Chapter 40: Bukti.

Di Indonesia, tepatnya di hutan dekat tempat Susi di culik.

Susi masih terus berlari sekuat dan sebisa yang ia mampu disisa tenaganya. Rasa sakit di pergelangan kaki serta tangannya tak ia rasa. Namun darah yang terus mengalir dari luka sobek akibat serpihan kaca di jendela kamar mandi gudang tadi, membuat ia harus mengerahkan seluruh tenaganya. Walau lukanya sudah ia tahan agar darah tak merembes, tapi tetap saja darah itu membasahi kain sobekan roknya.

Pandangan matanya mulai kabur, sedikit berbayang. Begitu banyak pepohonan dan semak belukar menghalangi langkahnya untuk bisa berlari cepat. Tetapi Susi berusaha berkonsentrasi pada jalan yang ia lalu. Ia juga berusaha agar ia tak jatuh pingsan saat Firman sudah hampir mendekatinya.

Debuuuk.. Akhirnya Susi terjatuh setelah beberapa jam ia bertahan untuk tetap bertahan. Ia berusaha bangkit, dan berdiri. Berdiam diri sejenak, mengatur napas. Rasa dikepalanya masih pusing.