Abbey berkaca kaca melihat tulisan yang di tulis Thomas. Tapi hatinya sama sekali tak tersentuh dengan kata kata Thomas sejak Kejadian yang mengerikan dulu. Abbey masih Terdiam dan membaca Tulisan itu lagi dan lagi.

Tin... Tinn!

Abbey langsung kaget dengan kedatangan Deni.

"Mau pulang apa melamun? " tanya Deni sedikit berteriak. Abbey hanya berdecak kesal karena terkejut dengan kehadiran Deni yang begitu tiba tiba. Kemudian Abbey masuk ke dalam Mobil milik Deni. Dalam perjalanan Abbey dan Deni hanya diam. Abbey kembali membuka Instagramnya dan kembali membuka akun milik Caca. Abbey mengernyitkan keningnya ketika melihat Gambar lelaki dengan banyak luka robek dan darah yang bercucuran dari kepalanya yang Terbaring di Rumah sakit. Abbey Kaget melihat wajah Lelaki yang tak asing ialah Thomas. Abbey langsung panik melihat keadaan Thomas.

"Den Stop!!! "

ciiittttt

Deni menghentikan mobilnya.

"Ada apa? " tanya Deni.

"ini.. " Abbey menunjukkan Foto Thomas pada Deni. Deni tak kalah terkejutnya melihat temannya Thomas berlumuran Darah.

"i.. ini....di... mana? " tanya Deni. Abbey langsung memberi pesan pada Caca.

|Ca! Thomas Di rumah sakit mana?

|rumah sakit Melati

|Lu disana?

|Iya.... cepet lu kesini.... Kondisi Thomas kritis

|Oke

∆∆∆∆∆∆∆

BERSAMBUNG...


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C74
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login