Download App

Chapter 2: 1.

Typo tolong dimaafkan

____________

Romeo berlari menuju temannya yang sedang menunggu di depan pos satpan perumahan dimana Romeo tinggal. Saat di tengah jalan ia bertemu Juliet yang sedang keluar gerbang rumahnya, untuk berangkat sekolah. Romeo berharap hari ini adalah hari yang baik untuknya tapi kenapa di pagi hari saja ia sudah kesialan, bertemu Juliet saat berangkat sekolah.

Juliet menatap sinis ke arah Romeo.

"ngapain lo lihatin gue?" membalas tatapan Juliet.

"Dih siapa juga yang ngeliatin situh."katanya mengelak.

"Terus siapa kalo bukan ngeliatin gue? ngelitin SETAN!"Menekan kata terakhirnya.

"IYA, gue lagi ngeliatin SETAN" ujarnya dengan seulas senyum. .

'Sial satu kosong'

Itulah kegiatan yang mereka lakukan setiap harinya sebelum berangkat sekolah. Saling menghina satu sama lain, Juliat sinis pada Romeo bukan tampa alasan. Terutama kejadian kemarin saat upacara bendera. yang sampai sekarang kemarahan Juliet belum reda pada Romeo.

Hari senin

Upacara bendera terlihat tenang dan khidmat dari depan, Tapi dibagian paling belakang barisan ada saja yang sedang mengobrol dan bercanda entah apa yang sedang mereka bicarakan. Juliet paling sebal dengan anak-anak yang ribut saat upacara bendera, karena baginya mengikuti upacara bendera dengan khidmat sama dengan menghargai jasa pahlawan. Juliet merasa terganggu dengan suara berisik anak-anak yang sedang mengobrol dan bercanda, Sesekali ia melirik ke arah teman-temannya yang sedang asik mengobrol

"Suhhhtt"

"Ehhh diam, Diam " semua anak kembali diam, kecuali Romeo yang sedang asik mengobrol sambil mengunyah permen karet, ia tak mengidahkannya. Juliet yang melihat Romeo bersikap acuh membuatnya menjadi kesal.

"Eh Bagas bilangin sama orang sebelah lo, jangan berisik" tegur Juliet, Sebenarnya ia bisa saja langsung bicara pada Romeo, tapi ia tidak sudi.

mendengar perkataan Juliet membuat Bagas menegur Romeo untuk diam, tapi memang dasar Romeo ia juga tak mengidahkah teguran temannya itu. "Jangan sok disipli..."belum sempat ia menyelesaikan kata-katanya ia sudah tersedak permen karet yang ia kunyah.

Bagas yang melihat tingkah aneh Romeo menjadi panik "Rom Lo kenapa??" tanyanya khawatir

"...huks huks " memukul-mukul dadanya.

Juliet yang melihat kejadian itu hanya tertawa tanpa suara.

'Syukurin emang enak'

Bagas yang panik langsung memnberikan pertolongan pertamanya dengan menekan perut Romeo

" satu..dua..tiga..hia" Bagas menekan perut Romeo dari belakang. Romeo juga sedang berusaha mengeluarkan permen karet yang menyumbat kerongkongannya.

Swingg sleppp... Permen karet Romeo terlempar entah kemana.

"Lo gak apa-apa?." Tanya Bagas memastikan keadaan Romeo.

" ya, thenks" ujarnya merasa lega.

"Syukur deh" katanya sambil menepuk punggung Romeo.

Tapi tiba-tiba aura didekat mereka terasa mencekam. Bagas melihat kesekeliling untuk mencari sesuatu yang mengerikan itu dan ia melihat Juliet yang terlihat sangat kesal. Dan bila diperhatikan lagi ada sesuatu dirambut panjangnya.

"gleb...Gawat" wajah Bagas berubah pucat Bagas hanya berpasrah diri atas kesialan yang akan meninpa sahabatnya.

bukannya memperingati Romeo untuk bersiap-siap ia malah menghitung mundur "Tiga..dua..sat.."Bagas mulai menghitung mundur.

"ROMEOO..."juliet berteriak marah.

teriakan Juliet membuat semua orang menoleh kearahnya bahkan membuat kepala sekolah yang berpidato berhenti berbicara. Romeo yang mendengar terikkan Juliet langsung menoleh ke arahnya. pada mulanya ia ingin memarahi Juliet karena menjadikan mereka menjadi pusat perhatian tapi niat itu ia urungkan, ketika melihat permen karet yang menempel dirambutnya. Romeo sungguh sial.

Glep. Romeo menelan ludah kasar.

Juliet datang menghampiri Romeo dengan wajah sangat marah dan 'Bughh' sebuat tinju melayang kearah romeo "dasar cowok IDIOT" katanya sangat marah dan menarik rambut Romeo. mereka mulai berkelahi yang menjadi pusat perhatian seluruh penghuni sekolah. tapi sebenarnya ini tidak bisa disebut perkelahian karena hanya Juliet yang menyerang sedangkan Romeo hanya mengerang "Akh.. hentikan Sakit!!" Romeo merintih.

"Bisa enggak sih lo, bertingkah kaya orang normal hah!!" Juliet terus menarik rambut Romeo, ia tidak peduli dengan tatapan orang-orang atau gerangan kesakitan Romeo. ia hanya memiliki satu tujuan membuat Romeo jera.

Bagas hanya bisa menatap mereka berdua sambil menahan tawa baginya itu adalah hiburan yang lumayan seru dibandingkan mendengar ceramah membosankan dark kepala sekolah. Ia tidak berniat untuk memisahkan Mereka berdua ini cukup seru untuk ditonton

Semua orang memperhatikan tingkah mereka bahkan guru-guru saja sampai mengelengkan kepala melihat tingkah mereka berdua. Mereka berdua memang sudah terkenal karena sering bertengkar siswa dan guru.

"Nama doang Romeo juliet tapi, tingkahnya kaya Tom and Jerry." Ucap salah seorang siswa.

...

..

.

Karena telah membuat keributan saat upacara berlangsung mereka dijemur ditengah lapangan sambil hormat pada bendera tak lupa mendapat ceramah dari guru BK "Bagaimana bangsa ini bisa maju, jika anak muda seperti kalian tidak mau mengikuti upacara denga.."

"Ini semua salah lo !" melanjutkan sesi bertengkar mereka

"Punya otak enggak? jelas-jelas lo yang teriak dan mukul gue. Disini tuh gue yang jadi korban." ujar menujukan lingkaran biru dipelipisnya.

"Waktu Bapak sekolah tidak ada anak seperti kalian ini ...."

"Kalo bukan karena orang yang makan permen karet sialan ini "menunjuk rambutnya.

"Semua ini gak bakalan terjadi" lanjutnya penuh emosi.

"Seharusnya kalian merenung, bagaimana sekarang kita bisa merdeka...."

Mereka tidak mendengarkan nasehat dari guru yang sedang menceramahi mereka. Mereka malah terus saling menyalahkan satu sama lain.

"Pokoknya lo harus tanggung jawab!!"

"memang lo, gue apain?? Sampe harus tanggung jawab segala"

"Jangan pura-pura bego deh, enggak lihat rambut gue" menunjukan permen karet yang menenpel erat dirambutnya.

"Lo juga harus tanggung jawab! Karena udah membuat wajah ganteng gue lecet" katanya tidak mau kalah.

"ppffft ganteng? Wajah kaya keset toilet aja dibilang ganteng."

"Kalo wajah gue keset toilet. Lo isi toiletnya" ujarnya penuh kemenangan

..

"Apa kalian mengerti yang saya katakan?"

"Mengerti pak." jawab mereka berdua.

"Sekarang kalian boleh kembali ke kelas!"

Setelah hukuman panjang akhirnya mereka kembali ke kelas. Sebenarnya hukuman mereka bukan itu saja, mereka juga harus mencatat dua jam pelajaran yang mereka tinggalkan. Juliet terkulai lemas dibangkunya entah kenapa hari ini ia merasa begitu sial, menurutnya semua sumber kesialannya terdapat pada Romeo.

"Nih minum dulu!"

"Makasih ya Sis." Meminum air yang diberikan Siska.

"Kenapa sih lo selalu berantem sama Romeo, bisa nggak sih lo sama Romeo nggak berantem sehari aja" tanya penuh tanda tanya.

"enggak akan, Mendingan lo tanya aja deh sama Romeo"

"kenapa dia selalu nyari masalah sama gue" lanjutnya.

.....

"Kenapa sih lo dan Juliet gak pernah bisa akur ?"tanya Bagas pada Romeo yang sedang mengompres wajahnya.

"Lebih baik lo tanya sama Juliet kenapa dia selalu nyari masalah sama gue" ia melanjutkan mengompres wajahnya.

"Hahh" Bagas mendesah pasrah

...

..

.

Juliet tengah berjalan dikoridur sekolahnya, tiba-tiba ada orang yang mengagetkannya.

"Dorr. Kok gak kaget sih?" Ujar Aulia dengan wajah kecewa.

"Apaan sih?"

"Pagi-pagi udah cemberut," kata Aulia sambil menyubit pipi Juliet.

"Aw..sakit Lia."

"Ehh rambut lo? Gue kira bakalan dipotong?" menyadari rambut juliat bail-baik saja.

"Niatnya sih gitu. tapi kemarin ibu gue nyaranin dicuci pake coca cola. Ehh lepas sendiri."

"Syukur deh. Jadi gak perlu dipotong."

..

Juliet mengistirahkan tubuhnya di dalam kelas. Sekarang sudah jam pulang tapi karena sekarang ada ekskul jadi dia istirahat sebentar untuk mempersiapkan diri dulu.

"Jul." Siska menggangu sesi istirahat Juliet yang berharga.

".."pura-pura tertidur.

"Jul."menggoncangkan tubuh Juliet.

".." Siska mulai kesal, ia tahu bahwa Juliet hanya berpura-pura tertidur.

"Juliet febriana hendrawan!!" Teriaknya.

" emm...Apa?" Tanya malas

"Lo, gue panggilin gak nyahut-nyahut " kata siska dengan kesal.

"lagian lo, manggil gue Jul Jul. Emang nama gue panjul." Mengangkat wajahnya malas.

"Iya, sorry deh."

"Kenapa?"

"Itu, lo dicariin anak silat."

"Ohh."Juliet melangkah meninggalkan Siska.

karena ia adalah salah satu dari tiga calon kader sekolah. Jadi wajar jika anak silat mencari Juliet. Biasanya Juliet akan datang sendiri kelapang tapi entah kenapa hari ini, mereka malah menjemput Juliet. tumben sekali.

"tumben jemput? ayo latihan." Juliet melangkah mendahului mereka.

"Itu.. ehh..lapangannya."salah satu dari mereka mengeluarkan suara.

"Kenapa lapangannya?"

"Cepet kasih tau.."

"Lo aja dehh."mereka saling menyiku satu sama lain

"Itu.. Juliet lapangannya dipake sama anak-anak Basket."

"APA?!"

Juliet kesal bukan main, sekarang seharusnya jadwal silat untuk memakai lapangan lalu kenapa malah dipakai oleh anak basket yang sok keren itu. setahu Juliet mereka latihannya hari Jumat,' enggak salah lagi pasti ini ulah si idiot itu.'

...

..

.

Juliet malangkahkan kakinya dengan cepat nyaris terlihat berlari orang-orang yang melihat Juliet sudah tahu pasti Juliet sedang marah. Entah orang bodoh mana yang mencari masalah dengan Juliet fikir mereka

'Pasti akan ada yang perang.'

'Orang bodah mana yang mencari masalah dengan Juliet'

'Juliet saat sedang marah terlihat sangat cantik'

Orang terus saja membicarakan Juliet entah itu memujinya cantik saat sedang marah atau merasa kasih pada orang yang mencari masalah dengan Juliet. Juliet tidak meperdulikan ucapan mereka.

"Gue akan kasih pelajaran Mereka." Rutuk Juliet.

Juliet sampai dilapangan di ikuti oleh anak-anak silat yang lain, Juliet langsung berjalan ketengah lapangan untuk menghentikan permaian Ia tidak peduli dengan orang-orang yang sedang bermain basket.

"Eh..menyinkirlah!!" Seru salah satu anak basket

"Kalian semua yang seharusnya menyinkir!!" Seru Juliet dengan ketus,

"Emang lapangan ini punya lo?" Jawab Romeo memghampiri Juliet.

"gue udah duga pasti lo lagi, seneng banget si lo cari masalah sama gue?."

"Lapangan ini mau gue pake buat latihan silat, lo semua pergi dari sini!" lanjutnya.

"Biasanya'kan anak basket latihanya hari jumat." Seru salah satu siswa.

Romeo tidak terima.

"Enak aja, kita udah disini duluan jadi lo yang harus pergi!!" Seru Romeo.

"Udah Romeo kita pergi aja." Kata Bagas menasehati Romeo.

"Udah lo diam aja!!" Menyuruh Bagas diam.

Bagas yang mendengar itu hanya merutuki tingkah Romeo yang seperti anak kecil Ia yakin Romeo pasti akan membuat hal aneh.

Dan benar saja

"Bagaimana kalo kita bertanding yang menang menetap dan yang kalah harus pergi." Tawar Romeo.

"Lo yakin mau bertanding sama Juliet?" Tanya Bagas ragu-ragu.

"Iya."

"Gimana mau gak?"

Juliet berfikir untuk menerima tawaran Romeo atau tidak dan meminta saran dari anggota lain "gue males bertanding sama orang idiot kaya lo." jawab Juliet meninggalkan Romeo.

"memang bener, anak silat pengecut semua." ejek Romeo.

ucapan Romeo tidak hanya menyinggung Juliet saja tapi seluruh anak silat. " kami menolak bukan karena pengecut, tapi karena bela diri bukan untuk saling mengungguli tapi untuk melindungi" ujar tegas salah seorang anak silat.

"kalo lo memang mau bertanding, Oke gue setuju."

Orang-orang yang ada dilapangan sibuk mengambil foto mereka berdua untuk disebar disosmed.

'Mereka gak cape apa bertengkar mulu'

'Wah Romeo keren banget'

'Wah mereka sangat cute'

'.'

'..'

...

Setelah foto Romeo dan Juliet tersebar di internet Banyak yang memberi judul pada foto mereka dengan.

'Timun mas melawan Raksasa'

''Pangeran melawan penyihir'

Dan masih banyak lagi, yang paling banyak like dan komentar adalah foto yang berjudul.

'ROMEO vs JULIET'

Bersambung....

_______________

Jangan lupa tinggalkan jejak anda, sebagai bukti bahwa anda telah membaca cerita saya.


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login