Download App
6.93% VIRA MORENO

Chapter 14: 14-

"APA?!"

"KOK BISA SIH PAK?!", Firda dengan nafas memburu membentak kepala pelayan didepan nya dengan nafas tak beraturan.

"I-iya non, saya rasa kunci nya ada di kamar tuan wintara, sepertinya kamar nya terkunci juga"

"Ah fuck", Firda mengusap wajah dengan kasar.

"Rachel ! Telpon papa nya Lavi, Chino ! Lo cari bodyguard Lavi di depan gerbang dan ajak nerobos masuk kamar nya Lavi untuk jaga-jaga kalo kunci nya masih belum ketemu, putri ! Lo sama gue nyoba nyari lagi kedalem kunci nya !, CEPAT ! LAKUIN SEKARANG !", Perintah mutlak dari Firda membuat ketiganya mengangguk kompak.

Rachel segera berlari tergesa-gesa menuju telpon rumah sahabatnya, Chino segera menuju gerbang depan dimana bodyguard dengan badan kekar menjaga post keamanan rumahnya.

Firda dan putri segera menerobos masuk gudang tempat keluarga wintara menaruh barang berharga mereka.

Belum sampai di tangga terkahir Firda mengumpat, "ah shit, here we go again", terlihat seluruh jajaran lemari yang berisi kunci-kunci.

-----------

"Pak ! Pak tolong saya! Dapet perintah dari pak wintara untuk ngedobrak pintu nona Lavi, bisa bantu saya ga pak?", Chino mendesak dengan keras.

Kedua bodyguard tersebut segera mengangguk dan mengikuti langkah kaki anak muda itu.

Chino segera berjalan dengan tergesa, menuju kamar Lavi yang terletak di lantai atas, sedikit mengumpat kala ia menaiki tangga yang tak ada habisnya.

Ia melangkahkan kaki dengan cepat, "pak ! Ada bor, palu, kapak, atau semacam nya? Untuk bisa nerobos masuk akses kamar nya?", Desak Chino.

"Sementara kita pake palu untuk matahin struktur kunci didalamnya, abis itu kita congkel pake bor kecil punya tuan rumah, beruntung nona Lavi ga pake akses kunci digital untuk kamar nya kayak kamar kakaknya", jelas salah satu bodyguard itu.

"Ahh cepat pak! Lakuin sebisa mungkin!"

------------

"H-halo om?", Rachel menelpon Rish dengan suara gemetar.

"Iya chel? Ada apa?"

"Kunci utama kamar Lavi dimana ya om? Cadangan nya, mau buka kamar gabisa om, kunci nya ilang, jadi mau pake kunci cadangan", bohong nya.

Rish mengerenyitkan dahi, "tumben kamu yang nelpon? Kalo gitu kenapa kamu yang nelpon? Lavi nya mana?"

Rachel semakin memucat, "a-anu om, Lavi, Lavi nya lagi ke mall sama putri"

"Oh ya? Tumben, kalian abis pulang sekolah ya?"

'duh astaga, kenapa pertanyaan nya bikin jantung copot semua?!', gerutu Rachel.

"I-iya om, abis pulang, hehe."

"Yauda jaga diri disana ya, inget pesan Tante Irene, dan juga....."

Jantung Rachel semakin bertalu-talu mendengar ayah dari Lavi yang semakin ngelantur dan belum menjawab letak kunci utama kamar anak bungsu nya.

'ah fuck'

-----------

'mati gue', umpat Firda.

"Mana kunci nya?"

"Kunci nya yang ada ukiran rumit di gagang nya, dia satu rangkap sama pintu nya", jelas pak Irman.

"Lah? Kok ga ketemu pak?"

Pak Irman menggaruk tekuk kaku, "saya rasa kunci nya kecampur dibagian kunci umum yang lain dibagian rak itu"

Pak Irman menunjuk lemari besar yang berisi banyak kunci, "terus?! Kita harus nyari tu kunci di seluruh kunci-kunci ini?! Sebanyak apa sih ruangan di rumah ini ?!", Teriak putri.

------------------

-TBC-

#alv


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C14
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login